Jagoan Stuka Martin Moßdorf menerima Ritterkreuz dari tangan General der Flieger Hans Seidemann pada tanggal 3 September 1942. Di belakangnya berdiri perwira Luftwaffe yang mengenakan topi Hermann-Meyer
Upacara penganugerahan Ritterkreuz untuk Oberleutnant der Reserve Max Wandrey (Chef 11.Kompanie/Jäger-Regiment 1 "Brandenburg") yang diselenggarakan tanggal 9 Januari 1944. Nantinya Wandrey bakal menerima juga Eichenlaub #787 tanggal 16 Maret 1945 sebagai Major der Reserve dan komandan II.Bataillon/Jäger-Regiment 1 "Brandenburg". Dari kiri ke kanan: Oberstleutnant Wilhelm Walther, Oberleutnant der Reserve Max Wandrey dan General der Flieger Helmuth Felmy (mengenakan topi khas yang dinamakan sebagai "Hermann Meyer")
Upacara penganugerahan Ritterkreuz untuk Oberleutnant der Reserve Max Wandrey (Chef 11.Kompanie/Jäger-Regiment 1 "Brandenburg") yang diselenggarakan tanggal 9 Januari 1944. Nantinya Wandrey bakal menerima juga Eichenlaub #787 tanggal 16 Maret 1945 sebagai Major der Reserve dan komandan II.Bataillon/Jäger-Regiment 1 "Brandenburg". Dari kiri ke kanan: Oberstleutnant Wilhelm Walther, Oberleutnant der Reserve Max Wandrey dan General der Flieger Helmuth Felmy (mengenakan topi khas yang dinamakan sebagai "Hermann Meyer")
Dua orang personil Divisi Panzer "Hermann-Göring" (perhatikan pita lengan yang sedikit nongol di Unteroffizier sebelah kiri) dengan topi Hermann-Meyer mereka di Tunisia
Salah satu contoh topi Hermann Meyer. Perhatikan jenis kainnya yang lebih tebal dan berat dibandingkan dengan topi Afrikakorps biasa yang menjadi acuannya!
Profil topi Hermann Meyer
Prajurit Luftwaffe dengan topi Hermann Meyer
Unit Kriegsmarine pun ikut-ikutan menggunakan topi Hermann Meyer, tapi tentunya dengan emblem mereka sendiri!
Profil topi Hermann Meyer
Prajurit Luftwaffe dengan topi Hermann Meyer
Unit Kriegsmarine pun ikut-ikutan menggunakan topi Hermann Meyer, tapi tentunya dengan emblem mereka sendiri!
Oleh : Alif Rafik Khan
Topi ini adalah salah satu topi yang terlihat anggun dipandang (setidaknya menurut pandangan saya). Nama resminya adalah Troppenschirmmütze, tapi lebih populer dipanggil dengan topi "Hermann Meyer". Lah, kenapa namanya kok belekok samidhin gitu? Soalnya diambil dari nama panglima Luftwaffe Hermann Göring, yang mendapat nama panggilan "Meyer" (silakan lihat asal-usulnya DISINI). Topi ini diperuntukkan untuk semua pangkat, dan bukan hanya penggede saja. Topi ini menjadi ekslusif dan jarang terlihat karena pembuatannya yang mahal dan makan waktu, sehingga otomatis tak pernah tersedia cukup untuk semua prajurit. Selain itu, topi ini juga lumayan berat dan susah dimasukkan ke dalam saku baju/celana ketika tiba waktunya memakai helm baja di kepala. Karena hal ini lah maka kebanyakan topi Hermann Meyer akhirnya nongkrong di kepala para perwira rendahan dan tinggi, dan beberapa di antaranya tetap menggunakan topi ini dari kampanye di Italia sampai akhir perang, jauh setelah pasukan Jerman mampret dai Afrika. Topi ini sendiri berhenti diproduksi setelah tahun 1942, ketika Luftwaffe meng-copy model topi Afrika Korps Angkatan Darat, tapi dengan warna kuning kecoklatan khas Luftwaffe daripada warna kuning zaitun standar Angkatan Darat.
Beberapa sejarawan telah menyatakan adanya contoh topi macam ini versi perwira dengan garis perak dan insignia dari emas, tapi tentunya ini adalah topi khusus pesanan individu dari tailor. Topi standarnya sendiri 100% terbuat dari katun, dan mempunyai garis di beberapa tempat di sekitar ubun-ubun. Beberapa topi mempunyai garis tambahan di bagian atas dari pita topi, tapi tidak semuanya seperti ini.
Topi Hermann Meyer tercatat digunakan di medan perang Afrika Utara (oleh Fallschirmjäger dari Brigade Ramcke), Sisilia, Italia, Yugoslavia, Yunani, dan wilayah Laut Hitam.
Sumber :
Buku "Afrikakorps 1941-1943" karya Gordon Williamson
www.balmungoutfitters.com
www.germanmilitaria.com
www.heinzmigeod.com
www.kegans-militaria.webstarts.com
www.lostbatallions.com
www.wehrmacht-awards.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar