Sering sekali banyak orang yang bertanya kepada saya : kok prajurit Nazi pada ganteng-ganteng ya? (terutama cewek!), atau juga banyak yang terkesan dengan kegagahan para anak buah Hitler ini, dengan rambut pirang, mata biru, tinggi di atas rata-rata orang Eropa kebanyakan, nama yang benar-benar 'lelaki', dan bahasa yang benar-benar tak ada tandingan dalam hal kejantanannya!
Untuk itulah saya iseng-iseng mencoba membuat susunan daftar 10 orang ksatria Wehrmacht yang paling tampan yang saya ketahui. Dalam usaha tersebut, sebenarnya banyak pula nominasi yang masuk, tapi kemudian tak saya masukkan semata karena alasan 'mereka kurang tampan'!
Ingat, bahwa susunan ini adalah pendapat saya pribadi, berdasarkan foto belaka (soalnya belum pernah ketemu sama satupun dari mereka sih!). Jadi jika ada yang protes atau merasa ada nama yang nggak masuk hitungan, saya mempersilakan mereka untuk membuat daftar sendiri.
OK, kita mulai daftar 10 orang anak buah Hitler yang wajahnya akan membuat wanita manapun klepek-klepek :
Untuk itulah saya iseng-iseng mencoba membuat susunan daftar 10 orang ksatria Wehrmacht yang paling tampan yang saya ketahui. Dalam usaha tersebut, sebenarnya banyak pula nominasi yang masuk, tapi kemudian tak saya masukkan semata karena alasan 'mereka kurang tampan'!
Ingat, bahwa susunan ini adalah pendapat saya pribadi, berdasarkan foto belaka (soalnya belum pernah ketemu sama satupun dari mereka sih!). Jadi jika ada yang protes atau merasa ada nama yang nggak masuk hitungan, saya mempersilakan mereka untuk membuat daftar sendiri.
OK, kita mulai daftar 10 orang anak buah Hitler yang wajahnya akan membuat wanita manapun klepek-klepek :










--------------------------------------------------------------------------
BONUS!
HEER
Hauptmann Eduard Altacher (24 Januari 1919 - 27 Mei 1945) merupakan orang Austria yang bergabung dengan Wehrmacht sebagai prajurit tanggal 4 Maret 1940 di 5.Kompanie (schweren) / Gebirgsjäger-Ersatz-Regiment 137 yang bermarkas di Salzburg. Melalui karakter kepemimpinannya yang kuat dan keberanian luar biasa dia dengan cepat menapaki karir menjadi perwira. Altacher bertempur mulai dari Yugoslavia, Yunani, Rusia, Norwegia dan Finlandia. Dari sejak tanggal 15 Oktober 1944 unitnya (6. Gebirgs-Division) ditempatkan di Kirkenes, Finlandia, dimana 14th Army Soviet mengarahkan serangannya. Altacher diperintahkan untuk mengamankan jalur mundur pasukan Jerman menuju Narvik (Nowegia) dari pihak musuh yang sangat bernafsu untuk memutus jalur tersebut dan mengepung pasukan Jerman. Disinilah Hauptmann Altacher berkali-kali menunjukkan ketangguhannya dalam menahan setiap serangan Rusia sehingga memampukan unitnya berhasil dengan selamat sampai di Narvik. Atas jasa-jasanya tersebut, dia kemudian dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 18 November 1944 sebagai Führer II.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 143 / 6.Gebirgs-Division / XIX.Gebirgs-Armeekorps / 20.Gebirgsarmee. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse (15 Mei 1941) dan I.Klasse (2 Oktober 1944); Verwundetenabzeichen in Silber; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille); serta Infanterie-Sturmabzeichen (19 Maret 1943). Posisi terakhirnya adalah sebagai komandan Gebirgsjäger-Schule Mittenwald. Tragisnya, tak lama seusai perang Altacher (saat itu menjadi Kommandeur Kriegsgefangenenlager [kamp tawanan perang] Zell am See) terbunuh oleh pasukan Polandia di Zell am See, Austria, tanggal 27 Mei 1945, saat hendak pulang ke kampung halamannya di Saalfelden-Harham (Salzburg) tak lama setelah dibebaskan! Ternyata ada penduduk sekitar yang menyangkanya sebagai buruan Nazi dan melaporkannya ke pasukan Sekutu sukarelawan asal Polandia yang kemudian menyerangnya dan menggebukinya sampai tewas!
Hauptmann Karl-Heinz Altermann (4 Juni 1922 – 26 November 2013) bergabung dengan Wehrmacht tanggal 25 Oktober 1940 sebagai Schütze di 2.Ersatz-Kompanie / Schützen-Ersatz-Bataillon 12. Tugas pertamanya adalah sebagai anggota pasukan pendudukan di Prancis sebelum kemudian dipindahkan ke Yunani dan Rusia. Dalam pertempuran sore hari di barat Doblen (Latvia) tanggal 20 September 1944, 12. Panzer-Division menyerang posisi pertahanan musuh dan secara umum menemui kegagalan karena kuatnya pertahanan Soviet. Hanya di sektor Rüngas tempat Altermann bertugaslah unitnya mampu menerobos pertahanan musuh dikarenakan keberanian pribadi dalam memimpin anakbuahnya walaupun dia sendiri terluka parah dalam pertempuran tersebut. Atas prestasinya tersebut dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 4 Oktober 1944 sebagai Oberleutnant dan Chef 1.Kompanie / Panzer-Grenadier-Regiment 25 / 12.Panzer-Division / XXXIX.Panzerkorps / 18.Armee / Heeresgruppe Nord. Setelah sembuh dari lukanya, si "Orang Tua" (terjemahan Indonesia dari 'Altermann'!) melanjutkan pengabdiannya di Panzergrenadier-Ersatz-Bataillon 5 di Stettin. Pahlawan berwajah unyu-unyu ini meninggal dunia tanggal 26 November 2013 dalam usia 91 tahun. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1 Juli 1942); Eisernes Kreuz II.Klasse (8 Juli 1942) dan I.Klasse (13 Agustus 1942); Panzerkampfabzeichen in Bronze (24 September 1942); Nahkampfspange in Bronze (24 September 1942); serta Verwundetenabzeichen in Silber (25 September 1942)
LUFTWAFFE
Oberleutnant Karlartur (Karl-Arthur) Apitzsch (25 Oktober 1920 - 1 Januari 1943) bertugas sebagai Vorgeschobene Beobachter alias Forward Observer di Artillerie-Regiment 3 (motorisiert) dalam pertempuran di Stalingrad (23 Agustus 1942 – 2 Februari 1943). Pada tanggal 1 Januari 1943 dia dinyatakan hilang dan jejaknya tak pernah terlihat lagi. Meskipun begitu, sebuah sumber baru-baru ini menyebutkan bahwa batang hidungnya pernah terlihat di kamp tawanan perang Soviet di wilayah Stalingrad, tak lama setelah pasukan Jerman menyerah! Atas prestasinya dalam pertempuran habis-habisan tersebut, Oberkommando der Wehrmacht menganugerahi Apitzsch Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes secara "anumerta" tanggal 4 November 1943 sebagai Vorgeschobene Beobachter (VB) 4.Batterie / II.Abteilung / Artillerie-Regiment 3 (motorisiert) / 3.Infanterie-Division / XIV.Armeekorps / 6.Armee / Heeresgruppe Don. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Allgemeines-Sturmabzeichen; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); serta Deutsches Kreuz in Gold (13 September 1942)
--------------------------------------------------------------------------Oberleutnant der ReserveWilhelm Bäder (21 Maret 1922 - 22 Maret 1945) bergabung dengan leichte Artillerie-Ersatz-Abteilung (mot.) 77 tanggal 1 Februari 1940. Pada tanggal 25 April 1941 dia dipindahkan ke Artillerie-Regiment 90 yang merupakan bagian dari 10. Panzer-Division, dan ikut serta dalam penyerbuan ke Rusia (Unternehmen Barbarossa). Pada bulan April 1942 unitnya ditarik ke Prancis untuk diupgrade menjadi Panzer-Artillerie-Regiment 90 dan tak lama kemudian dikirimkan untuk bertempur di Tunisia bulan Desember 1942. Bäder adalah salah satu dari sedikit prajurit yang terhindar dari penyerahan ratusan ribu pasukan Jerman disana bulan Mei 1943. Pada tanggal 3 Februari 1944 dia ditempatkan sebagai komandan kompi di Grenadier-Regiment 958 untuk ikut serta dalam pertempuran sengit melawan Sekutu Barat di Normandia dan Arnhem. Pada tanggal 23 Februari 1945 resimennya ditugaskan untuk mempertahankan wilayah Jülich di Ruhr yang mendapat serangan gencar dari Sekutu. terancam akan terputus dari pasukan utama, Bäder memerintahkan agar unit artileri menembaki posisinya walaupun dengan resiko akan mengenai anakbuahnya. Ketika musuh sedikit tercerai berai akibat dentuman yang menghantam mereka, Bäder dan anakbuahnya yang terkepung melancarkan serangan balik tak terduga yang akhirnya berhasil memukul mundur musuhnya. Perbuatan nekad seperti ini tidak hanya dilakukannya sekali tapi sampai dua kali, dan hasilnya dia berhasil merebut kembali peralatan perang serta mortir yang sebelumnya berada di tangan musuh. Atas prestasinya tersebut divisinya merekomendasikan sang perwira tampan untuk mendapatkan Ritterkreuz, tapi sayangnya Bäder keburu gugur dalam pertempuran hanya sehari setelah ulang tahunnya tanggal 22 Maret 1945 sebelum proposalnya diterima oleh OKW (Oberkommando der Wehrmacht) sehingga dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes secara anumerta pada tanggal 14 April 1945 sebagai Oberleutnant der Reserve dan Chef 8.Kompanie / Grenadier-Regiment 958 / 363.Volks-Grenadier-Division / LXXXI.Armeekorps / 15.Armee/ Heeresgruppe B. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse (10 September 1944) dan I.Klasse (15 Desember 1944)
Leutnant Hermann Budenbender adalah Abteilungsadjutant dari II.Abteilung / Kavallerie-Regiment 18 dari sejak pembentukannya bulan Oktober 1936 sampai dengan pembubarannya bulan Agustus 1939. Dalam Perang Dunia II dia dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold pada tanggal 7 Februari 1943 sebagai Rittmeister dan Kommandeur Schnelle Abteilung 178 / 78.Sturm-Division. Foto ini memperlihatkan saat Budenbender masih berpangkat Fähnrich
Leutnant Hermann Budenbender adalah Abteilungsadjutant dari II.Abteilung / Kavallerie-Regiment 18 dari sejak pembentukannya bulan Oktober 1936 sampai dengan pembubarannya bulan Agustus 1939. Dalam Perang Dunia II dia dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold pada tanggal 7 Februari 1943 sebagai Rittmeister dan Kommandeur Schnelle Abteilung 178 / 78.Sturm-Division. Foto ini memperlihatkan saat Budenbender masih berpangkat Fähnrich
LUFTWAFFE
Oberstleutnant Wilhelm "Willy" Antrup (1 Februari 1910 - 24 November 1984) memasuki Deutschen Verkehrsfliegerschule di Cottbus tahun 1934 setelah lulus sekolah umum. Setelah menjalani pelatihan sebagai pilot dia bergabung dengan Luftwaffe tahun 1935. Antrup ikut ambil bagian dalam Perang Saudara Spanyol (1936-1939) sebagai Leutnant di Kondor Legion, dilanjutkan dengan kampanye di Polandia, Belanda, Belgia, Prancis, Britania, Barbarossa, Kiev, Kaukasus, Stalingrad, Kursk, dan banyak lagi. Dia bertugas di Kampfgeschwader 55 "Greif" dari tahun 1939 dan diangkat secara resmi sebagai Komodornya dari tanggal 8 Agustus 1943 s/d 21 November 1944 menggantikan Oberstleutnant Dr. Ernst Kühl (dan nantinya digantikan oleh Major Richard Brunner) Antrup. dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 13 November 1942 sebagai Hauptmann dan Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Kampfgeschwader 55 (KG 55) "Greif" / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4, serta Eichenlaub #655 tanggal 18 November 1944 sebagai Oberstleutnant dan Geschwaderkommodore Kampfgeschwader 55 (KG 55) "Greif" / IX.Fliegerkorps / Luftflotte 10. Di akhir Perang Dunia II dia ditawan oleh pasukan Amerika. Pada tahun 1956 dia bergabung dengan Bundesluftwaffe sebagai Leiter der Technischen Schule der Luftwaffe dan pensiun pada tanggal 31 Maret 1968 dengan pangkat Brigadegeneral. Dalam Perang Dunia II Antrup ikut serta dalam 612 misi operasional. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (1941) dan I.Klasse (1941); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (1941); Deutsches Kreuz in Gold #6/14 (2 Januari 1942); Dienstauszeichnung der Wehrmacht III.Klasse 12 jahre (1943); serta Frontflugspange für Kampfflieger in Gold mit Anhänger. Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 22 Juni 1944
Oberleutnant Sophus Baagoe (4 Maret 1915 – 14 Mei 1941) sudah menjadi pilot Luftwaffe saat Perang Dunia II pecah dan ikut berpartisipasi dalam Pertempuran Prancis dimana dia mengklaim empat kemenangan pertamanya (yang pertama diraih atas pesawat pemburu Morane Prancis tanggal 12 Mei 1940). Sebagai anggota Zerstörergeschwader 26 "Horst Wessel", dia secara eksklusif menerbangkan pesawat pemburu berat Messerschmitt Bf 110 bermesin ganda. Baagoe menambah 9 lagi jumlah kemenangannya dalam Pertempuran Britania melawan pesawat-pesawat pemburu RAF yang lebih ringan dan lincah sehingga membuat skornya menjadi 13. Kemenangan terakhir diperolehnya saat invasi Jerman ke Yunani. Dia dan gunner-nya, Oberfeldwebel Becker, kemudian gugur di tengah kecamuk Pertempuran Kreta. Terdapat perbedaan pendapat mengenai bagaimana dia menjemput kematiannya: apakah oleh tembakan anti pesawat udara atau oleh pesawat musuh. Versi paling meyakinkan menyebutkan bahwa dia terbunuh oleh pilot pesawat Gladiator bersayap ganda dari Selandia Baru bernama D.F. Westenra dari No. 112 Squadron RAF. Saat itu Baagoe sedang menembaki sebuah landasan udara di Heraklion ketika pesawat Bf 110 D-3 (W.Nr. 4290) yang dipilotinya ditembak sehingga jatuh di pantai utara Kreta. Jenazahnya dikebumikan di Kriegsgräberstätte Maleme, Blok 1 kuburan 480. Sophus Baagoe kemudian dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes secara anumerta tanggal 14 Juni 1941 sebagai Oberleutnant dan Flugzeugführer di 5.Staffel / II.Gruppe / Zerstörergeschwader 26 (ZG) "Horst Wessel" / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4. Sepanjang karirnya, dia meraih 14 fliegerabschuß dari 95 feindlug. Hebatnya, 8 kemenangannya diraih atas pesawat Spitfire yang bahkan pesawat sekelas Bf 109 pun selalu kesulitan dalam menghadapinya! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (13 Mei 1940) dan I.Klasse (30 Juni 1940); serta Frontflugspange für Zerstörer in Silber
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar