SENJATA AMERIKA SERIKAT
Sekelompok Fallschirmjäger sedang menginspeksi sebuah Thompson M1928/M1 submachine gun Amerika hasil rampasan di wilayah Tunisia yang berbatasan dengan Aljazair, Afrika Utara, tahun 1943. Foto oleh Kriegsberichter Wörner dari PK (Propaganda-Kompanie) "Afrika". Dalam foto close-up terlihat bahwa Fallschirmjägerdi kiri mengenakan jaket penerjun kamuflase Splittermuster, sementara yang di kanan standar warna hijau
Dua orang prajurit SS (tampaknya bersaudara!) dengan perlengkapan rampasan dari Amerika. Foto ini diambil di Metz tanggal 4 Oktober 1944. Dari penuturan anggota keluarga orang yang ada di foto ini, diceritakan bahwa salah satu dari kedua prajurit di atas tewas dalam pertempuran tak lama setelah foto ini dibuat
------------------------------------------------------------------------
SENJATA UNI SOVIET
Sarang senapan mesin Jerman di bagian dalam reruntuhan pabrik traktor Stalingrad, pertengahan bulan Oktober 1942. Unteroffizier di sebelah kiri bersenjatakan sebuah senapan Mosin-Nagant M-1898/30 7.62mm hasil rampasan dari Soviet, yang biasa disebut prajurit Jerman sebagai Gewehr 252(r). Puing-puing yang berserakan dan semrawut sama-sama memberikan perlindungan bagi pihak penyerang dan yang bertahan, juga perlindungan dari hujan tembakan artileri yang biasa disindir para Landser sebagai "Post Bekommen" (menerima surat)
Seorang perwira (kanan, membelakangi kamera), yang kemungkinan adalah Kompaniechef, dari 389. Infanterie-Division sedang memberikan perintah pada anakbuahnya selama berlangsungnya jeda dalam pertempuran memperebutkan Pabrik Traktor "Krasny Oktyabr" (Oktober Merah), bulan Oktober 1942. Dengan begitu tingginya angka korban di kalangan perwira, maka tidak aneh bila di kancah Stalingrad seorang bintara menjadi komandan kompi atau prajurit memimpin peleton! Dalam foto ini, bintara di tengah memegang sebuah senapan mesin MP 40 9mm (yang biasa dipanggil oleh Landser sebagai "Kugelspritze" alias penyemprot peluru), sementara prajurit di kiri depan membawa senapan semi otomatis SVT-40 7.62mm buatan Soviet - dengan nama Jerman Selbstladegewehr 259(r). Perhatikan muka-muka mereka yang super butek!
Seorang prajurit dari SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich" menginterogasi seorang tawanan Soviet yang terluka selama berlangsungnya Unternehmen Zitadelle (Pertempuran Kursk) di bulan Juli 1943. Informasi-informasi penting semacam nama unit, kekuatannya, jenis senjata, moral pasukan dan strategi pertempuran adalah hal-hal pertama yang mendapat prioritas untuk ditanyakan. Prajurit Jerman tersebut membawa serta senapan mesin Rusia PPSh-41 (Pistolet-Pulemyot Shpagina) hasil rampasan di punggungnya
Sekelompok Fallschirmjäger sedang menginspeksi sebuah Thompson M1928/M1 submachine gun Amerika hasil rampasan di wilayah Tunisia yang berbatasan dengan Aljazair, Afrika Utara, tahun 1943. Foto oleh Kriegsberichter Wörner dari PK (Propaganda-Kompanie) "Afrika". Dalam foto close-up terlihat bahwa Fallschirmjägerdi kiri mengenakan jaket penerjun kamuflase Splittermuster, sementara yang di kanan standar warna hijau
Dua orang prajurit SS (tampaknya bersaudara!) dengan perlengkapan rampasan dari Amerika. Foto ini diambil di Metz tanggal 4 Oktober 1944. Dari penuturan anggota keluarga orang yang ada di foto ini, diceritakan bahwa salah satu dari kedua prajurit di atas tewas dalam pertempuran tak lama setelah foto ini dibuat
------------------------------------------------------------------------
SENJATA UNI SOVIET
Sarang senapan mesin Jerman di bagian dalam reruntuhan pabrik traktor Stalingrad, pertengahan bulan Oktober 1942. Unteroffizier di sebelah kiri bersenjatakan sebuah senapan Mosin-Nagant M-1898/30 7.62mm hasil rampasan dari Soviet, yang biasa disebut prajurit Jerman sebagai Gewehr 252(r). Puing-puing yang berserakan dan semrawut sama-sama memberikan perlindungan bagi pihak penyerang dan yang bertahan, juga perlindungan dari hujan tembakan artileri yang biasa disindir para Landser sebagai "Post Bekommen" (menerima surat)
Seorang perwira (kanan, membelakangi kamera), yang kemungkinan adalah Kompaniechef, dari 389. Infanterie-Division sedang memberikan perintah pada anakbuahnya selama berlangsungnya jeda dalam pertempuran memperebutkan Pabrik Traktor "Krasny Oktyabr" (Oktober Merah), bulan Oktober 1942. Dengan begitu tingginya angka korban di kalangan perwira, maka tidak aneh bila di kancah Stalingrad seorang bintara menjadi komandan kompi atau prajurit memimpin peleton! Dalam foto ini, bintara di tengah memegang sebuah senapan mesin MP 40 9mm (yang biasa dipanggil oleh Landser sebagai "Kugelspritze" alias penyemprot peluru), sementara prajurit di kiri depan membawa senapan semi otomatis SVT-40 7.62mm buatan Soviet - dengan nama Jerman Selbstladegewehr 259(r). Perhatikan muka-muka mereka yang super butek!
Seorang prajurit dari SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich" menginterogasi seorang tawanan Soviet yang terluka selama berlangsungnya Unternehmen Zitadelle (Pertempuran Kursk) di bulan Juli 1943. Informasi-informasi penting semacam nama unit, kekuatannya, jenis senjata, moral pasukan dan strategi pertempuran adalah hal-hal pertama yang mendapat prioritas untuk ditanyakan. Prajurit Jerman tersebut membawa serta senapan mesin Rusia PPSh-41 (Pistolet-Pulemyot Shpagina) hasil rampasan di punggungnya
Fallschirmjäger dengan senapan mesin Maxim hasil rampasan
Kru anti-tank SS. Yang di depan menggunakan ZB-26
Prajurit Jerman berlatih menembak menggunakan Degtyarev buatan Rusia
Kru anti-tank SS. Yang di depan menggunakan ZB-26
Prajurit Jerman berlatih menembak menggunakan Degtyarev buatan Rusia
Tentara darat Luftwaffe dengan senjata Lee-Enfield hasil rampasan dari Inggris
Para prajurit ini berasal dari I./Polizei Regiment Bozen. Mereka diperlengkapi dengan tiga buah Beretta M.A.B 1938/A
Yang paling dekat kamera memakai senjata Zb.26/Mg.26 produksi Cekoslowakia
Meskipun foto ini begitu jelasnya dan berwarna seakan-akan foto reenactment, tapi ini asli dari zaman Perang Dunia II! Yang ini adalah rifle anti-tank asal Polandia dengan nama : Karabin Przeciwpancerny Ur (belibet belibet dah tuh mulut!)
Serdadu Jerman merangkak di hutan Rusia yang lebat dengan senjata PPSh-41
Prajurit Heer dengan rifle SVT-40 hasil rampasan
SS-Unterscharführer yang juga anggota Feldgendarmerie (Polisi Militer) berpose dengan SVT-40 yang telah dilengkapi dengan bayonet
Ini bukan Pinokio sodara-sodara, melainkan anggota dari Brigade Dirlewanger dengan senapan rampasan PPSh-41
Tentara Jerman di Front Timur biasanya senang sekali kalau disuruh memakai senjata hasil rampasan Soviet, soalnya senjata mereka lebih awet dan tahan menghadapi cuaca ekstrim yang dinginnya minta ampun di Rusia, seperti contoh senapan mesin PPD-40 di atas
Tentara Jerman berpose dengan Degtjarjow DP 1928
Prajurit Jeman dengan SVT-40 sitaan
Tentara Jerman di sebelah kiri memegang senapan mesin PPSh-41 buatan Rusia model awal
Kalau masih nggak mengerti dengan teks bahasa Inggris di atas, tenaaaang, ada Om Alif! Hehehe... Artinya adalah : tangtara Jerman nyita sabaraha biji bedil ti urang Inggris, hasil gegelutan di Dieppe. Tah nu di luhur eta salah sahiji tangtara anu nyepeng bedil bren Thompson
SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Artur "Papa" Phleps meneliti senjata Sten MK-II hasil rampasan dari para partisan Yugoslavia
Para prajurit ini berasal dari I./Polizei Regiment Bozen. Mereka diperlengkapi dengan tiga buah Beretta M.A.B 1938/A
Yang paling dekat kamera memakai senjata Zb.26/Mg.26 produksi Cekoslowakia
Meskipun foto ini begitu jelasnya dan berwarna seakan-akan foto reenactment, tapi ini asli dari zaman Perang Dunia II! Yang ini adalah rifle anti-tank asal Polandia dengan nama : Karabin Przeciwpancerny Ur (belibet belibet dah tuh mulut!)
Serdadu Jerman merangkak di hutan Rusia yang lebat dengan senjata PPSh-41
Prajurit Heer dengan rifle SVT-40 hasil rampasan
SS-Unterscharführer yang juga anggota Feldgendarmerie (Polisi Militer) berpose dengan SVT-40 yang telah dilengkapi dengan bayonet
Ini bukan Pinokio sodara-sodara, melainkan anggota dari Brigade Dirlewanger dengan senapan rampasan PPSh-41
Tentara Jerman di Front Timur biasanya senang sekali kalau disuruh memakai senjata hasil rampasan Soviet, soalnya senjata mereka lebih awet dan tahan menghadapi cuaca ekstrim yang dinginnya minta ampun di Rusia, seperti contoh senapan mesin PPD-40 di atas
Tentara Jerman berpose dengan Degtjarjow DP 1928
Prajurit Jeman dengan SVT-40 sitaan
Tentara Jerman di sebelah kiri memegang senapan mesin PPSh-41 buatan Rusia model awal
Kalau masih nggak mengerti dengan teks bahasa Inggris di atas, tenaaaang, ada Om Alif! Hehehe... Artinya adalah : tangtara Jerman nyita sabaraha biji bedil ti urang Inggris, hasil gegelutan di Dieppe. Tah nu di luhur eta salah sahiji tangtara anu nyepeng bedil bren Thompson
SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Artur "Papa" Phleps meneliti senjata Sten MK-II hasil rampasan dari para partisan Yugoslavia
Sumber :
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.5sswiking.tumblr.com
www.en.wikipedia.org
www.wehrmacht-awards.com
www.ww2incolor.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar