Perang dunia ke II di Eropa benar-benar menjadi mimpi buruk yang
takkan bisa dilupakan. Saat itu, Eropa benar-benar terasa mati.
Kehidupan sebuah negara telah musnah seiring dengan serangan yang
dilancarkan Jerman sejak tahun 1939. Namun semuanya berakhir, ketika
peperangan itu mencapai puncaknya pada pertempuran Berlin.
Tidak terhitung lagi berapa puluh juta nyawa melayang dalam perang
dunia ke II, berapa bangunan yang runtuh, berapa kota yang rata, berapa
dana yang habis, berapa…… tapi ada suatu hasil. Perang dunia ke II yang
merupakan starting teknik perang modern, memberikan dampak besar
terhadap dunia ini sendiri, terutama negara-negara di dalamnya, mulai
dari terbentuknya PBB, seni perang modern, kemerdekaan banyak bangsa,
timbulnya kesadaran yang mutlak akan bahaya peperangan, perang dingin,
negara adidaya, dan sebagainya. Demikianlah pertempuran besar yang
terpusat di Eropa, dan di akhiri di kota ini……. kota Berlin….
Pertempuran Berlin adalah salah satu pertempuran dahsyat yang terjadi
selama perang dunia ke II. Kedahsyatan pertempuran itu tidak kalah
dengan pertempuran-pertempuran terkenal seperti Kursk, Stalingrad, dan
sebagainya. Bahkan ada suatu spesialisasi yang terjadi pada pertempuran
ini, yang mana spesialisasi ini tidak terdapat pada pertempuran yang
lain pada perang dunia ke II. Hal inilah yang membuat pertempuran di
Berlin menjadi pertempuran yang khusus, bahkan lebih khusus dibandingkan
pertempuran-pertempuran yang lain termasuk Stalingrad.
Berbeda dengan pertempuran pada kota manapun, pertempuran di Berlin
adalah titik darah penghabisan bangsa Jerman pada perangnya sendiri.
Pertempuran ini berbeda dengan pertempuran Stalingrad, yang sekalipun
merupakan kota Stalin, tetap saja bukan jantung Soviet dan bukan disitu
letak nyawa Soviet. Kalah atau tidaknya Soviet di Stalingrad, tidak
menentukan mati atau tidaknya negara itu. Itu sebabnya, berbeda dengan
pertempuran Berlin, yang merupakan titik darah penghabisan bangsa
Jerman, hingga menimbulkan drama yang luar biasa yang terjadi pada
pertempuran yang berlangsung beberapa minggu itu.
Ketika Soviet berhasil mengoyak pasukan Jerman dengan serangan air
bahnya, Berlin pun terkepung seketika. Bahkan ketika pertahanan pasukan
Jerman di Seelow Height jebol, pada akhirnya Berlin benar-benar tidak
bisa selamat.
Bahkan sebelum pertempuran di mulai, Berlin sudah dihantui kekalahan
yang pasti. Seluruh prajurit tidak lagi memiliki harapan, begitu pula
seisi kota. Saat itu, Berlin hanya diperkuat oleh 100.000 prajurit, yang
mana 45.000 dari keseluruhan pasukan itu adalah Volksturm, atau tentara
rakyat, bahkan minoritas pada Volksturm adalah anak kecil yang berumur 7
tahun hingga 16 tahun. Sementara pada pihak Soviet, terbentuk kekuatan
menyerang yang gila, dengan jumlah 10.000.000 prajurit lengkap dengan
9000 artileri, puluhan ribu tank, dan senjata-senjata perang lainnya.
Seluruh Jerman tahu mereka tidak akan hidup bila melawan, tapi justru
inilah yang menjadi kekhasan dari pertempuran Berlin, drama yang manis,
akhir yang penuh keberanian dan kehormatan. Dan ketika pertempuran di
mulai, hingga pertempuran berakhir, seluruh pasukan Jerman tewas dengan
beberapa ribu yang menyerahkan diri. Sementara Soviet kehilangan
beratus-ratus ribu prajurit mereka. Suatu keadaan yang benar-benar tidak
seimbang dan menghasilkan hasil yang juga jauh dari perkiraan. Sulit
dipercaya? Itu kenyataannya…
Pertempuran di Berlin dimulai dengan bombardir artileri. Soviet
menembakkan 9000 artileri ke kota Berlin dari sekitar jam 3 pagi hingga
jam 5. Lalu dilanjutkan dengan serbuan pasukan darat keseluruhan. Sulit
dibayangkan dan dilukiskan, bagaimana keadaan Berlin mulai dari
bombardir terjadi hingga serangan total dilancarkan.
Pertempuran terjadi dengan begitu dahsyat. Di jalan-jalan di Berlin,
anak-anak kecil membawa panzerfaust untuk ditembakkan ke tank Soviet
dengan penuh keberanian. Prajurit-prajurit, ayah, dan para pemuda
mempertahankan setiap meter jalan-jalan Berlin. Hingga mereka makin
terdesak dan terdesak sampai Reichstag dan bunker Berlin. Dan pada
Reichstag, drama pertempuran berlangsung mengharukan sekali…
Pasukan-pasukan Jerman yang hanya terdiri dari orang-orang yang
terluka, bertempur tanpa menyerah. Tembakan dari Reichstag terus mereka
lakukan di tengah-tengah gempuran artileri Soviet dan serbuan tank-tank
dan infantry Soviet ke arah mereka secara total dari segala penjuru. Dan
yang mengejutkan adalah, pertempuran di mulai sekitar pukul 6 pagi,
tapi baru berakhir ketika tengah malam. Bendera Soviet dikibarkan 2 kali
karena pengibaran pertama tidak terlihat akibat gelapnya malam. Dan
pada pertempuran di Reichstag, tidak ada pasukan Jerman yang menyerah
sampai titik darah penghabisan.
Darah benar-benar tergenang pada setiap lantai di Reichstag!
Berkibarnya bendera Soviet di Reichstag menandakan akhir dari
pertempuran Berlin. Sekalipun itu, bukanlah akhir dari pertempuran yang
sebenarnya. Satu dua prajurit Jerman masih suka melakukan perlawanan
dengan cara teror dan sniper, ada juga beberapa kelompok yang menyerang
frontal. Hingga beberapa bulan kemudian, pertempuran di Berlin
benar-benar dinyatakan berakhir. Dan Jerman, mencatat benar apa yang
terjadi, kenyataan yang terjadi pada pertempuran itu. Akhir dari
kedigdayaan Nazi, akhir dari kekaisaran Reich ke tiga…!!!
sumber