MORTIR
Awak mortir Jerman bersiap untuk menembakkan sebuah schwere Granatwerfer 34 80mm selama berlangsungnya sesi latihan. Setelah tahun 1942 setiap Granatwerfer mendapat penambahan tabel jangkauan di bagian tengah tabungnya, yang terletak persis di bawah "kerah". Tabel ini berguna untuk secara tepat mengukur jumlah peluru yang telah digunakan serta jarak ketinggiannya, dan praktek seperti tersebut masih digunakan sampai sekarang (sebagai contohnya adalah pasukan Amerika di Irak yang menggunakan garis putih di bagian tengah tabung mortir, persis seperti yang dilakukan oleh Wehrmacht berpuluh-puluh tahun sebelumnya!). Awak mortir Jerman sendiri terkenal paling akurat dalam hal ketepatan pengenaan targetnya dibandingkan dengan semua pihak yang berperang dalam Perang Dunia II. Ini karena bentuk latihan yang sangat intensif ditambah dengan sistem yang teruji. Kebanyakan para awak mortir Jerman sendiri membawa sekop kecil untuk menggali tanah alas mortirnya manakala digunakan. Mereka dilatih untuk menggali dalam waktu cepat dengan bentuk galian khusus. Sejarah mencatat bahwa mortir menjadi penyebab terbanyak jumlah korban pihak Sekutu dalam Pertempuran Normandia dibandingkan dengan senjata Jerman lainnya. Salah satu penyebab utamanya (selain karena keakuratan mereka) adalah kedatangannya yang tanpa suara sehingga pasukan yang terkena biasanya belum sempat untuk berlindung. Foto di atas kemungkinan besar diambil pada tahun 1941 di sekitar Unternehmen Barbarossa
------------------------------------------------------------------------
ARTILERI REL
Foto ini diambil oleh Walter Frentz tanggal 4 April 1943 di Reichswerke Hermann Göring, Linz (Jerman), saat Hitler melakukan kunjungan sekaligus inspeksi ke Eisenbahngeschütz 80 cm Kanone Schwerer Gustav, artileri terbesar yang pernah dibuat manusia dalam Perang Dunia II! Dari kiri ke kanan: Generalleutnant Walter Buhle (Chef vom Heeresstab im Oberkommando der Wehrmacht), Ingenieur Erich Müller (Wehrwirtschaftsführer), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), Reichsleiter Martin Bormann (Stabsleiter im Amt des Stellvertreters des Führers), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Prof.Dr.-Ing.Albert Speer (Reichsminister für Rüstung und Kriegsproduktion), dan SS-Gruppenführer Julius Schaub (tidak terlihat di foto ini, Chefadjutant des Führers Adolf Hitler)
Awak mortir Jerman bersiap untuk menembakkan sebuah schwere Granatwerfer 34 80mm selama berlangsungnya sesi latihan. Setelah tahun 1942 setiap Granatwerfer mendapat penambahan tabel jangkauan di bagian tengah tabungnya, yang terletak persis di bawah "kerah". Tabel ini berguna untuk secara tepat mengukur jumlah peluru yang telah digunakan serta jarak ketinggiannya, dan praktek seperti tersebut masih digunakan sampai sekarang (sebagai contohnya adalah pasukan Amerika di Irak yang menggunakan garis putih di bagian tengah tabung mortir, persis seperti yang dilakukan oleh Wehrmacht berpuluh-puluh tahun sebelumnya!). Awak mortir Jerman sendiri terkenal paling akurat dalam hal ketepatan pengenaan targetnya dibandingkan dengan semua pihak yang berperang dalam Perang Dunia II. Ini karena bentuk latihan yang sangat intensif ditambah dengan sistem yang teruji. Kebanyakan para awak mortir Jerman sendiri membawa sekop kecil untuk menggali tanah alas mortirnya manakala digunakan. Mereka dilatih untuk menggali dalam waktu cepat dengan bentuk galian khusus. Sejarah mencatat bahwa mortir menjadi penyebab terbanyak jumlah korban pihak Sekutu dalam Pertempuran Normandia dibandingkan dengan senjata Jerman lainnya. Salah satu penyebab utamanya (selain karena keakuratan mereka) adalah kedatangannya yang tanpa suara sehingga pasukan yang terkena biasanya belum sempat untuk berlindung. Foto di atas kemungkinan besar diambil pada tahun 1941 di sekitar Unternehmen Barbarossa
------------------------------------------------------------------------
ARTILERI REL
Foto ini diambil oleh Walter Frentz tanggal 4 April 1943 di Reichswerke Hermann Göring, Linz (Jerman), saat Hitler melakukan kunjungan sekaligus inspeksi ke Eisenbahngeschütz 80 cm Kanone Schwerer Gustav, artileri terbesar yang pernah dibuat manusia dalam Perang Dunia II! Dari kiri ke kanan: Generalleutnant Walter Buhle (Chef vom Heeresstab im Oberkommando der Wehrmacht), Ingenieur Erich Müller (Wehrwirtschaftsführer), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), Reichsleiter Martin Bormann (Stabsleiter im Amt des Stellvertreters des Führers), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Prof.Dr.-Ing.Albert Speer (Reichsminister für Rüstung und Kriegsproduktion), dan SS-Gruppenführer Julius Schaub (tidak terlihat di foto ini, Chefadjutant des Führers Adolf Hitler)
Sumber :
www.ullsteinbild.de
www.ww2colorfarbe.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar