Oberst Günther Angern (Kommandeur II.Bataillon / Schützen-Brigade / II.Armeekorps / Armeeoberkommando 4 / Heeresgruppe B) di hari penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #145 yang diserahkan langsung oleh Generalmajor Ludwig Crüwell (Kommandeur 11. Panzer-Division) tanggal 7 Agustus 1940. Dia mendapatnya setelah ikut berpartisipasi dalam gerak terobosan di sekitar jembatan Anzien dan St. Datharine, sebelah utara Arras, tanggal 23 Mei 1940, juga penyeberangan di Bethune (St. Aubin) dan Dampierre tanggal 10 Juni 1940. Rekomendasinya masuk tanggal 18 Juli 1940, dikonfirmasi tanggal 26 Juli 1940, dan disetujui tanggal 5 Agustus 1940
Oberfeldwebel Adolf Sermond (Zugführer di 5.Kompanie / Panzer-Regiment 15 / 11.Panzer-Division) berdiri di depan makam dua orang mantan awak Panzer III yang dikomandaninya, Feldwebel Erich Plasa (24 Juni 1913 - 8 Juli 1941) dan Gefreiter Herbert Engewicht (4 Maret 1912 - 8 Juli 1941) yang gugur dalam pertempuran di dekat Berdichev, Rusia
Foto ini diambil beberapa waktu sebelum pertempuran di Berdichev tanggal 8 Juli 1941 yang menewaskan Feldwebel Erich Plasa dan Gefreiter Herbert Engewicht, dan bisa dibilang merupakan salah satu dari foto terakhir mereka berdua (meskipun saya nggak tahu yang mana Plasa atau Engewicht). Yang jelas, komandan mereka, Oberfeldwebel Adolf Sermond (Zugführer di 5.Kompanie / Panzer-Regiment 15 / 11.Panzer-Division), berdiri paling kiri menyandar di Panzerkampfwagen III. Sermond sendiri selamat sampai akhir perang
Generalmajor Hermann Balck (Kommandeur 11. Panzer-Division) merundingkan strategi pertempuran bersama dengan Oberstleutnant Theodor Graf Schimmelmann von Lindenburg (Kommandeur Panzer-Regiment 15 / 11.Panzer-Division) di wilayah Don (Uni Soviet), musim dingin 1942/1943. Ketika 6. Armee dikepung oleh pasukan Soviet di Stalingrad, front selatan Jerman terancam keruntuhan massal. Balck saat itu memimpin 11. Panzer-Division jauh di utara, 650km dari kota tersebut. Tak lama kemudian dia diperintahkan untuk bergerak ke selatan demi menstabilkan front yang kritis. Pada saat itu 5th Tank Army Soviet sedang berusaha menerobos maju menyeberangi sungai Dnieper, dan satu-satunya unit yang bisa diandalkan di dekatnya adalah divisi Balck. Perbedaan kekuatan di antara kedua belah pihak benar-benar njomplang: perbandingannya adalah 7:1 dalam hal jumlah tank, 11:1 jumlah infanteri, dan 20:1 jumlah artileri! Tapi Balck tidak gentar sedikitpun. Dengan memimpin paling depan, dia mampu menangkal setiap manuver yang dilancarkan musuhnya. Berkali-kali dia menangkis, mengelakkan, mengejutkan, dan memusnahkan detasemen-detasemen Soviet yang dikirimkan kepadanya. Kata-kata penyemangat favoritnya saat itu adalah "Perjalanan di malam hari menyelamatkan darah". Melalui serangkaian pertempuran, kemampuannya yang luar biasa dalam menggerakkan pasukan memampukan sebiji divisi panzernya menghancurkan sedikit demi sedikit pasukan Soviet yang jauh lebih kuat. Dalam hanya beberapa bulan peperangan di musim dingin 1942/1943, divisinya tercatat menghancurkan tidak kurang dari 1000 tank musuh! Tentu saja Hitler tidak tutup mata atas prestasi pinilih jenderalnya tersebut, dan dua kali Balck diundang ke Führerhauptquartier untuk menerima Eichenlaub (20 Desember 1942) serta Schwerter (4 Maret 1943)
Acara jamuan makan untuk merayakan penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes bagi "baby face" Unteroffizier der Reserve Günther Bartsch (Gruppenführer di 2.Kompanie / I.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 110 / 11.Panzer-Division) yang mendapatkannya tanggal 12 November 1943 setelah menunjukkan keberanian luar biasa dengan menyerang bagian samping batalyon Tentara Merah dalam pertempuran memperebutkan Bukit 180 di Poltava. Upacara penganugerahan terpaksa dilakukan di Lazarett Birkenfeld/Nahe karena Bartsch sedang menjalani perawatan atas luka-luka yang dialaminya dalam pertempuran tersebut. Di sebelah kiri adalah Oberst Albert Henze (Kommandeur Panzergrenadier-Regiment 110 / 11.Panzer-Division)
----------------------------------------------------------------------------
KOMMANDEUR
Generalleutnant Günther Angern (5 Maret 1893 – 2 Februari 1943) masuk dinas militer tanggal 1 April 1911 dan telah berpangkat Oberleutnant di akhir Perang Dunia Pertama. Dia bertugas di berbagai unit kavaleri dalam masa antar-perang, serta menjadi Oberst dan Kommandeur 3. Schützen-Brigade saat Perang Dunia II pecah. Tanggal 4 Desember 1939 gantian 11. Schützen-Brigade yang merasakan kepemimpinannya, dan disnilah Angern mendapatkan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 7 Agustus 1940 sebagai Oberst dan Kommandeur 11.Schützen-Brigade / II.Armeekorps / 4.Armee / Heeresgruppe B setelah dia ikut berpartisipasi dalam terobosan pasukan Jerman di sekitar jembatan Anzien dan St. Datharine, sebelah utara Arras, tanggal 23 Mei 1940, juga penyeberangan di Bethune (St. Aubin) dan Dampierre tanggal 10 Juni 1940. Rekomendasinya masuk tanggal 18 Juli 1940, dikonfirmasi tanggal 26 Juli 1940, dan disetujui tanggal 5 Agustus 1940. Angern menjadi komandan 11. Panzer-Division tanggal 15 Agustus 1941, dan hanya berselang 9 hari kemudian terluka parah dalam pertempuran sehingga tampuk kepemimpinannya berganti lagi Hans-Karl Freiherr von Esebeck! Setelah sembuh dia menjadi komandan divisi panzer yang lain, 16. Panzer-Division, periode 25 September 1942 - 2 Februari 1943. Di tanggal yang terakhir inilah sang perwira berbakat memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di kantong Stalingrad saat 6. Armee menyerah pada Tentara Merah. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (1934); Dienstauszeichnung der Wehrmacht I.Klasse 25 jahre (2 Oktober 1936); Magyar Érdemrend Középkereszt je (Hungaria, 26 Oktober 1938); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (18 September 1939) dan I.Klasse (9 Oktober 1939); Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938; Medaille zur Erinnerung an die Heimkehr des Memellandes (1939); Panzerkampfabzeichen in Bronze; Voenen Orden "Za Hrabrost" III.Stepen 1.klas (Bulgaria); 1939 Verwundetenabzeichen in Silber; Anerkennungsurkunde des Oberbefehlshabers des Heeres (7 Juli 1941); Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS (22 Juli 1941); serta Deutsches Kreuz in Gold (8 Maret 1942)
----------------------------------------------------------------------------
PERAIH RITTERKREUZ
Unteroffizier Alois Assmann (3 Juni 1913 - 26 Oktober 1987) adalah prajurit biasa dengan keberanian luar biasa. Di akhir Agustus 1942 posisi pertahanan 11. Panzer-Division (dimana dia bergabung) mendapat serangan dahsyat dari pasukan Rusia di wilayah Voronezh-Livny. Setelah bombardir artileri pembuka, gabungan pasukan infanteri dan tank Tentara Merah menyerbu masuk ke beberapa wilayah yang dijaga oleh prajurit Jerman. Melihat bahwa beberapa lubang pertahanan rekannya telah diduduki musuh, Assmann tidak kendor semangat. Bukannya mundur, dia berahan habis-habisan hanya dengan bermodalkan senjata PaK (Panzerabwehranone alias anti-tank) 5cm melawan tank-tank musuh yang makin mendekat. Saya tak usah menceritakan seperti apa pertempuran yang terjadi (lengkapnya ada di novel Enny Errow yang berjudul "Desahan Walang kekek"), yang jelas di akhir pertempuran Assmann tetap selamat sementara di sekelilingnya sembilan tank Rusia teronggok hancur! Sebagai penghargaan atas keteguhan hati dan keberaniannya dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 18 September 1942 sebagai Obergefreiter dan Richtschütze di 1.Kompanie / Panzerjäger-Abteilung 61 / 11.Panzer-Division / XXXXI.Panzerkorps / 2.Panzerarmee / Heeresgruppe Mitte. Dia tercatat sebagai satu-satunya prajurit (bukan bintara apalagi perwira) dari 11. Panzer-Division yang mendapat penghargaan setinggi itu! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (29 Juli 1941) dan I.Klasse (25 Agustus 1942); Allgemeines-Sturmabzeichen; Verwundetenabzeichen in Silber; serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (30 Agustus 1942)
Unteroffizier Günther Bartsch (22 April 1920 - 6 Maret 1990) bergabung dengan Schützen-Regiments (motorisiert) 110 pada tanggal 28 Agustus 1939. Dia terluka pertama kali tanggal 7 September 1943. Sebelumnya, tanggal 3-4 September 1943, dalam pertempuran memperebutkan Bukit 180 di Poltava, pasukan Soviet berhasil menerobos pertahanan unit batalyon yang berdekatan sehingga posisi batalyon tempat Bartsch pun terancam digulung dari luar. Unteroffizier Bartsch bersama dengan anakbuahnya kemudian memutari bukit dan menyerang balik pasukan penyerang musuh dari arah samping sehingga menimbulkan korban besar di pihak lawan yang terkejut. Serangan balik yang tidak terduga ini membuat pasukan Rusia menghentikan serangannya dan berbalik menghadapi Bartsch dan rekan-rekannya, dengan demikian memberi waktu bagi batalyon Jerman yang ditekan habis-habisan untuk menggalang pertahanan dan mengusir musuh. Atas prestasinya tersebut Bartsch dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 12 November 1943 sebagai Unteroffizier der Reserve dan Gruppenführer di 2.Kompanie / I.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 110 / 11.Panzer-Division / III.Armeekorps / 8.Armee / Heeresgruppe Süd setelah mendapatkan rekomendasi dari Bataillonskommandeur Hauptmann Karl Thieme, dan penganugerahannya pun harus dilakukan di rumah sakit Birkenfeld/Nahe karena sang pahlawan sedang mendapatkan perawatan intensif atas luka-lukanya. Selama masa pemulihan, Bartsch bertugas sebagai instruktur di Panzergrenadier-Ersatz- und Ausbildungs-Bataillon 110 di Gleiwitz. Pada bulan Januari 1945 dia bertugas di unit Volkssturm Silesia dan kembali terluka dalam pertempuran sehingga ketika perang berakhir dia masih menjalani perawatan di Reserve-Lazarett Traunstein. Setelahnya Bartsch bergabung dengan Bundeswehr sebagai perwira cadangan dan pensiun dengan pangkat Oberstleutnant. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: DRL Sportabzeichen; Medaille Winterschlacht im Osten (1942); Eisernes Kreuz II.Klasse (5 April 1943); Eisernes Kreuz I.Klasse (28 Agustus 1943); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber; Krimschild; Verwundetenabzeichen in Silber; Ehrenkreuz der Bundeswehr für Tapferkeit in Gold; pin DLRG (Deutsche Lebens-Rettungs-Gesellschaft); Deutsche Verkehrswacht; serta Johanniterorden
----------------------------------------------------------------------------
PERAIH DEUTSCHES KREUZ IN GOLD
Foto ini diambil tanggal 8 April 1941 saat berlangsungnya kampanye pasukan Jerman di Balkan dan memperlihatkan ranpur Sd Kfz.251 Wehrmacht dari 11. Panzer-Division / XIV Armeekorps (motorisiert) / 12.Armee sedang bergerak maju melintasi konvoy tank-tank dari jenis Panzerkampfwagen II serta sebuah truk Yugoslavia yang terbakar di kota Niš di Serbia. Setelah menduduki kota ini, 11. Panzer-Division (dibawah pimpinan Generalleutnant Ludwig Crüwell) bergerak menuju Beograd dan Sarajevo
Oberfeldwebel Adolf Sermond (Zugführer di 5.Kompanie / Panzer-Regiment 15 / 11.Panzer-Division) berdiri di depan makam dua orang mantan awak Panzer III yang dikomandaninya, Feldwebel Erich Plasa (24 Juni 1913 - 8 Juli 1941) dan Gefreiter Herbert Engewicht (4 Maret 1912 - 8 Juli 1941) yang gugur dalam pertempuran di dekat Berdichev, Rusia
Foto ini diambil beberapa waktu sebelum pertempuran di Berdichev tanggal 8 Juli 1941 yang menewaskan Feldwebel Erich Plasa dan Gefreiter Herbert Engewicht, dan bisa dibilang merupakan salah satu dari foto terakhir mereka berdua (meskipun saya nggak tahu yang mana Plasa atau Engewicht). Yang jelas, komandan mereka, Oberfeldwebel Adolf Sermond (Zugführer di 5.Kompanie / Panzer-Regiment 15 / 11.Panzer-Division), berdiri paling kiri menyandar di Panzerkampfwagen III. Sermond sendiri selamat sampai akhir perang
Generalmajor Hermann Balck (Kommandeur 11. Panzer-Division) merundingkan strategi pertempuran bersama dengan Oberstleutnant Theodor Graf Schimmelmann von Lindenburg (Kommandeur Panzer-Regiment 15 / 11.Panzer-Division) di wilayah Don (Uni Soviet), musim dingin 1942/1943. Ketika 6. Armee dikepung oleh pasukan Soviet di Stalingrad, front selatan Jerman terancam keruntuhan massal. Balck saat itu memimpin 11. Panzer-Division jauh di utara, 650km dari kota tersebut. Tak lama kemudian dia diperintahkan untuk bergerak ke selatan demi menstabilkan front yang kritis. Pada saat itu 5th Tank Army Soviet sedang berusaha menerobos maju menyeberangi sungai Dnieper, dan satu-satunya unit yang bisa diandalkan di dekatnya adalah divisi Balck. Perbedaan kekuatan di antara kedua belah pihak benar-benar njomplang: perbandingannya adalah 7:1 dalam hal jumlah tank, 11:1 jumlah infanteri, dan 20:1 jumlah artileri! Tapi Balck tidak gentar sedikitpun. Dengan memimpin paling depan, dia mampu menangkal setiap manuver yang dilancarkan musuhnya. Berkali-kali dia menangkis, mengelakkan, mengejutkan, dan memusnahkan detasemen-detasemen Soviet yang dikirimkan kepadanya. Kata-kata penyemangat favoritnya saat itu adalah "Perjalanan di malam hari menyelamatkan darah". Melalui serangkaian pertempuran, kemampuannya yang luar biasa dalam menggerakkan pasukan memampukan sebiji divisi panzernya menghancurkan sedikit demi sedikit pasukan Soviet yang jauh lebih kuat. Dalam hanya beberapa bulan peperangan di musim dingin 1942/1943, divisinya tercatat menghancurkan tidak kurang dari 1000 tank musuh! Tentu saja Hitler tidak tutup mata atas prestasi pinilih jenderalnya tersebut, dan dua kali Balck diundang ke Führerhauptquartier untuk menerima Eichenlaub (20 Desember 1942) serta Schwerter (4 Maret 1943)
Acara jamuan makan untuk merayakan penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes bagi "baby face" Unteroffizier der Reserve Günther Bartsch (Gruppenführer di 2.Kompanie / I.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 110 / 11.Panzer-Division) yang mendapatkannya tanggal 12 November 1943 setelah menunjukkan keberanian luar biasa dengan menyerang bagian samping batalyon Tentara Merah dalam pertempuran memperebutkan Bukit 180 di Poltava. Upacara penganugerahan terpaksa dilakukan di Lazarett Birkenfeld/Nahe karena Bartsch sedang menjalani perawatan atas luka-luka yang dialaminya dalam pertempuran tersebut. Di sebelah kiri adalah Oberst Albert Henze (Kommandeur Panzergrenadier-Regiment 110 / 11.Panzer-Division)
----------------------------------------------------------------------------
KOMMANDEUR
Generalleutnant Günther Angern (5 Maret 1893 – 2 Februari 1943) masuk dinas militer tanggal 1 April 1911 dan telah berpangkat Oberleutnant di akhir Perang Dunia Pertama. Dia bertugas di berbagai unit kavaleri dalam masa antar-perang, serta menjadi Oberst dan Kommandeur 3. Schützen-Brigade saat Perang Dunia II pecah. Tanggal 4 Desember 1939 gantian 11. Schützen-Brigade yang merasakan kepemimpinannya, dan disnilah Angern mendapatkan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 7 Agustus 1940 sebagai Oberst dan Kommandeur 11.Schützen-Brigade / II.Armeekorps / 4.Armee / Heeresgruppe B setelah dia ikut berpartisipasi dalam terobosan pasukan Jerman di sekitar jembatan Anzien dan St. Datharine, sebelah utara Arras, tanggal 23 Mei 1940, juga penyeberangan di Bethune (St. Aubin) dan Dampierre tanggal 10 Juni 1940. Rekomendasinya masuk tanggal 18 Juli 1940, dikonfirmasi tanggal 26 Juli 1940, dan disetujui tanggal 5 Agustus 1940. Angern menjadi komandan 11. Panzer-Division tanggal 15 Agustus 1941, dan hanya berselang 9 hari kemudian terluka parah dalam pertempuran sehingga tampuk kepemimpinannya berganti lagi Hans-Karl Freiherr von Esebeck! Setelah sembuh dia menjadi komandan divisi panzer yang lain, 16. Panzer-Division, periode 25 September 1942 - 2 Februari 1943. Di tanggal yang terakhir inilah sang perwira berbakat memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di kantong Stalingrad saat 6. Armee menyerah pada Tentara Merah. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (1934); Dienstauszeichnung der Wehrmacht I.Klasse 25 jahre (2 Oktober 1936); Magyar Érdemrend Középkereszt je (Hungaria, 26 Oktober 1938); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (18 September 1939) dan I.Klasse (9 Oktober 1939); Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938; Medaille zur Erinnerung an die Heimkehr des Memellandes (1939); Panzerkampfabzeichen in Bronze; Voenen Orden "Za Hrabrost" III.Stepen 1.klas (Bulgaria); 1939 Verwundetenabzeichen in Silber; Anerkennungsurkunde des Oberbefehlshabers des Heeres (7 Juli 1941); Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS (22 Juli 1941); serta Deutsches Kreuz in Gold (8 Maret 1942)
----------------------------------------------------------------------------
PERAIH RITTERKREUZ
Unteroffizier Alois Assmann (3 Juni 1913 - 26 Oktober 1987) adalah prajurit biasa dengan keberanian luar biasa. Di akhir Agustus 1942 posisi pertahanan 11. Panzer-Division (dimana dia bergabung) mendapat serangan dahsyat dari pasukan Rusia di wilayah Voronezh-Livny. Setelah bombardir artileri pembuka, gabungan pasukan infanteri dan tank Tentara Merah menyerbu masuk ke beberapa wilayah yang dijaga oleh prajurit Jerman. Melihat bahwa beberapa lubang pertahanan rekannya telah diduduki musuh, Assmann tidak kendor semangat. Bukannya mundur, dia berahan habis-habisan hanya dengan bermodalkan senjata PaK (Panzerabwehranone alias anti-tank) 5cm melawan tank-tank musuh yang makin mendekat. Saya tak usah menceritakan seperti apa pertempuran yang terjadi (lengkapnya ada di novel Enny Errow yang berjudul "Desahan Walang kekek"), yang jelas di akhir pertempuran Assmann tetap selamat sementara di sekelilingnya sembilan tank Rusia teronggok hancur! Sebagai penghargaan atas keteguhan hati dan keberaniannya dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 18 September 1942 sebagai Obergefreiter dan Richtschütze di 1.Kompanie / Panzerjäger-Abteilung 61 / 11.Panzer-Division / XXXXI.Panzerkorps / 2.Panzerarmee / Heeresgruppe Mitte. Dia tercatat sebagai satu-satunya prajurit (bukan bintara apalagi perwira) dari 11. Panzer-Division yang mendapat penghargaan setinggi itu! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (29 Juli 1941) dan I.Klasse (25 Agustus 1942); Allgemeines-Sturmabzeichen; Verwundetenabzeichen in Silber; serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (30 Agustus 1942)
Unteroffizier Günther Bartsch (22 April 1920 - 6 Maret 1990) bergabung dengan Schützen-Regiments (motorisiert) 110 pada tanggal 28 Agustus 1939. Dia terluka pertama kali tanggal 7 September 1943. Sebelumnya, tanggal 3-4 September 1943, dalam pertempuran memperebutkan Bukit 180 di Poltava, pasukan Soviet berhasil menerobos pertahanan unit batalyon yang berdekatan sehingga posisi batalyon tempat Bartsch pun terancam digulung dari luar. Unteroffizier Bartsch bersama dengan anakbuahnya kemudian memutari bukit dan menyerang balik pasukan penyerang musuh dari arah samping sehingga menimbulkan korban besar di pihak lawan yang terkejut. Serangan balik yang tidak terduga ini membuat pasukan Rusia menghentikan serangannya dan berbalik menghadapi Bartsch dan rekan-rekannya, dengan demikian memberi waktu bagi batalyon Jerman yang ditekan habis-habisan untuk menggalang pertahanan dan mengusir musuh. Atas prestasinya tersebut Bartsch dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 12 November 1943 sebagai Unteroffizier der Reserve dan Gruppenführer di 2.Kompanie / I.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 110 / 11.Panzer-Division / III.Armeekorps / 8.Armee / Heeresgruppe Süd setelah mendapatkan rekomendasi dari Bataillonskommandeur Hauptmann Karl Thieme, dan penganugerahannya pun harus dilakukan di rumah sakit Birkenfeld/Nahe karena sang pahlawan sedang mendapatkan perawatan intensif atas luka-lukanya. Selama masa pemulihan, Bartsch bertugas sebagai instruktur di Panzergrenadier-Ersatz- und Ausbildungs-Bataillon 110 di Gleiwitz. Pada bulan Januari 1945 dia bertugas di unit Volkssturm Silesia dan kembali terluka dalam pertempuran sehingga ketika perang berakhir dia masih menjalani perawatan di Reserve-Lazarett Traunstein. Setelahnya Bartsch bergabung dengan Bundeswehr sebagai perwira cadangan dan pensiun dengan pangkat Oberstleutnant. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: DRL Sportabzeichen; Medaille Winterschlacht im Osten (1942); Eisernes Kreuz II.Klasse (5 April 1943); Eisernes Kreuz I.Klasse (28 Agustus 1943); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber; Krimschild; Verwundetenabzeichen in Silber; Ehrenkreuz der Bundeswehr für Tapferkeit in Gold; pin DLRG (Deutsche Lebens-Rettungs-Gesellschaft); Deutsche Verkehrswacht; serta Johanniterorden
----------------------------------------------------------------------------
PERAIH DEUTSCHES KREUZ IN GOLD
Oberfeldwebel Adolf Sermond (lahir 1 Maret 1915) dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold tanggal 28 Juli 1943 sebagai Zugführer di 5.Kompanie / Panzer-Regiment 15 / 11.Panzer-Division / XXXXVIII.Armeekorps / 4.Panzerarmee / Heeresgruppe Süd. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 (2 November 1939); Eisernes Kreuz II.Klasse (20 April 1941) dan I.Klasse (9 November 1941); Panzerkampfabzeichen in Silber (3 Juni 1941); Verwundetenabzeichen in Schwarz (27 Agustus 1941, atas luka yang diderita tanggal 12 Agustus 1941), in Silber (16 Februari 1943, atas luka yang dideritanya tanggal 12 Agustus 1941, 12 Agustus 1942, 13 Desember 1942) dan in Gold (6 Mei 1943, atas luka kelima yang dideritanya tanggal 23 Maret 1943); Panzervernichtungsabzeichen in Silber (10 Mei 1942, atas penghancuran sebuah tank KV-1 Soviet menggunakan granat tangan di dekat Berdichev); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1 Agustus 1942); serta Panzerkampfabzeichen in Silber II.Stufe "25" (17 Desember 1943). Sedikit cerita dari proses dia mendapatkan Panzervernichtungsabzeichen: Pertempuran antar tank di persimpangan jalan dekat Berdichev begitu sengitnya sampai-sampai Panzer III milik Sermond bertabrakan dengan tank KV-1 Rusia! Kedua tank sama-sama tak dapat menembak. Tank Rusia tiba-tiba mundur, nampaknya berusaha untuk mencari ruang tembak. Sialnya, di belakang ada rumah yang kemudian runtuh menimpa KV-1 sehingga menghalangi pandangan awaknya. Melihat kesempatan baik, tanpa berpikir panjang Feldwebel Sermond keluar dari tanknya sambil membawa stielhandgranate, menaiki tank lawan dan melemparkan granatnya melalui kubah sebelum musuh membuka pintu keluar lebih besar. Ledakan yang terjadi di dalam tank membuat kesemua awaknya tewas. Beberapa jam kemudian di hari yang sama Bataillonskommandeur Major Theodor Graf Schimmelmann von Lindenburg mengirimkan lima buah panzernya ke lapangan udara Berdichev dan berhasil menghancurkan tujuh tank Rusia serta 12 pesawat yang terparkir di landasan. Foto di atas memperlihatkan Feldwebel Sermond berpose di depan tank KV-1 yang baru saja dilumpuhkannya
Sumber :
www.frontmedal.com
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.wehrmacht-awards.com
www.ww2colorfarbe.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar