Senin, 31 Maret 2014

U-Boat Tipe XXI, Kapal Selam Tercanggih di Jamannya!



Oleh : Waffen Armee

“Inggris sungguh beruntung. Perang berhenti sekarang,” ujar Captain Mervyn Wingfield, eks komandan kapal selam AL Inggris selepas memeriksa sebuah U-Boot Type XXI, U-2513 yang menyerah kepada Sekutu, 16 Mei 1945.

Ucapan Wingfield tidaklah berlebihan. Begitu semua kemampuan Type XXI terungkap secara luas, banyak ahli teknologi maritim setuju bahwa U-Boot ini adalah kapal selam sejati pertama dengan segudang terobosan teknologi. Sebelumnya kapal selam atau U-Boot hanya membenamkan diri selama beberapa saat manakala berhadapan dengan situasi darurat, sedangkan U-Boot Type XXI benar-benar berhabitat di bawah air dengan daya luncur yang lebih cepat saat menyelam dibandingkan saat bergerak dipermukaan dan hanya akan keluar ke permukaan hanya untuk mengisi baterai selama tiga sampai lima jam saja. Bila saja mesin perang ini muncul lebih awal, bisa dipastikan jalan cerita pertempuran di Atlantik akan lain.

U-Boot Type XXI sebenarnya lebih tepat apabila disebut sebagai E-Boot (elektroboot atau electric boat), sebab salah satu keunggulan kapal selam ini terletak pada kemampuannya menyimpan energi listrik dalam kapasitas besar sehingga mampu bergerak cepat dan bertahan lebih lama di dalam air. U-Boot type XXI berdesain futuristik dan merevolusi segala jenis kapal selam yang pernah ada dan akan menjadi cikal bakal kapal selam modern.

Konsep Modul
Rancang-bangun Type XXI mulai muncul pada akhir tahun 1942 sebagai solusi atas keinginan Donitz melengkapi mesin perang yang benar-benar baru bagi armada U-Boot nya. Saat itu memang terlihat kalau situasi sudah berbalik arah dan U-Boot tak lagi mendulang banyak sukses seperti tahun 1939-1941. Basis yang dipakai sebagai modal awal pengembangan adalah hasil temuan Profesor Walter. Insinyur sekaligus juga desainer kondang yang sejak awal era 1930-an telah mengerjakan sejumlah proyek pengembangan kapal selam. Beberapa hasil karya Walter yang memancing perhatian Donitz di antaranya adalah inovasi di bidang desain lambung serta revolusi pada sistem propulsi kapal selam dengan menggunakan hidrogen peroksida.

Agar menghemat waktu pembuatan, pemilihan lambung Type XXI merujuk pada desain lambung U-Boot yang telah dibuat Walter, yaitu Type XVIII. Donitz menyetujui usul ini dan memberikan lampu hijau pembangunan Type XXI pada 20 Agustus 1943.

Ada tiga galangan kapal Jerman yang terlibat dalam program ini dan secara serentak mereka menghentikan produksi U-Boot lawas serta mengalihkannya untuk pembangunan Type XXI. Masing-masing adalah galangan kapal Blohm & Voss di Hamburg, AG Wese, Bremen, dan F Schicau GmbH di Danzig. Type XXI pertama rampung dibangun dan diluncurkan dari galangan kapal Blohm & Voss pada tanggal 19 April 1944.

Bila dihitung, hanya dibutuhkan waktu kurang dari setahun untuk membangun sebuah U-Boot yang benar-benar baru. Ini adalah sebuah prestasi. Apalagi pekerjaan dilakukan di tengah gencarnya Sekutu melakukan pengeboman udara siang dan malam ke target-target strategis di seantero Jerman. Kendala ini bisa diatasi dengan menciptakan sistem produksi moduler. Pada penerapannya, kapal dibagi menjadi sepuluh modul. Setiap modul dikerjakan di tempat-tempat yang berbeda. Beruntung, Jerman memiliki jaringan transportasi air yang cukup rapi sehingga cukup mendukung pemindahan bagian-bagian kapal selam menuju area assembling. Selain sebagai upaya untuk menghindari target pengeboman Sekutu, sistem pembangunan model seperti ini juga mampu menghemat kebutuhan tenaga kerja. Sebagai gambarannya, untuk membangun sebuah U-Boot lawas Type XB dibutuhkan angka 460.000 man-hours, sedangkan pada Type XXI angka tadi bisa ditekan sampai 300.000 man-hours.

Walaupun demikian, proses produksi yang dijabarkan di atas tak sepenuhmya berjalan mulus. Saat diterapkan, kerap terjadi antara satu bagian dan bagian yang lain terjadi ketidak- cocokan. Hal ini masih dipersulit dengan keterlambatan pasokan komponen-komponen vital. Akibat pengeboman udara Sekutu yang makin hebat, sejumlah Type XXI yang siap diluncurkan rusak sehingga membutuhkan perbaikan. Sebagai contoh, antara Dsesember 1944 sampai Mei 1945 sedikitnya ada tujuh belas unit Type XXI siap pakai yang mengalami kerusakan akibat kejatuhan bom-bom Sekutu.

Serba baru
Terlepas dari masalah yang dihadapi dalam proses produksi, semua yang berhubungan dengan Type XXI tergolong serba baru. Mulai dari sosok, kemampuan, sampai teknologinya. Lambung dibuat streamline sehingga kapal mampu optimal beroperasi di bawah permukan laut. Tak ada lagi yang namanya meriam dek. Sebagai gantinya, kapal dibekali dengan sepasang kubah kanon kembar kaliber 20 mm. Bukannya dibiarkan telanjang, senjata antipesawat ini dikemas rapi dalam kubah yang tertanam di setiap anjungan.

Guna mendukung kelincahan manuver di bawah air, tiang-tiang seperti schnorchel, radar, radio, ataupun periskop disembunyikan ke dalam struktur manakala tak digunakan. Hal serupa juga berlaku pada dua sirip (hydroplane) yang terdapat di haluan. Selain itu, anjungan Type XXI tak dibiarkan terbuka. Sebagai gantinya pada bagian atas dipasang tiga bukaan. Masing-masing dipakai oleh seorang perwira pengamat dan dua orang pembantunya.

Bergeser ke bagian dalam kapal, secara garis besar Type XXI terbagi menjadi delapan bagian. Dek bagian atas punya jarak rentang lebih panjang ketimbang dek bawah. Soal fasilitas bagi para awak terasa lebih manusiawi ketimbang U-Boat lainnya. Bagian dalam kabin Type XXI dilengkapi dengan alat penondisian udara serta kamar mandi. Sekadar tambahan info pada U-Boat tipe lawas, biasanya para awak bisa berminggu-minggu tak mandi saat melaksanakan tugasnya.

Seperti biasa, dek bagian bawah dihuni oleh sejumlah komponen, termasuk baterai yang berjumlah 372 sel. Jumlah ini lebih banyak jika dibandingkan dengan Type IX yang hanya dibekali 124 sel. Berbekal baterai-baterai tadi, maka saat berada di bawah permukaan laut, Type XXI biasa diajak melesat sampai kecepatan 16 knot. Namun, bila kecepatan tadi dipertahankan pada angka lima knot, ini artinya kapal bisa bertahan lebih dari 72 jam di bawah air. Seluruh lambung kapal selanjutnya dibungkus lembaran metal yang merupakan campuran baja dan alumunium alloy dengan ketebalan sekitar satu inci. Berbekal bodi yang kokoh maka Type XXI sanggung diajak menyelam sampai kedalaman 280 m. ini artiya Type XXI menjadi satu-satunya kapal selam Jerman PD II yang sanggup menembus batas keramat kedalaman selam, yaitu 200 m.

Keunggulan kecepatan gerak di bawah air juga membawa hikmah tersendiri. Semasa PD II, kemampuan perangkat sonar milik Sekutu hanya mampu mendeteksi kapal selam lawan yang bergerak di bawah kecepatan 13 knot. Itu pun bergantung pada kondisi keadaan cuaca. Makin buruk cuaca, semakin buruk sensitivitas sonar dan ini artinya Type XXI makin leluasa untuk menerkam mangsanya.

Kesaktian beroperasi di bawah permukaan air juga tak bisa lepas dari kehadiran fasilitas baru dari bagian sumber tenaga. Selain memiliki sepasang mesin diesel dan elektrik, Type XXI juga memiliki creep elektrik motor. Sumber tenaga senyap ini bekerja dengan menggunakan tali kipas berbahan karet sehingga mampu menekan tingkat kebisingan. Memang secara teknis, mesin senyap itu memiliki sejumlah keterbatasan. Oleh karena itu, mesin hanya dipakai pada kondisi-kondisi tertentu saja.
Kategori baru pun menyentuh perangkat elektronik ataupun bagian senjata utama U-Boot, yaitu torpedo. Salah satu perangkat elektronik yang cukup menyita perhatian adalah kehadiran Nibelung Sonar. Muncul sekitar Oktober 1944, perangkat ini mampu memasok data target secara lebih rinci. Sebut saja mulai dari jarak, arah, sampai kecepatan dan ini bisa dilakukan untuk pendeteksian beberapa target sekaligus. Tak hanya itu, sebulan sebelum Berlin jatuh, varian Nibelung Sonar yang lebih maju bahkan bisa dipakai untuk membedakan target kapal perang jenis destroyer atau kapal pengangkut barang.

Masih tetap mengandalkan torpedo kaliber 533 mm, keunggulan baru pertama Type XXI terletak pada kapasitas angkut torpedo yang mencapai 24 unit. Bandingkan dengan Type VIIC yang hanya sanggup membawa 14 torpedo sejenis. Jumlah torpedo yang banyak ini masih didukung oleh adanya sistem hidrolik baru bagi pengisian ulang torpedo. Secara teknis, Type XXI sanggup menembakkan enam torpedo secara salvo dan berbekal sistem pengisian baru maka dalam waktu dua puluh menit, kapal ini mampu melontarkan 18 torpedo.

Kriegsmarine berencana mengoperasikan sedikitnya 120 Type XXI sebelum akhirnya Berlin Jatuh. Dari jumlah itu, dua di antaranya, yaitu U-2511 dan U-3008 sempat digelar dalam operasi militer sungguhan, sementara sisanya diungsikan ke Norwegia dan berakhir di tangan Sekutu. Selanjutnya, Sekutu memanfaatkan keunggulan Type XXI bagi pembuatan kapal selamnya. Amerika, misalnya, menyomot teknologi Type XXI untuk membangun kapal selam kelas Guppy. Sementara Soviet menggunakannya untuk dasar pengembangan kapal selam kelas Whiskey.

Foto 11. Panzer-Division "Gespensterdivision"

Oberst Günther Angern (Kommandeur II.Bataillon / Schützen-Brigade / II.Armeekorps / Armeeoberkommando 4 / Heeresgruppe B) di hari penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #145 yang diserahkan langsung oleh Generalmajor Ludwig Crüwell (Kommandeur 11. Panzer-Division) tanggal 7 Agustus 1940. Dia mendapatnya setelah ikut berpartisipasi dalam gerak terobosan di sekitar jembatan Anzien dan St. Datharine, sebelah utara Arras, tanggal 23 Mei 1940, juga penyeberangan di Bethune (St. Aubin) dan Dampierre tanggal 10 Juni 1940. Rekomendasinya masuk tanggal 18 Juli 1940, dikonfirmasi tanggal 26 Juli 1940, dan disetujui tanggal 5 Agustus 1940


Foto ini diambil tanggal 8 April 1941 saat berlangsungnya kampanye pasukan Jerman di Balkan dan memperlihatkan ranpur Sd Kfz.251 Wehrmacht dari 11. Panzer-Division / XIV Armeekorps (motorisiert) / 12.Armee sedang bergerak maju melintasi konvoy tank-tank dari jenis Panzerkampfwagen II serta sebuah truk Yugoslavia yang terbakar di kota Niš di Serbia. Setelah menduduki kota ini, 11. Panzer-Division (dibawah pimpinan Generalleutnant Ludwig Crüwell) bergerak menuju Beograd dan Sarajevo


 
Oberfeldwebel Adolf Sermond (Zugführer di 5.Kompanie / Panzer-Regiment 15 / 11.Panzer-Division) berdiri di depan makam dua orang mantan awak Panzer III yang dikomandaninya, Feldwebel Erich Plasa (24 Juni 1913 - 8 Juli 1941) dan Gefreiter Herbert Engewicht (4 Maret 1912 - 8 Juli 1941) yang gugur dalam pertempuran di dekat Berdichev, Rusia


 

Foto ini diambil beberapa waktu sebelum pertempuran di Berdichev tanggal 8 Juli 1941 yang menewaskan Feldwebel Erich Plasa dan Gefreiter Herbert Engewicht, dan bisa dibilang merupakan salah satu dari foto terakhir mereka berdua (meskipun saya nggak tahu yang mana Plasa atau Engewicht). Yang jelas, komandan mereka, Oberfeldwebel Adolf Sermond (Zugführer di 5.Kompanie / Panzer-Regiment 15 / 11.Panzer-Division), berdiri paling kiri menyandar di Panzerkampfwagen III. Sermond sendiri selamat sampai akhir perang


 Generalmajor Hermann Balck (Kommandeur 11. Panzer-Division) merundingkan strategi pertempuran bersama dengan Oberstleutnant Theodor Graf Schimmelmann von Lindenburg (Kommandeur Panzer-Regiment 15 / 11.Panzer-Division) di wilayah Don (Uni Soviet), musim dingin 1942/1943. Ketika 6. Armee dikepung oleh pasukan Soviet di Stalingrad, front selatan Jerman terancam keruntuhan massal. Balck saat itu memimpin 11. Panzer-Division jauh di utara, 650km dari kota tersebut. Tak lama kemudian dia diperintahkan untuk bergerak ke selatan demi menstabilkan front yang kritis. Pada saat itu 5th Tank Army Soviet sedang berusaha menerobos maju menyeberangi sungai Dnieper, dan satu-satunya unit yang bisa diandalkan di dekatnya adalah divisi Balck. Perbedaan kekuatan di antara kedua belah pihak benar-benar njomplang: perbandingannya adalah 7:1 dalam hal jumlah tank, 11:1 jumlah infanteri, dan 20:1 jumlah artileri! Tapi Balck tidak gentar sedikitpun. Dengan memimpin paling depan, dia mampu menangkal setiap manuver yang dilancarkan musuhnya. Berkali-kali dia menangkis, mengelakkan, mengejutkan, dan memusnahkan detasemen-detasemen Soviet yang dikirimkan kepadanya. Kata-kata penyemangat favoritnya saat itu adalah "Perjalanan di malam hari menyelamatkan darah". Melalui serangkaian pertempuran, kemampuannya yang luar biasa dalam menggerakkan pasukan memampukan sebiji divisi panzernya menghancurkan sedikit demi sedikit pasukan Soviet yang jauh lebih kuat. Dalam hanya beberapa bulan peperangan di musim dingin 1942/1943, divisinya tercatat menghancurkan tidak kurang dari 1000 tank musuh! Tentu saja Hitler tidak tutup mata atas prestasi pinilih jenderalnya tersebut, dan dua kali Balck diundang ke Führerhauptquartier untuk menerima Eichenlaub (20 Desember 1942) serta Schwerter (4 Maret 1943)


 Acara jamuan makan untuk merayakan penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes bagi "baby face" Unteroffizier der Reserve Günther Bartsch (Gruppenführer di 2.Kompanie / I.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 110 / 11.Panzer-Division) yang mendapatkannya tanggal 12 November 1943 setelah menunjukkan keberanian luar biasa dengan menyerang bagian samping batalyon Tentara Merah dalam pertempuran memperebutkan Bukit 180 di Poltava. Upacara penganugerahan terpaksa dilakukan di Lazarett Birkenfeld/Nahe karena Bartsch sedang menjalani perawatan atas luka-luka yang dialaminya dalam pertempuran tersebut. Di sebelah kiri adalah Oberst Albert Henze (Kommandeur Panzergrenadier-Regiment 110 / 11.Panzer-Division)

----------------------------------------------------------------------------

KOMMANDEUR

 Generalleutnant Günther Angern (5 Maret 1893 – 2 Februari 1943) masuk dinas militer tanggal 1 April 1911 dan telah berpangkat Oberleutnant di akhir Perang Dunia Pertama. Dia bertugas di berbagai unit kavaleri dalam masa antar-perang, serta menjadi Oberst dan Kommandeur 3. Schützen-Brigade saat Perang Dunia II pecah. Tanggal 4 Desember 1939 gantian 11. Schützen-Brigade yang merasakan kepemimpinannya, dan disnilah Angern mendapatkan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 7 Agustus 1940 sebagai Oberst dan Kommandeur 11.Schützen-Brigade / II.Armeekorps / 4.Armee / Heeresgruppe B setelah dia ikut berpartisipasi dalam terobosan pasukan Jerman di sekitar jembatan Anzien dan St. Datharine, sebelah utara Arras, tanggal 23 Mei 1940, juga penyeberangan di Bethune (St. Aubin) dan Dampierre tanggal 10 Juni 1940. Rekomendasinya masuk tanggal 18 Juli 1940, dikonfirmasi tanggal 26 Juli 1940, dan disetujui tanggal 5 Agustus 1940. Angern menjadi komandan 11. Panzer-Division tanggal 15 Agustus 1941, dan hanya berselang 9 hari kemudian terluka parah dalam pertempuran sehingga tampuk kepemimpinannya berganti lagi Hans-Karl Freiherr von Esebeck! Setelah sembuh dia menjadi komandan divisi panzer yang lain, 16. Panzer-Division, periode 25 September 1942 - 2 Februari 1943. Di tanggal yang terakhir inilah sang perwira berbakat memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di kantong Stalingrad saat 6. Armee menyerah pada Tentara Merah. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (1934); Dienstauszeichnung der Wehrmacht I.Klasse 25 jahre (2 Oktober 1936); Magyar Érdemrend Középkereszt je (Hungaria, 26 Oktober 1938); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (18 September 1939) dan I.Klasse (9 Oktober 1939); Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938; Medaille zur Erinnerung an die Heimkehr des Memellandes (1939); Panzerkampfabzeichen in Bronze; Voenen Orden "Za Hrabrost" III.Stepen 1.klas (Bulgaria); 1939 Verwundetenabzeichen in Silber; Anerkennungsurkunde des Oberbefehlshabers des Heeres (7 Juli 1941); Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS (22 Juli 1941); serta Deutsches Kreuz in Gold (8 Maret 1942)

----------------------------------------------------------------------------

 PERAIH RITTERKREUZ


Unteroffizier Alois Assmann (3 Juni 1913 - 26 Oktober 1987) adalah prajurit biasa dengan keberanian luar biasa. Di akhir Agustus 1942 posisi pertahanan 11. Panzer-Division (dimana dia bergabung) mendapat serangan dahsyat dari pasukan Rusia di wilayah Voronezh-Livny. Setelah bombardir artileri pembuka, gabungan pasukan infanteri dan tank Tentara Merah menyerbu masuk ke beberapa wilayah yang dijaga oleh prajurit Jerman. Melihat bahwa beberapa lubang pertahanan rekannya telah diduduki musuh, Assmann tidak kendor semangat. Bukannya mundur, dia berahan habis-habisan hanya dengan bermodalkan senjata PaK (Panzerabwehranone alias anti-tank) 5cm melawan tank-tank musuh yang makin mendekat. Saya tak usah menceritakan seperti apa pertempuran yang terjadi (lengkapnya ada di novel Enny Errow yang berjudul "Desahan Walang kekek"), yang jelas di akhir pertempuran Assmann tetap selamat sementara di sekelilingnya sembilan tank Rusia teronggok hancur! Sebagai penghargaan atas keteguhan hati dan keberaniannya dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 18 September 1942 sebagai Obergefreiter dan Richtschütze di 1.Kompanie / Panzerjäger-Abteilung 61 / 11.Panzer-Division / XXXXI.Panzerkorps / 2.Panzerarmee / Heeresgruppe Mitte. Dia tercatat sebagai satu-satunya prajurit (bukan bintara apalagi perwira) dari 11. Panzer-Division yang mendapat penghargaan setinggi itu! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (29 Juli 1941) dan I.Klasse (25 Agustus 1942); Allgemeines-Sturmabzeichen; Verwundetenabzeichen in Silber; serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (30 Agustus 1942)


 Unteroffizier Günther Bartsch (22 April 1920 - 6 Maret 1990) bergabung dengan Schützen-Regiments (motorisiert) 110 pada tanggal 28 Agustus 1939. Dia terluka pertama kali tanggal 7 September 1943. Sebelumnya, tanggal 3-4 September 1943, dalam pertempuran memperebutkan Bukit 180 di Poltava, pasukan Soviet berhasil menerobos pertahanan unit batalyon yang berdekatan sehingga posisi batalyon tempat Bartsch pun terancam digulung dari luar. Unteroffizier Bartsch bersama dengan anakbuahnya kemudian memutari bukit dan menyerang balik pasukan penyerang musuh dari arah samping sehingga menimbulkan korban besar di pihak lawan yang terkejut. Serangan balik yang tidak terduga ini membuat pasukan Rusia menghentikan serangannya dan berbalik menghadapi Bartsch dan rekan-rekannya, dengan demikian memberi waktu bagi batalyon Jerman yang ditekan habis-habisan untuk menggalang pertahanan dan mengusir musuh. Atas prestasinya tersebut Bartsch dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 12 November 1943 sebagai Unteroffizier der Reserve dan Gruppenführer di 2.Kompanie / I.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 110 / 11.Panzer-Division / III.Armeekorps / 8.Armee / Heeresgruppe Süd setelah mendapatkan rekomendasi dari Bataillonskommandeur Hauptmann Karl Thieme, dan penganugerahannya pun harus dilakukan di rumah sakit Birkenfeld/Nahe karena sang pahlawan sedang mendapatkan perawatan intensif atas luka-lukanya. Selama masa pemulihan, Bartsch bertugas sebagai instruktur di Panzergrenadier-Ersatz- und Ausbildungs-Bataillon 110 di Gleiwitz. Pada bulan Januari 1945 dia bertugas di unit Volkssturm Silesia dan kembali terluka dalam pertempuran sehingga ketika perang berakhir dia masih menjalani perawatan di Reserve-Lazarett Traunstein. Setelahnya Bartsch bergabung dengan Bundeswehr sebagai perwira cadangan dan pensiun dengan pangkat Oberstleutnant. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: DRL Sportabzeichen; Medaille Winterschlacht im Osten (1942); Eisernes Kreuz II.Klasse (5 April 1943); Eisernes Kreuz I.Klasse (28 Agustus 1943); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber; Krimschild; Verwundetenabzeichen in Silber; Ehrenkreuz der Bundeswehr für Tapferkeit in Gold; pin DLRG (Deutsche Lebens-Rettungs-Gesellschaft); Deutsche Verkehrswacht; serta Johanniterorden

----------------------------------------------------------------------------

PERAIH DEUTSCHES KREUZ IN GOLD

 
 Oberfeldwebel Adolf Sermond (lahir 1 Maret 1915) dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold tanggal 28 Juli 1943 sebagai Zugführer di 5.Kompanie / Panzer-Regiment 15 / 11.Panzer-Division / XXXXVIII.Armeekorps / 4.Panzerarmee / Heeresgruppe Süd. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 (2 November 1939); Eisernes Kreuz II.Klasse (20 April 1941) dan I.Klasse (9 November 1941); Panzerkampfabzeichen in Silber (3 Juni 1941); Verwundetenabzeichen in Schwarz (27 Agustus 1941, atas luka yang diderita tanggal 12 Agustus 1941), in Silber (16 Februari 1943, atas luka yang dideritanya tanggal 12 Agustus 1941, 12 Agustus 1942, 13 Desember 1942) dan in Gold (6 Mei 1943, atas luka kelima yang dideritanya tanggal 23 Maret 1943); Panzervernichtungsabzeichen in Silber (10 Mei 1942, atas penghancuran sebuah tank KV-1 Soviet menggunakan granat tangan di dekat Berdichev); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1 Agustus 1942); serta Panzerkampfabzeichen in Silber II.Stufe "25" (17 Desember 1943). Sedikit cerita dari proses dia mendapatkan Panzervernichtungsabzeichen: Pertempuran antar tank di persimpangan jalan dekat Berdichev begitu sengitnya sampai-sampai Panzer III milik Sermond bertabrakan dengan tank KV-1 Rusia! Kedua tank sama-sama tak dapat menembak. Tank Rusia tiba-tiba mundur, nampaknya berusaha untuk mencari ruang tembak. Sialnya, di belakang ada rumah yang kemudian runtuh menimpa KV-1 sehingga menghalangi pandangan awaknya. Melihat kesempatan baik, tanpa berpikir panjang Feldwebel Sermond keluar dari tanknya sambil membawa stielhandgranate, menaiki tank lawan dan melemparkan granatnya melalui kubah sebelum musuh membuka pintu keluar lebih besar. Ledakan yang terjadi di dalam tank membuat kesemua awaknya tewas. Beberapa jam kemudian di hari yang sama Bataillonskommandeur Major Theodor Graf Schimmelmann von Lindenburg mengirimkan lima buah panzernya ke lapangan udara Berdichev dan berhasil menghancurkan tujuh tank Rusia serta 12 pesawat yang terparkir di landasan. Foto di atas memperlihatkan Feldwebel Sermond berpose di depan tank KV-1 yang baru saja dilumpuhkannya


Sumber :
www.frontmedal.com
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.wehrmacht-awards.com 
www.ww2colorfarbe.blogspot.com

Minggu, 30 Maret 2014

Album Foto Tokoh Third Reich Peraih Abzeichen des SA-Treffens in Braunschweig 1931 (SA Brunswick Rally Badge)


 --------------------------------------------------------------

 
Major der Reserve Friedrich Alpers (25 Maret 1901 – 3 September 1944) bergabung dengan NSDAP bulan Juni 1929, SA Mei 1930, dan SS Maret 1931. Uniknya, di masa perang dia mempunyai jabatan yang beragam: selain sebagai perwira Luftwaffe berprestasi, Alpers juga merupakan politisi aktif, Gaujägermeister di Gau Südhannover-Braunschweig, Staatssekretär, Menteri Kehutanan, Chef der Stadtwacht, komandan Fallschirmjäger, dan jenderal Allgemeine-SS dengan pangkat terakhir SS-Obergruppenführer (21 Juni 1943)! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 14 Oktober 1942 sebagai Major dan Kommandeur Fernaufklärungsgruppe 4 / Luftflotte 4. Setelah sempat meneruskan karir di SS, dia kembali ke Luftwaffe sebagai Führer Fallschirmjäger-Regiment 9 / 3.Fallschirmjäger-Division (21 Agustus 1944 - 3 September 1944). Alpers bunuh diri dalam tahanan Amerika di Quevy le Grand dekat Mons (Belgia) dua hari setelah tertangkap tanggal 1 September 1944. Ajudannya, SS-Obersturmbannführer Franz Wurm, secara resmi mengumumkan kehilangannya di daerah sekitar Lille, dan Alpers baru secara resmi dinyatakan meninggal tanggal 9 November 1944 (sumber lain menyebutkan bahwa dia gugur di medan pertempuran). Itulah alasannya kenapa namanya masih nongol di SS-Dienstalterliste edisi 9 November 1944! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Abzeichen des SA-Treffens in Braunschweig 1931; Julleuchter der SS (16 Desember 1935); Ehrendolch der SS; SS-Zivilabzeichen #1255; Ehrenwinkel für alte Kämpfer; Flugzeugbeobachterabzeichen (1 Januari 1938); Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938; Deutsches Reiterabzeichen in Silber; Ehrendegen des Reichsführers-SS (1 Desember 1937); Totenkopfring der SS ( 1 Desember 1937); Dienstauszeichnung der NSDAP in Silber (15 Jahre); Eisernes Kreuz II.Klasse (1939) dan I.Klasse (2 Juni 1940); Frontflugspange für Aufklärer in Gold; Deutsches Kreuz in Gold (9 April 1942); Goldenes Parteiabzeichen der NSDAP (30 Januari 1943); Krimschild (20 Maret 1943); serta Fallschirmschützenabzeichen der Luftwaffe (1944)


 
SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS und Polizei Erich von dem Bach-Zelewski (1 Maret 1899 - 8 Maret 1972) dikenal sebagai pakar operasi anti gerilyawan di Front Timur yang kemudian dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 30 September 1944 sebagai SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS und Polizei dan Kommandierender General Korpsgruppe "Von dem Bach" / 9.Armee / Heeresgruppe Mitte setelah berhasil memadamkan pemberontakan orang-orang Yahudi dan Polandia di Warsawa. Dia berasal dari keluarga bangsawan melarat yang ikut bertempur dalam Perang Dunia Pertama. Dia lalu bergabung dengan NSDAP tahun 1930 dan SS tahun 1931, dengan cepat menapaki karirnya sehingga di tahun 1933 sudah berpangkat SS-Brigadeführer. Ini cukup aneh bila melihat kenyataan bahwa ketiga saudari perempuannya, semuanya menikah dengan orang Yahudi! Bach-Zelewski menebusnya dengan bekerja gila-gilaan demi karirnya dan menyingkirkan semua penghalang, termasuk membunuh secara pribadi mantan perwira staff-nya dalam "Peristiwa Malam Pisau Panjang" tahun 1934. Dari awal pecahnya Perang Dunia II dia sudah ditugasi untuk mengurus keamanan di wilayah pendudukan Jerman, dan metodenya dalam hal ini cukup sederhana: "yang ganggu ganggu... singkirkan!" Kebrutalannya terus berlanjut sampai saat Jerman melancarkan Operasi Barbarossa tahun 1941. Di tahun yang sama sang jenderal SS dirujuk ke rumah sakit karena menderita "halusinasi akibat terlalu banyak menembak Yahudi"! Metodenya ternyata lumayan efektif di awal-awal perang, begitu efektif sehingga ketika Hitler akan menunjuknya sebagai pengganti Reinhard Heydrich (yang terbunuh) sebagai Reichsprotektor Bohemia tahun 1942, Himmler sampai memohon agar dia tidak dipindahkan dari Rusia karena gentingnya situasi disana. Pada bulan Juli 1943 kekuasaan Bach-Zelewski meningkat pesat dan sekarang dia menjadi komandan seluruh operasi anti-Partisan di wilayah pendudukan Jerman di Eropa. Metodenya yang brutal tapi tidak efektif dari segi strategi jangka panjang banyak dipertanyakan oleh para jenderal Wehrmacht, tapi posisinya tetap aman berkat hubungan dekatnya dengan Panglima SS Heinrich Hmmler. Ketika perlawanan Yahudi di Ghetto Warsawa meluas menjadi pemberontakan terbuka orang-orang Polandia, Bach-Zelewski dipanggil untuk memadamkannya. Dengan dibantu oleh "Si Gila" Oskar Dirlewanger, dengan brutal pemberontakan tersebut berhasil dipadamkan, dan tidak kurang dari 200.000 orang yang dimusnahkannya hanya dalam waktu dua bulan saja! Melihat jejaknya yang "berdarah-darah" dimana-mana, nasib orang ini sudah bisa ditebak seusai perang: hukuman mati! Tapi ternyata kejutan tidak berhenti sampai disini. Dia ternyata tak pernah didakwa sedikitpun atas kejahatan perang oleh Pengadilan Militer Sekutu, apalagi diekstradisi ke Polandia atau Uni Soviet. Ini semua karena dia bersedia untuk bekerjasama dengan penangkapnya dan memberitahukan informasi berharga yang menjerat mantan koleganya di Nazi ke tiang gantungan atau penjara! Pengadilan Jerman Barat pun cuma menghukumnya kurang dari dakwaan atas aksi-aksi pembunuhan lawan politik yang dilakukannya saat Nazi berkuasa. Bach-Zelewski sendiri kemudian meninggal dunia dengan tenang tahun 1972. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (1934); Abzeichen des SA-Treffens Braunschweig 1931; Dienstauszeichnung der NSDAP in Bronze und Silber; SS-Dienstauszeichnung; Deutsches Reichssportabzeichen in Silber; SA-Sportabzeichen in Bronze; SS-Totenkopfring; Ehrendegen des Reichsführers-SS; Schlesischer Adler II. und I. Klasse; Danziger Kreuz I. Klasse; Goldenes Parteiabzeichen der NSDAP; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (31 Agustus 1941) dan I.Klasse (20 Mei 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42; Kriegsverdienstkreuz mit Schwertern II. und I. Klasse Deutsches Kreuz in Gold (23 Februari 1943); serta Bandenkampfabzeichen in Silber (November 1944)


 SS-Gruppenführer Alfred Rodenbücher (29 September 1900 - 29 Maret 1980) mempunyai jenjang karir yang unik dimana dia, yang notabene telah menjadi jenderal SS dari tahun 1934, kemudian berkiprah sebagai perwira Kriegsmarine di masa Perang Dunia II dengan pangkat akhir Korvettenkapitän der Reserve (setingkat Mayor)! Di tahun 1920-an dia memang sempat masuk Reichsmarine, tapi kemudian memilih untuk diberhentikan dan melanjutkan karirnya di Allgemeine-SS tahun 1931. Masuknya dia kembali di Angkatan Laut pun terjadi setelah konflik dengan Gauleiter Münich Adolf Wagner mengenai masalah perebutan wilayah. Dalam foto di atas Rodenbücher mengenakan ärmelstreifen SS-Sammelstelle yang berlokasi di Dachau di lengannya, sementara di seragamnya terpasang Abzeichen des SA-Treffens Braunschweig 1931. Yang menarik adalah belati yang tersampir di pinggangnya, sebuah belati standar SS untuk perwira rendah dengan klip lipat biasa dan bukannya yang berantai seperti seharusnya dipakai oleh perwira tinggi!


Sumber :
Foto koleksi pribadi French L. MacLean
www.warrelics.eu

Album Foto Tokoh Third Reich Peraih Goldenes Parteiabzeichen der NSDAP / Goldenes Ehrenzeichen der NSDAP (Golden Party Badge)

NSDAP

Dr. Ernst Heinkel (24 Januari 1888 - 30 Januari 1958) adalah perancang sekaligus produsen pesawat, Wehrwirtschaftsführer (pembuat mesin dan perlengkapan perang untuk keperluan Wehrmacht), dan anggota Partai Nazi. Perusahaan Heinkel Flugzeugwerke yang dipimpinnya memproduksi Heinkel He 178, pesawat turbojet pertama di dunia, serta Heinkel He 176, pesawat berbahan bakar roket pertama. Atas jasa-jasanya, pada tahun 1938 dia dianugerahi Deutscher Nationalpreis für Kunst und Wissenschaft (Penghargaan Nasional Jerman untuk Seni dan Keilmuan)


Wilhelm Emil "Willy" Messerschmitt (26 Juni 1898 - 15 September 1978) adalah pembuat pesawat terkemuka yang terutama terkenal melalui pesawat Messerschmitt Bf 109 yang menjadi pesawat pemburu utama Jerman dalam Perang Dunia II. Sampai pada detik ini, Bf 109 tercatat sebagai pesawat pemburu yang paling banyak diproduksi dalam sejarah: 35.000 buah! Pesawat lainnya - Messerschmitt Me 209 - menjadi pemecah rekor sebagai pesawat berbaling-baling paling cepat sampai dengan tahun 1969. Perusahaannya juga memproduksi pesawat jet pertama di dunia yang masuk proses produksi yaitu Messerschmitt Me 262, meskipun secara pribadi dia tidak merancangnya

-----------------------------------------------------------------

SS UND POLIZEI

 Major der Reserve Friedrich Alpers (25 Maret 1901 – 3 September 1944) bergabung dengan NSDAP bulan Juni 1929, SA Mei 1930, dan SS Maret 1931. Uniknya, di masa perang dia mempunyai jabatan yang beragam: selain sebagai perwira Luftwaffe berprestasi, Alpers juga merupakan politisi aktif, Gaujägermeister di Gau Südhannover-Braunschweig, Staatssekretär, Menteri Kehutanan, Chef der Stadtwacht, komandan Fallschirmjäger, dan jenderal Allgemeine-SS dengan pangkat terakhir SS-Obergruppenführer (21 Juni 1943)! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 14 Oktober 1942 sebagai Major dan Kommandeur Fernaufklärungsgruppe 4 / Luftflotte 4. Setelah sempat meneruskan karir di SS, dia kembali ke Luftwaffe sebagai Führer Fallschirmjäger-Regiment 9 / 3.Fallschirmjäger-Division (21 Agustus 1944 - 3 September 1944). Alpers bunuh diri dalam tahanan Amerika di Quevy le Grand dekat Mons (Belgia) dua hari setelah tertangkap tanggal 1 September 1944. Ajudannya, SS-Obersturmbannführer Franz Wurm, secara resmi mengumumkan kehilangannya di daerah sekitar Lille, dan Alpers baru secara resmi dinyatakan meninggal tanggal 9 November 1944 (sumber lain menyebutkan bahwa dia gugur di medan pertempuran). Itulah alasannya kenapa namanya masih nongol di SS-Dienstalterliste edisi 9 November 1944! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Abzeichen des SA-Treffens in Braunschweig 1931; Julleuchter der SS (16 Desember 1935); Ehrendolch der SS; SS-Zivilabzeichen #1255; Ehrenwinkel für alte Kämpfer; Flugzeugbeobachterabzeichen (1 Januari 1938); Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938; Deutsches Reiterabzeichen in Silber; Ehrendegen des Reichsführers-SS (1 Desember 1937); Totenkopfring der SS ( 1 Desember 1937); Dienstauszeichnung der NSDAP in Silber (15 Jahre); Eisernes Kreuz II.Klasse (1939) dan I.Klasse (2 Juni 1940); Frontflugspange für Aufklärer in Gold; Deutsches Kreuz in Gold (9 April 1942); Goldenes Parteiabzeichen der NSDAP (30 Januari 1943); Krimschild (20 Maret 1943); serta Fallschirmschützenabzeichen der Luftwaffe (1944)



SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Theodor "Papa" Eicke (17 Oktober 1892 - 26 Februari 1943) adalah orang dibalik sistem kamp konsentrasi SS dan juga merupakan komandan pertama Divisi SS Totenkopf (30 Oktober 1939 - 26 Februari 1943). Para anggota divisi ini dari masa pertama pembentukannya biasa memanggil Eicke dengan sebutan "Papa" sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap sang komandan yang dikenal tegas dan keras tapi tetap penuh humor dan "ngemong" terhadap anakbuahnya. Dia ikut menderita bersama pasukannya dalam pertempuran-pertempuran yang berat di Rusia (terutama sebelas bulan pengepungan Demyanks) dan selalu hadir paling depan saat menghadapi musuh. Eicke tewas pada tanggal 26 Februari 1943 beberapa bulan setelah naik pangkat menjadi SS-Obergruppenführer (setingkat dengan General der Waffen-SS). Saat sedang melakukan pengintaian medan pertempuran dari udara di awal Pertempuran Ketiga Kharkov, pesawat Fieseler Fi 156 Storch yang ditumpanginya ditembak jatuh oleh pasukan Soviet, 1 kilometer barat-daya Artelnoje (dekat Lozovaya). Setelah kematiannya, Eicke digambarkan oleh pers Nazi sebagai seorang pahlawan, dan kemudian sebuah resimen infanteri Totenkopf mendapat kehormatan dengan penyematan ärmelstreifen (strip lengan) "Theodor Eicke". Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI



SS-Gruppenführer Prof. Dr.med.vet. Friedrich Weber (30 Januari 1892 - 19 Juli 1954) adalah seorang dokter hewan yang menjadi fanatik Nasional-Sosialis dari pertama berdirinya. Dia ikut bertempur dalam Perang Dunia Pertama sebagai prajurit di Königlich Bayerisches Schwere-Reiter-Regiment "Prinz Karl von Bayern" Nr. 1. Seusai perang dia menjadi pemimpin Bund Oberland (Liga Oberland) dan menjadi salah satu konspirator utama dalam Münich Putsch tahun 1923 bersama dengan Adolf Hitler, Erich Ludendorff, Ernst Röhm dan Hermann Kriebel. Atas partisipasinya dalam kudeta yang gagal tersebut Weber dituntut kurungan sel barengan Hitler di tahun 1925 tapi tetap melanjutkan kepemimpinannya di Bund Oberland sampai dengan tahun 1929. Setelah keluar dari penjara dia membuka praktek dokter hewan di Münich sambil tetap melanjutkan hubungan dekatnya dengan Hitler. Dia diberikan posisi penting di SS dan kemudian menjadi ahli kedokteran hewan Wehrmacht dalam Perang Dunia II. Seusai perang dia dijatuhi hukuman denda yang besar karena dianggap mengambil keuntungan finansial secara tidak sah saat berlangsungnya perang. Weber tetap melanjutkan prakter dokter hewannya, dan meninggal dalam kondisi ekonomi yang sederhana pada tahun 1954. Medali dan penghargaan yang diraihnya: Blutorden #874 (9 November 1933) serta Goldenes Parteiabzeichen der NSDAP

-----------------------------------------------------------------

WEHRMACHT

 Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef der Wehrmacht) memberi hormat militer dalam acara Heldengedenktag (Hari Pahlawan Reich) yang diselenggarakan di Kassel tanggal 4 Juni 1939. Perhatikan bahwa di bawah baris medalinya dia memasang pin Goldenes Parteiabzeichen der NSDAP yang didapatnya beberapa bulan sebelumnya, April 1939. Pada tanggal 3 April 1946, dalam kesaksian di tribun militer internasional di Nürnberg, Keitel berkomentar mengenai dugaan keanggotaanya di partai Nazi: "Hitler mempersembahkan Pin Partai Emas ini kepada saya bulan April 1939, bersamaan waktunya dengan Panglima AD Jenderal von Brauchitsch. Führer mengatakan bahwa itu sebagai penghargaan atas keberhasilan Jerman mencaplok Cekoslowakia. Pin emas tersebut mempunyai ukiran "16 dan 17 Maret" di dalamnya. Foto dibuat oleh fotografer pribadi Hitler, Hugo Jaeger


 Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres) memberi hormat militer dalam acara Heldengedenktag (Hari Pahlawan Reich) yang diselenggarakan di Kassel tanggal 4 Juni 1939. Perhatikan bahwa di bawah baris medalinya dia memasang pin Goldenes Parteiabzeichen der NSDAP yang didapatnya beberapa bulan sebelumnya, tanggal 20 Maret 1939. Foto dibuat oleh fotografer pribadi Hitler, Hugo Jaeger


Sumber :
Foto koleksi Hugo Jaeger
Foto koleksi Walter Frentz
www.forum.axishistory.com
www.life.com

Senjata Infanteri Jerman Dalam Perang Dunia II




Sumber :
www.ww2epic.com

Album Foto 205. Infanterie-Division

Major Karl Alm (4 Januari 1919 – 23 November 1944) bertempur di Polandia sebagai Truppführer di 10.Kompanie / Infanterie-Regiment 9. Karena keberaniannya di medan pertempuran, dia berkali-kali terluka sehingga mendapatkan Verwundetenabzeichen in Gold. Dalam pertempuran bertahan sengit di Polozk-Dünaburg bulan Mei 1944, pasukan Rusia berkekuatan 100 orang mampu menerobos pertahanan Jerman dan bahkan sampai masuk menyerbu markas Batalyon ke-dari Grenadier-Regiment 353 dimana Alm menjadi komandannya. Orang-orang yang biasa berkutat dengan administrasi ini secara tidak terduga melakukan serangan balik gigih yang dipimpin langsung oleh Hauptmann Alm. Serangan tersebut berhasil dan musuh dihancurkan: dari 100 orang yang menyerang, hanya 19 yang kembali ke unitnya sementara 70 orang tergeletak tak bernyawa di medan pertempuran! Dalam serangan ini pula Alm terluka untuk yang ke-11 kalinya! Atas prestasinya tersebut dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 12 Agustus 1944 sebagai Hauptmann dan Führer II.Bataillon / Grenadier-Regiment 353 / 205.Infanterie-Division / XXXXIII.Armeekorps / 16.Armee / Heeresgruppe Nord. Sang kapten yang pantang menyerah ini gugur di medan pertempuran di Frauenburg (Latvia) tanggal 23 November 1944 dan pangkatnya secara anumerta dinaikkan menjadi Major (15 Januari 1945). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (4 Oktober 1941) dan I.Klasse (30 Agustus 1942); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (30 Juli 1942); Verwundetenabzeichen in Schwarz (19 Februari 1941), in Silber (4 Oktober 1941) dan in Gold (24 November 1942); serta disebutkan namanya dalam Wehrmachtbericht edisi 28 November 1944

Sumber :
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de

Sabtu, 29 Maret 2014

Daftar ribbon bar (Pita Medali) Jerman dari tahun 1914 hingga 1957

Oleh : Hostuf Rizal


Keterangan GAMBAR I :
I-A. Ribbon bar device Iron Cross 11.5mm 1914
I-B. Ribbon bar device Iron Cross 10mm 1914
I-C. Ribbon Iron Cross 2nd Class 1914
I-D. Ribbon Iron Cross 2nd Class 1914 non combatent
I-E. Ribbon bar device Iron Cross 2nd Class requalification 1939 16mm
I-F. Ribbon bar device Iron Cross 2nd Class requalification 1939 6mm
I-G. Ribbon Iron Cross 2nd Class 1939/1957
I-H. Ribbon Blood Order 1923
I-I. Ribbon bar device Blood Order 1923
I-J. Ribbon NSDAP 25 years service
II-A. Ribbon bar devuce NSDAP 25 years service
II-B. Ribbon bar device NSDAP 25 years service
II-C. Ribbon NSDAP 15 years service
II-D. Ribbon bar device NSDAP 15 years service
II-E. Ribbon NSDAP 10 years service
II-F. Ribbon bar device NSDAP 10 years service
II-G. Ribbon bar device SS long service
II-H. Ribbon bar device Army 40 years service
II-I. Ribbon Army 12 or 25 or 40 years service with device
II-J. Ribbon bar device Luftwaffe 40 years service
III-A. Ribbon Luftwaffe 12 or 25 or 40 years service with device
III-B. Ribbon Army or Luftwaffe 12 or 25 or 40 years service with device
III-C. Ribbon bar device Army 12 or 25 years service
III-D. Ribbon bar device Luftwaffe 12 or 25 years service
III-E. Ribbon Army 4 or 18 years service with device
III-F. Ribbon bar device Army 4 or 18 years service
III-G. Ribbon Luftwaffe 4 or 18 years service with device
III-H. Ribbon bar device Luftwaffe 4 or 18 years service
III-I. Ribbon bar device 40 years State service
III-J. Ribbon bar device 25 years State service
IV-A. Ribbon bar device War Merit Cross 2nd Class with Swords
IV-B. Ribbon War Merit Cross 2nd Class
IV-C. Ribbon War Merit Medal 3rd Class
IV-D. Ribbon Eagle Order Merit Medal Silver
IV-E. Ribbon Eagle Order Merit Medal Bronze
IV-F. Ribbon Memel Anschluss
IV-G. Ribbon bar device Memel Anschluss
IV-H. Ribbon Austria Anschluss
IV-I. Ribbon bar device Austria Anschluss
IV-J. Ribbon Czech Anschluss
V-A. Ribbon bar dev Czech Anschluss & Prague Bar
V-B. Ribbon bar dev Czech Anschluss Prague Bar
V-C. Ribbon Air Defence 1st & 2nd class
V-D. Ribbon bar device Air Defence 1st
V-E. Ribbon bar device Air Defence 2nd
V-F. Ribbon Social Welfare
V-G. Ribbon bar device Social Welfare 2nd Class
V-H. Ribbon bar device Social Welfare 3rd Class
V-I. Ribbon Russian Front
V-J. Ribbon bar device Russian Front
VI-A. Ribbon Spanish Blue Division commerative medal
VI-B. Ribbon Spanish Blue Division Russia
VI-C. Ribbon Spanish Civil War Honour Cross
VI-D. Ribbon bar device Spanish Civil War Honour Cross
VI-E. Ribbon Italo Africa
VI-F. Ribbon West Wall
VI-G. Ribbon bar device West Wall
VI-H. Ribbon RAD 4 or 12 years
VI-I. Ribbon bar device RAD
VI-J. Ribbon bar device Customs service
VII-A. Ribbon Customs Service Medal
VII-B. Ribbon Police 25 years service
VII-C. Ribbon bar device Police 25 years service
VII-D. Ribbon Police 18 years service
VII-E. Ribbon bar device Police 18 years service
VII-F. Ribbon Police 8 years service
VII-G. Ribbon Olympic Games service 1936
VII-H. Ribbon Mines Rescue
VII-I. Ribbon Fire Service 2nd Class
VII-J. Ribbon Mothers Cross in Gold, Silver or Bronze

 --------------------------------------------------------------


Keterangan GAMBAR II :
I-A. Ribbon bar device Heer Honour Clasp 1957
I-B. Ribbon bar device Navy Honour Clasp 1957
I-C. Ribbon bar device Knights Cross 1957 with oakleaves & swords
I-D. Ribbon bar device Knights Cross 1957 with oakleaves
I-E. Ribbon bar device Knights Cross 1957
I-F. Ribbon bar device Iron Cross 1st Class 1957
I-G. Ribbon bar device German Cross in Silver 1957
I-H. Ribbon bar device German Cross in Gold 1957
I-I. Ribbon bar device Close Combat Gold Badge 1957
I-J. Ribbon bar device Close Combat Silver Badge 1957
II-A. Ribbon bar device Close Combat Bronze Badge 1957
II-B. Ribbon bar device Gold Wound Badge 1957
II-C. Ribbon bar device Silver Wound Badge 1957
II-D. Ribbon bar device Black Wound Badge 1957
II-E. Ribbon bar device Silver Infantry Assault 1957
II-F. Ribbon bar device Bronze Infantry Assault 1957
II-G. Ribbon bar device Single Handed Tank Destruction in Gold 1957
II-H. Ribbon bar device Single Handed Tank Destruction Badge 1957
II-I. Ribbon bar device Destruction of aircraft with Infantry Weapons 1957
II-J. Ribbon bar device numbered General Assault Badge 1957
III-A. Ribbon bar device General Assault Badge 1957
III-B. Ribbon bar device numbered '75' Panzer Assault Badge in Silver 1957
III-C. Ribbon bar device Panzer Assault Badge in Silver 1957
III-D. Ribbon bar device Panzer Assault Badge in Bronze 1957
III-E. Ribbon bar device Afrika Cuff Title 1957
III-F. Ribbon bar device Metz Cuff Title 1957
III-G. Ribbon bar device Kurland Cuff Title 1957
III-H. Ribbon bar device Kreta Cuff Title 1957
III-I. Ribbon bar device Demjansk Campaign ArmShield 1957
III-J. Ribbon bar device Krim Campaign ArmShield 1957
IV-A. Ribbon bar device Kuban Campaign ArmShield 1957
IV-B. Ribon bar device Lappland Campaign ArmShield 1957
IV-C. Ribbon bar device Narvik Campaign ArmShield 1957
IV-D. Ribbon bar device Luftwaffe Flak Gunner 1957
IV-E. Ribbon bar device Luftwaffe Parachutists badge 1957
IV-F. Ribbon bar device Luftwaffe Ground Assault 1957
IV-G. Ribbon bar device Luftwaffe combined Pilot-Observer's badge 1957
IV-H. Ribbon bar device Luftwaffe Observer's badge 1957
IV-I. Ribbon bar device Luftwaffe Air Gunner 1957
IV-J. Ribbon bar device Luftwaffe Gold recon clasp with 400 missions hanger 1957
V-A. Ribbon bar device Luftwaffe Gold recon clasp 1957
V-B. Ribbon bar device Luftwaffe Silver recon clasp 1957
V-C. Ribbon bar device Luftwaffe Dive Bomber Clasp with 200 Mission Hanger 1957
V-D. Ribbon bar device Luftwaffe Air to Ground combat clasp Gold 1957
V-E. Ribbon bar device Navy Destroyer badge 1957
V-F. Ribbon bar device Navy High Seas Fleet badge 1957
V-G. Ribbon bar device Navy Blockade Runner's badge 1957
V-H. Ribbon bar device Navy Auxillary Cruisers badge 1957
V-I. Ribbon bar device Navy Minesweeper badge1957
V-J. Ribbon bar device Russian Front Medal 1957
VI-A. Ribbon bar device War Merit Cross 1st Class with Swords 1957
VI-B. Ribbon bar device War Merit Cross 1st Class without swords 1957
VI-C. Ribbon bar device War Merit Cross 2nd class with Swords 1957
VI-D. Ribbon bar device Red Cross Medal 1st Class 1957
VI-E. Ribbon bar device Armed Forces 12 Years Service 1957
VI-F. Ribbon bar device Armed Forces 4 Years Service 1957
VI-G. Ribbon bar device Drivers Badge Bronze 1957
VI-H. Ribbon bar device RAD Service award 1957
VI-I. Ribbon bar device 1936 Olympic Games Service 2nd Class 1957
VI-J. Ribbon bar device 1936 Olympic Games Service 3rd Class 1957
VII-A. Ribbon bar device Fire Brigade Cross 2nd Class 1957
VII-B. Ribbon bar device 25 Years Faithfull Service to the 3rd Reich, 1957
VII-D. Ribbon bar device Balloon pilots badge 1957
VII-C. Ribbon bar device Luftwaffe Panzer Assault Badge in Silver 1957
VII-E. Ribbon bar device numbered '50' Panzer Assault Badge in Silver 1957
VII-F. Ribbon bar device Luftwaffe Transport pilot combat clasp in Gold 1957
VII-G. Ribbon bar device Navy Small Battle unit close combat clasp 1957


Sumber :

Foto 5. Infanterie-division / 5. leichte Division / 5. Jäger-Division "Ulmer-Infanterie-Division"


 Stellenbesetzung (susunan staff) dari Aufklärungs-Abteilung 5 / 5.Infanterie-Division tak lama setelah mobilmachung (mobilisasi) Wehrmacht tanggal 26 Agustus 1939, empat hari sebelum Jerman menyerbu Polandia. Sebagai komandannya ditunjuk Rittmeister Jörg Scupin yang nantinya meraih Deutsches Kreuz in Silber tanggal 29 April 1945 sebagai Oberst di Amstgruppe P2 Heerespersonalamt (HPA) / Oberkommando des Heeres (OKH)


 Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Oberwachtmeister Adolf Hainle (Führer MG-Staffel di 2.Kompanie / Aufklärungs-Abteilung 5 / 5.Infanterie-Division) yang diselenggarakan pada tanggal 22 September 1941. Yang mengalungkan medali adalah Komandan 5. Infanterie-Division, Generalmajor Karl Allmendinger. Foto ini pertama kali dipublikasikan dalam buku "Mit Uns im Osten" (Bersama Kami di Timur) yang diterbitkan pada tahun 1942 dan bercerita tentang kampanye militer Ulmer-Infanterie-Divion (Divisi Infanteri dari Ulm, julukan 5. Infanterie-Division) dalam Unternehmen Barbarossa
 Presentasi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Oberleutnant der Reserve Erich Klier (Chef 5.Kompanie/Jäger-Regiment 56/5. Jäger-Division ) yang disematkan oleh Oberst Johannes Gittner, komandan 5. Jäger-Division, tanggal 4 Mei 1944. Klier sebelumnya telah dianugerehi Deutsches Kreuz in Gold pada tanggal 24 November 1942 sebagai Leutnant dan Adjutant I.Bataillon/Jäger-Regiment 56/5. Jägerdivision

------------------------------------------------------------------

KOMMANDEUR

General der Infanterie Karl Allmendinger (3 Februari 1891 - 2 Oktober 1965) adalah anak dari seorang guru, penulis dan sastrawan yang juga bernama sama, Karl Allmendinger alias "Felix Nabor" (1863-1946). Allmendinger junior ikut bertempur dalam Perang Dunia Pertama sebagai anggota Füsilier-Regiment "Kaiser Franz Josef von Österreich, König von Ungarn" (4. Württembergisches) Nr. 122. Setelah perang usai dia bergabung dengan Freiwilligen-Abteilung Haas yang merupakan pasukan keamanan Volksstaates Württemberg sebelum diserap oleh Reichswehr tahun 1919. Allmendinger mengawali Perang Dunia II sebagai Oberst dan Chef des Generalstabes V. Armeekorps. Setelah itu dia menjadi Komandan 5. Infanterie-Division (25 Oktober 1940 - 5 Januari 1942), 5. leichte Division (5 Januari 1942 - 6 Juli 1942), dan 5. Jäger-Division (6 Juli 1942 - 5 Januari 1943). Dari sejak tanggal 25 Juli 1944 Allmendinger menjadi Führerreserve sampai dia ditangkap oleh pasukan Amerika tanggal 16 Mei 1945 (tapi dilepaskan kembali setahun kemudian, tanggal 22 Desember 1947). Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 17 Juli 1941 sebagai Generalmajor dan Kommandeur 5.Infanterie-Division / V.Armee-Korps / 9.Armee / Heeresgruppe Mitte, serta Eichenlaub #153 tanggal 13 Desember 1942 sebagai Generalleutnant dan Kommandeur 5.Jäger-Division / II.Armee-Korps / 16.Armee / Heeresgruppe Nord. Yang pertama diterimanya atas jasanya saat merebut wilayah Lazdijai dari tangan pasukan Soviet. Sang komandan tampil di muka pasukannya walaupun mendapat tembakan gencar dari dataran tinggi yang dikuasai musuh. Dengan menggunakan perpaduan serangan dari sungai serta penyerbuan pasukan pelopor yang secara langsung disepervisi oleh Allmendinger (komandan aslinya minggir dulu!), akhirnya wilayah musuh berhasil dikuasai. Tidak hanya itu, melalui pertempuran di jalanan yang sengit, jembatan di Seirijai berhasil didirikan yang sangat penting bagi keberlangsungan operasi 9. Armee. Yang kedua diraihnya saat mengepung dan menghancurkan pasukan besar Soviet di sebelah tenggara Danau Ilmen. Allmendinger selalu berada paling depan memberi contoh pada anakbuahnya mempersiapkan serangan dan bahkan ikut serta dalam pasukan pengintai! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Ritterkreuz des Königlichen Württembergischer Militär-Verdienstordens; Ritterkreuz II. Klasse des Königlichen Württembergischer Friedrichs-Ordens mit Schwertern; 1914 Verwundetenabzeichen in Schwarz; k.u.k. (kaiserlich und königlich) Österreichisches Militär-Verdienstkreuz III. Klasse mit der Kriegsdekoration; Ehrenkreuz für Frontkämpfer; Dienstauszeichnung der Wehrmacht I.Klasse 25 jahre; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (20 September 1939) dan I.Klasse (21 Mei 1940); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille); Vapaudenristin 1.Luokka Miekkojen Kera Finlandia (29 Maret 1943); serta Ordinul Mihai Viteazul 3rd Class Rumania (12 Juli 1944). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 9 Oktober 1942

------------------------------------------------------------------

PERAIH RITTERKREUZ


Hauptmann der Reserve Emil Bäuerle (10 Mei 1917 - 16 Maret 2007) bergabung dengan kompi anti-tank dari Infanterie-Regiment 56 tanggal 14 November 1938. Dia tetap bersama dengan unit ini sampai dengan akhir perang. Deutsches Kreuz in Gold didapatkannya tanggal 20 September 1943 sebagai penghargaan atas prestasinya dalam pertempuran di Penna, selatan Staraya Russa. Setelah ini bintang Bäuerle makin moncer saja, terutama dalam Pertempuran Kovel dimana dia mempertontonkan kecakapannya dalam memimpin kompinya tidak hanya sekali atau dua kali melainkan berkali-kali. Dalam pertempuran di Zyrycze dia dan pasukannya berhasil membangun sebuah jembatan darurat yang melintasi 2km genangan air sehingga memampukan pasukan Jerman yang terperangkap untuk lolos dari kepungan Soviet. Pada tanggal 25 Maret 1944 dia terluka parah oleh pecahan granat sehingga ditarik dari front untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit Ulm ad Donau. Disana Bäuerle mendapat berita tentang penganugerahan Ritterkreuz sehingga medalinya dikalungkan oleh kepala rumah sakit sebagai pejabat dengan pangkat tertinggi yang kebetulan ada disana! Medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tersebut secara resmi diberikan tanggal 4 Mei 1944 sebagai Oberleutnant der Reserve dan Chef 8.Kompanie / II.Bataillon / Jäger-Regiment 56 / 5.Jäger-Division / LVI.Armeekorps / 2.Armee / Heeresgruppe Mitte. Setelah sembuh dari luka-lukanya Bäuerle kembali ke unit lamanya dan bertempur dengan semangat yang sama dalam gerak mundur pasukan Wehrmacht dari Front timur di musim dingin 1944/1945. Dia ditawan oleh pasukan Soviet dari tanggal 11 Maret 1945 s/d 18 Desember 1948. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (1 Agustus 1941); Eisernes Kreuz II.Klasse (11 Agustus 1941); Eisernes Kreuz I.Klasse (8 Oktober 1941); Verwundetenabzeichen in Schwarz (1 April 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (30 Juli 1942); Nahkampfspange in Bronze (5 September 1943); serta Verwundetenabzeichen in Gold (20 April 1944)
 


Sumber :
Buku "Mit Uns im Osten" terbitan tahun 1942
www.axishistory.com
www.forum.axishistory.com
www.geocities.com
www.historicalwarmilitariaforum.com
www.kavallerie-regiment18.de
www.norgeslexi.no
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.ww2awards.com
www.ww2colorfarbe.blogspot.com

Album Foto 227. Infanterie-Division

PERAIH RITTERKREUZ 



Major der Reserve Friedrich "Fritz" Allmacher (3 Desember 1914 - 26 Desember 1944) masuk dinas ketentaraan tanggal 26 Oktober 1935 dan tanggal 29 Agustus 1939 dia tercatat sebagai prajurit di 13.Kompanie / Infanterie-Regiment 366. Pada tanggal 1 Agustus 1943 dia dipindahkan ke posisi staff resimennya dan menjadi ajudan tanggal 23 November 1943. Allmacher balik ke posisi perwira lapangan dengan menjadi komandan batalyon dan memimpin unitnya dalam gerakan mundur yang terkoordinasi di Lugastellung. Disini Allmacher memperlihatkan keberanian secara pribadi dan kepemimpinan yang jempolan saat divisinya mundur melintasi Wolossowo di Jamburg sampai ke Narva di tengah-tengah tekanan konstan dari pihak Rusia sehingga mendapat pujian dalam Wehrmachtsbericht edisi 12 Februari 1944. Allmacher sendiri kemudian dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 7 Maret 1944 sebagai Hauptmann der Reserve dan Kommandeur III.Bataillon / Grenadier-Regiment 366 / 227.Infanterie-Division / Armee-Abteilung Narwa / Heeresgruppe Nord. Beberapa lama kemudian dia ditunjuk sebagai Komandan Füsilier-Bataillon (AA) 227 dan dipromosikan menjadi Major der Reserve tanggal 1 September 1944. Allmacher gugur di dekat Berzi, Latvia, di Kantong Kurland tanggal 26 Desember 1944. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (17 Mei 1940) dan I.Klasse (2 Desember 1941); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber; Verwundetenabzeichen in Silber; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); Deutsches Kreuz in Gold (26 November 1943); serta Nahkampfspange in Silber (1944)


 Hauptmann der Reserve Benno Barall (28 Agustus 1900 - 14 Februari 1983) lahir - dan meninggal - di Duisburg, Nordrhein-Westfalen (Jerman). Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 21 September 1944 sebagai Hauptmann der Reserve dan Kommandeur Panzerjäger-Abteilung 227 / 227.Infanterie-Division / XXXVIII.Armeekorps / 18.Armee / Heeresgruppe Nord. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse; Infanterie-Sturmabzeichen in Silber; Eisernes Kreuz I.Klasse; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); Nahkampfspange in Bronze; serta Deutsches Kreuz in Gold (15 Juni 1944). Tidak ada keterangan lain tentangnya


Sumber :
www.geocities.ws
www.reibert.info
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de