Oberleutnant der Reserve Otto Carius (27 Mei 1922 - 24 Januari 2015) merupakan salah seorang jagoan panzer Jerman dalam Perang Dunia II yang selama karirnya tercatat menghancurkan 150+ buah (100-110 buah dalam beberapa sumber), dengan jumlah yang tidak berbeda jauh untuk senjata anti-tank! Mayoritas jumlah kemenangannya diraih di Front Timur saat melawan pasukan Soviet. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #3066 pada tanggal 4 Mei 1944 sebagai Leutnant der Reserve dan Zugführer di 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502 / 61.Infanterie-Division / XXXXIII.Armeekorps / Armeegruppe Narwa / Heeresgruppe Nord (direkomendasikan tanggal 26 April 1944. Dokumen pendahulu dan medalinya sampai di Heeresgruppe Nord tanggal 10 Mei 1944). Carius mendapatkan medali tersebut setelah peleton Tiger yang dipimpinnya berhasil menghancurkan 38 tank, artileri gerak dan 17 senjata anti-tank dalam Pertempuran Narva bulan Maret 1944. Dia juga mendapatkan Eichenlaub #535 tanggal 27 Juli 1944 sebagai Leutnant der Reserve dan Führer 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502 / II.Armeekorps / 16.Armee / Heeresgruppe Nord, setelah berhasil menghancurkan 28 tank dan sejumlah truk Rusia sehingga berhasil melindungi penarikan mundur 290. Infanterie-Division dalam pertempuran di Daugavpils tanggal 21 Juli 1944. Hanya beberapa hari sebelumnya (24 Juli 1944) sang pahlawan perang terluka parah dalam penyergapan oleh musuh saat melakukan operasi pengintaian menggunakan sepeda motor di depan tanknya sehingga harus ditarik dari front depan menggunakan pesawat terbang untuk mendapatkan perawatan di tanah air. Carius tertembus empat peluru di punggung dan masing-masing satu di lengan, kaki dan leher. Setelah perang usai dia membuka toko farmasi yang dinamakannya sebagai "Tiger Apotheke". Dia juga menulis buku "Tiger im Schlamm" yang berisikan pengalamannya di masa Perang Dunia II. Edisi bahasa Inggris buku ini berjudul "Tigers in the mud: the combat career of German Panzer Commander Otto Carius". Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI
Otto Carius sebagai seorang kadet pasukan panzer di tahun 1940. Carius begitu bangga dengan kenyataan bahwa dia dan unitnya selalu bertarung dengan "bersih" di Front Timur. Dalam Pertempuran Malinovo di musim semi 1944, dua orang "Hero of the Soviet Union" (setingkat dengan Ritterkreuzträger dalam Wehrmacht) kehilangan nyawanya dan mayat mereka (beserta medali di seragamnya) tergeletak di wilayah yang dikuasai oleh Jerman. Sampai dengan saat penguburannya, rekan-rekan Carius tidak menyentuh tubuh mereka, apalagi mengambil medali dan benda berharga yang menempel di dalamnya. Carius mengingat bahwa hal ini berbeda jauh dengan tindakan pasukan Amerika saat Jerman menyerah pada tahun 1945. Mereka begitu bernafsu untuk mendapatkan "suvenir" dari tentara Jerman yang tertangkap atau telah tewas. Selain itu, sang jagoan panzer juga dilatih untuk bertindak ksatria di medan pertempuran dengan tidak menembaki awak tank musuh yang keluar dari kendaraan mereka yang rusak atau terbakar. Sekali lagi, hal ini bertolak belakang dengan tindakan tentara musuh yang biasa menembaki awak panzer Jerman yang keluar dari tanknya. Tindakan yang sama kemudian ditiru oleh pasukan panzer Bundeswehr (Angkatan Bersenjata Jerman Barat) yang mendapatkan pelatihan dari Sekutu Barat dimana - dalam salah satu latihan yang dilihat oleh Carius - mereka diajarkan untuk menembak awak tank musuh yang keluar dari kendaraannya!
Obergefreiter Otto Carius duduk di atas turet Panzer 38(t) model awal buatan Cekoslowakia tunggangannya sementara sang komandan tank, Unteroffizier August Dehler, berdiri sambil bersender di sebelah kiri. Dehler (27 Mei 1916 - 17 Januari 1943) nantinya tewas dalam kecelakaan ketika tanknya, yang diposisikan di wilayah yang licin, menggilas dia. Foto ini sendiri diambil pada awal Unternehmen Barbarossa saat Carius dan Dehler bertugas bersama di 1.Kompanie / I.Abteilung / Panzer-Regiment 21 / 20.Panzer-Division. Carius berperan aebagai loader/ladeschütze bagi Dehler
Efek dari tembakan pasukan Rusia terlihat jelas di Panzer 38(t) yang digunakan oleh Obergefreiter Otto Carius (1.Kompanie / I.Abteilung / Panzer-Regiment 21 / 20.Panzer-Division) yang merasakan pengalaman tempur pertamanya dalam Unternehmen Barbarossa tahun 1941. Penetrasi dari peluru berdaya ledak tinggi membuat awak funker (operator radio) kehilangan salah satu lengannya, sementara Carius sendiri menderita luka terbuka dan kehilangan beberapa giginya
Kandidat perwira Feldwebel Otto Carius mengawasi gerak maju konvoy kendaraan-kendaraan suplai divisinya agar bisa cepat sampai ke front terdepan dimana keberadaan mereka sangat dibutuhkan. Foto diambil musim semi 1942 saat Carius menjadi Führer Erkundungs-Pionierzug Stabskompanie III./Panzer-Regiment 21 / 20.Panzer-Division. Mobil truk yang berada di depannya berasal dari jenis GMC ACK 353 buatan Prancis
Feldwebel Otto Carius (Zugführer di 10.Kompanie / III.Abteilung / Panzer-Regiment 21 / 20.Panzer-Division) duduk di atas tanknya, sebuah Panzerkampfwagen 38(t), saat berlangsungnya kunjungan dari Hauptmann Jung (Adjutant Panzer-Artillerie-Regiment 92 / 20.Panzer-Division) ke Panzer-Regiment 21. Carius dan Jung merupakan teman semasa sekolah. Hanya berselang empat minggu setelah foto ini diambil (musim semi 1942), Jung terbunuh dalam pertempuran. Tak ada keterangan mengenai nama pertama sang Hauptmann, sementara dari data Volksbund, satu-satunya perwira Jerman dengan pangkat tersebut yang gugur di musim semi 1942 adalah Hauptmann Ernst Jung (8 Maret 1914 - 28 Mei 1942) yang kehilangan nyawanya di palagan Rzhev. Keterangan tempatnya cocok dengan lokasi keberadaan 20. Panzer-Division pada saat ini, dan Ernst Jung juga tercatat lahir di Hamm, Nordrhein-Westfalen, yang tidak berbeda jauh dengan Carius yang lahir di Zweibrücken, Rheinland-Pfalz (meskipun mereka berselang usia delapan tahun). Sebagai keterangan tambahan, Panzer 38(t) yang digunakan oleh Carius dalam foto ini berasal dari tipe (Ausführung) E-F yang terlihat dari pola rivet di plat bodi depan meskipun, uniknya, tidak dilengkapi dengan antena frame
Obergefreiter Schimmel berpose di atas Panzerkampfwagen 38(t) dengan seekor babi yang sebentar lagi akan disembelih untuk dijadikan hidangan makan malam seluruh kompi di musim semi 1942. Dia merupakan satu-satunya bintara di kompi tempat Otto carius bertugas (10.Kompanie / III.Abteilung / Panzer-Regiment 21 / 20.Panzer-Division) yang dianugerahi Eisernes Kreuz I.Klasse. Schimmel nantinya terbunuh setelah terluka parah terkena pecahan peluru artileri musuh yang tembus ke bagian jantungnya
Otto Carius dipromosikan menjadi Leutnant der Reserve tanggal 1 Oktober 1942 saat dia menjadi Zugführer di 1.Kompanie / I.Abteilung / Panzer-Regiment 21 / 20.Panzer-Division. Sebagai bonus, dia mendapat izin untuk cuti pulang ke kampung halamannya, untuk pertama kalinya selama dia bertugas di Front Timur! Disini kita bisa melihat medali-medali yang telah diraih oleh sang komandan panzer: pita Eisernes Kreuz II.Klasse (19 Juli 1942), pita Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (20 Agustus 1942) dan Panzerkampfabzeichen in Silber (18 Agustus 1941). Sebenarnya ada satu medali lagi yang telah didapatnya yang tidak nongtot dalam foto ini: Verwundetenabzeichen in Schwarz (8 Juli 1941)
Otto Carius berfoto di depan Panzerkampfwagen VI Tiger milik Oberfeldwebel Rudolf Zwetti, akhir tahun 1943. Menghadap kamera, dari kiri ke kanan: Gefreiter Lippmann (funker/operator radio), Unteroffizier Spallek (gunner/richtschütze), Gefreiter Schochart (loader/ladeschütze), Leutnant der Reserve Otto carius (Zugführer di 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502), dan Oberfeldwebel Rudolf Zwetti. Yang menyembul di palka supir adalah Gefreiter Monses (driver/fahrer)
Leutnant der Reserve Otto Carius (Zugführer di 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502) nongkrong di atas kubah Panzerkampfwagen VI Tiger "213" sambil memakai kopfhörer (headphone) dan Kehlkopfmikrofon (mikrofon tenggorokan). Menurut Carius sendiri, inilah posisi utama saat menyerang musuh di front pertempuran: menongolkan sedikit muka - sejelek apapun - daripada harus ngumpet di dalam dan mengandalkan lubang intip yang terbatas cakupan penglihatannya (perhatikan lubang horizontal di bawah!). Meskipun begitu, "diving" pada saat yang tepat juga benar-benar penting demi menghindari pecahan peluru atau sasaran tembakan sniper musuh. Palka turet Tiger ini berasal dari model pertama yang lebih jangkung dari model-model selanjutnya. Siluetnya yang tinggi - ditambah dengan pola lasannya - memberikan kerugian yang tidak sedikit bagi para komandan tank yang bertugas di front. Segera bermunculan keluhan dan saran perbaikan, yang langsung ditampung dan diterapkan pada produksi keluaran selanjutnya
Leutnant der Reserve Otto Carius (kedua dri kanan, Zugführer di 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502) dalam acara kunjungan ke pangkalan kapal penyapu ranjau Kriegsmarine di Teluk Reval, Estonia. Dia dikirim kesana bersama dengan Leutnant Karl Ruppel (Zugführer di 3.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502) untuk beristirahat tak lama setelah kesuksesan operasi "Judennase" (Hidung Yahudi) tanggal 17-21 Maret 1944. Sialnya, hanya sehari setelah kedatangannya, Carius menerima telegram yang berbunyi: "Segera kembali ke unitmu!"
Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Leutnant der Reserve Otto Carius dari schwere Panzer-Abteilung 502 yang diselenggarakan pada tanggal 10 Mei 1944. Rekomendasinya sendiri sudah dikirim dari tanggal 26 April 1944, dan secara resmi disetujui tanggal 4 Mei 1944. Vorläufiges Besitzzeugnis (Dokumen Pendahulu) serta medalinya kemudian sampai di Heeresgruppe Nord tanggal 10 Mei 1944 dan saat itu pula Verleihung (upacara penganugerahan) langsung digelar. Carius mendapatkan medali tersebut setelah peleton Tiger yang dipimpinnya berhasil menghancurkan 38 tank, artileri gerak dan 17 senjata anti-tank Rusia dalam Pertempuran Narva bulan Maret 1944. Dalam foto ini kita bisa melihat para perwira dari sPz.Abt.502, dari kiri ke kanan: Leutnant Johannes Bölter (Zugführer di 1.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502), Major Hans-Joachim Schwaner (Kommandeur schwere Panzer-Abteilung 502), Leutnant der Reserve Otto Carius (Zugführer di 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502), Leutnant der Reserve Karl Eichhorn (Zugführer di 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502), dan Oberleutnant der Reserve Rolf Schütze (Adjutant schwere Panzer-Abteilung 502)
Setelah dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes bulan Mei 1944, Leutnant der Reserve Otto Carius (Zugführer di 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502) diberi izin cuti selama tiga minggu untuk pulang ke kampung halaman. Meskipun dua minggu diantaranya dihabiskan hanya untuk perjalanan pulang-pergi, Carius masih mempunyai waktu berharga selama satu minggu bersama dengan keluarga tercintanya di Zweibrücken-Bubenhausen, Wattweiler Straße 20 (Zweibrücken). Ayahnya - yang juga bernama Otto Carius - adalah seorang Major der Pioniere (Mayor Zeni) yang mengakhiri perang sebagai Komandan Batalyon, sementara adiknya adalah kandidat perwira yang mengakhiri perang dengan pangkat Leutnant dan Kepala Peleton di Italia
Leutnant der Reserve Otto Carius dengan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang didapatkannya tanggal 4 Mei 1944 sebagai Zugführer di 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502. Ketika ditanya mana yang lebih dia takuti: tank atau senjata anti-tank musuh, Carius menjawab bahwa dia lebih "respek" ke senjata anti-tank karena mereka biasanya tersembunyi dengan baik sehingga baru diketahui manakala telah menembakkan pelurunya, sementara tank rata-rata lebih terbuka sehingga bisa lebih cepat diantisipasi. Carius mengklaim bahwa pasukan panzer Jerman lebih unggul dari pasukan tank Rusia dalam hal teknologi komunikasi, pelatihan awaknya serta inisiatif pribadi komandan panzer, sementara musuh unggul dalam hal kuantitas dan - seiring waktu - strategi pertempuran
Leutnant der Reserve Otto Carius (Führer 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502) berperan sebagai supir dari VW-Kübelwagen ini, sementara rekan-rekannya menjadi penumpang. Di sebelah Carius duduk Leutnant der Reserve Bernhard Nienstedt (Führer Aufklärungszug schwere Panzer-Abteilung 502), sementara di belakang adalah Leutnant der Reserve Karl Eichhorn (Zugführer di 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502). Foto kemungkinan besar diambil awal musim panas 1944
Foto yang diambil dari klip "Die Deutsche Wochenschau" ini memperlihatkan Leutnant der Reserve Otto Carius sedang mendiskusikan operasi terbaru tanknya bersama dengan para awaknya di selatan Dünaburg (Daugavpils, Latvia) bulan Juli 1944. Uniknya, mereka nongkrong di atas Panzerkampfwagen VI Tiger "217" dengan menjadikan bagian kubah turet sebagai alas! Setidaknya tiga orang diantaranya (termasuk Carius) mengenakan Panzerkombi Mausgrau (overall tank mouse grey) yang berwarna cerah. Paling kanan adalah Unteroffizier Heinz Kramer (6 Februari 1921 - 27 Januari 1945), Richtschütze (penembak meriam) Tiger yang dikomandani oleh Carius yang nantinya dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 6 Oktober 1944. Dia merupakan salah satu dari sangat sedikit orang di seantero dunia yang tercatat pernah menembak pesawat terbang musuh dengan laras meriamnya! Kramer sendiri mempunyai catatan kemenangan pribadi 50+ buah. Dari kiri ke kanan: Gefreiter Wagner (ladeschütze/loader), Gefreiter Lönneker (Funker/operator radio), Leutnant d.R. Otto Carius (Führer 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502), Stabsgefreiter Hennig, Feldwebel Albert Kerscher (Kommandant Tiger "213"), dan Unteroffizier Heinz Kramer (richtschütze/gunner)
Gambar yang diambil dari buku terbitan Osprey ini merupakan ilustrasi dari foto Wochenschau di atas. Disini sang jagoan panzer mengenakan Panzerkombi Mausgrau (overall tank mouse grey) yang berwarna cerah. Selain itu, dia juga mengenakan panzerschiffchen (side cap panzer) khusus buatan ibunya tercinta yang selalu dia pakai kemana-mana. Carius mengenang bagaimana sewaktu pengambilan gambar untuk kepentingan publikasi Wehrmacht, bildberichter dari Propaganda-Kompanie kurang berkenan ketika melihat Carius lebih memilih untuk mengenakan topi buatan sendiri tanpa kokade tersebut sehingga memintanya untuk mengganti dengan yang lebih "formal", tapi Carius menolak!
Leutnant der Reserve Otto Carius memimpin delapan Panzerkampfwagen VI Tiger I dari 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502 bergerak maju melintasi desa Malinava (batas terluar di utara Dunaburg) dengan tujuan menghentikan pergerakan pasukan lapis baja Rusia. Setelah melakukan pengintaian, Leutnant Carius menerangkan rencananya untuk menduduki Malinava. Dia memutuskan untuk mengirimkan hanya dua Tiger karena sempitnya jalan yang mengarah ke desa. Jadinya, enam Tiger menunggu sebagai cadangan saat Leutnant Carius dan Oberfeldwebel Albert Kerscher (jagoan panzer lain dari S.Pz.Abt.502 sama seperti Carius) bergerak menuju Malinava. Kecepatan dan pendadakan merupakan elemen penting dari pertempuran yang kemudian terjadi, sehingga nantinya Otto Carius bersaksi bahwa lamanya pertempuran tidak lebih dari 20 menit... tapi apa yang telah diraih dalam kurun waktu yang sedikit itu? Ketika pertempuran usai, 17 tank berat keluaran terbaru IS-1 serta 5 T-34 teronggok hancur! Kepahlawanan Carius yang mengerikan tidak cukup sampai disitu, karena setelahnya dia mengorganisasi keenam Tiger lain untuk melakukan sergapan terhadap sisa batalyon tank musuh yang bergerak ke arah mereka, tanpa menyadari bahwa elemen terdepannya sudah luluh lantak gara-gara perbuatan dua komandan panzer Jerman. Sergapan yang kedua benar-benar berhasil, dan malah lebih sukses dari sebelumnya: 28 tank hancur bersama dengan kendaraan dan truk pendukungnya! Jadinya, SELURUH batalyon tank musuh MUSNAH sementara pihak Jerman TIDAK menderita kerugian satu tank pun! Tentu saja tindakan heroik seperti ini tidak bisa "dibiarkan" begitu saja, dan Hitler langsung mengganjar Carius dan Kerscher satu gelas es cendol!
Upacara penganugerahan Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #535 oleh Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Oberrhein) untuk Oberleutnant der Reserve Otto Carius yang diselenggarakan pada tanggal 2 Januari 1945 di pinggiran Salzburg (Austria). Upacara ini terbilang LUAR BIASA karena Carius telah menerima berita penganugerahannya dari tanggal 27 Juli 1944, tapi seremoninya secara resmi baru dilakukan lima bulan kemudian! Ini karena sang pahlawan panzer keburu terluka parah terkena tembakan di tujuh bagian tubuhnya (termasuk leher!) beberapa hari sebelum dia menerima Eichenlaub sehingga harus dirawat intensif selama berbulan-bulan di Feldlazarett (Rumah Sakit Lapangan). Carius menerima berita penganugerahannya melalui surat kabar saat tergolek lemah di ranjang dan baru bisa berjalan dengan kakinya di bulan September. Pada saat foto ini diambil, dia tidak lagi bertugas di schwere Panzer-Abteilung 502 melainkan sudah ditransfer ke Panzer-Ersatz- und Ausbildungs-Abteilung 500. Hal menarik lainnya adalah upacara penganugerahannya yang dilakukan oleh Himmler, padahal upacara medali ukuran Eichenlaub ke atas biasanya dihadiri oleh Hitler langsung. Ini karena dari sejak akhir tahun 1944 sang Führer mulai membatasi kegiatan publiknya seiring dengan memburuknya situasi peperangan sehingga kegiatan semacam ini lalu diwakilkan kepada orang kepercayaannya seperti Himmler dan Göring
Oberleutnant der Reserve Otto Carius berpose dalam sebuah foto studio sambil mengenakan Weißer Dienstrock (seragam putih musim panas). Selain dari medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #535 - yang tercantol di leher - yang didapatkannya tanggal 27 Juli 1944 sebagai Führer 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502, di seragamnya Carius juga mengenakan medali Eisernes Kreuz I.Klasse (23 November 1943), Panzerkampfabzeichen in Silber II.Stufe "25" (15 Juli 1944), serta Verwundetenabzeichen in Gold (11 September 1944). Meskipun keterangan resmi dari Bundesarchiv menyebutkan bahwa foto ini diambil di bulan Juli 1944, tapi sebenarnya dia dibuat setidaknya setelah bulan Januari 1945 (upacara penganugerahan secara resmi oleh Himmler). Selain itu, pada bulan Juli 1944 Carius masih berpangkat Leutnant d.R. dan baru naik pangkat menjadi Oberleutnant d.R. bulan Agustus 1944. Dia juga terluka parah dalam pertempuran sehingga harus dirawat secara intensif selama berbulan-bulan!
Oberleutnant der Reserve Otto Carius mengenakan Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang didapatkannya tanggal 27 Juli 1944 sebagai Führer 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502. Carius mengenang bagaimana dalam Pertempuran Narva (yang membuatnya dianugerahi medali tersebut) pasukan infanteri Rusia dengan gagah berani - sekaligus ceroboh - menyerang posisi pertahanan pasukan Jerman secara frontal dengan metode "human wave" (gelombang manusia). Setiap harinya 500-600 nyawa tentara musuh melayang, tapi seakan mereka mempunyai persediaan pasukan cadangan yang tidak terbatas sehingga pada akhirnya pihak Jerman dipaksa untuk mundur juga setelah kehabisan amunisi dan kekurangan pasukan pengganti. Wehrmacht tidak "dianugerahi" SDM yang melimpah seperti musuhnya sehingga mereka benar-benar cermat menempatkan pasukan demi meminimalisir korban yang jatuh. Walaupun begitu, kondisi "Perang Habis-Habisan" (War of Attrition) yang super brutal di Front Timur seringkali membuat unit-unit Jerman menyusut dengan cepat. Bukan hal yang aneh bila kita menjumpai hanya 10-15 orang prajurit yang tersisa dari asalnya satu batalyon penuh!
Seusai Perang Dunia II Otto Carius belajar farmasi di Zweibrücken dan Freiburg/Breisgau. Setelah magang di beberapa apotik, pada tanggal 1 Juli 1956 dia mendirikan apotiknya sendiri di Herschweiler-Pettersheim yang dinamakan sebagai "Tiger-Apotheke" (merunut pada nama tunggangan utamanya dalam perang). Carius mengelola tempat ini sampai dengan saat kematiannya pada tanggal 24 Januari 2015 di usia 93 tahun, meskipun dari sejak 31 Januari 2011 dia mulai mengurangi kegiatannya karena masalah kesehatan. Di waktu senggangnya dia biasa meluangkan waktu untuk membalas surat-surat dari para fansnya yang berdatangan dari berbagai penjuru dunia. Carius juga dengan tangan terbuka selalu menerima setiap tamu yang datang berkunjung. Dalam foto ini sang veteran memegang medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub yang dia terima dari tangan Reichsführer-SS Heinrich Himmler tanggal 2 Januari 1945. Ketika ditanya apa prestasi terbesar yang telah diperbuatnya, Carius menjawab: "Prestasi terbesarku adalah saat membubarkan kompi ku pada tanggal 18 April 1945 sehingga mereka bisa pulang ke keluarganya masing-masing dengan selamat tanpa tertangkap oleh musuh.."
"Retaking Tirtsu" karya David Pentland. Dua buah tank Tiger milik Albert Kerscher dan Otto Carius dari 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502 dengan dibantu oleh hanya 16 orang Grenadier dari 11. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Division Nordland melakukan serangan ke garis pertahanan Rusia di Tirtsu di subuh buta tanggal 18 Maret 1944. Serangan kecil tapi efektif ini berhasil menstabilkan front depan untuk sementara waktu
"Kampfgruppe Carius" karya David Pentland. Danau Ricu, Dunaburg (Latvia), tanggal 12-16 Juli 1944. Panzerkampfwagen VI Tiger I milik Otto Carius dan Albert Kerscher dari 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502 ditugaskan untuk membantu unit infanteri Jerman di wilayah Karasino dan Marruga dalam membentuk garis pertahanan yang kokoh dari serangan bergelombang Tentara Merah
Medali dan penghargaan yang diperoleh Otto Carius di sepanjang karir militernya yang gemilang: Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (4 Mei 1944); Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (27 Juli 1944); Verwundetenabzeichen in Schwarz (8 Juli 1941); Eisernes Kreuz II.Klasse (19 Juli 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (20 Agustus 1942); Eisernes Kreuz I.Klasse (23 November 1943); Verwundetenabzeichen in Silber (15 Desember 1943) Panzerkampfabzeichen II.Stufe "25" (15 Juli 1944); Panzerkampfabzeichen III.Stufe "50" (1 September 1944); Verwundetenabzeichen in Gold (11 September 1944); serta Panzerkampfabzeichen IV.Stufe "75" (21 April 1945)
Otto Carius sebagai seorang kadet pasukan panzer di tahun 1940. Carius begitu bangga dengan kenyataan bahwa dia dan unitnya selalu bertarung dengan "bersih" di Front Timur. Dalam Pertempuran Malinovo di musim semi 1944, dua orang "Hero of the Soviet Union" (setingkat dengan Ritterkreuzträger dalam Wehrmacht) kehilangan nyawanya dan mayat mereka (beserta medali di seragamnya) tergeletak di wilayah yang dikuasai oleh Jerman. Sampai dengan saat penguburannya, rekan-rekan Carius tidak menyentuh tubuh mereka, apalagi mengambil medali dan benda berharga yang menempel di dalamnya. Carius mengingat bahwa hal ini berbeda jauh dengan tindakan pasukan Amerika saat Jerman menyerah pada tahun 1945. Mereka begitu bernafsu untuk mendapatkan "suvenir" dari tentara Jerman yang tertangkap atau telah tewas. Selain itu, sang jagoan panzer juga dilatih untuk bertindak ksatria di medan pertempuran dengan tidak menembaki awak tank musuh yang keluar dari kendaraan mereka yang rusak atau terbakar. Sekali lagi, hal ini bertolak belakang dengan tindakan tentara musuh yang biasa menembaki awak panzer Jerman yang keluar dari tanknya. Tindakan yang sama kemudian ditiru oleh pasukan panzer Bundeswehr (Angkatan Bersenjata Jerman Barat) yang mendapatkan pelatihan dari Sekutu Barat dimana - dalam salah satu latihan yang dilihat oleh Carius - mereka diajarkan untuk menembak awak tank musuh yang keluar dari kendaraannya!
Obergefreiter Otto Carius duduk di atas turet Panzer 38(t) model awal buatan Cekoslowakia tunggangannya sementara sang komandan tank, Unteroffizier August Dehler, berdiri sambil bersender di sebelah kiri. Dehler (27 Mei 1916 - 17 Januari 1943) nantinya tewas dalam kecelakaan ketika tanknya, yang diposisikan di wilayah yang licin, menggilas dia. Foto ini sendiri diambil pada awal Unternehmen Barbarossa saat Carius dan Dehler bertugas bersama di 1.Kompanie / I.Abteilung / Panzer-Regiment 21 / 20.Panzer-Division. Carius berperan aebagai loader/ladeschütze bagi Dehler
Efek dari tembakan pasukan Rusia terlihat jelas di Panzer 38(t) yang digunakan oleh Obergefreiter Otto Carius (1.Kompanie / I.Abteilung / Panzer-Regiment 21 / 20.Panzer-Division) yang merasakan pengalaman tempur pertamanya dalam Unternehmen Barbarossa tahun 1941. Penetrasi dari peluru berdaya ledak tinggi membuat awak funker (operator radio) kehilangan salah satu lengannya, sementara Carius sendiri menderita luka terbuka dan kehilangan beberapa giginya
Kandidat perwira Feldwebel Otto Carius mengawasi gerak maju konvoy kendaraan-kendaraan suplai divisinya agar bisa cepat sampai ke front terdepan dimana keberadaan mereka sangat dibutuhkan. Foto diambil musim semi 1942 saat Carius menjadi Führer Erkundungs-Pionierzug Stabskompanie III./Panzer-Regiment 21 / 20.Panzer-Division. Mobil truk yang berada di depannya berasal dari jenis GMC ACK 353 buatan Prancis
Feldwebel Otto Carius (Zugführer di 10.Kompanie / III.Abteilung / Panzer-Regiment 21 / 20.Panzer-Division) duduk di atas tanknya, sebuah Panzerkampfwagen 38(t), saat berlangsungnya kunjungan dari Hauptmann Jung (Adjutant Panzer-Artillerie-Regiment 92 / 20.Panzer-Division) ke Panzer-Regiment 21. Carius dan Jung merupakan teman semasa sekolah. Hanya berselang empat minggu setelah foto ini diambil (musim semi 1942), Jung terbunuh dalam pertempuran. Tak ada keterangan mengenai nama pertama sang Hauptmann, sementara dari data Volksbund, satu-satunya perwira Jerman dengan pangkat tersebut yang gugur di musim semi 1942 adalah Hauptmann Ernst Jung (8 Maret 1914 - 28 Mei 1942) yang kehilangan nyawanya di palagan Rzhev. Keterangan tempatnya cocok dengan lokasi keberadaan 20. Panzer-Division pada saat ini, dan Ernst Jung juga tercatat lahir di Hamm, Nordrhein-Westfalen, yang tidak berbeda jauh dengan Carius yang lahir di Zweibrücken, Rheinland-Pfalz (meskipun mereka berselang usia delapan tahun). Sebagai keterangan tambahan, Panzer 38(t) yang digunakan oleh Carius dalam foto ini berasal dari tipe (Ausführung) E-F yang terlihat dari pola rivet di plat bodi depan meskipun, uniknya, tidak dilengkapi dengan antena frame
Obergefreiter Schimmel berpose di atas Panzerkampfwagen 38(t) dengan seekor babi yang sebentar lagi akan disembelih untuk dijadikan hidangan makan malam seluruh kompi di musim semi 1942. Dia merupakan satu-satunya bintara di kompi tempat Otto carius bertugas (10.Kompanie / III.Abteilung / Panzer-Regiment 21 / 20.Panzer-Division) yang dianugerahi Eisernes Kreuz I.Klasse. Schimmel nantinya terbunuh setelah terluka parah terkena pecahan peluru artileri musuh yang tembus ke bagian jantungnya
Otto Carius dipromosikan menjadi Leutnant der Reserve tanggal 1 Oktober 1942 saat dia menjadi Zugführer di 1.Kompanie / I.Abteilung / Panzer-Regiment 21 / 20.Panzer-Division. Sebagai bonus, dia mendapat izin untuk cuti pulang ke kampung halamannya, untuk pertama kalinya selama dia bertugas di Front Timur! Disini kita bisa melihat medali-medali yang telah diraih oleh sang komandan panzer: pita Eisernes Kreuz II.Klasse (19 Juli 1942), pita Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (20 Agustus 1942) dan Panzerkampfabzeichen in Silber (18 Agustus 1941). Sebenarnya ada satu medali lagi yang telah didapatnya yang tidak nongtot dalam foto ini: Verwundetenabzeichen in Schwarz (8 Juli 1941)
Setelah mengikuti pelatihan operasi Tiger bersama dengan Panzer-Ersatz-Abteilung 500 di Ploermel (Bretagne, Prancis Selatan) selama tiga bulan, pada bulan Mei 1943 Leutnant der Reserve Otto Carius ditugaskan sebagai Zugführer (Kepala Peleton) di 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502. Panzerkampfwagen VI Tiger pertama yang dikomandaninya masih belum mendapatkan "turmnummer" (nomor turet), meskipun tak lama kemudian diberi jatah nomor "213" yang menunjukkan bahwa tank tersebut merupakan kendaraan ketiga dari peleton pertama kompi kedua. Perhatikan bahwa Tiger-nya masih memakai cat polos bawaan pabrik dan belum dibaluri kamuflase sesuai dengan kebutuhan, apalagi zimmerit (pasta anti-magnetik). Palka komandannya juga masih mempunyai siluet tinggi
Panzerkampfwagen VI Tiger "213" adalah tank berat pertama yang dikomandani oleh Leutnant der Reserve Otto Carius (Zugführer di 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502). Bagian kupola komandan versi awal terlihat jelas, yang disambungkan dengan cara dilas ke turet tank sementara palka-nya tegak berdiri saat terbuka sehingga jelas terlihat dari kejauhan! Versi selanjutnya mempunyai kupola yang sejajar dengan badan tank dan kupola-nya mempunyai dua daun pintu yang membuka ke samping, semuanya demi meminimalisir efek "terlihat" dari kejauhan
Panzerkampfwagen VI Tiger "213" milik Leutnant der Reserve Otto Carius (Zugführer di 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502) di wilayah Chernovo, Rusia. Tanknya sendiri masih memakai cat bawaan pabrik dan belum dibalur dengan kamuflase sesuai dengan musimnya. Selain itu, bagian roda luar pertamanya juga hilang
Otto Carius berfoto di depan Panzerkampfwagen VI Tiger milik Oberfeldwebel Rudolf Zwetti, akhir tahun 1943. Menghadap kamera, dari kiri ke kanan: Gefreiter Lippmann (funker/operator radio), Unteroffizier Spallek (gunner/richtschütze), Gefreiter Schochart (loader/ladeschütze), Leutnant der Reserve Otto carius (Zugführer di 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502), dan Oberfeldwebel Rudolf Zwetti. Yang menyembul di palka supir adalah Gefreiter Monses (driver/fahrer)
Leutnant der Reserve Otto Carius (Zugführer di 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502) nongkrong di atas kubah Panzerkampfwagen VI Tiger "213" sambil memakai kopfhörer (headphone) dan Kehlkopfmikrofon (mikrofon tenggorokan). Menurut Carius sendiri, inilah posisi utama saat menyerang musuh di front pertempuran: menongolkan sedikit muka - sejelek apapun - daripada harus ngumpet di dalam dan mengandalkan lubang intip yang terbatas cakupan penglihatannya (perhatikan lubang horizontal di bawah!). Meskipun begitu, "diving" pada saat yang tepat juga benar-benar penting demi menghindari pecahan peluru atau sasaran tembakan sniper musuh. Palka turet Tiger ini berasal dari model pertama yang lebih jangkung dari model-model selanjutnya. Siluetnya yang tinggi - ditambah dengan pola lasannya - memberikan kerugian yang tidak sedikit bagi para komandan tank yang bertugas di front. Segera bermunculan keluhan dan saran perbaikan, yang langsung ditampung dan diterapkan pada produksi keluaran selanjutnya
Leutnant der Reserve Otto Carius (kedua dri kanan, Zugführer di 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502) dalam acara kunjungan ke pangkalan kapal penyapu ranjau Kriegsmarine di Teluk Reval, Estonia. Dia dikirim kesana bersama dengan Leutnant Karl Ruppel (Zugführer di 3.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502) untuk beristirahat tak lama setelah kesuksesan operasi "Judennase" (Hidung Yahudi) tanggal 17-21 Maret 1944. Sialnya, hanya sehari setelah kedatangannya, Carius menerima telegram yang berbunyi: "Segera kembali ke unitmu!"
Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Leutnant der Reserve Otto Carius dari schwere Panzer-Abteilung 502 yang diselenggarakan pada tanggal 10 Mei 1944. Rekomendasinya sendiri sudah dikirim dari tanggal 26 April 1944, dan secara resmi disetujui tanggal 4 Mei 1944. Vorläufiges Besitzzeugnis (Dokumen Pendahulu) serta medalinya kemudian sampai di Heeresgruppe Nord tanggal 10 Mei 1944 dan saat itu pula Verleihung (upacara penganugerahan) langsung digelar. Carius mendapatkan medali tersebut setelah peleton Tiger yang dipimpinnya berhasil menghancurkan 38 tank, artileri gerak dan 17 senjata anti-tank Rusia dalam Pertempuran Narva bulan Maret 1944. Dalam foto ini kita bisa melihat para perwira dari sPz.Abt.502, dari kiri ke kanan: Leutnant Johannes Bölter (Zugführer di 1.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502), Major Hans-Joachim Schwaner (Kommandeur schwere Panzer-Abteilung 502), Leutnant der Reserve Otto Carius (Zugführer di 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502), Leutnant der Reserve Karl Eichhorn (Zugführer di 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502), dan Oberleutnant der Reserve Rolf Schütze (Adjutant schwere Panzer-Abteilung 502)
Setelah dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes bulan Mei 1944, Leutnant der Reserve Otto Carius (Zugführer di 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502) diberi izin cuti selama tiga minggu untuk pulang ke kampung halaman. Meskipun dua minggu diantaranya dihabiskan hanya untuk perjalanan pulang-pergi, Carius masih mempunyai waktu berharga selama satu minggu bersama dengan keluarga tercintanya di Zweibrücken-Bubenhausen, Wattweiler Straße 20 (Zweibrücken). Ayahnya - yang juga bernama Otto Carius - adalah seorang Major der Pioniere (Mayor Zeni) yang mengakhiri perang sebagai Komandan Batalyon, sementara adiknya adalah kandidat perwira yang mengakhiri perang dengan pangkat Leutnant dan Kepala Peleton di Italia
Leutnant der Reserve Otto Carius dengan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang didapatkannya tanggal 4 Mei 1944 sebagai Zugführer di 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502. Ketika ditanya mana yang lebih dia takuti: tank atau senjata anti-tank musuh, Carius menjawab bahwa dia lebih "respek" ke senjata anti-tank karena mereka biasanya tersembunyi dengan baik sehingga baru diketahui manakala telah menembakkan pelurunya, sementara tank rata-rata lebih terbuka sehingga bisa lebih cepat diantisipasi. Carius mengklaim bahwa pasukan panzer Jerman lebih unggul dari pasukan tank Rusia dalam hal teknologi komunikasi, pelatihan awaknya serta inisiatif pribadi komandan panzer, sementara musuh unggul dalam hal kuantitas dan - seiring waktu - strategi pertempuran
Leutnant der Reserve Otto Carius (Führer 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502) berperan sebagai supir dari VW-Kübelwagen ini, sementara rekan-rekannya menjadi penumpang. Di sebelah Carius duduk Leutnant der Reserve Bernhard Nienstedt (Führer Aufklärungszug schwere Panzer-Abteilung 502), sementara di belakang adalah Leutnant der Reserve Karl Eichhorn (Zugführer di 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502). Foto kemungkinan besar diambil awal musim panas 1944
Foto yang diambil dari klip "Die Deutsche Wochenschau" ini memperlihatkan Leutnant der Reserve Otto Carius sedang mendiskusikan operasi terbaru tanknya bersama dengan para awaknya di selatan Dünaburg (Daugavpils, Latvia) bulan Juli 1944. Uniknya, mereka nongkrong di atas Panzerkampfwagen VI Tiger "217" dengan menjadikan bagian kubah turet sebagai alas! Setidaknya tiga orang diantaranya (termasuk Carius) mengenakan Panzerkombi Mausgrau (overall tank mouse grey) yang berwarna cerah. Paling kanan adalah Unteroffizier Heinz Kramer (6 Februari 1921 - 27 Januari 1945), Richtschütze (penembak meriam) Tiger yang dikomandani oleh Carius yang nantinya dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 6 Oktober 1944. Dia merupakan salah satu dari sangat sedikit orang di seantero dunia yang tercatat pernah menembak pesawat terbang musuh dengan laras meriamnya! Kramer sendiri mempunyai catatan kemenangan pribadi 50+ buah. Dari kiri ke kanan: Gefreiter Wagner (ladeschütze/loader), Gefreiter Lönneker (Funker/operator radio), Leutnant d.R. Otto Carius (Führer 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502), Stabsgefreiter Hennig, Feldwebel Albert Kerscher (Kommandant Tiger "213"), dan Unteroffizier Heinz Kramer (richtschütze/gunner)
Gambar yang diambil dari buku terbitan Osprey ini merupakan ilustrasi dari foto Wochenschau di atas. Disini sang jagoan panzer mengenakan Panzerkombi Mausgrau (overall tank mouse grey) yang berwarna cerah. Selain itu, dia juga mengenakan panzerschiffchen (side cap panzer) khusus buatan ibunya tercinta yang selalu dia pakai kemana-mana. Carius mengenang bagaimana sewaktu pengambilan gambar untuk kepentingan publikasi Wehrmacht, bildberichter dari Propaganda-Kompanie kurang berkenan ketika melihat Carius lebih memilih untuk mengenakan topi buatan sendiri tanpa kokade tersebut sehingga memintanya untuk mengganti dengan yang lebih "formal", tapi Carius menolak!
Leutnant der Reserve Otto Carius memimpin delapan Panzerkampfwagen VI Tiger I dari 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502 bergerak maju melintasi desa Malinava (batas terluar di utara Dunaburg) dengan tujuan menghentikan pergerakan pasukan lapis baja Rusia. Setelah melakukan pengintaian, Leutnant Carius menerangkan rencananya untuk menduduki Malinava. Dia memutuskan untuk mengirimkan hanya dua Tiger karena sempitnya jalan yang mengarah ke desa. Jadinya, enam Tiger menunggu sebagai cadangan saat Leutnant Carius dan Oberfeldwebel Albert Kerscher (jagoan panzer lain dari S.Pz.Abt.502 sama seperti Carius) bergerak menuju Malinava. Kecepatan dan pendadakan merupakan elemen penting dari pertempuran yang kemudian terjadi, sehingga nantinya Otto Carius bersaksi bahwa lamanya pertempuran tidak lebih dari 20 menit... tapi apa yang telah diraih dalam kurun waktu yang sedikit itu? Ketika pertempuran usai, 17 tank berat keluaran terbaru IS-1 serta 5 T-34 teronggok hancur! Kepahlawanan Carius yang mengerikan tidak cukup sampai disitu, karena setelahnya dia mengorganisasi keenam Tiger lain untuk melakukan sergapan terhadap sisa batalyon tank musuh yang bergerak ke arah mereka, tanpa menyadari bahwa elemen terdepannya sudah luluh lantak gara-gara perbuatan dua komandan panzer Jerman. Sergapan yang kedua benar-benar berhasil, dan malah lebih sukses dari sebelumnya: 28 tank hancur bersama dengan kendaraan dan truk pendukungnya! Jadinya, SELURUH batalyon tank musuh MUSNAH sementara pihak Jerman TIDAK menderita kerugian satu tank pun! Tentu saja tindakan heroik seperti ini tidak bisa "dibiarkan" begitu saja, dan Hitler langsung mengganjar Carius dan Kerscher satu gelas es cendol!
Upacara penganugerahan Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #535 oleh Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Oberrhein) untuk Oberleutnant der Reserve Otto Carius yang diselenggarakan pada tanggal 2 Januari 1945 di pinggiran Salzburg (Austria). Upacara ini terbilang LUAR BIASA karena Carius telah menerima berita penganugerahannya dari tanggal 27 Juli 1944, tapi seremoninya secara resmi baru dilakukan lima bulan kemudian! Ini karena sang pahlawan panzer keburu terluka parah terkena tembakan di tujuh bagian tubuhnya (termasuk leher!) beberapa hari sebelum dia menerima Eichenlaub sehingga harus dirawat intensif selama berbulan-bulan di Feldlazarett (Rumah Sakit Lapangan). Carius menerima berita penganugerahannya melalui surat kabar saat tergolek lemah di ranjang dan baru bisa berjalan dengan kakinya di bulan September. Pada saat foto ini diambil, dia tidak lagi bertugas di schwere Panzer-Abteilung 502 melainkan sudah ditransfer ke Panzer-Ersatz- und Ausbildungs-Abteilung 500. Hal menarik lainnya adalah upacara penganugerahannya yang dilakukan oleh Himmler, padahal upacara medali ukuran Eichenlaub ke atas biasanya dihadiri oleh Hitler langsung. Ini karena dari sejak akhir tahun 1944 sang Führer mulai membatasi kegiatan publiknya seiring dengan memburuknya situasi peperangan sehingga kegiatan semacam ini lalu diwakilkan kepada orang kepercayaannya seperti Himmler dan Göring
Oberleutnant der Reserve Otto Carius berpose dalam sebuah foto studio sambil mengenakan Weißer Dienstrock (seragam putih musim panas). Selain dari medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #535 - yang tercantol di leher - yang didapatkannya tanggal 27 Juli 1944 sebagai Führer 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502, di seragamnya Carius juga mengenakan medali Eisernes Kreuz I.Klasse (23 November 1943), Panzerkampfabzeichen in Silber II.Stufe "25" (15 Juli 1944), serta Verwundetenabzeichen in Gold (11 September 1944). Meskipun keterangan resmi dari Bundesarchiv menyebutkan bahwa foto ini diambil di bulan Juli 1944, tapi sebenarnya dia dibuat setidaknya setelah bulan Januari 1945 (upacara penganugerahan secara resmi oleh Himmler). Selain itu, pada bulan Juli 1944 Carius masih berpangkat Leutnant d.R. dan baru naik pangkat menjadi Oberleutnant d.R. bulan Agustus 1944. Dia juga terluka parah dalam pertempuran sehingga harus dirawat secara intensif selama berbulan-bulan!
Oberleutnant der Reserve Otto Carius mengenakan Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang didapatkannya tanggal 27 Juli 1944 sebagai Führer 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502. Carius mengenang bagaimana dalam Pertempuran Narva (yang membuatnya dianugerahi medali tersebut) pasukan infanteri Rusia dengan gagah berani - sekaligus ceroboh - menyerang posisi pertahanan pasukan Jerman secara frontal dengan metode "human wave" (gelombang manusia). Setiap harinya 500-600 nyawa tentara musuh melayang, tapi seakan mereka mempunyai persediaan pasukan cadangan yang tidak terbatas sehingga pada akhirnya pihak Jerman dipaksa untuk mundur juga setelah kehabisan amunisi dan kekurangan pasukan pengganti. Wehrmacht tidak "dianugerahi" SDM yang melimpah seperti musuhnya sehingga mereka benar-benar cermat menempatkan pasukan demi meminimalisir korban yang jatuh. Walaupun begitu, kondisi "Perang Habis-Habisan" (War of Attrition) yang super brutal di Front Timur seringkali membuat unit-unit Jerman menyusut dengan cepat. Bukan hal yang aneh bila kita menjumpai hanya 10-15 orang prajurit yang tersisa dari asalnya satu batalyon penuh!
Seusai Perang Dunia II Otto Carius belajar farmasi di Zweibrücken dan Freiburg/Breisgau. Setelah magang di beberapa apotik, pada tanggal 1 Juli 1956 dia mendirikan apotiknya sendiri di Herschweiler-Pettersheim yang dinamakan sebagai "Tiger-Apotheke" (merunut pada nama tunggangan utamanya dalam perang). Carius mengelola tempat ini sampai dengan saat kematiannya pada tanggal 24 Januari 2015 di usia 93 tahun, meskipun dari sejak 31 Januari 2011 dia mulai mengurangi kegiatannya karena masalah kesehatan. Di waktu senggangnya dia biasa meluangkan waktu untuk membalas surat-surat dari para fansnya yang berdatangan dari berbagai penjuru dunia. Carius juga dengan tangan terbuka selalu menerima setiap tamu yang datang berkunjung. Dalam foto ini sang veteran memegang medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub yang dia terima dari tangan Reichsführer-SS Heinrich Himmler tanggal 2 Januari 1945. Ketika ditanya apa prestasi terbesar yang telah diperbuatnya, Carius menjawab: "Prestasi terbesarku adalah saat membubarkan kompi ku pada tanggal 18 April 1945 sehingga mereka bisa pulang ke keluarganya masing-masing dengan selamat tanpa tertangkap oleh musuh.."
"Retaking Tirtsu" karya David Pentland. Dua buah tank Tiger milik Albert Kerscher dan Otto Carius dari 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502 dengan dibantu oleh hanya 16 orang Grenadier dari 11. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Division Nordland melakukan serangan ke garis pertahanan Rusia di Tirtsu di subuh buta tanggal 18 Maret 1944. Serangan kecil tapi efektif ini berhasil menstabilkan front depan untuk sementara waktu
"Kampfgruppe Carius" karya David Pentland. Danau Ricu, Dunaburg (Latvia), tanggal 12-16 Juli 1944. Panzerkampfwagen VI Tiger I milik Otto Carius dan Albert Kerscher dari 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502 ditugaskan untuk membantu unit infanteri Jerman di wilayah Karasino dan Marruga dalam membentuk garis pertahanan yang kokoh dari serangan bergelombang Tentara Merah
Medali dan penghargaan yang diperoleh Otto Carius di sepanjang karir militernya yang gemilang: Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (4 Mei 1944); Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (27 Juli 1944); Verwundetenabzeichen in Schwarz (8 Juli 1941); Eisernes Kreuz II.Klasse (19 Juli 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (20 Agustus 1942); Eisernes Kreuz I.Klasse (23 November 1943); Verwundetenabzeichen in Silber (15 Desember 1943) Panzerkampfabzeichen II.Stufe "25" (15 Juli 1944); Panzerkampfabzeichen III.Stufe "50" (1 September 1944); Verwundetenabzeichen in Gold (11 September 1944); serta Panzerkampfabzeichen IV.Stufe "75" (21 April 1945)
Sumber :
Buku "Tigers in the Mud" karya Otto Carius
Foto koleksi Bundesarchiv JermanFoto koleksi pribadi Sepp45
www.audiovis.nac.gov.pl
www.commons.wikimedia.org
www.davidpentland.com
www.forum.axishistory.com
www.galerie.valka.cz
www.nakop.ru
www.tiger-apotheke.de
www.wehrmacht-awards.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar