Oleh : Steve Edpin
*REGULASI MENGENAI PEMBAHARUAN PENGHARGAAN SALIB BESI*
(Lembar Hukum Reich, tertanggal 2 September 1939, no. 159, hal. 1573):
Setelah saya putuskan untuk memanggil rakyat Jerman mengangkat senjata dalam perlawanannya menghadapi serangan yang mengancam, saya telah mempertimbangkan untuk memperbaharui penghargaan sebagai apresiasi terhadap perlawanan heroik yang telah dihadapi oleh bangsa Jerman dalam perang akbar sebelumnya dalam melindungi tanah air, yakni Tanda Jasa Salib Besi.
*AYAT 1*
Salib Besi dianugerahkan dalam tingkatan dan urutan sebagai berikut:
Salib Besi Kelas 2,
Salib Besi Kelas 1,
Salib Ksatria Salib Besi,
Salib Besar Salib Besi.
*AYAT 2*
Salib Besi dianugerahkan secara eksklusif untuk keberanian khusus dalam menghadapi musuh dan juga dianugerahkan untuk kepemimpinan pasukan*) yang luar biasa.
Penganugerahan untuk kelas yang lebih tinggi diberikan jika si penerima telah dianugerahi tingkat sebelumnya yang lebih rendah.
*AYAT 3*
Saya mempertahankan penganugerahan Salib Besar agar diberikan untuk tindakan luar biasa yang mempengaruhi jalannya peperangan.
*AYAT 4*
Salib Besi Kelas 2 dan Kelas 1 memiliki besar dan jenis yang sama, tampak depan terdapat lambang swastika dan tulisan tahun 1939.
Salib Besi Kelas 2 dikenakan dalam bentuk pita hitam-putih-merah pada lubang kancing atau dalam bentuk pin. Salib Besi Kelas 1 dikenakan tanpa pita di dada sebelah kiri.
Salib Ksatria memiliki ukuran yang lebih besar daripada Salib Besi Kelas 1 dan dikenakan di leher dengan pita hitam-putih-merah.
Salib Besar memiliki ukuran kira-kira dua kali lebih besar daripada Salib Besi Kelas 1, dan memiliki pinggiran emas sebagai ganti perak seperti yang terdapat pada Salib Besi Kelas 1, dan dikenakan di leher dengan pita hitam-putih-merah.
*AYAT 5*
Jika si penerima telah menerima salah satu atau kedua kelas Salib Besi dari perang sebelumnya, maka sebagai tanda untuk Salib Besi yang baru, ia menerima miniatur perak dengan lambang elang dan tulisan tahun 1939. Miniatur untuk Salib Besi Kelas 2 dipasang pada pita, dan dipasang di atas Salib untuk Salib Besi Kelas 1.
*AYAT 6*
Si penerima mendapatkan piagam kepemilikan.
*AYAT 7*
Jika si penerima meninggal dunia, maka Salib Besi menjadi hak untuk kerabat yang ditinggalkan sebagai memorabilia.
*AYAT 8*
Aturan pelaksanaan harus merujuk kepada Kepala Komando Tinggi Angkatan Bersenjata dalam pertimbangannya dengan Menteri Negara dan Kepala Kanselir Kepresidenan.
-SUMBER-
- koleksi pribadi, ‘Oertzenscher Taschenkalender für die Offiziere des Heeres’, tahun edisi 61 (1 Okt 1940 – 30 Sep 1941)
-KETERANGAN GAMBAR-
Contoh tiga tingkatan utama Salib Besi. Searah jarum jam dari kiri: Kelas 2, Kelas 1, dan Salib Ksatria.
-CATATAN KAKI-
*) “Pimpinan pasukan” merupakan setiap pemimpin pasukan yang memegang komando terhadap satuan independen, baik permanen atau sementara, yang berasal dari cabang yang beragam (pasukan gabungan). Umumnya komandan divisi ke atas, di samping pemimpin pasukan gabungan dengan tugas independen. - Kepemimpinan pasukan yang baik menghasilkan anggota-anggota yang cekatan dan mampu melaksanakan tindakan yang menentukan. Untuk itu, diharapkan agar para perwira Staf Umum bertanggungjawab dalam mengutamakan manajemen tunggal pasukannya. Di samping itu, perlu dipertimbangkan hal-hal seperti keberhasilan para perwira Staf dalam tugasnya memimpin pasukan dan berdampak penting dalam jalannya pertempuran. Dalam hal ini, mereka dianggap sebagai "Asisten/Pembantu". Dalam kasus ini, diterapkan skala yang ketat.
(Lembar Hukum Reich, tertanggal 2 September 1939, no. 159, hal. 1573):
Setelah saya putuskan untuk memanggil rakyat Jerman mengangkat senjata dalam perlawanannya menghadapi serangan yang mengancam, saya telah mempertimbangkan untuk memperbaharui penghargaan sebagai apresiasi terhadap perlawanan heroik yang telah dihadapi oleh bangsa Jerman dalam perang akbar sebelumnya dalam melindungi tanah air, yakni Tanda Jasa Salib Besi.
*AYAT 1*
Salib Besi dianugerahkan dalam tingkatan dan urutan sebagai berikut:
Salib Besi Kelas 2,
Salib Besi Kelas 1,
Salib Ksatria Salib Besi,
Salib Besar Salib Besi.
*AYAT 2*
Salib Besi dianugerahkan secara eksklusif untuk keberanian khusus dalam menghadapi musuh dan juga dianugerahkan untuk kepemimpinan pasukan*) yang luar biasa.
Penganugerahan untuk kelas yang lebih tinggi diberikan jika si penerima telah dianugerahi tingkat sebelumnya yang lebih rendah.
*AYAT 3*
Saya mempertahankan penganugerahan Salib Besar agar diberikan untuk tindakan luar biasa yang mempengaruhi jalannya peperangan.
*AYAT 4*
Salib Besi Kelas 2 dan Kelas 1 memiliki besar dan jenis yang sama, tampak depan terdapat lambang swastika dan tulisan tahun 1939.
Salib Besi Kelas 2 dikenakan dalam bentuk pita hitam-putih-merah pada lubang kancing atau dalam bentuk pin. Salib Besi Kelas 1 dikenakan tanpa pita di dada sebelah kiri.
Salib Ksatria memiliki ukuran yang lebih besar daripada Salib Besi Kelas 1 dan dikenakan di leher dengan pita hitam-putih-merah.
Salib Besar memiliki ukuran kira-kira dua kali lebih besar daripada Salib Besi Kelas 1, dan memiliki pinggiran emas sebagai ganti perak seperti yang terdapat pada Salib Besi Kelas 1, dan dikenakan di leher dengan pita hitam-putih-merah.
*AYAT 5*
Jika si penerima telah menerima salah satu atau kedua kelas Salib Besi dari perang sebelumnya, maka sebagai tanda untuk Salib Besi yang baru, ia menerima miniatur perak dengan lambang elang dan tulisan tahun 1939. Miniatur untuk Salib Besi Kelas 2 dipasang pada pita, dan dipasang di atas Salib untuk Salib Besi Kelas 1.
*AYAT 6*
Si penerima mendapatkan piagam kepemilikan.
*AYAT 7*
Jika si penerima meninggal dunia, maka Salib Besi menjadi hak untuk kerabat yang ditinggalkan sebagai memorabilia.
*AYAT 8*
Aturan pelaksanaan harus merujuk kepada Kepala Komando Tinggi Angkatan Bersenjata dalam pertimbangannya dengan Menteri Negara dan Kepala Kanselir Kepresidenan.
-SUMBER-
- koleksi pribadi, ‘Oertzenscher Taschenkalender für die Offiziere des Heeres’, tahun edisi 61 (1 Okt 1940 – 30 Sep 1941)
-KETERANGAN GAMBAR-
Contoh tiga tingkatan utama Salib Besi. Searah jarum jam dari kiri: Kelas 2, Kelas 1, dan Salib Ksatria.
-CATATAN KAKI-
*) “Pimpinan pasukan” merupakan setiap pemimpin pasukan yang memegang komando terhadap satuan independen, baik permanen atau sementara, yang berasal dari cabang yang beragam (pasukan gabungan). Umumnya komandan divisi ke atas, di samping pemimpin pasukan gabungan dengan tugas independen. - Kepemimpinan pasukan yang baik menghasilkan anggota-anggota yang cekatan dan mampu melaksanakan tindakan yang menentukan. Untuk itu, diharapkan agar para perwira Staf Umum bertanggungjawab dalam mengutamakan manajemen tunggal pasukannya. Di samping itu, perlu dipertimbangkan hal-hal seperti keberhasilan para perwira Staf dalam tugasnya memimpin pasukan dan berdampak penting dalam jalannya pertempuran. Dalam hal ini, mereka dianggap sebagai "Asisten/Pembantu". Dalam kasus ini, diterapkan skala yang ketat.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar