HEER
Generaloberst Heinz Guderian (1888-1954). Foto kiri memperlihatkan Guderian muda sebagai seorang Leutnant di Hannoversches Jäger-Bataillon Nr. 10, di foto di Bitsch (Swiss) tahun 1908. Dari tahun 1901 s/d 1907 dia mengikuti pelatihan di berbagai sekolah militer, dan pada akhirnya mendarat di unit yang disebutkan sebelumnya, yang dikomandani oleh ayahnya sendiri, Friedrich Guderian. Setelah mengikuti akademi perang di Metz, dia lulus sebagai seorang Leutnant (Letnan Dua) tahun 1908
---------------------------------------------------------------------------
Generaloberst Heinz Guderian (1888-1954). Foto kiri memperlihatkan Guderian muda sebagai seorang Leutnant di Hannoversches Jäger-Bataillon Nr. 10, di foto di Bitsch (Swiss) tahun 1908. Dari tahun 1901 s/d 1907 dia mengikuti pelatihan di berbagai sekolah militer, dan pada akhirnya mendarat di unit yang disebutkan sebelumnya, yang dikomandani oleh ayahnya sendiri, Friedrich Guderian. Setelah mengikuti akademi perang di Metz, dia lulus sebagai seorang Leutnant (Letnan Dua) tahun 1908
Erwin Rommel (1891-1944) ketika baru saja menikah dengan wanita pujaannya Lucie Marie Mollin di tahun 1916 (foto kiri), dan setelah menjadi panglima Afrikakorps di Afrika Utara (foto kanan)
---------------------------------------------------------------------------
LUFTWAFFE
Major Horst Ademeit (8 Februari 1912 - 7 Agustus 1944) adalah mantan insinyur teknik yang kemudian menjadi jagoan udara Luftwaffe terkemuka dari Jagdgeschwader 54 (JG 54) "Grünherz" dengan 166 kemenangan udara dari 600+ misi tempur (146 diantaranya diraih di Front Timur). Dia meraih kemenangan pertamanya tanggal 18 September 1940 dalam Pertempuran Britania, sementara kemenangan yang ke-100-nya dicapai di Rusia tanggal 15 Januari 1944. Dalam sebuah kejar-mengejar dengan II-2 Shturmovik di garis belakang Soviet tanggal 7 Agustus 1944, Hauptmann Ademeit dinyatakan hilang dan tak pernah ditemukan kembali. Secara anumerta pangkatnya dinaikkan menjadi Major. Medali-medali yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (7 September 1940) dan I.Klasse (5 September 1941); Flugzeugfährerabzeichen; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (8 Desember 1941); Deutsches Kreuz in Gold #1/33 (25 Februari 1942); Frontflugspange für Jäger in Gold mit Anhänger; serta Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (16 April 1943) mit Eichenlaub #414 (2 Maret 1944)
Generalmajor Luftwaffe Hermann Fricke (1890-1946). Dia adalah mantan pilot pada Perang Dunia Pertama yang juga adalah peraih medali bergengsi Pour le mérite. Setelah perang berakhir dia melanjutkan karir di kepolisian, dan kemudian masuk ke Luftwaffe tahun 1935. Fricke dipenjarakan oleh Sekutu selepas Perang Dunia II, dan meninggal di rumah sakit Augsburg (Jerman) dengan status sebagai tawanan perang pada tanggal 14 Mei 1946
Generalmajor Hermann Frommherz (1891-1964) dari Luftwaffe. Dia adalah mantan jagoan terbang dalam Perang Dunia Pertama dengan 33 kemenangan udara
Hauptmann Hans-Joachim Marseille (1919-1942) adalah jagoan udara Luftwaffe yang memegang rekor sebagai pilot yang paling banyak menembak jatuh pesawat Sekutu Barat (158 kemenangan udara)! Foto di kiri memperlihatkan saat dia baru saja lulus dari sekolah tahun 1938. Sekolah pertamanya adalah 12. Volksschule Berlin (1926-1930), dilanjutkan dengan Prinz Heinrich Gymnasium di Berlin-Schöneberg (1930-1938). Pada awalnya dia digolongkan sebagai murid yang pemalas dan berkali-kali kena masalah karena sifatnya yang jahil. Dia juga dikenal sebagai anak pemberontak dan tak berdisiplin, sebuah karakter yang kelak berkali-kali membawanya pada masalah. Menjelang berakhirnya masa sekolahnya dia mulai bertanggungjawab dan mengikuti sekolahnya dengan lebih serius. Hasilnya? Dia meraih gelar Abitur-nya sebagai salah satu lulusan termuda (17 tahun 6 bulan) pada awal tahun 1938! Dari sana dia mengutarakan keinginannya untuk menjadi "perwira penerbang"
Generalmajor Albert Müller-Kahle (1894-1941) adalah mantan penerbang dalam Perang Dunia Pertama yang dianugerahi Pour le Mérite tanggal 13 Oktober 1918 atas kesuksesannya mengarahkan tembakan artileri raksasa jarak jauh Jerman ke Paris dari udara sejauh 100km! Dalam Perang Dunia Kedua dia ditugaskan sebagai Komandan Luftwaffe di OKW. Sang peraih PlM ini secara tragis memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri pada tanggal 17 Oktober 1941 gara-gara berselisih paham dengan Generaloberst Heinz Guderian masalah kabel telepon! Akhir yang menyedihkan bagi seorang pahlawan perang Jerman...
---------------------------------------------------------------------------
KRIEGSMARINE
Admiral Wilhelm Canaris (1887-1945). Di foto kiri adalah Canaris sebagai kapten U-boat dalam Perang Dunia Pertama, tepatnya tahun 1918, sementara foto kanan adalah dia sebagai Admiral di tahun 1940. Perasaan wajahnya nggak banyak berubah ya? Tetep aja tua!
Hauptmann Hans-Joachim Marseille (1919-1942) adalah jagoan udara Luftwaffe yang memegang rekor sebagai pilot yang paling banyak menembak jatuh pesawat Sekutu Barat (158 kemenangan udara)! Foto di kiri memperlihatkan saat dia baru saja lulus dari sekolah tahun 1938. Sekolah pertamanya adalah 12. Volksschule Berlin (1926-1930), dilanjutkan dengan Prinz Heinrich Gymnasium di Berlin-Schöneberg (1930-1938). Pada awalnya dia digolongkan sebagai murid yang pemalas dan berkali-kali kena masalah karena sifatnya yang jahil. Dia juga dikenal sebagai anak pemberontak dan tak berdisiplin, sebuah karakter yang kelak berkali-kali membawanya pada masalah. Menjelang berakhirnya masa sekolahnya dia mulai bertanggungjawab dan mengikuti sekolahnya dengan lebih serius. Hasilnya? Dia meraih gelar Abitur-nya sebagai salah satu lulusan termuda (17 tahun 6 bulan) pada awal tahun 1938! Dari sana dia mengutarakan keinginannya untuk menjadi "perwira penerbang"
Generalmajor Albert Müller-Kahle (1894-1941) adalah mantan penerbang dalam Perang Dunia Pertama yang dianugerahi Pour le Mérite tanggal 13 Oktober 1918 atas kesuksesannya mengarahkan tembakan artileri raksasa jarak jauh Jerman ke Paris dari udara sejauh 100km! Dalam Perang Dunia Kedua dia ditugaskan sebagai Komandan Luftwaffe di OKW. Sang peraih PlM ini secara tragis memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri pada tanggal 17 Oktober 1941 gara-gara berselisih paham dengan Generaloberst Heinz Guderian masalah kabel telepon! Akhir yang menyedihkan bagi seorang pahlawan perang Jerman...
---------------------------------------------------------------------------
KRIEGSMARINE
Admiral Wilhelm Canaris (1887-1945). Di foto kiri adalah Canaris sebagai kapten U-boat dalam Perang Dunia Pertama, tepatnya tahun 1918, sementara foto kanan adalah dia sebagai Admiral di tahun 1940. Perasaan wajahnya nggak banyak berubah ya? Tetep aja tua!
Admiral Paul Wenneker (1890-1979) ketika masa muda sebagai Leutnant zur See di tahun 1913 (kiri), dan setelah menjadi Vizeadmiral sekaligus atase militer Jerman di Tokyo tahun 1944
---------------------------------------------------------------------------
FREIWILLIGEN
---------------------------------------------------------------------------
FREIWILLIGEN
Waffen-Oberscharführer der SS Harald Nugiseks (22 Oktober 1921 - 2 Januari 2014) dilahirkan di peternakan Vanaõu, desa Karjaküla, Särevere Parish, Järva maakond (Estonia). Dia secara sukarela bergabung dengan Estee Legion (Legiun Estonia) tahun 1943. Nugiseks dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 9 April 1944 sebagai sebagai Waffen-Unterscharführer der SS dan Zugführer di 1.Kompanie / I.Bataillon / SS-Freiwiligen-Grenadier-Regiment 46 (estnische Nr.2) / 20.Estnische SS-Freiwilligen-Division / III.(Germanische) SS-Panzerkorps) / Armee-Abteilung Narwa / Heeresgruppe Nord setelah berhasil merebut jembatan Vaasa-Siivertsi-Vepsküla dari tangan pasukan Soviet. Berkali-kali usaha sebelumnya telah gagal dan batalyon Nugiseks kehilangan hampir semua perwiranya. Sang Bintara lalu maju ke depan untuk menerima tongkat komando serangan. Segera dia merubah taktik: Semua suplai granat tangan dibawa ke front menggunakan kereta ski sehingga para penyerang tidak usah bolak-balik ke belakang melintasi ladang ranjau manakala suplai habis. Dengan granat kini dengan mudah disalurkan dari tangan ke tangan melalui parit pertahanan, pasukan Soviet yang mempertahankan jembatan menjadi terdsak dari utara melalui serangan bergelombang, dan akhirnya jembatan yang vital itu pun berhasil diduduki. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (21 Desember 1943); Verwundetenabzeichen in Schwarz (21 Desember 1943); Eisernes Kreuz II.Klasse (27 Februari 1944); serta Eisernes Kreuz I.Klasse (7 Maret 1944)
Sumber :
Foto koleksi pribadi Gareth Collins
www.acesofww2.com
www.deutsche-marinesoldaten.de
www.epier.com
www.geocities.com
www.pourlemerite.org
www.rommel-lebt.com
www.wehrmacht-awards.com
www.ww2gravestone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar