Pada masa Perang Dunia II, Adolf Hitler dikabarkan amat berhasrat memiliki benda bersejarah milik Vatikan. Benda tersebut berupa kain kafan yang dipercaya digunakan untuk mengubur Yesus. Namun pihak Vatikan berhasil menyembunyikan kain kafan tersebut di Biara Benedictine.
Kain kafan yang dianggap bernilai tinggi tersebut dilarikan ke Biara Benedictine di Avellino, wilayah Selatan Campania, Italia pada 1939 dan baru dikembalikan ke tempat asalnya di Turin pada 1946.
Menurut Direktur Perpustakaan dari Biara Benedictine Pendeta Andrea Cardin, alasan penyelamatan kain kafan ini tidak lebih untuk melindungi hasrat pemimpin Nazi Adolf Hitler, dibanding kepentingan orang banyak.
Pihak Vatikan bersama dengan Keluarga Kerajaan Italia, Savoy, yang menjadi penjaga dan pemilik dari kain tersebut khawatir jika Hitler akan merebut kain berharga yang amat bernilai sejarah tinggi bagi umat Kristen. Hitler sendiri memang dikenal dengan ketertarikannya dengan ilmu kebatinan, termasuk mengumpulkan benda-benda yang memiliki unsur klenik.
Menurut pengakuan Pendeta Cardin, pemindahan kain yang dianggap suci itu dimaksudkan untuk menghindari pengeboman dari pesawat-pesawat Jerman. Namun pada akhirnya, kain itu dipindahkan guna menghindari obsesi gila dari Hitler. Demikian diberitakan Telegraph, Rabu (7/4/2010).
Kain itu sempat hampir ditemukan oleh tentara Jerman saat mereka memasuki Italia. Namun para pendeta berhasil mengecoh para tentara dengan berpura-pura berdoa di atas altar, tempat kain itu disembunyikan.
Pada 1946 Raja Italia terakhir Umberto II, memerintahkan kain itu untuk dibawa kembali ke Turin. Saat Kerajaan Italia dihapus usai Perang Dunia II dan Italia beralih menjadi negara republik, kain suci itu kini dijaga oleh Tahta Suci Vatikan hingga saat ini.
Sumber :
www.naziwarcrimes.wordpress.com
www.ngobrolaja.com
www.southcarolina1670.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar