Heinz Guderian muda sebagai seorang Leutnant di Hannoversches Jäger-Bataillon Nr. 10, di fotodi Bitsch (Swiss) tahun 1908. Dari tahun 1901 s/d 1907 dia mengikuti pelatihan di berbagai sekolah militer, dan pada akhirnya mendarat di unit yang disebutkan sebelumnya, yang dikomandani oleh ayahnya sendiri, Friedrich Guderian. Setelah mengikuti akademi perang di Metz, dia lulus sebagai seorang Leutnant (Letnan Dua) tahun 1908
Keluarga Guderian di tahun 1910. Dari kiri ke kanan: Heinz Wilhelm Guderian (17 Juni 1888 - 14 Mei 1954), ayahnya Friedrich Guderian (3 Agustus 1858), adiknya Fritz Guderian (2 Oktober 1890), dan ibunya Clara Kirchhoff (26 Februari 1865 - Maret 1931). Heinz kemudian menikah dengan Margarete Goerne tanggal 1 Oktober 1913 dan dikaruniai dua orang putra: Heinz-Günter Guderian (23 Agustus 1914 - 25 September 2004) dan Kurt Guderian (17 September 1918) Para pendiri Panzertruppen Jerman berfoto bersama di Zossen bulan November 1933: #1.Generalleutnant Oswald Lutz (Inspekteur der Kraftfahrtruppen. Dijuluki sebagai "Bapak Motorisasi Angkatan Darat", pangkat terakhir: General der Panzertruppe); #2.Oberst i.G. Heinz Guderian (Chef des Stabes der Inspektion der Verkehrstruppen. Dijuluki sebagai "Pencipta Panzertruppe", pangkat terakhir: Generaloberst); #3.Major i.G. Walther Nehring (Ia Erster Generalstabsoffizier Inspektion der Kraftfahrtruppen. Terkenal sebagai perwiranya Rommel di Afrika. Pangkat terakhir: General der Panzertruppe); #4.Major Josef Harpe (Kraftfahr-Lehr-Stab Zossen. Peraih Schwerter zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub, pangkat terakhir: Generaloberst); #5.Hauptmann Wilhelm Conze (Chef 1.Kompanie / Kraftfahr-Lehr-Kommando Zossen. Nantinya menjadi komandan Panzer-Regiment 33, pangkat terakhir: Generalmajor); #6.Hauptmann Wolfgang Thomale (Chef 2.Kompanie / Kraftfahr-Lehr-Kommando Zossen. Peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, pangkat terakhir: Generalleutnant); #7.Major Hermann Breith (Kommandeur II.Abteilung / Kraftfahr-Lehr-Kommando Zossen. Peraih Schwerter zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub, pangkat terakhir: General der Panzertruppe); #8.Oberleutnant Werner Mildebrath (Chef 6.Kompanie / Kraftfahr-Lehr-Kommando Zossen. Peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, pangkat terakhir: Oberst); #9.Hauptmann Traugott Köhn (Leiter Schießlehrgang Kraftfahr-Lehr-Kommando Zossen. Nantinya menjadi komandan Panzer-Regiment 3, pangkat terakhir: Oberst); #10.Oberleutnant Joachim von Wilcke (Stabsoffizier in Kraftfahr-Lehr-Kommando Zossen. Nantinya menjadi Kommandeur II.Abteilung / Panzer-Regiment 5, pangkat terakhir: Oberst); #11.Oberleutnant Joachim Martin (Adjutant der Kommandeur Kraftfahr-Lehr-Kommando Zossen. Nantinya terbunuh di Afrika tanggal 27 Mei 1942 sebagai komandan II.Abteilung / Panzer-Regiment 5, pangkat terakhir: Oberstleutnant); #12.Oberleutnant Ebert (Chef 1.Lehr-Kompanie / Kraftfahr-Lehr-Kommando Zossen, pangkat terakhir: Oberstleutnant); dan #13.Oberleutnant Henning (1.Lehr-Kompanie / Kraftfahr-Lehr-Kommando Zossen) Para anggota Inspektion der Kraftfahrtruppen Reichswehr berfoto bersama di tahun 1933. Duduk dari kiri ke kanan: Major i.G. Walther Nehring (Ia Erster Generalstabsoffizier Inspektion der Kraftfahrtruppen. Pangkat terakhir General der Panzertruppe), Generalleutnant Oswald Lutz (Inspekteur der Kraftfahrtruppen. Pangkat terakhir General der Panzertruppe), dan Oberst i.G. Heinz Guderian (Chef des Stabes der Inspektion der Verkehrstruppen. Pangkat terakhir Generaloberst). Berdiri dari kiri ke kanan: Major Hermann Breith (Kommandeur II.Abteilung / Kraftfahr-Lehr-Kommando Zossen. Pangkat terakhir General der Panzertruppe), Hauptmann Bruno Ritter von hauenschild (Kompaniechef di 7. [Bayerische] Kraftfahr-Abteilung. Pangkat terakhir Generalleutnant), Hauptmann Sebastian Fichtner (Kompaniechef di 7. [Bayerische] Kraftfahr-Abteilung. Pangkat terakhir Generalleutnant), Hauptmann Hero Breusing (Stabsoffizier di Inspektion der Kraftfahrtruppen. Pangkat terakhir Generalmajor), von Fichte (pekerja sipil di Inspektion der Kraftfahrtruppen), Hauptmann Paul-Hermann Werner (Stabsoffizier di Inspektion der Kraftfahrtruppen. Pangkat terakhir Oberst), Punt (pekerja sipil di Inspektion der Kraftfahrtruppen), dan Rittmeister Walther von Hünersdorff (Ib Quartiermeister Inspektion der Kraftfahrtruppen. Pangkat terakhir Generalleutnant)
Heinz Guderian berbincang-bincang dengan seorang pejabat partai Nazi (kanan). Dari seragam yang dipakainya, kemungkinan besar si pejabat NSDAP berpangkat Kreisleiter dengan insignia topi model baru serta lencana model lama (1934-1938). Armband yang dikenakannya masih pola lama dan belum mempunyai hiasan khusus seperti yang dikeluarkan kemudian, karenanya amanlah bila mengira bahwa foto ini diambil sebelum Perang Dunia II. BTW, medali yang dikenakan si Kreisleiter adalah U-Boots-Kriegsabzeichen peninggalan Perang Dunia Pertama, yang menandakan bahwa dia adalah veteran Kaiserliche Marine (Angkatan Laut Kekaisaran Jerman)
Penentuan garis demarkasi antara Jerman dan Uni Soviet di Polandia yang dihadiri oleh General der Panzertruppe Heinz Guderian, Kommandierender General XIX. Armeekorps (motorisiert) di kanan, dan perwakilan Komisar Politik Tentara Merah, Borowieński (September 1939)
General der Panzertruppe Heinz Guderian (Kommandierender General XIX. Armeekorps [motorisiert])menyaksikan parade kemenangan pasukan Jerman bersama sekutu sementaranya dari Soviet di Brest-Litovsk tanggal 22 September 1939. Dari kiri ke kanan : Generalleutnant Mauritz von Wiktorin, Heinz Guderian, dan Brigadir-Jenderal Semen M. Krivoshein. Ironisnya, Krivoshein sendiri merupakan keturunan Yahudi!
Heinz Guderian menerima box Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes langsung dari tangan Adolf Hitler dalam upacara pembagian medali untuk para perwira tinggi Jerman yang berprestasi dalam invasi ke Polandia. Upacara tersebut diadakan di Reichskanzlei (Berlin) tanggal 27 Oktober 1939. Dari kiri ke kanan: General der Artillerie Franz Halder (Chef des Generalstabes des Heeres), General der Panzertruppe Heinz Guderian (Kommandierender General XIX. Armeekorps [motorisiert]), General der Infanterie Hermann Hoth (Kommandierender General XV. Armeekorps [motorisiert]), General der Infanterie Adolf Strauß (Kommandierender General II. Armeekorps), General der Kavallerie Erich Hoepner (Kommandierender General XVI. Armeekorps [motorisiert]), dan Generalleutnant Friedrich Olbricht (Kommandeur 24. Infanterie-Division). Dua nama terakhir kemudian dihukum mati karena melakukan upaya kudeta terhadap Hitler tanggal 20 Juli 1944! Setelah Olbricht sebenarnya masih ada lagi enam orang penerima lain tapi tidak terlihat dalam foto ini. Berurutan: Generalleutnant Georg-Hans Reinhardt (Kommandeur 4. Panzer-Division), Generalleutnant Kurt von Briesen (Kommandeur 30. Infanterie-Division), Generalmajor Ludwig Kübler (Kommandeur 1. Gebirgs-Division), Oberst August Schmidt (Kommandeur Infanterie-Regiment 20 / 10.Infanterie-Division), Oberleutnant Dietrich Steinhardt (Chef 2.Kompanie / I.Bataillon / Infanterie-Regiment 51 [motorisiert] / 18.Infanterie-Division), dan Leutnant Josef Stolz (Zugführer di 10.Kompanie / III.Bataillon / Infanterie-Regiment 51 [motorisiert] / 18.Infanterie-Division)Heinz Guderian di bulan Mei 1940
General der Panzertruppe Heinz Guderian berada di pos komandonya, sebuah mittlerem Funkpanzerwagen (Sd.Kfz. 251/6), dalam penyerbuan Jerman ke Prancis dan Negara-Negara Bawah bulan Mei 1940, sementara di latar depan mesin enigma terlihat sedang digunakan oleh para operator (funker). Sebagai fotografer adalah Sonderführer Erich Borchert dari Propaganda-Kompanie (PK) OKW
Salah satu foto terkenal dari Heinz Guderian yang memperlihatkan ia sedang melihat melalui teropong gunting
Heinz Guderian sedang mempelajari peta Front Barat dalam Operasi Fall Gelb, bulan Juni 1940Pada tanggal 19 Juli 1940 bertempat di Krolloper (Gedung Opera Kroll) dalam Reichstagssitzung (sesi Reichstag), Adolf Hitler mengumumkan promosi 12 orang Generalfeldmarschall (Jenderal Marsekal Lapangan) baru Wehrmacht yang telah berprestasi luar biasa dalam peperangan di Barat satu bulan sebelumnya. Ke-12 orang tersebut terdiri dari 9 orang marsekal Heer dan 3 orang marsekal Luftwaffe. Foto ini memperlihatkan Hitler menyalami para Generaloberst baru yang diangkat pada hari yang sama. Dari kiri ke kanan: Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Generalfeldmarschall Walther von Brauchitsch (punggung menghadap ke kamera, Oberbefehlshaber des Heeres), dan Generalfeldmarschall Erhard Milch (Generalinspekteur der Luftwaffe als Vertreter des Oberbefehlshabers Göring). Selanjutnya adalah orang-orang yang naik pangkat menjadi Generaloberst: General der Artillerie Franz Halder (Chef des Generalstabes des Heeres), General der Artillerie Friedrich Dollmann (tidak kelihatan, Oberbefehlshaber 7. Armee), General der Kavallerie Ewald von Kleist (tidak kelihatan, Kommandierender General XXII. Armeekorps [motorisiert]), General der Kavallerie Maximilian Reichsfreiherr von Weichs (Oberbefehlshaber 2. Armee), General der Artillerie Georg von Küchler (Oberbefehlshaber 18. Armee), General der Infanterie Eugen Ritter von Schobert (bersalaman dengan Hitler, Kommandierender General VII. Armeekorps), General der Infanterie Ernst Busch (Oberbefehlshaber 16. Armee), General der Panzertruppe Heinz Guderian (Kommandierender General XIX. Armeekorps [motorisiert]), dan General der Infanterie Hermann Hoth (Kommandierender General XV. Armeekorps). Uniknya, para Generaloberst baru (dari Halder sampai Hoth) berdiri sesuai susunan senioritasnya! Generaloberst lain yang diangkat di hari yang sama tapi tidak kelihatan dalam foto ini adalah (sesuai urutan dari kiri ke kanan setelah Hoth): General der Infanterie Adolf Strauß (Kommandierender General II. Armeekorps), General der Artillerie Curt Haase (Kommandierender General III. Armeekorps), General der Infanterie Nikolaus von Falkenhorst (Oberbefehlshaber Armeegruppe XXI), General der Kavallerie Erich Hoepner (Kommandierender General XVI. Armeekorps [motorisiert]), dan General der Artillerie Friedrich "Fritz" Fromm (Chef der Heeresrüstung und Befehlshaber des Ersatzheeres). Total ada 14 Generaloberst baru!
Dua orang Generaloberst : Heinz Guderian dan Hermann Hoth saling bercanda satu sama lain, sehari sebelum Operasi Barbarossa (invasi Jerman ke Uni Soviet)
Heinz Guderian berdiri di samping SdKfz 251/6, Juli 1941
Generaloberst Heinz Guderian bersama para perwiranya dalam Operasi Barbarossa musim panas tahun 1941. Dari kanan ke kiri: Heinz Guderian (komandan Heeresgruppe Guderian), Generalleutnant Hans-Jürgen von Arnim (komandan 17.Panzer-Division), General der Panzertruppe Joachim Lemelsen (komandan XXXXVII.Armeekorps), tidak diketahui, dan Generalmajor Walther Nehring (komandan 18.Panzer-Division). Untuk identifikasi yang terakhir (Nehring) baru 80% pasti (dikarenakan gambarnya yang tidak terlalu jelas), dengan kemungkinan lainnya adalah Oberst Rudolf Bamler (Kepala Staff XXXXVII.Armeekorps)
Generaloberst Heinz Guderian di atas mobil staff Horch 40 dengan bodi Cabrio dalam foto tertanggal 13 Juli 1941. Tanggal ini merupakan puncak Pertempuran Smolensk dan empat hari sebelum penganugerahan Eichenlaub #24 untuk sang jenderal (17 Juli 1941)
Heinz Guderian difoto bulan Juli 1941 waktu lagi hot-hotnya Operasi Barbarossa. Dalam foto ini dia sudah mengenakan Eichenlaubnya yang didapatkannya tanggal 17 Juli 1941 sebagai Generaloberst und Befehlshaber der Panzergruppe 3
Seorang bintara memberi hormat kepada Heinz Guderian di wilayah tengah Rusia, 3 September 1941. Foto ini juga muncul dalam buku "Das War Guderian" karya Horst Scheibert halaman 111 dan menyebutkan bahwa perwira pemberi hormat tersebut bernama Leutnant Hohnstetter, sementara cowok berkumis di belakang Guderian adalah Oberfeldwebel Volker. Pada awalnya saya mengira bahwa orang yang berdiri di belakang Guderian adalah Hyazinth Graf Strachwitz von Groß-Zauche (pangkat terakhir Generalleutnant), sang "Panzergraf", tapi ternyata bukan. Untunglah buku Scheibert memberi kejelasan! :)
Heinz Guderian sedang berbincang masalah strategi dengan Generalfeldmarschall Hans-Günther von Kluge (duduk) di Front Timur, Agustus 1941. Jenderal Luftwaffe yang berdiri di antara Guderian dan Kluge adalah Walther von Axthelm (pangkat terakhir: General der Artillerie)
Heinz Guderian dalam perjalanan menghadiri rapat staff di pos komando Jerman di Rusia, Agustus 1941. Dia telah menjadi seorang yang terkenal di mata rakyat Jerman, dan bahkan prajuritnya sendiri pun tidak sungkan-sungkan mengabadikan foto dirinya!
Heinz Guderian ditemani oleh seorang perwira Heer di Front Timur, Agustus 1941
Heinz Guderian (duduk di jok depan mobil staff ringan Horch) dalam inspeksi ke 4.Panzer-Division di bulan Agustus 1941. Perwira yang sedang ngomong sama Guderian kemungkinan besar adalah Generalmajor Willibald Karl Moritz Robert Rudolf Freiherr von Langermann und Erlencamp (modol modol dah tuh bacanya!) yang saat itu menjabat sebagai komandan divisi tersebut. Kendaraannya sendiri, dengan nomor WH 656652, dilengkapi dengan panji jenderal model awal di sebelah kanan spatbor dan bendera komando komandan Panzergruppe di sebelah kirinya
Heinz Guderian sedang membahas strategi di medan perang Timur, Agustus 1941. Yang memakai kacamata (kuda) adalah General der Panzertruppe Willibald Freiherr von Langermann und Erlencamp
Oberst Hermann Balck (General der Schnellen Truppen in der Oberbefehlshaber des Heeres) dan Generaloberst Heinz Guderian (Oberbefehlshaber 2. Panzerarmee) selama berlangsungnya Unternehmen Taifun (gerak maju ke Moskow), bulan Desember 1941. Pada bulan Oktober 1939 Balck ditunjuk sebagai komandan Schützen-Regiment 1 / 1.Panzer-Division. Pada musim semi resimennya menjalani pelatihan khusus penyeberangan sungai dan formasi jembatan. Pada waktu itu para perwira Balck biasa berteriak pada prajuritnya "pelesiran dengan perahu kano ist verboten!" sebagai peringatan untuk lebih serius dalam berlatih. Pada bulan Mei 1940 Balck memimpin pasukannya dengan penuh kesuksesan dalam Pertempuran Prancis. Pada waktu itu 1. Panzer-Division merupakan bagian dari Panzergruppe pimpinan Heinz Guderian. Resimen Balck menjadi ujung tombak dalam penyeberangan sungai Meuse dan berhasil merebut sisi sungai yang diduduki oleh musuh. Jenderal Guderian tiba tak lama kemudian dan langsung menyeberangi sungai untuk meninjau situasi menggunakan perahu karet. Dengan santai Balck menunggu di sisi sungai dan, ketika Guderian hampir sampai, berteriak sambil bercanda, "pelesiran di Meuse dengan perahu kano ist verboten!"
Heinz Guderian memberi hormat pada tentaranya di Front TimurGeneraloberst Heinz Guderian (kanan) dalam salah satu kunjungan ke markas divisi lamanya, 2. Panzer-Division, di Front Timur. Dia baru saja turun dari pesawat Fieseler Fi 156 Storch (kelihatan sayapnya!) dan sedang berunding bersama bawahannya. Perwira Luftwaffe berpangkat Oberleutnant (ketiga dari kanan) adalah pilot pribadinya, sementara keempat dari kanan (dekat pohon) adalah ajudan muda Guderian yang "dipinjam" dari staff Erich von Manstein: Leutnant (pangkat terakhir Major) Eckhard von Schack Masih dari sesi foto yang sama dengan sebelumnya: kunjungan Generaloberst Heinz Guderian ke divisi lamanya, 2. Panzer-Division, di Front Timur. Disini dia sedang memeriksa barisan kehormatan salah satu unit 2. Panzer-Division, yang dilanjutkan dengan ngoceh pidato di hadapan para prajurit. Ajudan Guderian, si jangkung Leutnant Eckhard von Schack, mendampinginya dalam kedua foto di atas
Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen) sedang merundingkan strategi operasi terbaru (kemungkinan Unternehmen Zitadelle/Pertempuran Kursk) di atas sebuah peta besar bersama dengan Generalleutnant Walther Wenck (Chef des Generalstabes 1. Panzerarmee), musim semi 1943. Disini kita bisa melihat momen langka dimana Guderian mengenakan seragam hitam Panzertruppen! Wenck sendiri mengenakan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang dia dapatkan tanggal 28 Desember 1942. Pangkat terakhirnya adalah General der Panzertruppe
Heinz Guderian memakai Eichenlaub No. 24
Generaloberst Heinz Guderian sebagai Generalinspekteur der PanzertruppenGeneraloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen) dalam perjalanan udara menuju Front Timur tahun 1943. Foto ini merupakan koleksi Oberstleutnant im Generalstab Ludwig von Eimannsberger yang merupakan Ia Erster Generalstabsoffizier (Führung und Ausbildung) alias Kepala Staff dari 3. Gebirgs-Division
Heinz Guderian sebagai Inspektur Jenderal Pasukan Lapis Baja Jerman, bulan Februari 1943 Pada tanggal 18-19 Maret 1943 Hitler mengunjungi kota Rügenwalde/Pomerania (Jerman) untuk melihat demonstrasi meriam terbesar di dunia Eisenbahngeschütz "Dora" (kaliber 800mm!). Dengan disaksikan oleh Sang Führer dan para pengiringnya, artileri yang bergerak melalui jalan kereta khusus tersebut menembakkan dua peluru yang besarnya amit-amit. Foto ini diambil pada tanggal 19 Maret 1943 oleh Walter Frentz dan memperlihatkan, dari kiri ke kanan: General der Artillerie Alfred Jodl (Chef Wehrmacht-Führungsamt), SS-Oberführer Prof. Dr.-Ing. e.h. mult. Ferdinand Porsche (Vorsitzender der Panzerkommission), Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen), Generalleutnant Walter Buhle (Chef vom Heeresstab im Oberkommando der Wehrmacht), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), Hauptdienstleiter Dipl.-Ing. Karl-Otto Saur (Staatssekretär im Reichsministerium für Rüstung und Kriegsproduktion), dan SS-Gruppenführer Julius Schaub (Chefadjutant des Führers Adolf Hitler)
Heinz Guderian bersama dengan Oberst (pangkat terakhir: Generalmajor) Oskar Munzel di Bergen tahun 1943. Diambil dari buku karangan Cord Schwiers tentang peringatan ke-50 dari Panzertruppenschule Munster tahun 2006
Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen) mengadakan inspeksi terhadap sebuah Panzerkampfwagen VI Tiger milik 1. SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" di Kharkov tanggal 27 April 1943. Dalam foto atas tampak SS-Hauptsturmführer Heinz Kling (Chef 18.Kompanie / SS-Panzer-Regiment 1 "LSSAH") sedang menunjukkan pada Guderian bagian-bagian dari Tiger. Foto oleh Kriegsberichter Wiesebach Heinz Guderian mengadakan inspeksi terhadap sebuah Panzerkampfwagen VI Tiger milik 1. SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" di Kharkov tanggal 27 April 1943. Berdiri di atas Tiger, dari kiri ke kanan: SS-Obersturmbannführer Georg Schönberger (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 1 "LSSAH"), SS-Oberführer Werner Ostendorff (Chef des Stabes II. SS-Panzerkorps), Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen), SS-Hauptsturmführer Heinz Kling (Chef 18.Kompanie / SS-Panzer-Regiment 1 "LSSAH"), x , dan SS-Sturmbannführer Rudolf Lehmann ((Ia Erster Generalstabsoffizier 1. SS-Panzergrenadier-Division "LSSAH"). Foto oleh Kriegsberichter Ohlemacher
Acara kunjungan Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen) ke lokasi latihan perang yang diadakan oleh 21.Panzer-Division di Prancis tanggal 15 Juli 1943. Foto paling atas memperlihatkan Guderian sedang ngahuntu dengan Oberst Edgar Feuchtinger, komandan pengganti 21.Panzer-Division. Foto bawah adalah saat sang penggagas Blitzkrieg berpidato di hadapan para perwira divisi. Persis di belakang Guderian memakai offiziermantel adalah General der Panzertruppe Leo Freiherr Geyr von Schweppenburg (Generals der Panzertruppen mit Oberbefehlshaber West)
Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen) mengunjungi Generalfeldmaschall Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber West) di markas besarnya di Prancis, tanggal 17 Mei 1944 (hanya kurang dari sebulan sebelum Sekutu mendarat di Normandia). Disini Von Rundstedt sedang menyambut kedatangan sang jenderal panzer
Heinz Guderian (kanan) bersama dengan Gauleiter/SS-Obergruppenführer Karl Arthur Greiser dan Reichsführer-SS Heinrich Himmler memberi hormat Nazi pada pasukan Volkssturm yang sedang berparade di lapangan kota Poznan, bulan November 1944
Generaloberst Heinz Guderian memberikan medali "die goldene Einzelnahkämpfern Nahkampfspange" kepada para prajurit pinilih Heer tanggal 27 Maret 1945, kurang dari dua bulan sebelum Perang Dunia II berakhir. Disini kita bisa melihat para prajurit veteran yang penuh dengan medali tersebut, yang merupakan "musium" bagi dirinya sendiri. Perhatikan medali-medali keberanian yang telah mereka raih! Mereka adalah pahlawan dalam arti yang sebenarnya...
Makam keluarga Guderian
Lukisan Heinz Guderian masa perang yang dilukis oleh pelukis Wehrmacht kenamaan Wolfgang Willrich
Boneka Heinz Guderian
Sumber :
Buku "4.Panzer Division on the Eastern Front 1941-1943" oleh Robert MichulecBuku "Fotos aus dem Führerhauptquartier" terbitan Hermann Historica MünchenBuku "Panzers in the Sand: The History of Panzer-Regiment 1935-1941" : Bernd HartmannFoto koleksi pribadi Dieter Zinke
Foto koleksi pribadi Kerry Boo
www.audiovis.nac.gov.plwww.commons.wikimedia.org
www.forum.axishistory.com
www.geheugenvannederland.nl
www.life.com
www.toysunlimited.nlwww.war44.com
www.wehrmacht-awards.com