Kabar tentang rencana uji coba rudal yakhont yang didatangkan pemerintah untuk melengkapi jajaran persenjataan yang dimiliki kapal perang (KRI) milik TNI-AL memberikan angin segar di bidang pertahanan nasional.
Yakhont
merupakan jenis peluru kendali (rudal) berkemampuan tinggi buatan
Rusia. Dengan kecepatan 2,5 mach (2,5 kali kecepatan suara) dan dapat
menghancurkan sasaran hingga jarak 300 km. Artinya armada kapal perang
Indonesia kini memiliki kemampuan serang Over The Horizon atau mampu menghancurkan musuh yang berada di luar batas cakrawala penglihatan dengan daya hancur tinggi.
Untuk memiliki rudal ini juga
tidak sembarangan negara bisa mengakuisisi. Setidaknya harus melalui
izin dari 7 institusi pemerintah Rusia dan persetujuan langsung Presiden
Rusia saat itu, Vladimir Putin. Hingga kini hanya 3 negara yang
memiliki rudal tersebut, yaitu Rusia sendiri, Vietnam dan Indonesia,
sedangkan Suriah yang juga berminat membeli rudal tersebut dihalangi
oleh Israel yang menekan Rusia untuk tidak menjualnya karena khawatir
mengganggu kestabilan di kawasan Timur Tengah.
Namun dibalik kehebatan rudal
yakhont yang dimiliki Indonesia tadi, ada cerita menarik mengenai
kapal-kapal perang tua TNI-AL yang akan dijadikan rumpon atau sasaran
tembak uji coba rudal tersebut.
Menurut Kepala Staf TNI-AL, Laksamana
Madya Soeparno, ada satu KRI yang akan dijadikan sasaran tembak dari
enam kapal LST (Landing Ship Tank) eks AS yang akan dipensiunkan dan
akan digantikan kapal-kapal baru buatan dalam negeri, yaitu:
- KRI Teluk Langsa (eks USS Solano County (LST-1128)),- KRI Teluk Kau-504 (eks USS LST-652),
- KRI Teluk Tomini-508 (eks USS Bledsoe County (LST-356)),
- KRI Teluk Ratai-509 (eks USS LST-678 dan eks USS Presque Isle (APB-44)),
- KRI Teluk Saleh-510 (eks USS Clarke County (LST-601)) dan
- KRI Teluk Bone-511 (eks USS Iredell County (LST-839)).
Semua kapal tersebut merupakan kapal
bekas berumur 60-70 tahun yang dulunya milik angkatan laut Amerika
Serikat dan terbilang cukup bersejarah. Kapal-kapal tersebut pernah
menjadi bagian dari operasi overlord (D-Day 6 juni 1944) di masa Perang
Dunia II, dimana operasi tersebut merupakan penyerbuan laut terbesar
dalam sejarah manusia.
Pendaratan pasukan sekutu di
daerah Normandia, Perancis, melibatkan setidaknya 7.000 kapal dan 12.000
pesawat untuk mengangkut hampir 160.000 pasukan pada 6 Juni 1944
tersebut dan lebih dari 3.000.000 tentara sekutu hingga akhir bulan
Agustus diseberangkan ke Perancis melewati selat channel untuk menembus
garis pertahanan Jerman (NAZI).
Pertempuran selama 2 bulan ini berakhir dengan jatuhnya kantung falaise dan bebasnya Perancis dari pendudukan Jerman. Mungkin bagi yang pernah menonton film 'Saving Private Ryan' (1998) memiliki gambaran bagaimana sengitnya pertempuran antara pasukan sekutu dan pasukan Jerman. Di film tersebut, yang menjadi latar adalah pantai Omaha, Normandia.
Pertempuran selama 2 bulan ini berakhir dengan jatuhnya kantung falaise dan bebasnya Perancis dari pendudukan Jerman. Mungkin bagi yang pernah menonton film 'Saving Private Ryan' (1998) memiliki gambaran bagaimana sengitnya pertempuran antara pasukan sekutu dan pasukan Jerman. Di film tersebut, yang menjadi latar adalah pantai Omaha, Normandia.
konvoi Kapal perang sekutu 6 Juni 1944 |
Pasukan Sekutu tiba di pantai Omaha, 6 Juni 1944 |
Pendaratan Pasukan Sekutu di Normandia |
Kembali mengenai KRI yang akan
dijadikan sasaran tembak rudal yakhont tadi, TNI-AL sudah memberikan
kabar mengenai rencana tersebut kepada Angkatan Laut Amerika Serikat (US
Navy). Maksud dari pihak TNI-AL adalah memberikan kesempatan kepada
pihak AS apakah ingin membelinya kembali untuk dimuseumkan mengingat
nilai historisnya.
Namun akhirnya walaupun dengan
berat hati, Amerika Serikat menyetujui kapal tersebut untuk dihancurkan
karena biaya untuk pengembalian ke AS yang cukup besar dan bagaimanapun
kapal tersebut sudah menjadi milik Indonesia sehingga AS menyerahkan
sepenuhnya kepada Indonesia, nasib terhadap kapal-kapal tua tersebut.
Banyak warga AS maupun
negara-negara yang dulu tergabung dalam pasukan sekutu seperti Inggris,
Perancis, dll terkejut bahwa masih ada kapal perang eks penyerbuan
Normandia yang berlayar sampai sekarang.
Hingga kini, para pelaut Amerika
pun tetap memberikan penghormatan terhadap KRI eks penyerbuan Normandia
ini. Suatu ketika di perairan Indonesia KRI Teluk Tomini berpapasan
dengan armada kapal laut Amerika. Mengetahui kapal yang mereka temui
adalah kapal yang bersejarah bagi mereka, para awak kapal Amerika
langsung naik keatas kapal dan membentuk formasi parade memberikan
penghormatan layaknya seorang junior yang memberikan hormat kepada
seniornya.
diolah dari Republika, Wikipedia, dan Forum Militer Kaskus