Jumat, 30 Mei 2014

Foto Berwarna Hiburan di Masa Perang

   Para prajurit Jerman menghabiskan waktu senggang dengan berenang di tepi pantai. Perlengkapan tempur mereka berserakan di bebatuan, sementara senapan dikumpulkan dalam beberapa tumpukan. Foto ini diambil di dekat Boulogne, Prancis, tanggal 6 Juni 1940, dan orang-orang yang nampang disini berasal dari 1. Gebirgs-Division. Mereka sedang menunggu dimulainya Unternehmen Seelöwe (Operasi Singa Laut, penyerbuan Jerman terhadap Prancis) yang tidak pernah terealisasi. Melihat tanggalnya juga, berarti bahwa Pertempuran Prancis masih belum berakhir! BTW, foto ini diambil oleh seorang perwira Wehrmacht tak dikenal yang meninggalkannya saat dia melarikan diri dari Paris empat tahun kemudian. Seorang fotografer lokal bernama Marcel Gesgon menemukannya dalam bentuk boks negatif, dan dia akhirnya dicetak oleh anaknya yang bernama Alain


 Prajurit Heer Jerman menikmati eskrim ditengah teriknya cuaca musim panas di dekat Kanal Charleroi–Brussels–Willebroeck (Belgia) tanggal 17 Mei 1940. Pada hari itu Brussels - ibukota Belgia - jatuh ke tangan pasukan Wehrmacht setelah Panglima BEF (British Expeditionary Force), Lord Gort, memutuskan untuk mundur ke Sungai Scheldt karena takut terkepung oleh pihak Jerman. Gerakan ini memungkinkan 6. Armee di bawah pimpinan Generaloberst Walther von Reichenau untuk menduduki Brussels tanpa hambatan berarti. Di lain pihak, perlawanan Belanda terhadap invasi Jerman berakhir dengan dievakuasinya pasukan gabungan Prancis-Belanda di Zeeland serta pulau Walcheren dan Beverland oleh kapal perusak Prancis


 Hari-hari tenang di Johannisburg (Prusia Timur) dengan bunga-bunga tulip bermekaran sementara perang melawan Uni Soviet hanya berselang beberapa lama lagi, awal musim panas tahun 1941. Di sebelah kiri adalah Oberleutnant Hermann Budenbender (Abteilungsadjutant Aufklärungs-Abteilung 35 / 35.Infanterie-Division) sementara di kanannya adalah seorang Führer Panzerspähzug tak dikenal dari unit yang sama. Pada awal April 1941, 35. Infanterie-Division (dikenal dengan nama "Divisi Ikan" sesuai dengan lambangnya) mulai bergerak menuju timur sebagai persiapan untuk Unternehmen Barbarossa yang akan segera digelar. Pada awalnya mereka direncanakan akan transit untuk sementara di wilayah utara dan timur Warsawa tapi kemudian berpindah lagi ke Prusia Timur di sekitar wilayah Johannisburg. Mereka tinggal disana sampai tanggal 10 Juni 1941 ketika datang perintah lagi untuk bergerak menuju perbatasan dengan Rusia


 Para pilot Luftwaffe dari I.Gruppe / Jagdgeschwader 27 (JG 27) sedang asyik bermain kartu remi di padang pasir Afrika Utara tahun 1942, sementara di belakang mereka terparkir sebuah Messerschmitt Bf 109 E-4 Trop "Schwarze 3". Mereka semua bertelanjang dada sambil mengenakan tropenhelm untuk melindungi diri dari panas yang menyengat


  Foto ini pertama kali dipublikasikan dalam buku keluaran tahun 1943 yang berjudul "Balkenkreuz Über Wüstensand: Falbbirderwerk des Deutschen Afrikakorps" (Salib Balkan di Atas Pasir Gurun: Buku Gambar Berwarna dari Afrikakorps Jerman) karya Gerhard Stalling. Dia memperlihatkan seorang perwira Luftwaffe dengan pangkat Oberleutnant sedang bermain kartu di padang pasir Afrika Utara sambil merokok. Cukup ironis mengingat bahwa dia sebenarnya adalah seorang petugas medis yang berhubungan erat dengan kesehatan (perhatikan simbol ular kadut melilit tongkat di schulterklappen-nya)! Untuk seorang perwira medis (Sanitätsoffizier), pangkat yang setara dengan Oberleutnant (Letnant Satu) adalah Oberarzt. Tampaknya dia telah ikut dalam aksi pertempuran, yang terlihat dari pita Eisernes Kreuz II.Klasse di kancing seragamnya. Dia juga mengenakan "knautschmütze" (crusher cap) versi Luftwaffe, yang pada dasarnya adalah schirmmütze (visor cap) yang diremas sampai lemas (pikirannya jangan kemana-mana!)

 Foto yang tidak biasa dari Perang Dunia II: Para pilot dari pesawat pembom Heinkel He 111 (II.Gruppe / Kampfgeschwader 27 "Boelcke") ini beramai-ramai melaksanakan upacara pemakaman secara simbolis, entah dengan tujuan apa! Di peti mati yang dibakar tersebut terdapat tulisan "Dein leben - dein gewinn" (hidupmu, hadiahmu) dan "Mich auch" (aku juga). Foto di atas diambil di lapangan udara Tatsinskaya, Stalingrad, musim gugur 1942 oleh Siegfried Lauterwasser



Sumber :
www.kavallerie-regiment18.de
www.ww2colorfarbe.blogspot.com

Foto Berwarna Kriegsmarine (Angkatan Laut)



 


Foto ini diambil oleh Hugo Jaeger di atas kapal perang Scharnhorst yang sedang berlabuh di pangkalan Angkatan Laut Wilhelmshaven tanggal 1 April 1939 (sumber lain menyebutkan bahwa nama kapal perangnya adalah Tirpitz, tapi itu salah beibeh!). Acaranya sendiri adalah penganugerahan Marschallstab (Tongkat Marsekal) oleh Adolf Hitler untuk Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine) yang baru saja mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari Generaladmiral (Laksamana Jenderal) menjadi Großadmiral (Laksamana Besar). Di sebelah kanan Hitler berdiri Korvettenkapitän Alwin-Broder Albrecht (Marine-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"). Kemungkinan besar laksamana Kriegsmarine yang berdiri paling depan di sebelah kiri adalah Konteradmiral Günther Lütjens (Führer der Torpedoboote), sementara yang memberi hormat militer di tengah sementara lainnya hormat Nazi (biar greget!) adalah Vizeadmiral Wilhelm Marschall (Befehlshaber der Panzerschiffe), dan ketiga dari kanan (dengan janggut putih) adalah Admiral Rolf Carls (Kommandierender Admiral Marinestation der Ostsee)


Foto ini diambil oleh Hugo Jaeger di atas kapal perang Scharnhorst yang sedang berlabuh di pangkalan Angkatan Laut Wilhelmshaven tanggal 1 April 1939. Acaranya adalah penganugerahan Admiralstab (Tongkat Laksamana) oleh Adolf Hitler untuk Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine) yang baru saja mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari Generaladmiral (Laksamana Jenderal) menjadi Großadmiral (Laksamana Besar). Di belakang Hitler adalah Korvettenkapitän Alwin-Broder Albrecht (Marine-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler") yang membawa boks pembungkus Admiralstab beserta Urkunde (dokumen). Berdiri mengelilingi, dari kiri ke kanan: enam orang laksamana Kriegsmarine tak dikenal, Oberstleutnant Rudolf Schmundt (Heeres-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant “Führer und Reichskanzler”), SS-Gruppenführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant des Führers), Generaloberst Erhard Milch (Generalinspekteur der Luftwaffe als Vertreter des Oberbefehlshabers Göring), SS-Gruppenführer Dr.rer.pol. Otto Dietrich (Staatssekretär im Reichsministerium für Volksaufklärung und Propaganda), SS-Gruppenführer Dr.jur. Hans Lammers (Staatssekretäfr und Chef der Reichskanzlei), dan Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht)


  Foto yang diambil oleh Hugo Jaeger ini diambil di Berlin pada saat demonstrasi militer Wehrmacht untuk merayakan ulangtahun Adolf Hitler (Führergeburtstag) yang ke-50 tanggal 20 April 1939. Para Fahnenträger (Pembawa Bendera) di atas berasal dari berbagai unit Wehrmacht yang membawa panji-panji kebesaran unit mereka. Fahnenträger mudah dikenali dari ringkragen (gorget) yang mereka kenakan, yang dipadukan dengan lencana khusus di lengan, Waffenrock (seragam parade) dan selempang yang sekaligus berfungsi sebagai dudukan tiang bendera. Tambang Schützenschnur (marksmanship lanyard) adalah sebagai bukti bahwa mereka telah lulus dari tes ketepatan menembak dengan senapan


 Foto yang diambil dari majalah SIGNAL edisi Mei 1943 ini tampaknya diambil saat latihan dan memperlihatkan seorang awak u-boat sedang menyelam menggunakan tauchretter di atas pintu keluar kapal selam. Tauchretter (arti harfiahnya: penyelamat penyelam) adalah satu set alat bernafas yang memungkinkan penggunanya untuk dapat selamat untuk sementara waktu di lingkungan tanpa oksigen untuk bernafas yang memadai, utamanya di dalam air. Karena keterbatasan waktu pakainya yang sebentar, maka alat ini umumnya hanya dipakai untuk menyelamatkan diri saat keluar dari kapal yang tenggelam dan berenang ke atas mencapai permukaan. Tauchretter terdiri dari tiga alat utama (seperti yang terlihat dalam gambar): tabung oksigen, penjepit hidung, dan kantong udara



Sumber :
www.life.time.com
www.ww2colorfarbe.blogspot.com

Rabu, 28 Mei 2014

Foto Berwarna Heer (Angkatan Darat)

Foto yang diambil oleh Hugo Jaeger ini diambil di Berlin pada saat demonstrasi militer Wehrmacht untuk merayakan ulangtahun Adolf Hitler (Führergeburtstag) yang ke-50 tanggal 20 April 1939. Para Fahnenträger (Pembawa Bendera) di atas berasal dari Infanterie-Regiment 102 yang pada saat itu dipimpin oleh Oberst Stephan Rittau (pangkat terakhir Generalleutnant)



  Foto yang diambil oleh Hugo Jaeger ini diambil di Berlin pada saat demonstrasi militer Wehrmacht untuk merayakan ulangtahun Adolf Hitler (Führergeburtstag) yang ke-50 tanggal 20 April 1939. Para Fahnenträger (Pembawa Bendera) di atas berasal dari berbagai unit Wehrmacht yang membawa panji-panji kebesaran unit mereka. Fahnenträger mudah dikenali dari ringkragen (gorget) yang mereka kenakan, yang dipadukan dengan lencana khusus di lengan, Waffenrock (seragam parade) dan selempang yang sekaligus berfungsi sebagai dudukan tiang bendera. Tambang Schützenschnur (marksmanship lanyard) adalah sebagai bukti bahwa mereka telah lulus dari tes ketepatan menembak dengan senapan


 Inspeksi pasukan Heer di Paris, Prancis, tahun 1941 (kemungkinan persiapan sebelum diterjunkan dalam Unternehmen Barbarossa). Mereka semua memakai tas pakaian standar M31 (Bekleidungssack 31), kaleng pembungkus masker gas M1930 (Tragbüsche für Gasmaske 30) dengan kantong kain gas (Gasplane) di selempang bahu. Perhatikan pula anak-anak yang tampaknya begitu bebas berkeliaran di sekeliling 'tentara Nazi barbar" ini!

Sumber :
www.5sswiking.tumblr.com
www.life.time.com

Foto Berwarna Ritterkreuzträger (Peraih Ritterkreuz)

Para perwira dari Nachtjagdgeschwader 1 (NJG 1) di Venlo, Belanda, musim semi tahun 1941. Dari kiri ke kanan: Nachtflugleiter (pemimpin penerbang malam) Hauptmann G. Hitgen (Fluglotse alias air traffic controller), Hauptmann Werner Streib (Staffelkapitän 2./NJG 1), dan Leutnant Hans-Dieter Frank (Flugzeugführer di 2./NJG 1). Karena efek musim dingin masih terasa, mereka semua mengenakan ledermantel (mantel kulit) M36. Streib adalah peraih Ritterkreuz (6 Oktober 1940) yang nantinya meraih Eichenlaub #197 (26 Februari 1943) serta Schwerter #54 (11 Maret 1944). Dia adalah jagoan udara dengan 66 kemenangan (65 diraih di malam hari). Sementara Frank nantinya meraih Ritterkreuz (20 Juni 1943) serta Eichenlaub #417 (anumerta, 2 Maret 1944). Jumlah kemenangannya adalah 55


 Para pilot dari Nachtjagdgeschwader 1 (NJG 1), difoto di musim dingin 1940-1941 di depan sebuah mobil Ford 1939 Mercury Eight keluaran Amerika. Dari kiri ke kanan: Leutnant Reinhold Knacke (Flugzeugführer di 2./NJG 1. Ritterkreuz 1 Juli 1942 dan Eichenlaub 7 Februari 1943. 44 kemenangan udara), Leutnant Kurt Loos (Flugzeugführer di 2./NJG 1. Deutsches Kreuz in Gold 21 Agustus 1942. 10 kemenangan udara), Leutnant Wolfgang "Ameise" Thimmig (Flugzeugführer di 2./NJG 1. Deutsches Kreuz in Gold 12 Juli 1943. 23 kemenangan udara), Leutnant Hermann Reese (Flugzeugführer di 2./NJG 1. Ehrenpokal. 5 kemenangan udara), dan Leutnant Hans-Dieter Frank (Flugzeugführer di 2./NJG 1. Ritterkreuz 20 Juni 1943 dan Eichenlaub 2 Maret 1944. 55 kemenangan udara)


 Para personil II.Gruppe / Jagdgeschwader 2 (JG 2) "Richthofen" berfoto bersama di Tunisia, awal tahun 1943. Ketiga dari kiri adalah Oberleutnant Erich Rudorffer (Gruppenkommandeur sementara II./JG 2), yang nantinya mengakhiri perang sebagai Major dengan 224 kemenangan udara dan juga merupakan peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwertern. Di sebelah kanan Rudorffer berdiri Oberleutnant Kurt Bühligen (Staffelkapitän 4./JG 2) yang merupakan salah satu pilot Luftwaffe paling sukses dalam palagan Tunisia setelah berhasil menembak jatuh 40 pesawat Sekutu. Bühligen mengakhiri perang sebagai seorang Oberstleutnant dengan 112 kemenangan udara dan mendapatkan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub. Setelah komandan II./JG 2 Hauptmann Adolf Dickfeld (136 kemenangan, RK-EL) dirumahsakitkan menyusul luka yang dideritanya dalam kecelakaan saat mendarat, Oberleutnant Rudorffer mengambil alih tongkat komando II./JG 2 untuk sementara waktu


Tiga orang jagoan pembom Luftwaffe sekaligus Schwerternträger (peraih Schwertern zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub). Dari kiri ke kanan: Oberstleutnant Joachim "Jochen" Helbig (Geschwaderkommodore Lehrgeschwader 1), Generalmajor Dietrich Peltz (Kommandierender General IX. Fliegerkorps), dan Major Werner Baumbach (Inspizient der Kampfflieger). Setidaknya dua orang diantaranya (Peltz dan Baumbach) terlihat mengenakan medali Gemeinsames Flugzeugführer- und Beobachterabzeichen in Gold mit Brillanten (Combined Pilots and Observers Badge in Gold with Diamonds). Foto ini diambil tak lama setelah upacara pemberian "Schwertern Grosse Urkunden" (dokumen besar medali Schwerter) oleh Adolf Hitler untuk 14 orang perwira Luftwaffe - yang merupakan Schwerternträger, peraih Schwerter - di Führerhauptquartier Wolfsschanze (Rastenburg) tanggal 20 Januari 1944 pukul 11:00 siang. Para penerima dibagi ke dalam dua ruangan dan dipimpin oleh Generalmajor Adolf Galland (General der Jagdflieger)


Sumber :
Buku "Footsteps of the Hunter" karya Adolf Dickfeld 
Foto koleksi pribadi Eric JB
www.historicalwarmilitariaforum.com

Selasa, 27 Mei 2014

Foto Berwarna Hungaria Dalam Perang Dunia II

Prajurit Hungaria sedang berlatih karya fotografer Konok Tamás. Dia kurang tertarik untuk mengabadikan suasana perang dan lebih memilih foto pemandangan, orang-orang biasa, atau bahkan gerakan itu sendiri. Foto di atas diambil dari deretan foto yang merekam tahap berbeda dari sebuah lompatan. Hasilnya masih belum disebut sebagai "seni" pada saat itu. Baru lah setelah foto-fotonya masuk musium tahun 1960-an dia disebut sebagai bentuk seni dari fotografi!


Meriam 29M Bofors 88mm dan para awaknya di luar sebuah kota Ukraina. Senjata tersebut merupakan buatan Swedia dan mampu pula digunakan untuk melahap target-target darat semisal tank atau kendaraan perang lainnya. Wehrmacht mengembangkan meriam 88mm-nya sendiri atas bantuan dari Bofors. Foto karya Konok Tamás


Pada tanggal 25 Januari 1943, Kandidat Perwira muda Gynes bergabung dengan skuadron 5/1 di front Rusia. Gynes adalah salah satu pilot pertama dari 5/1 yang mengikuti pelatihan peralihat pesawat Messerschmitt Bf 109 F-4. Sang Kandidat Perwira kebanyakan ditugaskan untuk melakukan misi serang-darat untuk mengganggu pasokan suplai pasukan Rusia. Selain sebagai seorang pilot, Gynes juga ternyata mempunyai hobi fotografi, dan foto-foto berwarna yang ada disini merupakan hasil karyanya. Seperti yang tampak dalam salah satu foto di bawah, dia juga mempunyai waktu untuk mengabadikan susana sekitar ketika sedang terbang! Saat sedang mencoba memfoto pesawat komandannya pada tanggal 9 Mei 1943, pesawatnya secara tragis bertabrakan dengan Bf 109 yang diterbangkan oleh wingman-nya Sersan Tanay. Kedua pilot tewas dalam peristiwa ini. Pada saat kematiannya, Gynes telah melakukan 65 misi tempur


Foto dari Messerschmitt Bf 109 F-4 “V+12” milik skuadron pemburu Hungaria 5/2 ini kemungkinan besar diambil di akhir Januari-awal Februari 1943 saat dia sedang dipersiapkan sebelum beraksi. Perhatikan emblem di bawah sayap. Fairing roda utamanya telah dicopot untuk menghindari penumpukan salju di antara roda dengan penutupnya. Ujung sayap pesawat ini berwarna kuning, sementara permukaan ekornya diberikan warna nasional Hungaria yaitu putih, merah dan hijau. Spinner merah merupakan hal yang biasa bagi pesawat-pesawat skuadron 5/1 dan 5/2. Yang mengejutkan adalah tidak adanya kamuflase putih musim dingin sedikitpun dari pesawat ini, suatu hal yang merupakan ‘kewajiban’ di masa itu!


Mekanik Hungaria sedang menservis mesin DB 601 dari pesawat Messerschmitt Bf 109 F-4. Foto ini juga diambil di bulan Februari 1943. Karena tugas semacam ini membuat dia terekspos oleh cuaca dingin yang begitu amit-amitnya di wilayah terbuka, maka si mekanik mengenakan topi bulu domba dan rompi kulit. Pesawat ini sendiri mempunyai spinner yang berwarna hitam


Foto ini diambil saat berlangsungnya misi fighter-bomber di angkasa. Di atas ujung sayap, Kandidat Perwira Gynes mengabadikan sebuah jalan yang biasa digunakan untuk memasok suplai pasukan Rusia. Salib putih dalam segi empat hitam mula pertama diperkenalkan di akhir tahun 1942. Dia menggantikan marking nasional Hungaria yang sebelumnya dipakai (panah merah-putih-hijau) yang menimbulkan banyak masalah identifikasi. Maksud penggunaan garis merah di sayap sendiri tidak diketahui


Pemanasan mesin pesawat Messerschmitt Bf 109 F-4 “V-+08” dari skuadron Hungaria 5/1 sebelum melakukan penerbangan latihan. Pilotnya sudah duduk di kokpit, sementara pesawatnya sendiri tampak diparkir di sebuah ‘kandang’ yang dikelilingi oleh pagar balok kayu. Penutup mesinnya berwarna hijau, sementara warna kamuflase abu-abu standar diterapkan di bagian bawah kokpit

Generaloberst Walter Model (Oberbefehlshaber 9.Armee) sedang berbincang-bincang dengan perwira Hungaria yang merupakan sekutu Jerman dalam Perang Dunia II. Di sebelah Model adalah Generalleutnant Rudolf von Bünau (Kommandeur 73. Infanterie-Division)


Sumber :
Majalah "Luftwaffe im Focus Spezial" edisi No.1 terbitan tahun 2003
www.index.hu

Foto Berwarna Medis Wehrmacht dan Luka dalam Peperangan

Setiap divisi Wehrmacht mempunyai satu kompi medis (Sanitäts-Kompanie atau Divisionsärzte) dengan satu orang Zahnarzt (dokter gigi) yang biasanya berpangkat Leutnant sampai Hauptmann, meskipun kadang di satu Divisionsärzte ada juga dua orang Zahnarzt yang bertugas. Bila di satu divisi terdapat dua kompi medis, maka jumlah Zahnarzt-nya tetap satu (atau dua, tergantung jumlah anggota divisi). Para dokter gigi ini bekerja dibantu dengan asisten medis yang biasanya berpangkat bintara. Selain itu, setiap Feldlazarett (Rumahsakit lapangan) juga mempunyai seorang Zahnarzt-nya sendiri yang dibantu oleh asisten medis yang dilatih khusus mengenai masalah kedokteran gigi. Markas dari Feldlazarett batalyon mempunyai sampai 12 orang Zahnarzt berpangkat perwira, sementara lebih jauh lagi ke garis belakang atau di heimat (tanah air), rumah sakit militer atau sipil dilengkapi oleh ahli bedah yang mengambil spesialisasi bedah gigi, bedah rahang, atau disiplin ilmu "kegigian" lainnya, dan mereka pun mempunyai asisten medisnya tersendiri. Waffen-SS mempunyai organisasi yang menginduk ke Wehrmacht, meskipun di pertengahan dan akhir perang mereka juga mempunyai organisasi kompi medis yang independen dan terpisah dari Wehrmacht


  Foto ini pertama kali dipublikasikan dalam buku keluaran tahun 1943 yang berjudul "Balkenkreuz Über Wüstensand: Falbbirderwerk des Deutschen Afrikakorps" (Salib Balkan di Atas Pasir Gurun: Buku Gambar Berwarna dari Afrikakorps Jerman) karya Gerhard Stalling. Dia memperlihatkan seorang perwira Luftwaffe dengan pangkat Oberleutnant sedang bermain kartu di padang pasir Afrika Utara sambil merokok. Cukup ironis mengingat bahwa dia sebenarnya adalah seorang petugas medis yang berhubungan erat dengan kesehatan (perhatikan simbol ular kadut melilit tongkat di schulterklappen-nya)! Untuk seorang perwira medis (Sanitätsoffizier), pangkat yang setara dengan Oberleutnant (Letnant Satu) adalah Oberarzt. Tampaknya dia telah ikut dalam aksi pertempuran, yang terlihat dari pita Eisernes Kreuz II.Klasse di kancing seragamnya. Dia juga mengenakan "knautschmütze" (crusher cap) versi Luftwaffe, yang pada dasarnya adalah schirmmütze (visor cap) yang diremas sampai lemas (pikirannya jangan kemana-mana!)


Foto yang memperlihatkan seorang prajurit RAD (Reichsarbeitsdienst) berpangkat Feldmeister dengan perban di kepalanya yang terluka yang diambil di Rusia tanggal 6 September 1941 ini dijual di ebay Jerman dengan harga gila-gilaan: 465 Euro! Orang yang memotretnya bernama Klinzy, dan saya tidak tahu apakah dia seorang Kriegsberichter (Koresponden Perang) atau bukan, meskipun kemungkinan besar dia adalah prajurit biasa karena keamatirannya terlihat dengan adanya bayangan dia yang "ngebelegedeg" di foto ini!


 Seorang Hauptmann Heer dengan tangan yang terbebat perban di Front Timur selama berlangsungnya Operasi Barbarossa tahun 1941. Karena lukanya dirasa tidak terlalu berat, dia memutuskan untuk tetap mendampingi anakbuahnya di front dan tidak pergi ke garis belakang untuk mendapatkan perawatan lanjutan

Sumber :
www.forum.leslufteaux.com
www.wehrmacht-awards.com
www.ww2colorfarbe.blogspot.com

Album Foto 69. Infanterie-Division

69. Infanterie-Division didirikan tanggal 26 Agustus 1939 sebagai bagian dari 2. Welle (gelombang kedua) pembentukan divisi-divisi Wehrmacht. Anggota-anggotanya diambil dari gabungan 16. Infanterie-Division dan 26. Infanterie-Division. Dalam invasi Jerman ke Norwegia tahun 1940, sebagian elemennya ikut ambil bagian dalam penyerbuan ke bandara Sola dan dibagi menjadi dua buah Kampfgruppe (Gruppe Adlhoch dan Gruppe Daubert) selama berlangsungnya gerak maju dari timur Norwegia ke Bergen di bagian baratnya. Mereka terlibat pertempuran sengit melawan Valdresgruppen Norwegia (yang terdiri dari brigade ke-4 dan sebagian resimen infanterie ke-6) di bawah pimpinan Kolonel Gudbrand Østby dari tanggal 14 April s/d 2 Mei 1940. 69. Infanterie-Division musnah dalam pertempuran tidak seimbang melawan Tentara Merah di Sungai Inster di Prusia Timur tahun 1945. Sebagian anggotanya yang selamat menyerahkan diri ke tangan pasukan Soviet setelah jatuhnya Königsberg tanggal 10 April 1945

------------------------------------------------------------------------

 Hauptmann Herbert Stemmer (Chef 9.Kompanie / III.Bataillon / Infanterie-Regiment 236 / 69.Infanterie-Division) di depan sebuah Panzerkampfwagen I Ausf.A dari 3.Kompanie / Panzer-Abteilung z.b.V. 40 di pagi tanggal 18 April 1940 tak lama sebelum memimpin pasukannya bertempur di wilayah Valdres, Norwegia. Dua hari kemudian (20 April) dia terlibat dalam pergulatan sengit memperebutkan sebuah tanah pertanian strategis di Bagnsbergattn melawan elemen-elemen dari Valdresgruppen Norwegia. Di masa damai Stemmer berprofesi sebagai pengacara, sementara lawannya dalam pertempuran itu, Kaptein Fredrik Rieber-Mohn (komandan kompi ke-3 / Resimen Infanteri 10), juga merupakan seorang pengacara, sehingga pertempuran kecil ini disebut juga sebagai "Perang Antar Pengacara"! Pertempuran tersebut dimenangkan oleh pengacara dari Norwegia. Stemmer sendiri bukanlah seorang pendukung Nazi dan sering menyuarakan penentangannya kepada orang-orang terdekat yang dipercayainya. Dalam pengadilan penjahat perang Nazi tahun 1945 seusai Perang Dunia II jasanya bahkan digunakan oleh pihak Sekutu sebagai salah satu penasihat hukum mereka!


 Pasukan Jerman dari 11. Kompanie mendaki jalan yang curam dalam gerak memutar menuju Torsrud dan Leisterud, Bagn (Norwegia) tanggal 18 April 1940. Ini merupakan jalan pintas yang mengelilingi lembah di Bagn dan pada saat itu sebagian elemen dari 11.Kompanie / III.Bataillon / Infanterie-Regiment 236 / 69. Infanterie-Division (Gruppe Daubert) berusaha melakukan serangan samping kiri terhadap pasukan Norwegia yang bertahan di wilayah pegunungan, sementara rekannya dari 10.Kompanie bergerak ke samping kanan di timur Begna dan 9.Kompanie dibantu dengan dua buah Panzerkampfwagen I dari 3.Kompanie / Panzer-Abteilung z.b.V. 40 melintasi jalan utama


 Satu dari dua buah Panzerkampfwagen I Ausf.A dari 3.Kompanie / Panzer-Abteilung z.b.V. 40 bergerak melewati penghalang jalan yang sengaja dibuat oleh tentara Norwegia di Bergsund, selatan Bagn, Valdres (Norwegia), sore tanggal 18 April 1940. Pasukan infanteri pengiringnya berasal dari III.Bataillon / Infanterie-Regiment 236 / 69.Infanterie-Division (Gruppe Daubert). Setelah melewati banyak perintang dan ranjau yang ditanam di sepanjang jalan, pasukan Jerman akhirnya tiba di Bagn pukul 16:00, dan dari sana bergerak lagi menuju posisi musuh yang bersembunyi di pegunungan di sekitarnya


 Pasukan Jerman dari 9.Kompanie / III.Bataillon / Infanterie-Regiment 236 / 69. Infanterie-Division (Gruppe Daubert) mendapat serangan secara mendadak dari kelompok tentara Norwegia pimpinan Fenrik Kvaals saat melintasi Leiteberget di wilayah selatan Bagn, Valdres (Norwegia), tanggal 18 April 1940 pukul 18:30 (pada saat-saat tertentu, di wilayah Skandinavia matahari baru tenggelam pukul 21:00!). Mereka berlindung dari tembakan musuh yang berasal dari arah hutan dengan memanfaatkan sebuah Panzerkampfwagen I Ausf.A dari 3.Kompanie / Panzer-Abteilung z.b.V. 40. Dalam usahanya untuk bergerak maju menuju Begnadalen, 67 orang tentara Jerman menjadi korban serta dua tank hancur sementara korban di pihak Norwegia hanya 2 orang! Ini karena lawan pihak Jerman berasal dari sebuah klub menembak lokal yang melepaskan tembakan-tembakan terarah sembari mematikan!


 Pasukan Jerman dari 9.Kompanie / III.Bataillon / Infanterie-Regiment 236 / 69. Infanterie-Division (Gruppe Daubert) mendapat serangan secara mendadak dari kelompok tentara Norwegia pimpinan Fenrik Kvaals saat melintasi Leiteberget di wilayah selatan Bagn, Valdres (Norwegia), tanggal 18 April 1940 pukul 18:30. Mereka melakukan serangan balik untuk mengusir penyerang dengan memanfaatkan mortir Granatwerfer (GrW) 34 8cm. Pertempuran berlangsung selama 1½ jam dan, ketika posisi utama pasukan Kvaals tetap tidak diketahui dengan pasti, pihak Jerman di bawah pimpinan Hauptmann Herbert Stemmer kemudian mundur dengan teratur


 Pasukan Jerman dari III.Bataillon / Infanterie-Regiment 236 / 69. Infanterie-Division (Gruppe Daubert) mendapat serangan secara mendadak dari kelompok tentara Valdresgruppen Norwegia (pimpinan Mayor Halfdan Haneborg-Hansen) di jalan antara Hønefoss dan Bagn, Valdres (Norwegia), tanggal 18 April 1940. Paling kiri yang memegang senapan mesin dari jenis Bergmann-Maschinen-Pistole M32 adalah Oberleutnant Herman Kornoff yang nantinya gugur di Bagnsbergatn, sementara yang menghadap kamera adalah Hauptmann Herbert Stemmer (Chef 9.Kompanie / III.Bataillon / Infanterie-Regiment 236 / 69.Infanterie-Division) yang nantinya terluka berat di Bagnsbergatn


Sumber :
www.axishistory.com
www.commons.wikimedia.org
www.en.wikipedia.org
www.hem.fyristorg.com
www.krigsbilder.net

Foto Berwarna Jenderal dan Laksamana Inggris dalam Perang Dunia II

Major General Sir Robert Edward Laycock, KCMG, CB, DSO, KStJ (18 April 1907 – 10 Maret 1968) dalam sebuah foto yang dibuat tahun 1943. Dia terkenal terutama karena tugasnya di unit Commando Inggris dalam Perang Dunia II. Pada tahun 1927 dia ditugaskan di Royal Horse Guards. Di kancah Perang Dunia II Laycock (wkwkwk namanya!) menjadi lieutenant-colonel di unit Commando di Afrika Utara, Kreta, Sisilia dan Italia sebelum dipromosikan sebagai Mayor Jenderal dan Chief of Combined Operations (Kepala Operasi Gabungan) di tahun 1943. Dia memegang jabatan tersebut sampai tahun 1947


Sumber :
www.iwm.org

Senin, 26 Mei 2014

Tokoh Third Reich Peraih Steckkreuz Deutscher Frontkriegerbund (Frontline Cross of the German Union of Frontline Soldiers)


 Foto ini kemungkinan diambil di Braunschweig/Brunswick tanggal 31 Oktober 1931, dan memperlihatkan dari kiri ke kanan: Rudolf Hess (persönlicher SS-Adjutant des "Führers"), SA-Oberführer Viktor Lutze (Obersten SA Führer Nord), dan Wilhelm Brückner (Führer SA-Reichsleitung-Sturm und Leiter der Unterabteilung F in Amt III “Quartiermeisterstab beim Stab der OSAF"). Dalam foto ini Brückner (kanan) mengenakan medali Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz serta Steckkreuz Deutscher Frontkriegerbund yang bentuknya rada mirip dengan Eisernes Kreuzes



Sumber :
www.forum.axishistory.com

Album Foto Adolf Hitler dan Acara Seremonial

Foto ini diambil di Wilhelmshaven tanggal 12 Desember 1933 dan memperlihatkan upacara penyambutan untuk kapal penjelajah ringan "Köln" yang dihadiri oleh para petinggi Nazi dan Reichswehr. Dari kiri ke kanan: Tidak diketahui, SA-Gruppenführer Wilhelm Brückner (persönlicher Adjutant Hitlers), SS-Oberführer Dr.jur. Hans Heinrich Lammers (Staatssekretäfr und Chef der Reichskanzlei), Admiral Dr.phil.h.c. Erich Raeder (Chef der Marineleitung), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), dan Generaloberst Werner von Blomberg (Oberbefehlshaber der Reichswehr). Hitler sendiri untuk pertama kalinya mengunjungi pangkalan angkatan laut Jerman tersebut tahun 1929 ditemani oleh Rudolf Hess dan Heinrich Himmler, dan tercatat berkunjung sebanyak 20 kali sampai dengan akhir perang. Perhatikan perbedaan cara hormat antara para pejabat Nazi dengan petinggi militer dalam foto ini!


 Hari Veteran Reich (Heldengedenktag) yang diselenggarakan di Berlin pada tanggal 17 Maret 1935. Hitler dan para petinggi Wehrmacht berjalan menuju ke Ehrenmal (Monumen Kehormatan) dengan latar belakang gerbang masuk Zeughaus yang terletak di wilayah Unter der Linden. Dari kiri ke kanan: Admiral Erich Raeder (Chef der Marineleitung), General der Artillerie Werner Freiherr von Fritsch (Chef der Heeresleitung), General der Flieger Hermann Göring (Chef der Luftwaffe), Generalfeldmarschall August von Mackensen (preußischen Staatsrat), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), dan Generaloberst Werner von Blomberg (Reichsverteidigungsminister und Befehlshaber der Wehrmacht)


 Hari Veteran Reich (Heldengedenktag) yang diselenggarakan di Berlin pada tanggal 17 Maret 1935. Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall August von Mackensen (preußischen Staatsrat), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), General der Artillerie Werner Freiherr von Fritsch (Chef der Heeresleitung), Generaloberst Werner von Blomberg (Reichsverteidigungsminister und Befehlshaber der Wehrmacht), General der Flieger Hermann Göring (Chef der Luftwaffe), dan Admiral Erich Raeder (Chef der Marineleitung)



Para petinggi Nazi dalam acara Reichsarbeitstag (Hari Buruh Reich) tanggal 1 Mei 1935. Perayaan ini (yang masuk salah satu hari libur di Jerman) secara resmi dinamakan sebagai "Nationaler Feiertag des deutschen Volkes" dari tahun 1934, sementara di tahun 1933 dia masih dinamakan "Feiertag der nationalen Arbeit". Dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer Philipp Bouhler (Chef Führerkanzlei), SA-Gruppenführer Rudolf Schmeer (Reichshauptdienstleiter der NSDAP), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Reichsminister Bernhard Rust (menoleh ke kanan, Reichsminister für Wissenschaft, Erziehung und Volksbildung), SA-Gruppenführer Hanns Kerrl (Reichsminister für Kirchenangelegenheiten), Reichsminister Dr. phil. Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda), SS-Untersturmführer Karl Wilhelm Krause (di belakang Goebbels, persönliche Kamerdiener von Hitler), Major Friedrich Hossbach (Heeres-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), SA-Gruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant “Führer und Reichskanzler”), SS-Obergruppenführer Richard Walther Darré (di belakang Brückner, Chef Rasse- und Siedlungshauptamt/RuSHA), Reichsjugendführer Baldur von Schirach (Jugendführer des Deutschen Reiches), dan Reichsminister Franz Seldte (ujung kanan di belakang Schirach, Reichsarbeitsminister)


 Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) menerima ucapan selamat secara resmi dari para petinggi angkatan perangnya dalam acara perayaan tahun baru yang diselenggarakan di Berlin, malam tanggal 31 Desember 1935 - 1 Januari 1936. Dari kiri ke kanan: Generaloberst Werner von Blomberg (Reichskriegsminister und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), General der Flieger Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), General der Artillerie Werner Freiherr von Fritsch (Oberbefehlshaber des Heeres), dan Admiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine). Dalam foto ini Hitler mengenakan tuxedo!


 Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) setelah kedatangannya di ibukota Austria Wina selama berlangsungnya sumpah setia para anggota NSKK baru dari Austria di depan Rathaus Wien, 9 April 1938, tak lama setelah Anschluss (penyatuan) dengan Jerman. Foto oleh Scherl. Kita ambil identifikasinya di foto bawah, dari kiri ke kanan: Perwira NSKK tak dikenal, Rudolf Hess (Stellvertreter des Führers), Adolf Hitler, Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda), SS-Gruppenführer Josef Bürckel (Reichskommissar Gauleiter), SS-Gruppenführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant des Führers), Dr. Ing. Hermann Neubacher (Bürgermeister Wien), SS-Obergruppenführer und General der Polizei Kurt Daluege (Chef Hauptamt Ordnungspolizei), serta SA-Gruppenführer Hermann Schäfer (Leiter der Reichsautozug, RAZ)


Sumber :
Buku "Nazi Regalia" karya E.W.W. Fowler
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.commons.wikimedia.org
www.forum.axishistory.com 
www.tipsimages.it