Pasukan pengganti baru saja tiba
Jembatan baru di atas sungai Loire, dengan latar belakang Château of Sully-sur-Loire yang begitu indahnya
BAND OF BROTHERS bagian 2
Versailles, kediaman para raja-raja Prancis, merupakan sebuah tempat yang seakan menjadi simbol pula bagi rakyat Jerman. Tempat itu menjadi lokasi dideklarasikannya Kekaisaran Jerman pada tahun 1871, dan juga penandatanganan Perjanjian Versailles tahun 1919. Isi dari perjanjian yang dibuat setelah Perang Dunia I usai tersebut begitu menyakitkan bagi rakyat Jerman
Versailles, kediaman para raja-raja Prancis, merupakan sebuah tempat yang seakan menjadi simbol pula bagi rakyat Jerman. Tempat itu menjadi lokasi dideklarasikannya Kekaisaran Jerman pada tahun 1871, dan juga penandatanganan Perjanjian Versailles tahun 1919. Isi dari perjanjian yang dibuat setelah Perang Dunia I usai tersebut begitu menyakitkan bagi rakyat Jerman
Patung berkuda Raja Louis XIV. Pada tahun 1682, “Château de Versailles” menjadi kediaman resmi dari sang Raja Matahari dan anggota keluarganya
Peraih Pour le Mérite, General der Infanterie Walter Bergmann, baru saja datang ke halaman berlapis pualam dari istana Versailles dengan diantar oleh Oberst Dietrich Kraiß (pangkat terakhir: Generalleutnant). Bergmann sendiri merupakan Kolonel Kehormatan dari Infanterie Regiment 90, dan atas kapasitasnya itulah dia menjadi pemimpin dari upacara yang akan diselenggarakan ini
Parade akan diselenggarakan di teras yang berada di bagian belakang istana kerajaan, dengan taman yang luar biasa indah sebagai latar belakangnya
General der Infanterie Walter von Bergmann bertemu dengan para perwira dari Infanterie Regiment 90 diiringi oleh Oberst Dietrich Kraiß
General der Infanterie Walter von Bergmann memeriksa pasukan. Foto kiri dari kiri ke kanan: Oberstleutnant Hans Traut, Oberst Dietrich Kraiß dan jenderal Bergmann
General der Infanterie Walter von Bergmann memeriksa pasukan. Foto kiri dari kiri ke kanan: Oberstleutnant Hans Traut, Oberst Dietrich Kraiß dan jenderal Bergmann
Oberleutnant Erwin Koopmann (gambar kanan di latar depan) memperhatikan dengan serius ketika General der Infanterie Walter Bergmann memberikan pidatonya. Dengan bangga dia memperlihatkan Baltic Cross yang didapatkannya pada tahun 1919, sebuah salib yang dilengkapi dengan lambang fleurs de lys di keempat ujungnya. Fleurs de lys sendiri adalah sejenis bunga yang diidentikkan dengan monarki Prancis
Kini upacara telah usai. General der Infanterie Walter von Bergmann dan Oberst Dietrich Kraiß meninggalkan lokasi. Oberstleutnant Hans Traut berada di kanan pada foto kiri
Paris... begitu dekatnya tapi terasa begitu jauhnya!
Tugu peringatan untuk mengenang Marie-Joseph Paul Yves Roch Gilbert du Motier, Marquis de La Fayette, yang terletak di Ville d'Avray dan menjadi gerbang ke Versailles (patung perunggu dari Marquis de La Fayette saat ini tinggal kenangan karena telah hilang entah kemana. Masih menjadi misteri di Prancis akan kemana perginya patung yang pastinya berbobot sangat berat tersebut!). Foto bawah kanan memperlihatkan bagian perbekalan pasukan sedang membagi-bagikan pemberitahuan arah tujuan
Tugu peringatan untuk mengenang Marie-Joseph Paul Yves Roch Gilbert du Motier, Marquis de La Fayette, yang terletak di Ville d'Avray dan menjadi gerbang ke Versailles (patung perunggu dari Marquis de La Fayette saat ini tinggal kenangan karena telah hilang entah kemana. Masih menjadi misteri di Prancis akan kemana perginya patung yang pastinya berbobot sangat berat tersebut!). Foto bawah kanan memperlihatkan bagian perbekalan pasukan sedang membagi-bagikan pemberitahuan arah tujuan
PARIS DI MATA ORANG JERMAN
Semuanya naik! Mari kita berkeliling kota terindah di dunia ini bersama dengan I.Bataillon/90. Infanterie Regiment
Semuanya naik! Mari kita berkeliling kota terindah di dunia ini bersama dengan I.Bataillon/90. Infanterie Regiment
Makam prajurit tak dikenal: "Disini berbaring seorang prajurit Prancis yang telah gugur demi tanah airnya 1914-1918"
Setelah menghabiskan masa bersenang-senang di Paris selama beberapa hari, Infanterie Regiment 90 ditugaskan ke garis demarkasi antara wilayah Prancis yang diduduki Jerman dengan wilayah boneka Vichy untuk bertugas sebagai pasukan pengawas. Foto kanan bawah memperlihatkan pasukan sepeda motor sedang berkendara di sepanjang sisi sungai Loire, dimana di latar belakang terlihat jembatan yang menuju ke Gien. Foto kirinya adalah suasana jalan di Gien. Puing-puing sisa perang yang berlangsung beberapa minggu sebelumnya masih jelas terlihat
Pada tanggal 1 Agustus 1940 Gefreiter Willy Neure secara tragis meninggal dalam sebuah kecelakaan di jalan raya. Usianya baru saja menginjak 23 tahun. Mari kita ikuti rangkaian foto upacara pemakamannya dari awal sampai akhir:
Upacara pemakaman Gefreiter Willy Neure. Jenazah dibawa menuju ke lokasi pekuburan. Rekan-rekannya telah bersiap untuk memberikan tembakan salvo sebagai penghormatan terakhir
Jenazah dibawa ke liang lahat dan peti diturunkan
Oberstleutnant Hans Traut memberikan kata-kata perpisahan. Setelah itu perlahan-lahan jenazah Willi diturunkan ke lubang yang telah disediakan. Korps musik mengiringi dengan lagu "Smells Like Teen Spirit"
Kini peti jenazah siap untuk ditutup dengan tanah. Oberstleutnant Hans Traut berdiri di antara para perwiranya
Jenazah dibawa ke liang lahat dan peti diturunkan
Oberstleutnant Hans Traut memberikan kata-kata perpisahan. Setelah itu perlahan-lahan jenazah Willi diturunkan ke lubang yang telah disediakan. Korps musik mengiringi dengan lagu "Smells Like Teen Spirit"
Kini peti jenazah siap untuk ditutup dengan tanah. Oberstleutnant Hans Traut berdiri di antara para perwiranya
Oberstleutnant Hans Traut di Château d'Aunay. Sang komandan membagikan beberapa Wound's Badge. Upacara ini akan dilanjutkan oleh beberapa foto "tidak serius" di bawah
FLITTERWOCHEN
Rheinisches Landestheater Neuss mempersembahkan "Bulan Madu"
Sebuah komedi dalam tiga aksi oleh Paul Helwig
"Sabine bertunangan dengan Willi, seorang pria yang baik tapi hampir tidak punya impian. Sabine khawatir ibunya tidak akan menyukai tunangannya, sehingga ia memutuskan bahwa sedikit kebohongan tidak akan menjadi masalah."
"Ketika Willi sedang pergi dalam suatu perjalanan, Sabine memohon bantuan kepada teman Ulla yang bernama Dr. Stiebel untuk berpura-pura menjadi tunangannya. Dia lalu mengundang ibunya agar datang berkunjung. Yang jadi masalah adalah, bagaimana bila tunangan asli Sabine yaitu Willi tiba-tiba memutuskan untuk pulang lebih cepat? Semuanya menjadi dipenuhi tipu muslihat dan keadaan benar-benar lucu, tapi tidak bagi pasangan muda yang baru bertunangan ini!"
Rheinisches Landestheater Neuss mempersembahkan "Bulan Madu"
Sebuah komedi dalam tiga aksi oleh Paul Helwig
"Sabine bertunangan dengan Willi, seorang pria yang baik tapi hampir tidak punya impian. Sabine khawatir ibunya tidak akan menyukai tunangannya, sehingga ia memutuskan bahwa sedikit kebohongan tidak akan menjadi masalah."
"Ketika Willi sedang pergi dalam suatu perjalanan, Sabine memohon bantuan kepada teman Ulla yang bernama Dr. Stiebel untuk berpura-pura menjadi tunangannya. Dia lalu mengundang ibunya agar datang berkunjung. Yang jadi masalah adalah, bagaimana bila tunangan asli Sabine yaitu Willi tiba-tiba memutuskan untuk pulang lebih cepat? Semuanya menjadi dipenuhi tipu muslihat dan keadaan benar-benar lucu, tapi tidak bagi pasangan muda yang baru bertunangan ini!"
General der Infanterie Gustav von Wietersheim, Generaloberst Maximilian von Weichs dan Generalleutnant Mauritz von Wiktorin mengunjungi batalion dalam salah satu kesempatan istimewa
Setelah sukses besarnya kampanye di Barat maka Generalleutnant Mauritz von Wiktorin, sebagai komandan dari Infanterie Division 20, memeriksa pasukannya dengan diiringi oleh tatapan mata Offizier-Korps dan Oberstleutnant Hans Traut
Hans Traut menerima medali bergengsi Ritterkreuz dari tangan komandan Divisi Panzergrenadier ke-20, Mauritz von Wiktorin, tanggal 5 Agustus 1940. Kelak dia menerima tambahan Eichenlaub di Ritterkreuz-nya tanggal 23 Januari 1942
Hans Traut menganugerahkan medali Eiserne Kreuz II klasse kepada beberapa prajurit dan perwira dari Infanterie Regiment 90 yang menunjukkan keperwiraan dan keberanian di medan laga
Hans Traut memberi medali kepada Unteroffizier Sperlich dan Obergefreiter Karl-Heinz Hansen
Hans Traut memberi medali kepada Oberleutnant Casper dan Leutnant Kicker (yang satu hantu, satunya lagi pemain bola!)
Hans Traut memberi medali kepada Obergefreiter Kurt Jacobsen dan Unteroffizier Heinrich Wolgast
Hans Traut memberi medali kepada Unteroffizier Gilbert dan Gefreiter Fritz Staffehl
Upacara dilanjutkan dengan parade untuk menghormati komandan divisi (Generalleutnant Mauritz von Wiktorin) dan para ksatria yang baru menerima Ritterkreuz
Leutnant Kurt Wilhelm Lübke, Oberstleutnant Hans Traut, dan Oberleutnant Robert Meyer mengucapkan selamat tinggal dan terima kasih telah melihat album foto ini!
Hans Traut memberi medali kepada Unteroffizier Sperlich dan Obergefreiter Karl-Heinz Hansen
Hans Traut memberi medali kepada Oberleutnant Casper dan Leutnant Kicker (yang satu hantu, satunya lagi pemain bola!)
Hans Traut memberi medali kepada Obergefreiter Kurt Jacobsen dan Unteroffizier Heinrich Wolgast
Hans Traut memberi medali kepada Unteroffizier Gilbert dan Gefreiter Fritz Staffehl
Upacara dilanjutkan dengan parade untuk menghormati komandan divisi (Generalleutnant Mauritz von Wiktorin) dan para ksatria yang baru menerima Ritterkreuz
Leutnant Kurt Wilhelm Lübke, Oberstleutnant Hans Traut, dan Oberleutnant Robert Meyer mengucapkan selamat tinggal dan terima kasih telah melihat album foto ini!
Sumber :
www.20pzgrendiv.eu
www.wehrmacht-awards.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar