Hochgebirgsjäger (arti harfiahnya: Pasukan Gunung Tinggi) adalah cabang dari Gebirgsjäger yang khusus dilatih untuk berperang di ketinggian gunung dengan penekanan pada pendakian dan daya tahan menghadapi cuaca dingin di puncak. Tercatat ada empat batalyon Hochgebirgsjäger yang dibentuk dalam Perang Dunia II: Hochgebirgsjäger-Bataillon 1 dan 2 diterjunkan di Kaukasus bersama dengan unit 'ad hoc' Hochgebirgskompanie "Groth" (para pendaki gunung terbaik yang diambil dari Gebirgs-Division 1 dan 4). Para anggotanya nantinya disebarkan ke unit-unit Gebirgsjäger biasa setingkat divisi atau ditransfer di akhir tahun 1943 untuk membentuk Hochgebirgsjäger 3 dan 4 yang bertempur di front Italia serta pegunungan Alpen Prancis
Major Friedrich "Fritz" Bader (21 Juni 1908 - 16 Mei 1997) dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 12 Agustus 1944 sebagai Kommandeur Hochgebirgsjäger-Bataillon 3 / LXXV.Armeekorps / Armee Ligurien / Heeresgruppe C atas kepahlawanannya dalam pertempuran di Monte Cassino dan Monte LaPezzo, dimana batalyonnya melindungi gerak mundur pasukan utama Jerman dari kedua kota tersebut sekaligus bertempur di kelebatan hutan Italia melawan gabungan pasukan Inggris dan Maroko yang berhasil dia porak porandakan. Pangkat terakhirnya adalah Oberstleutnant
------------------------------------------------------------------------
PERAIH RITTERKREUZ
Oberstleutnant Friedrich "Fritz" Bader (21 Juni 1908 - 16 Mei 1997) merupakan seorang intelektual yang mempelajari bahasa Inggris dan Prancis serta Geografi sebelum perang. Pada tanggal 1 April 1930 dia bergabung dengan 11. (Sächs.) Infanterie-Regiment. Lima tahun kemudian Bader mulai bertugas di unit pasukan gunung (Gebirgsjäger) dan terpilih menjadi salah satu anggota tim ski Jerman dalam Olimpiade Musim Dingin di Garmisch-Partenkirchen tahun 1936. Pengalaman militer Bader semakin bertambah dari waktu ke waktu setelah dia mengikuti banyak kampanye militer Wehrmacht seperti Anschluss Austria, Invasi Polandia, invasi Yugoslavia, Pertempuran Kaukasus, Operasi Edelweiss, kampanye Italia dan Pertempuran Monte Cassino. Dia selalu turut serta di hampir seluruh operasi pasukan Jerman di gunung-gunung tertinggi di Eropa, termasuk di Mont Blanc. Bader dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 12 Agustus 1944 sebagai Major dan Kommandeur Hochgebirgsjäger-Bataillon 3 / LXXV.Armeekorps / Armee Ligurien / Heeresgruppe C atas kepahlawanannya dalam pertempuran di Monte Cassino dan Monte LaPezzo, dimana batalyonnya melindungi gerak mundur pasukan utama Jerman dari kedua kota tersebut sekaligus bertempur di kelebatan hutan Italia melawan gabungan pasukan Inggris dan Maroko yang berhasil dia porak porandakan. Pada tanggal 1 September 1944 Bader mengambil alih komando Gebirgsjäger-Regiment 85 yang dia pimpin sampai berakhirnya perang. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Medaille zur Erinnerung an den 13. März 1938 (8 November 1938); Eisernes Kreuzes II klasse (30 Juni 1941) dan I klasse (3 November 1941); Infanterie-Sturmabzeichen (12 Agustus 1941); Verwundetenabzeichen in Schwarz (19 November 1942) dan Silber (13 Februari 1944); Ostmedaille (1 Agustus 1942); Deutsches Kreuz in Gold (9 Juni 1943); Red Krune Kralya Zvonimira II.Stupnja Cross with Oakleaves (22 September 1943); serta Ehrenblattspange des Heeres (17 Juli 1944)
Major Friedrich "Fritz" Bader (21 Juni 1908 - 16 Mei 1997) dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 12 Agustus 1944 sebagai Kommandeur Hochgebirgsjäger-Bataillon 3 / LXXV.Armeekorps / Armee Ligurien / Heeresgruppe C atas kepahlawanannya dalam pertempuran di Monte Cassino dan Monte LaPezzo, dimana batalyonnya melindungi gerak mundur pasukan utama Jerman dari kedua kota tersebut sekaligus bertempur di kelebatan hutan Italia melawan gabungan pasukan Inggris dan Maroko yang berhasil dia porak porandakan. Pangkat terakhirnya adalah Oberstleutnant
------------------------------------------------------------------------
PERAIH RITTERKREUZ
Oberstleutnant Friedrich "Fritz" Bader (21 Juni 1908 - 16 Mei 1997) merupakan seorang intelektual yang mempelajari bahasa Inggris dan Prancis serta Geografi sebelum perang. Pada tanggal 1 April 1930 dia bergabung dengan 11. (Sächs.) Infanterie-Regiment. Lima tahun kemudian Bader mulai bertugas di unit pasukan gunung (Gebirgsjäger) dan terpilih menjadi salah satu anggota tim ski Jerman dalam Olimpiade Musim Dingin di Garmisch-Partenkirchen tahun 1936. Pengalaman militer Bader semakin bertambah dari waktu ke waktu setelah dia mengikuti banyak kampanye militer Wehrmacht seperti Anschluss Austria, Invasi Polandia, invasi Yugoslavia, Pertempuran Kaukasus, Operasi Edelweiss, kampanye Italia dan Pertempuran Monte Cassino. Dia selalu turut serta di hampir seluruh operasi pasukan Jerman di gunung-gunung tertinggi di Eropa, termasuk di Mont Blanc. Bader dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 12 Agustus 1944 sebagai Major dan Kommandeur Hochgebirgsjäger-Bataillon 3 / LXXV.Armeekorps / Armee Ligurien / Heeresgruppe C atas kepahlawanannya dalam pertempuran di Monte Cassino dan Monte LaPezzo, dimana batalyonnya melindungi gerak mundur pasukan utama Jerman dari kedua kota tersebut sekaligus bertempur di kelebatan hutan Italia melawan gabungan pasukan Inggris dan Maroko yang berhasil dia porak porandakan. Pada tanggal 1 September 1944 Bader mengambil alih komando Gebirgsjäger-Regiment 85 yang dia pimpin sampai berakhirnya perang. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Medaille zur Erinnerung an den 13. März 1938 (8 November 1938); Eisernes Kreuzes II klasse (30 Juni 1941) dan I klasse (3 November 1941); Infanterie-Sturmabzeichen (12 Agustus 1941); Verwundetenabzeichen in Schwarz (19 November 1942) dan Silber (13 Februari 1944); Ostmedaille (1 Agustus 1942); Deutsches Kreuz in Gold (9 Juni 1943); Red Krune Kralya Zvonimira II.Stupnja Cross with Oakleaves (22 September 1943); serta Ehrenblattspange des Heeres (17 Juli 1944)
Sumber:
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.wehrmacht-awards.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar