Kamis, 06 Maret 2014

Album Foto 7. Flieger-Division / 1. Fallschirmjäger-Division

 
Generalleutnant Kurt Student (Kommandeur 7. Flieger-Division) menginspeksi para mantan anggota Sturmgruppe "Stahl" / Sturm-Abteilung "Koch" yang masih hidup setelah penyerbuan Eben-Emael sekaligus memberi selamat pada mereka yang telah mendapatkan medali, tanggal 16 Mei 1940. Dari kiri ke kanan: Major Walter Koch (sedikit tertutup oleh Student), General der Flieger Kurt Student, Hauptmann Gustav Altmann, Oberleutnant Helmut Ringler, Leutnant Rudolf Toschka, Leutnant Hans Jungwirt dan Feldwebel Helmut Arpke. Sisa dua lagi yang paling kanan saya ora gelem wadon bae ble'e-ble'e


 
Generalleutnant Kurt Student (Kommandeur 7. Flieger-Division) bersama dengan Major im Generalstab Heinrich Trettner (Ia Erster Generalstabsoffizier 7. Flieger-Division) dalam sebuah perjamuan makan di tahun 1940. Yang saya tidak mengerti dalam foto ini adalah, Trettner mengenakan Ritterkreuz di lehernya sementara Student tidak, padahal Student mendapatkannya lebih dulu (12 Mei 1940) dibandingkan Trettner (24 Mei 1940)! Bisa jadi Ritterkreuz di leher Trettner merupakan hasil manipulasi foto, sebuah praktek yang sudah sering dilakukan dari masa perang untuk menunjukkan bahwa orang dalam foto tersebut adalah Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz). Tapi kalaupun begitu, mengapa pula cuma Trettner saja yang "dipoles" sementara Student tidak? Au ah gelap!


 

Ritterkreuzträger Major der Reserve Josef Barmetler bersama dengan anggota Fallschirmjäger lainnya. Dia meraih Ritterkreuz-nya setelah berakhirnya Pertempuran Kreta tanggal 9 Juli 1941 sebagai seorang Oberleutnant der Reserve dan Führer 7.Kompanie / II.Bataillon / Luftlande-Sturm-Regiment 1 / 7.Flieger-Division. Selain penyerbuan Benteng Eben-Emael tahun 1940, Pertempuran Kreta merupakan palagan yang melambungkan nama kesatuan Fallschirmjäger - sekaligus juga menjatuhkannya. Pada akhirnya mereka memang berhasil menduduki pulau yang dipertahankan dengan sangat kuat tersebut, tapi kemenangan mereka adalah "Pyrrhic Victory" (kemenangan yang harus dibayar dengan sangat mahal): tercatat 2.124 orang yang terbunuh, 1.917 hilang, 2.640 terluka, dan 17 yang tertangkap (total 6.698 orang). Begitu besarnya jumlah korban tersebut sehingga dari sejak Kreta Hitler tidak pernah memerintahkan operasi udara Fallschirmjäger dalam skala besar lagi!



 General der Fallschirmtruppe Kurt Student (Kommandierender General Fallschirmjäger / XI. Fliegerkorps) menginspeksi pasukan kehormatan Fallschirmjäger dalam acara verleihung (penganugerahan medali) Deutsches Kreuz in Gold #25/83 untuk Major Erich Pietzonka (Kommandeur II.Bataillon / Fallschirmjäger-Regiment 2 / 7.Flieger-Division / XI.Fliegerkorps / Luftflotte 4) tanggal 4 Agustus 1942. Pietzonka nantinya meraih dua medali yang lebih bergengsi: Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #1345 (5 September 1944) mit Eichenlaub #584 (16 September 1944). BTW, dalam foto di atas dia adalah orang yang mengenakan FJ-helm yang mengiringi Student dalam inspeksinya
-----------------------------------------------------------------------

PERAIH RITTERKREUZ

Major Gustav Altmann (13 April 1912 – 20 Februari 1981) masuk sekolah polisi sebagai Polizeianwärter tanggal 9 April 1931 sebelum kemudian ditempatkan di Landespolizeigruppe " Wecke " yang nantinya berganti nama menjadi Regiment " General Göring " (waktu itu kepolisian berada di bawah komando Hermann Göring). Dalam penyerangan ke Polandia Altmann telah menjadi Leutnant di 1.Kompanie / Fallschirmjäger-Regiment 1. Dalam persiapan untuk kampanye di Barat, dia dipanggil untuk bertugas sebagai perwira di Sturm-Abteilung "Koch" (juga dikenal sebagai Luftlande-Sturm-Abteilung), dan menjalani latihan konstan selama enam bulan demi untuk merebut Benteng Eben Emael. Sturm-Abteilung "Koch" dibagi lagi menjadi beberapa Sturmgruppen, dan Altmann diserahi tanggungjawab sebagai komandan Sturmgruppe "Stahl" yang tugas utamanya menduduki jembatan Veldwezelt yang melintasi Albert-Kanal. Ketika penyerbuan ke Barat dimulai tanggal 10 Mei 1940, Sturmgruppe "Stahl" mendarat di jembatan tujuannya jam 05:24 subuh menggunakan glider yang tak bersuara. Mereka segera melaksanakan tugasnya untuk menduduki jembatan sebelum sempat diledakkan oleh pasukan Belgia yang bertahan. Tidak hanya itu, Altmann dan anakbuahnya mampu menahan usaha pasukan bantuan musuh dari Divisi Infanteri ke-7 Belgia yang berusaha menduduki kembali jembatan, sampai akhirnya pasukan bantuan Jerman dari Schützen-Regiment 33 tiba. Perlu diketahui bahwa Veldwezelt merupakan satu-satunya jembatan yang menghubungkan Vormarschweg dengan Antwerpen sehingga pendudukannya secara utuh oleh pasukan Jerman sangatlah vital. Atas prestasinya tersebut Altmann dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 12 Mei 1940 sebagai Oberleutnant dan Führer Sturmgruppe "Stahl" / Sturm-Abteilung "Koch" / 7.Flieger-Division / VII.Fliegerkorps / Luftflotte 2, juga kenaikan pangkat sebagai Hauptmann tanggal 16 Mei 1940. Setelah itu Altmann ikut serta dalam penyerbuan ke Kreta melalui udara tanggal 22 Mei 1941 sebagai komandan 2.Kompanie / Sturm-Regiment 1. Ternyata penyerbuan kali ini menjadi bencana ketika Altmann dan 150 orang anakbuahnya mendarat di Semenanjung Akrotiri hanya untuk mendapati bahwa pihak Inggris telah menunggu mereka! Dalam pembantaian yang kemudian terjadi, 108 orang anggota kompi ke-2 menjadi korban, sementara Altmann sendiri (bersama Zugführer Oberleutnant Möhr dan Leutnant Rümmler) ditangkap oleh musuh. Mereka menjalani sisa perang sebagai tawanan perang, dan bahkan Altmann mendapat kenaikan pangkatnya sebagai Major (24 Agustus 1942) dalam posisi itu! Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Fallschirmschützenabzeichen der Luftwaffe; Dienstauszeichnung der Wehtmacht IV.Klasse 4 jahre; Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse (dua-duanya 12 Mei 1940, barengan dengan Ritterkreuz!); Ärmelband Kreta; serta disebutkan namanya dalam Wehrmachtbericht edisi 9 Juni 1941


 Oberleutnant der Reserve Helmut Arpke (20 Maret 1917 - 16 Januari 1942) bergabung dengan Luftwaffe tanggal 1 Oktober 1935 dan saat Perang Dunia II dimulai menjadi anggota batalyon pertama Fallschirmjäger-Regiment 1. Dalam persiapan kampanye di Barat dan penyerangan mendadak Benteng Eben-Emael, Arpke dimasukkan ke Sturm-Abteilung "Koch", tepatnya Sturmgruppe "Stahl" di bawah komando Oberleutnant Gustav Altmann dengan tugas untuk menduduki secara utuh jembatan Veldwezelt yang melintasi Kanal Albert. Pada Hari H, glider-glider Jerman mengejutkan pasukan yang bertahan sehingga jembatan tersebut berhasil dikuasai hanya dalam waktu 10 menit! Tugas belumlah selesai, dan Arpke dari peleton zeni melakukan hal luar biasa dengan mematikan pemicu bom di jembatan yang dipasang oleh pasukan Belgia walaupun di tengah hujan peluru! Tidak hanya itu, dia juga berperan penting menetralisasi bunker senapan mesin di barat jembatan dan melepaskan semua kunci pengaman disana. Atas prestasinya tersebut dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 13 Mei 1940 sebagai Feldwebel di Sturmgruppe "Stahl" / Sturm-Abteilung "Koch" / 7.Flieger-Division / VII.Fliegerkorps / Luftflotte 2. Setelahnya Arpke terlibat dalam penyerbuan udara ke Kreta dan juga kampanye darat di Rusia. Disinilah Leutnant der Reserve Arpke, sebagai Führer 3.Kompanie / Fallschirmjäger-Sturm-Regiment 1, gugur karena luka-lukanya dalam pertempuran di Jekowlewka Schaikowka tanggal 16 Januari 1942. Secara anumerta pangkatnya dinaikkan menjadi Oberleutnant der Reserve (1 April 1942). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Fallschirmschützenabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse (dua-duanya 12 Mei 1940); Dienstauszeichnung der Wehrmacht III.Klasse; Ärmelband "KRETA" (1941); serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (anumerta, 1942)


Major der Reserve Josef Barmetler (11 Maret 1904 - 20 Februari 1945) bergabung dengan 19. (Bayerische) Infanterie-Regiment tanggal 2 April 1924. Dia sempat "melanglang buana" ke Gebirgsjäger-Regiment 99 (1935) dan Infanterie-Regiment 316 (1939) sebelum berlabuh di Sturm-Regiment Fallschirmjäger tahun 1940 sehingga secara resmi berpindah dari Heer ke Luftwaffe. Dalam Pertempuran Kreta, Barmetler menjadi komandan kompi yang bertugas menduduki sebuah bukit di sekitar lapangan udara Maleme. Ketika bukit tersebut berhasil dikuasai (dengan menawan 4 perwira serta 100 prajurit), Barmetler menyadari pasukan Gebirgsjäger yang sedang bertempur di Galatas mendapat kesulitan. Bahkan sebelum komandan batalyonnya (Major Eduard Stentzler) memberi perintah, dia segera membawa sebagian dari kompinya untuk membantu rekan-rekan seperjuangannya yang sedang terkepung tersebut. Dengan memutar dari belakang dia menghantam elemen dari 5th New Zealand Brigade, yang begitu terkejut sehingga mereka terpaksa mundur meninggalkan dataran tinggi yang sangat strategis. Barmetler terluka dalam pertempuran ini, tapi jerih payahnya terbayar ketika dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 9 Juli 1941 sebagai Oberleutnant der Reserve dan Führer 7.Kompanie / II.Bataillon / Luftlande-Sturm-Regiment 1 / 7.Flieger-Division / XI.Fliegerkorps / Luftflotte 4, sekaligus kenaikan pangkat menjadi Hauptmann d.R. tanggal 25 Juli 1941. Setelah sembuh dari luka-lukanya, Barmetler menjadi staff Fallschirmjäger-Regiment 1 dan kemudian menjadi komandan batalyon. Ternyata pendaratan yang tidak sempurna sewaktu terjun di atas Kreta membawa pengaruh yang besar. Kondisinya semakin memburuk dari waktu ke waktu dan akhirnya dia meninggal dunia di kampung halamannya, Kempten im Allgäu, tanggal 20 Februari 1945 karena luka bawaannya tersebut (sumber lain menyebutkan meninggal di sebuah rumah sakit di Bonn). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (22 Juni 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (18 Juni 1941)


Hauptmann der Reserve Heinz Paul Adolff (29 Juni 1914 – 17 Juli 1943) adalah Führer Fallschirm-Pionier-Bataillon 1 / 1.Fallschirmjäger-Division yang terluka parah saat berusaha menghancurkan jembatan Primasole yang melintasi sungai Simeto (Italia) saat berlangsungnya invasi Sekutu atas pulau Sisilia. Adolff berupaya meledakkan jembatan strategis tersebut agar pasukan Inggris tidak bisa menyeberanginya. Dua kali usahanya berakhir dengan kegagalan. Di usahanya yang ketiga dia dengan berani mengemudikan sebuah truk yang membawa dua buah bom berat menuju jembatan. Bom tersebut meledak dan jembatan hancur, tapi Adolff sendiri mengalami luka parah di sekujur tubuhnya, dan meninggal tak lama kemudian. Jasadnya kemudian dikebumikan di Deutscher Soldatenfriedhof Motta San Anastasia, Plot:4. Baris:6. Kuburan:1-27. Tindakan heroiknya membuat pasukan Inggris, yang berusaha menerobos garis belakang Jerman, membatalkan usaha mereka. Atas jasa-jasanya tersebut, sang perwira Zeni dinaikkan pangkatnya secara anumerta menjadi Major der Reserve tanggal 18 November 1943 sekaligus dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 26 Maret 1944. Medali-medali lain yang diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse (2 Juni 1940) dan I.Klasse (27 Juni 1940); Fallschirmschützenabzeichen der Luftwaffe; serta Deutsches Kreuz in Gold (19 Maret 1942)


Major Herbert Abratis (21 Maret 1918 - 29 Maret 1945) mencicipi medan pertempuran dari sejak Narvik, Prancis, Kreta, Rzhev, Orel, Sisilia, Cassino, sampai ke Oder. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 24 Oktober 1944 sebagai Hauptmann dan Führer II.Bataillon / Fallschirmjäger-Regiment 1 / 1.Fallschirmjäger-Division / XXVI.Armeekorps / 10.Armee setelah berhasil menahan serbuan pasukan Sekutu dalam pertempuran di Cassino, Italia. Medali-medali lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (19 Juni 1941) dan I.Klasse (27 Agustus 1942); Verwundetenabzeichen in Silber; Fallschirmschützenabzeichen (1940); Erdkampfabzeichen der Luftwaffe; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42; Ärmelband Kreta; serta Deutsches Kreuz in Gold (15 Maret 1943)

Sumber :
DVD "Die Ritterkreuzträger 1939 bis 1945 im Bild" dari Deutsches Wehrkundearchiv
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi pribadi Edgar Alcidi
Foto koleksi pribadi William "Bill" Petz
www.en.wikipedia.org
www.forum.axishistory.com
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.thirdreich.ca 
www.wehrmacht-awards.com
www.ww2awards.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar