Geschwaderkommodore JG 3 Major Günther "Franzl" Lützow (kiri) berbincang-bincang dengan Gruppenkommandeur III./JG 3 Hauptmann Wilhelm Balthasar (tengah) sementara di belakang mereka terlihat ekor dari pesawat Messerschmitt Bf 109 E-4 (G1+I) Werknummer 1559 yang biasa diterbangkan oleh Balthasar. Kedua orang ini sama-sama merupakan veteran Perang Saudara Spanyol (1936-1939). Perhatikan bahwa ekor pesawat tersebut telah dipenuhi oleh 38 buah balkenabschuss (baris kemenangan), dengan 27 diantaranya diraih dengan menembak jatuh pesawat musuh di udara (Abschuss, panah ngaceng ke atas), sementara 9 sisanya dengan menembak pesawat musuh saat masih berada di darat (Bodenzerstörungen, panah lemah syahwat ke bawah). Di setiap baris terdapat keterangan tanggal terjadinya. Foto diambil pertengahan bulan September 1940
Hauptmann Wilhelm Balthasar (Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 3) sedang mendeskripsikan kemenangan ganda terakhir yang diraihnya dalam pertempuran udara melawan pesawat-pesawat Spitfire tanggal 23 September 1940 (korban ke-25 dan ke-26). Foto-foto lain dari sesi yang sama menunjukkan bahwa dia diambil tak lama setelah sang jagoan udara pulang dari misinya dan memperlihatkan momen-momen pertama di lapangan udara dimana Balthasar begitu "bernafsu" untuk menceritakan pengalaman tempur yang baru dialaminya. Dari kiri ke kanan: Hauptmann Balthasar, Oberleutnant Erwin Neuerburg (Staffelkapitän 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3), Major Günther Lützow (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 3), Oberleutnant Egon Troha (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3), serta ajudan Balthasar yang tidak diketahui namanya
Para anggota III.Gruppe / Jagdgeschwader 3 (JG 3) dalam sebuah upacara penganugerahan medali yang diselenggarakan pada tanggal 27 September 1940 untuk merayakan keberhasilan Oberleutnant Herbert Eggers (Stab III.Gruppe) yang meraih kemenangan udara pertamanya yang juga sekaligus menjadi kemenangan ke-100 bagi pilot-pilot III./JG 3. Dari kiri ke kanan: Oberleutnant Egon Troha (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3. Empat kemenangan udara sampai saat itu), Oberleutnant Eggers (satu kemenangan), Leutnant Franz Beyer (Flugzeugführer di 8.Staffel / III.Gruppe. tiga kemenangan), Leutnant A. Reich, Feldwebel Ferdinand Herbert Springer (Flugzeugführer di 7.Staffel / III.Gruppe. dua kemenangan), Unteroffizier Josef "Jupp" Keil (Flugzeugführer di 8.Staffel / III.Gruppe. lima kemenangan), Feldwebel Eberhard von Boremski (Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe. tiga kemenangan), dan Hauptmann Wilhelm Balthasar (Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 3. 35 kemenangan)
Foto ini kemungkinan besar memperlihatkan upacara pengambilalihan jabatan Gruppenkommandeur III./JG 3 dari tangan Hauptmann Wilhelm Balthasar (kiri) ke Hauptmann Walter Oesau (kanan) yang diselenggarakan secara sederhana tapi khidmat di sebuah lapangan sepakbola tanggal 10 November 1940. Dua-duanya sama-sama jagoan udara Luftwaffe dan juga sama-sama Ritterkreuzträger. Balthasar akan menempati posisi baru sebagai instruktur di Jagdfliegerschule (JFS) Werneuchen sebelum didapuk sebagai Geschwaderkommodore JG 2 bulan Februari 1941. Kelak setelah kematian Balthasar bulan Juli 1941, Oesau pula yang akan ditunjuk untuk menggantikannya!
Hauptmann Wilhelm Balthasar (Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 3) sedang mendeskripsikan kemenangan ganda terakhir yang diraihnya dalam pertempuran udara melawan pesawat-pesawat Spitfire tanggal 23 September 1940 (korban ke-25 dan ke-26). Foto-foto lain dari sesi yang sama menunjukkan bahwa dia diambil tak lama setelah sang jagoan udara pulang dari misinya dan memperlihatkan momen-momen pertama di lapangan udara dimana Balthasar begitu "bernafsu" untuk menceritakan pengalaman tempur yang baru dialaminya. Dari kiri ke kanan: Hauptmann Balthasar, Oberleutnant Erwin Neuerburg (Staffelkapitän 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3), Major Günther Lützow (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 3), Oberleutnant Egon Troha (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3), serta ajudan Balthasar yang tidak diketahui namanya
Para anggota III.Gruppe / Jagdgeschwader 3 (JG 3) dalam sebuah upacara penganugerahan medali yang diselenggarakan pada tanggal 27 September 1940 untuk merayakan keberhasilan Oberleutnant Herbert Eggers (Stab III.Gruppe) yang meraih kemenangan udara pertamanya yang juga sekaligus menjadi kemenangan ke-100 bagi pilot-pilot III./JG 3. Dari kiri ke kanan: Oberleutnant Egon Troha (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3. Empat kemenangan udara sampai saat itu), Oberleutnant Eggers (satu kemenangan), Leutnant Franz Beyer (Flugzeugführer di 8.Staffel / III.Gruppe. tiga kemenangan), Leutnant A. Reich, Feldwebel Ferdinand Herbert Springer (Flugzeugführer di 7.Staffel / III.Gruppe. dua kemenangan), Unteroffizier Josef "Jupp" Keil (Flugzeugführer di 8.Staffel / III.Gruppe. lima kemenangan), Feldwebel Eberhard von Boremski (Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe. tiga kemenangan), dan Hauptmann Wilhelm Balthasar (Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 3. 35 kemenangan)
Foto ini kemungkinan besar memperlihatkan upacara pengambilalihan jabatan Gruppenkommandeur III./JG 3 dari tangan Hauptmann Wilhelm Balthasar (kiri) ke Hauptmann Walter Oesau (kanan) yang diselenggarakan secara sederhana tapi khidmat di sebuah lapangan sepakbola tanggal 10 November 1940. Dua-duanya sama-sama jagoan udara Luftwaffe dan juga sama-sama Ritterkreuzträger. Balthasar akan menempati posisi baru sebagai instruktur di Jagdfliegerschule (JFS) Werneuchen sebelum didapuk sebagai Geschwaderkommodore JG 2 bulan Februari 1941. Kelak setelah kematian Balthasar bulan Juli 1941, Oesau pula yang akan ditunjuk untuk menggantikannya!
Hauptmann Walter Oesau berfoto dengan pesawat Messerschmitt Bf 109 E-4 (G1+I) Werknummer 1559 milik Wilhelm Balthasar (Gruppenkommandeur III./JG 3) di tahun 1940. Nantinya Oesau akan menggantikan Balthasar sebagai Gruppenkommandeur bulan November 1940. Dia mencetak kemenangan udara pertamanya dalam Perang Dunia II tanggal 13 Mei 1940 setelah menembak jatuh sebuah pesawat Curtiss P-36 Hawk (saat itu Oesau bergabung di 7./JG 51). Hanya beberapa bulan setelahnya (20 Agustus 1940) dia dianugerahi Ritterkreuz setelah menjadi pilot kelima Jerman dalam Perang Dunia II yang mencetak 20 kemenangan udara
Para pilot dari 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3 (JG 3) "Udet" berpose bersama di depan kamera di lapangan udara Zhuguyev (Rusia) dalam gerak maju 6. Armee menuju ke Stalingrad dan Don, Mei 1942. Di belakang terlihat moncong sebuah pesawat Messerschmitt Bf 109 F-4 yang menjadi tunggangan utama unit tersebut, sementara di tengah berendeng tiga orang Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz) dari unit pemburu Luftwaffe yang namanya diambil dari nama jagoan udara Jerman dalam Perang Dunia Pertama, Ernst Udet. Dari kiri ke kanan: Oberfeldwebel Eberhard von Boremski ( Flugzeugführer di 9.Staffel / Jagdgeschwader 3 "Udet"), Oberleutnant Viktor Bauer (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3 "Udet") dan Oberfeldwebel Georg Schentke (Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3 "Udet"). Nyelip diantara Boremski dan Bauer adalah Feldwebel Siegfried Engler (Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3 "Udet") yang nantinya juga akan mendapatkan Ritterkreuz tanggal 2 Oktober 1942
Dua orang Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz) dari Jagdgeschwader 3 (JG 3) "Udet" di musim panas 1942 dalam gerak maju menuju ke Stalingrad dan Don. Dari kiri ke kanan: Oberfeldwebel Georg Schentke (Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3 "Udet") dan Oberleutnant Viktor Bauer (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3 "Udet"). Foto ini diambil oleh Helmut yang merupakan mekanik dari pesawat Messerschmitt Bf 109 yang dipiloti oleh Schentke. Schentke sendiri nantinya gugur di hari Natal di akhir tahun 1942 saat pesawatnya ditembak jatuh di utara Stalingrad. Setelah perang usai, Helmut berkali-kali datang kembali ke Stalingrad demi untuk menemukan lokasi dimana komandan sekaligus sahabat terdekatnya tersebut dikuburkan, juga pilot dan Kameraden lain dari JG 3
----------------------------------------------------------------------
PERAIH EICHENLAUB
Oberst Viktor Bauer (19 September 1915 - 13 Desember 1969) adalah pilot jagoan Luftwaffe yang selama karir militernya tercatat menembak jatuh 106 pesawat musuh dalam 400+ misi tempur. Semua kemenangannya diraih di Front Timur kecuali empat buah yang diraih di Front Barat. Bulan paling sukses bagi Bauer adalah Juli 1942 dimana dia mencatatkan 33 kemenangan. Lima kali dia mencatatkan empat kemenangan dalam satu hari dan dua kali lima kemenangan dalam satu hari! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 30 Juli 1941 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3 (JG 3) / V.Fliegerkorps / Luftflotte 4, untuk 36 kemenangan udara yang telah diraihnya (yang terakhir tanggal 23 Juli 1941). Selain itu, dia juga mendapatkan Eichenlaub #107 tanggal 26 Juli 1942 sebagai Oberleutnant Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3 (JG 3) "Udet" / Luftflotte 4, untuk 102 kemenangan udara yang telah diraihnya (yang terakhir tanggal 25 Juli 1942). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführer- und Beobachterabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (8 Oktober 1939), Eisernes Kreuz I.Klasse (3 Desember 1940); Frontflugspange für Jäger in Gold (5 Mei 1941); Wehrmacht-Dienstauszeichnung IV.Klasse; Verwundetenabzeichen in Schwarz (12 Agustus 1941) ; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (15 Juni 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (8 Agustus 1942); serta Demjanskschild (31 Desember 1943). Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI
----------------------------------------------------------------------
PERAIH RITTERKREUZ
Hauptmann Franz von Werra (13 Juli 1914 - 25 Oktober 1941), "Dia Yang Berhasil Kabur", difoto di depan sebuah pesawat pembom Soviet yang dia tembak jatuh bulan Juli 1941 setelah baru saja kembali dari Amerika tempat dia berlindung untuk sementara setelah kabur dari penjara Inggris di Kanada! Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang nyantol di lehernya dianugerahkan kepadanya tanggal 14 Desember 1940 sebagai Oberleutnant dan Adjutant II.Gruppe / Jagdgeschwader 3 (JG 3) / Jagdfliegerführer 2 / Luftflotte 2 setelah menembak jatuh delapan pesawat saja (jumlah kemenangan totalnya adalah 21). Pada bulan Agustus 1941 dia memimpin I./JG 53 dalam perang udara di atas Belanda, dimana dia kemudian terbunuh dalam kecelakaan udara tanggal 25 Oktober 1941 setelah pesawat Messerschmitt Bf 109F-4 (W.Nr. 7285) yang dipilotinya mengalami kerusakan mesin dan jatuh di perairan utara Vissingen. Mayatnya tidak pernah ditemukan. Seusai Perang Dunia II kisah hidupnya (terutama keberhasilannya lolos dari kamp tawanan Sekutu) difilmkan dengan judul "The One That Got Away" dan dibintangi oleh aktor kenamaan Hardy Krüger. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Fliegerführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse; serta Eisernes Kreuz I.Klasse
Para pilot dari 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3 (JG 3) "Udet" berpose bersama di depan kamera di lapangan udara Zhuguyev (Rusia) dalam gerak maju 6. Armee menuju ke Stalingrad dan Don, Mei 1942. Di belakang terlihat moncong sebuah pesawat Messerschmitt Bf 109 F-4 yang menjadi tunggangan utama unit tersebut, sementara di tengah berendeng tiga orang Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz) dari unit pemburu Luftwaffe yang namanya diambil dari nama jagoan udara Jerman dalam Perang Dunia Pertama, Ernst Udet. Dari kiri ke kanan: Oberfeldwebel Eberhard von Boremski ( Flugzeugführer di 9.Staffel / Jagdgeschwader 3 "Udet"), Oberleutnant Viktor Bauer (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3 "Udet") dan Oberfeldwebel Georg Schentke (Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3 "Udet"). Nyelip diantara Boremski dan Bauer adalah Feldwebel Siegfried Engler (Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3 "Udet") yang nantinya juga akan mendapatkan Ritterkreuz tanggal 2 Oktober 1942
Dua orang Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz) dari Jagdgeschwader 3 (JG 3) "Udet" di musim panas 1942 dalam gerak maju menuju ke Stalingrad dan Don. Dari kiri ke kanan: Oberfeldwebel Georg Schentke (Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3 "Udet") dan Oberleutnant Viktor Bauer (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3 "Udet"). Foto ini diambil oleh Helmut yang merupakan mekanik dari pesawat Messerschmitt Bf 109 yang dipiloti oleh Schentke. Schentke sendiri nantinya gugur di hari Natal di akhir tahun 1942 saat pesawatnya ditembak jatuh di utara Stalingrad. Setelah perang usai, Helmut berkali-kali datang kembali ke Stalingrad demi untuk menemukan lokasi dimana komandan sekaligus sahabat terdekatnya tersebut dikuburkan, juga pilot dan Kameraden lain dari JG 3
Foto koleksi Rick Admiraal ini tampaknya memperlihatkan upacara penyambutan Oberleutnant Viktor Bauer (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3 "Udet") yang baru pulang dari upacara penganugerahan Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes oleh Adolf Hitler di Führerhauptquartier Wehrwolf di Vinnitsa (Ukraina), akhir bulan Juli 1942. Bauer turun dari Messerschmitt Bf 108 "Taifun" (yang jendelanya dirias oleh dekorasi cantik!) dan langsung disambut oleh karangan bunga serta oleh seorang anggota unit yang memakai pakaian ala ksatria abad pertengahan. Sang ksatria abal-abal membacakan selembar kertas bergaya vintage yang kemungkinan berisi daftar belanjaan ke warung sebelah. Ritterkreuzträger yang berdiri kedua dari kanan di foto bawah adalah Oberfeldwebel Eberhard von Boremski ( Flugzeugführer di 9.Staffel / Jagdgeschwader 3 "Udet"). Di foto kedua dari bawah kita
----------------------------------------------------------------------
PERAIH EICHENLAUB
Oberst Viktor Bauer (19 September 1915 - 13 Desember 1969) adalah pilot jagoan Luftwaffe yang selama karir militernya tercatat menembak jatuh 106 pesawat musuh dalam 400+ misi tempur. Semua kemenangannya diraih di Front Timur kecuali empat buah yang diraih di Front Barat. Bulan paling sukses bagi Bauer adalah Juli 1942 dimana dia mencatatkan 33 kemenangan. Lima kali dia mencatatkan empat kemenangan dalam satu hari dan dua kali lima kemenangan dalam satu hari! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 30 Juli 1941 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3 (JG 3) / V.Fliegerkorps / Luftflotte 4, untuk 36 kemenangan udara yang telah diraihnya (yang terakhir tanggal 23 Juli 1941). Selain itu, dia juga mendapatkan Eichenlaub #107 tanggal 26 Juli 1942 sebagai Oberleutnant Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3 (JG 3) "Udet" / Luftflotte 4, untuk 102 kemenangan udara yang telah diraihnya (yang terakhir tanggal 25 Juli 1942). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführer- und Beobachterabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (8 Oktober 1939), Eisernes Kreuz I.Klasse (3 Desember 1940); Frontflugspange für Jäger in Gold (5 Mei 1941); Wehrmacht-Dienstauszeichnung IV.Klasse; Verwundetenabzeichen in Schwarz (12 Agustus 1941) ; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (15 Juni 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (8 Agustus 1942); serta Demjanskschild (31 Desember 1943). Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI
----------------------------------------------------------------------
PERAIH RITTERKREUZ
Hauptmann Franz von Werra (13 Juli 1914 - 25 Oktober 1941), "Dia Yang Berhasil Kabur", difoto di depan sebuah pesawat pembom Soviet yang dia tembak jatuh bulan Juli 1941 setelah baru saja kembali dari Amerika tempat dia berlindung untuk sementara setelah kabur dari penjara Inggris di Kanada! Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang nyantol di lehernya dianugerahkan kepadanya tanggal 14 Desember 1940 sebagai Oberleutnant dan Adjutant II.Gruppe / Jagdgeschwader 3 (JG 3) / Jagdfliegerführer 2 / Luftflotte 2 setelah menembak jatuh delapan pesawat saja (jumlah kemenangan totalnya adalah 21). Pada bulan Agustus 1941 dia memimpin I./JG 53 dalam perang udara di atas Belanda, dimana dia kemudian terbunuh dalam kecelakaan udara tanggal 25 Oktober 1941 setelah pesawat Messerschmitt Bf 109F-4 (W.Nr. 7285) yang dipilotinya mengalami kerusakan mesin dan jatuh di perairan utara Vissingen. Mayatnya tidak pernah ditemukan. Seusai Perang Dunia II kisah hidupnya (terutama keberhasilannya lolos dari kamp tawanan Sekutu) difilmkan dengan judul "The One That Got Away" dan dibintangi oleh aktor kenamaan Hardy Krüger. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Fliegerführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse; serta Eisernes Kreuz I.Klasse
Sumber :
Buku "Luftwaffe at War: Luftwaffe Aces of the Western Front" karya Robert Michulec
Foto koleksi pribadi Bill T (12thpanzer)
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.wehrmacht-awards.com
www.ww2awards.com
www.ww2colorfarbe.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar