Erwin Rommel Sr. dan istrinya Helene von Luz adalah orangtua dari Erwin Rommel Jr. yang nantinya menjadi jenderal Wehrmacht paling dikenal dalam sejarah. Rommel senior berprofesi sebagai kepala sekolah di Aalen, seperti juga ayah dan kakeknya, dan menerapkan pendidikan yang keras terhadap keempat orang anaknya. Atas perintah ayahnya pula Erwin menjadi seorang tentara, sebuah keputusan yang terbukti tepat! Mengenai ibunya, tidak banyak yang diketahui kecuali bahwa dia adalah putri seorang Regierungs-Präsident (tokoh masyarakat lokal). Dia sangat menyayangi anak-anaknya dan sikap lembutnya merupakan kebalikan dari sang suami yang selalu memasang wajah tegas (bahkan dalam foto keluarga di atas!), sehingga tidak heran kalau Rommel bersaudara lebih dekat ke ibunya daripada ayahnya. Helene menurunkan rupa wajahnya pada Erwin
Kadet perwira Erwin Rommel (ketiga dari kiri) beserta saudara-saudaranya dalam sebuah foto yang dibuat pada tahun 1911. Dari kiri ke kanan: Gerhard (adik), Karl (adik), Erwin, dan Helene (kakak). Ayah mereka adalah seorang kepala sekolah SMP bernama Erwin (juga) sementara ibunya bernama Helene. Rommel adalah anak kedua dari empat bersaudara. Yang tertua adalah Helene (satu-satunya perempuan), diikuti oleh Erwin, Karl dan Gerhard. Saudara satu lagi, Manfred, meninggal ketika masih bayi
Pada masa ABG-nya Rommel mempunyai kegilaan terhadap hal-hal yang berbau teknik dan bercita-cita untuk menjadi seorang insinyur aeronautika. Di usia 14 tahun dia telah menerbangkan sebuah glider berbentuk kotak – yang dibuatnya bersama seorang teman - di sebuah lapangan di Aalen. Bertahun-tahun kemudian Rommel menyombongkan hal ini, meskipun si glider notabene tidak terbang jauh. Kebanggaannya bisa dimengerti karena peristiwa tersebut terjadi di tahun 1906, tahun dimana Eropa menerbangkan pesawat-tenaga-sendiri untuk pertama kalinya!
Pada bulan Maret 1910 Erwin Rommel diterima sebagai kadet di Infanterie-Regiment "König Wilhelm I." (6. Württembergisches) Nr. 124 setelah aplikasi sebelumnya ke unit artileri dan zeni ditolak karena masalah Hernia. Dia menyelesaikan pendidikan kadetnya di Danzig bulan November 1911 dalam usia 20 tahun. Sebelumnya dia telah menjalin hubungan asmara dengan gadis setempat yang bernama Lucie Mollin, dan foto ini (dimana Rommel mengenakan seragam kadet sekolah infanteri Danzig) dia kirimkan di tahun 1911 ke Lucie sebagai pengingat dirinya
Leutnant Karl Rommel, adik dari Erwin Rommel. Dia bertugas sebagai pilot di Flieger-Abteilung (A)284 selama berlangsungnya Perang Dunia Pertama, dan atas jasa-jasanya kemudian dianugerahi Eisernes Kreuzes kelas 2 dan 1 serta Württemberg Militärverdienstorden (27 September 1917). Karl kemudian terjangkit Malaria saat ditempatkan di Turki dan Mesopotamia
Leutnant Erwin Rommel berpose bersama dengan rekan seperjuangannya yang tak dikenal di sebuah parit pertahanan Jerman di Prancis tahun 1915 dimana saat itu baru Eisernes Kreuz II.Klasse (30 September 1914) serta pita Militär-Verdienstorden des Königreichs Württemberg yang nongkrong di seragamnya. Disini dia menjadi perwira di Infanterie-Regiment "König Wilhelm I." (6. Württembergisches) Nr. 124. Keahliannya saat itu adalah: memimpin sekelompok kecil orang untuk menyusup ke garis belakang musuh dengan mengandalkan perlindungan alami dari kegelapan malam, lalu menyergap musuhnya dari arah belakang mereka sehingga membuat berantakan garis pertahanannya!
Kadet perwira Erwin Rommel (ketiga dari kiri) beserta saudara-saudaranya dalam sebuah foto yang dibuat pada tahun 1911. Dari kiri ke kanan: Gerhard (adik), Karl (adik), Erwin, dan Helene (kakak). Ayah mereka adalah seorang kepala sekolah SMP bernama Erwin (juga) sementara ibunya bernama Helene. Rommel adalah anak kedua dari empat bersaudara. Yang tertua adalah Helene (satu-satunya perempuan), diikuti oleh Erwin, Karl dan Gerhard. Saudara satu lagi, Manfred, meninggal ketika masih bayi
Pada masa ABG-nya Rommel mempunyai kegilaan terhadap hal-hal yang berbau teknik dan bercita-cita untuk menjadi seorang insinyur aeronautika. Di usia 14 tahun dia telah menerbangkan sebuah glider berbentuk kotak – yang dibuatnya bersama seorang teman - di sebuah lapangan di Aalen. Bertahun-tahun kemudian Rommel menyombongkan hal ini, meskipun si glider notabene tidak terbang jauh. Kebanggaannya bisa dimengerti karena peristiwa tersebut terjadi di tahun 1906, tahun dimana Eropa menerbangkan pesawat-tenaga-sendiri untuk pertama kalinya!
Pada bulan Maret 1910 Erwin Rommel diterima sebagai kadet di Infanterie-Regiment "König Wilhelm I." (6. Württembergisches) Nr. 124 setelah aplikasi sebelumnya ke unit artileri dan zeni ditolak karena masalah Hernia. Dia menyelesaikan pendidikan kadetnya di Danzig bulan November 1911 dalam usia 20 tahun. Sebelumnya dia telah menjalin hubungan asmara dengan gadis setempat yang bernama Lucie Mollin, dan foto ini (dimana Rommel mengenakan seragam kadet sekolah infanteri Danzig) dia kirimkan di tahun 1911 ke Lucie sebagai pengingat dirinya
Leutnant Karl Rommel, adik dari Erwin Rommel. Dia bertugas sebagai pilot di Flieger-Abteilung (A)284 selama berlangsungnya Perang Dunia Pertama, dan atas jasa-jasanya kemudian dianugerahi Eisernes Kreuzes kelas 2 dan 1 serta Württemberg Militärverdienstorden (27 September 1917). Karl kemudian terjangkit Malaria saat ditempatkan di Turki dan Mesopotamia
Leutnant Erwin Rommel berpose bersama dengan rekan seperjuangannya yang tak dikenal di sebuah parit pertahanan Jerman di Prancis tahun 1915 dimana saat itu baru Eisernes Kreuz II.Klasse (30 September 1914) serta pita Militär-Verdienstorden des Königreichs Württemberg yang nongkrong di seragamnya. Disini dia menjadi perwira di Infanterie-Regiment "König Wilhelm I." (6. Württembergisches) Nr. 124. Keahliannya saat itu adalah: memimpin sekelompok kecil orang untuk menyusup ke garis belakang musuh dengan mengandalkan perlindungan alami dari kegelapan malam, lalu menyergap musuhnya dari arah belakang mereka sehingga membuat berantakan garis pertahanannya!
Oberleutnant Erwin Rommel berfoto bersama istri tercintanya Lucie Marie Mollin di tahun 1917 (mereka menikah di Danzig tanggal 27 November 1916) tak lama setelah Rommel dianugerahi medali super bergengsi Pour le Mérite (10 Desember 1917 sebagai Kommandeur sebuah Kampfgruppe di württembergischen Gebirgs-Bataillon). Dalam foto di atas, Rommel juga menampangkan medali Eisernes Kreuz I.Klasse di seragamnya, yang dia terima tanggal 22 Maret 1915
Oberleutnant Erwin Rommel muda dengan medali Pour le Mérite. Medali yang setara dengan Victoria Cross (Inggris) atau Medal of Honor (Amerika Serikat) ini didapatkannya tanggal 10 Desember 1917 sebagai Kommandeur sebuah Kampfgruppe di württembergischen Gebirgs-Bataillon dalam Pertempuran Isonzo (Italia) dimana dia memimpin detasemen kecilnya untuk merebut garis pertahanan Italia di Gunung Matajur (Longarone) dan berhasil menawan 150 perwira, 9.000 prajurit, dan 81 meriam artileri setelah terlibat dalam dua pertempuran; sementara dia sendiri hanya kehilangan 6 orang yang tewas dan 30 yang terluka!
Erwin Rommel sebagai seorang Oberleutnant muda di tahun 1917, sedang memangku seekor anak... Serigala! Ingat, berpuluh-puluh tahun kemudian manusia satu ini dikenal dengan julukan "Serigala Padang Pasir"! BTW, Rommel satu resimen dengan Friedrich Paulus di Infanterie-Regiment "König Wilhelm I." (6. Württembergisches) Nr. 124 yang, seperti Rommel, juga menapaki pangkat sampai menjadi Generalfeldmarschall dalam Perang Dunia II dan dianggap sebagai orang yang paling bertanggungjawab atas bencana yang menimpa 6. Armee di Stalingrad!
Erwin Rommel sebagai seorang Major (periode 10 Oktober 1933 s/d 1 Maret 1935), dengan bangga berpose dengan medali Pour le mérite yang didapatkannya dalam Perang Dunia Pertama. Pada saat foto ini diambil, Rommel bekerja sebagai instruktur di sekolah militer Reichswehr, pertama di Dresden dan kemudian di Potsdam
Generalmajor Erwin Rommel (Kommandeur 7. Panzer-Division) berfoto bersama dengan istri tercintanya, Lucia Maria Mollin, sambil mengenakan Weißer Dienstrock (seragam putih musim panas). Foto ini kemungkinan besar diambil pada periode antara penganugerahan Ritterkreuz untuk Rommel (27 Mei 1940) dan pengangkatannya sebagai Generalleutnant (1 Januari 1941)
Oberleutnant Erwin Rommel muda dengan medali Pour le Mérite. Medali yang setara dengan Victoria Cross (Inggris) atau Medal of Honor (Amerika Serikat) ini didapatkannya tanggal 10 Desember 1917 sebagai Kommandeur sebuah Kampfgruppe di württembergischen Gebirgs-Bataillon dalam Pertempuran Isonzo (Italia) dimana dia memimpin detasemen kecilnya untuk merebut garis pertahanan Italia di Gunung Matajur (Longarone) dan berhasil menawan 150 perwira, 9.000 prajurit, dan 81 meriam artileri setelah terlibat dalam dua pertempuran; sementara dia sendiri hanya kehilangan 6 orang yang tewas dan 30 yang terluka!
Erwin Rommel sebagai seorang Oberleutnant muda di tahun 1917, sedang memangku seekor anak... Serigala! Ingat, berpuluh-puluh tahun kemudian manusia satu ini dikenal dengan julukan "Serigala Padang Pasir"! BTW, Rommel satu resimen dengan Friedrich Paulus di Infanterie-Regiment "König Wilhelm I." (6. Württembergisches) Nr. 124 yang, seperti Rommel, juga menapaki pangkat sampai menjadi Generalfeldmarschall dalam Perang Dunia II dan dianggap sebagai orang yang paling bertanggungjawab atas bencana yang menimpa 6. Armee di Stalingrad!
Erwin Rommel sebagai seorang Major (periode 10 Oktober 1933 s/d 1 Maret 1935), dengan bangga berpose dengan medali Pour le mérite yang didapatkannya dalam Perang Dunia Pertama. Pada saat foto ini diambil, Rommel bekerja sebagai instruktur di sekolah militer Reichswehr, pertama di Dresden dan kemudian di Potsdam
Generalmajor Erwin Rommel (Kommandeur 7. Panzer-Division) berfoto bersama dengan istri tercintanya, Lucia Maria Mollin, sambil mengenakan Weißer Dienstrock (seragam putih musim panas). Foto ini kemungkinan besar diambil pada periode antara penganugerahan Ritterkreuz untuk Rommel (27 Mei 1940) dan pengangkatannya sebagai Generalleutnant (1 Januari 1941)
Sumber :
Buku "Afrikakorps 1941-1943" karya Gordon Williamson
Buku "Aviation Awards of Imperial Germany in World War I and the Men Who Earned Them – Volume IV: Aviation Awards of the Kingdom of Württemberg" karya Neal W. O'Connor
Buku "13 The Trail of the Fox: The Search for the True Field Marshal Rommel" karya David Irving
Buku "Field Marshal: The Life and Death of Erwin Rommel" karya Daniel Allen Butler
www.forum.axishistory.com
Buku "Field Marshal: The Life and Death of Erwin Rommel" karya Daniel Allen Butler
www.forum.axishistory.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar