Oleh : Allen DeathJagger Core
Pada kesempatan kali ini, ane akan membahas perbandingan dua Reconnaisance Armored Car (Mobil Intai Lapis Baja) milik Amerika dan Jerman. Maaf Sebelumnya jika artikel ane kelewat agak panjang. Mohon dikoreksi bila ada kesalahan. Sampel yang ane ambil adalah M-8 Greyhound versi combat recon (Gambar Kiri) yang umum digunakan oleh Amerika dan Panzerspahwagen Sd.Kfz. 234/2 Puma versi bermeriam 50 mm (Gambar Kanan) dari Militer Jerman.
Okeh, sebelumnya ane akan membahas perbedaan strategi intai yang digunakan oleh Amerika dan Militer Jerman. dari awal pecahnya perang dunia kedua hingga akhir 1944, Angkatan darat Amerika sama sekali tidak mempunyai taktik dan doktrin standar untuk kesatuan unit intai lapis bajanya dan hanya mengandalkan perkembangan (improvement) dilapangan serta inisiatif unit intai lapis baja nya sendiri. Terkadang setiap divisi atau resimen angkatan darat amerika kekurangan bahkan tidak mempunyai unit intai lapis baja. Sangat berbeda dengan Militer Jerman. Baik Heer maupun Waffen SS serta kesatuan darat Luftwaffe, mereka semua telah siap untuk terjun ke medan perang dengan perencanaan yang matang serta taktik dan doktrin standar sebelum perang pecah. Pakem yang dianut, setiap divisi Heer dan Waffen SS baik itu divisi Infantry, Grenadier, Panzergrenadier dan Panzer division mutlak harus punya unit intai lapis baja setingkat kompi hingga batalyon. Ini baru segi strategi.
Selain perbedaan taktik intai antara Jerman dan Amerika, ane juga akan membahas perbedaan kendaraan intai lapis baja yang digunakan.
Yang pertama ane bahas adalah M-8 Greyhound. Bagi Amerika dan Inggris, mobil lapis baja intai harus dibuat seringan mungkin supaya lincah dan bisa ngebut di daerah lawan dan dibekali senjata hanya sebatas untuk bela diri. M-8 Greyhound, mobil intai lapis baja Amerika beroda 6 keluaran pabrik mobil Ford yang meluncurkan prototipe pertama berkode T22 pada bulan Mei 1942. M-8 masuk jalur produksi massal pada pertengahan 1942 dan resmi diadopsi angkatan darat Amerika pada awal 1943. M-8 Greyhound digerakan oleh mesin bensin Hercules JXd 6 silinder bertenaga 110 horsepower. Kecepatan yang didapat adalah 90 km/jam. Kendaraan ini memiliki struktur rendah menggunakan sistem gerak 6x6 all wheel drive dengan tinggi 2,26m lebar 2,53 m panjang 5 m dan berat 7,8 ton. M-8 standar combat recon menggusung 3 persenjataan, yaitu meriam utama M-6 kaliber 37mm, senapan mesin ringan Browning M-1919A6 .30 Cal dan senapan mesin berat Browning M-2 .50 Cal yang ditempatkan di atas cupola. M-8 memiliki suara mesin yang halus, cocok untuk pengintaian. Hanya sajah, memiliki segudang kelemahan. Kemampuan melahap medan bergunung terjal dan bersalju agak kurang, daya operasi yang tergolong pendek sekitar 560 km, persenjataan untuk menghantam target sangat kurang (meriam kaliber 37 mm, bisa berbuat apa melawan armor tebal mesin perang Jerman ?) serta sistem proteksi yang amat menyedihkan. Armor M-8 sangat mudah ditembus peluru anti tank, yang paling parah adalah lapisan baja bagian bawah M-8 yang dinilai sangat tipis untuk selamat dari ledakan ranjau. Sampai-sampai pasukan Inggris yang mengoperasikan M-8 mengakalinya dengan menaruh tumpukan karung pasir di lantai M-8 untuk menghindari jatuhnya korban yang juga terbilang percuma, M-8 yang berbobot ringan akan terguling oleh ledakan ranjau, apalagi jika yang di injak adalah Tellermine. Walaupun banyak kelemahan, M-8 Greyhound tetap diproduksi sampai April 1945 hingga total lebih dari 11.700 kendaraan ini dibuat dan beberapa masih tetap dipakai oleh beberapa negara negara Amerika Selatan.
Sedangkan, untuk urusan mobil intai lapis baja, pasukan darat Nazi Jerman punya konsep yang agak berbeda. Bagi Wehrmacht terutama Waffen-SS, kelincahan gerak tidak harus diwakili oleh kendaraan intai lapis baja ringan, istilah keren nya light armoured car. Asalkan ramuan yang dipakai tepat, melansir mobil lapis baja berat beroda 8 untuk urusan recon bukan lah hal yang mustahil. Hasilnya : Bila dikomparasi dengan lawan, kemampuan yang dimiliki jauh lebih hebat!
Okeh, sebelumnya ane akan membahas perbedaan strategi intai yang digunakan oleh Amerika dan Militer Jerman. dari awal pecahnya perang dunia kedua hingga akhir 1944, Angkatan darat Amerika sama sekali tidak mempunyai taktik dan doktrin standar untuk kesatuan unit intai lapis bajanya dan hanya mengandalkan perkembangan (improvement) dilapangan serta inisiatif unit intai lapis baja nya sendiri. Terkadang setiap divisi atau resimen angkatan darat amerika kekurangan bahkan tidak mempunyai unit intai lapis baja. Sangat berbeda dengan Militer Jerman. Baik Heer maupun Waffen SS serta kesatuan darat Luftwaffe, mereka semua telah siap untuk terjun ke medan perang dengan perencanaan yang matang serta taktik dan doktrin standar sebelum perang pecah. Pakem yang dianut, setiap divisi Heer dan Waffen SS baik itu divisi Infantry, Grenadier, Panzergrenadier dan Panzer division mutlak harus punya unit intai lapis baja setingkat kompi hingga batalyon. Ini baru segi strategi.
Selain perbedaan taktik intai antara Jerman dan Amerika, ane juga akan membahas perbedaan kendaraan intai lapis baja yang digunakan.
Yang pertama ane bahas adalah M-8 Greyhound. Bagi Amerika dan Inggris, mobil lapis baja intai harus dibuat seringan mungkin supaya lincah dan bisa ngebut di daerah lawan dan dibekali senjata hanya sebatas untuk bela diri. M-8 Greyhound, mobil intai lapis baja Amerika beroda 6 keluaran pabrik mobil Ford yang meluncurkan prototipe pertama berkode T22 pada bulan Mei 1942. M-8 masuk jalur produksi massal pada pertengahan 1942 dan resmi diadopsi angkatan darat Amerika pada awal 1943. M-8 Greyhound digerakan oleh mesin bensin Hercules JXd 6 silinder bertenaga 110 horsepower. Kecepatan yang didapat adalah 90 km/jam. Kendaraan ini memiliki struktur rendah menggunakan sistem gerak 6x6 all wheel drive dengan tinggi 2,26m lebar 2,53 m panjang 5 m dan berat 7,8 ton. M-8 standar combat recon menggusung 3 persenjataan, yaitu meriam utama M-6 kaliber 37mm, senapan mesin ringan Browning M-1919A6 .30 Cal dan senapan mesin berat Browning M-2 .50 Cal yang ditempatkan di atas cupola. M-8 memiliki suara mesin yang halus, cocok untuk pengintaian. Hanya sajah, memiliki segudang kelemahan. Kemampuan melahap medan bergunung terjal dan bersalju agak kurang, daya operasi yang tergolong pendek sekitar 560 km, persenjataan untuk menghantam target sangat kurang (meriam kaliber 37 mm, bisa berbuat apa melawan armor tebal mesin perang Jerman ?) serta sistem proteksi yang amat menyedihkan. Armor M-8 sangat mudah ditembus peluru anti tank, yang paling parah adalah lapisan baja bagian bawah M-8 yang dinilai sangat tipis untuk selamat dari ledakan ranjau. Sampai-sampai pasukan Inggris yang mengoperasikan M-8 mengakalinya dengan menaruh tumpukan karung pasir di lantai M-8 untuk menghindari jatuhnya korban yang juga terbilang percuma, M-8 yang berbobot ringan akan terguling oleh ledakan ranjau, apalagi jika yang di injak adalah Tellermine. Walaupun banyak kelemahan, M-8 Greyhound tetap diproduksi sampai April 1945 hingga total lebih dari 11.700 kendaraan ini dibuat dan beberapa masih tetap dipakai oleh beberapa negara negara Amerika Selatan.
Sedangkan, untuk urusan mobil intai lapis baja, pasukan darat Nazi Jerman punya konsep yang agak berbeda. Bagi Wehrmacht terutama Waffen-SS, kelincahan gerak tidak harus diwakili oleh kendaraan intai lapis baja ringan, istilah keren nya light armoured car. Asalkan ramuan yang dipakai tepat, melansir mobil lapis baja berat beroda 8 untuk urusan recon bukan lah hal yang mustahil. Hasilnya : Bila dikomparasi dengan lawan, kemampuan yang dimiliki jauh lebih hebat!
Konsep tadi kemudian di terapkan pada Panzerspahwagen Sd.Kfz. 234 Puma. Mobil lapis baja beroda 8 dengan lapisan metal tahan peluru yang cukup tebal, kapasitas bahan bakar besar, serta mesin bertenaga gede. Puma pertama kali di rancang dan diproduksi oleh pabrik Bussing-Nag (Sasis) yang bekerja sama dengan sejumlah pabrik seperti Deutsche Edelstahlwerke (Metal Armoured), Daimler-Benz (Turret) dan Righoffer-Tatra Werke AG (Mesin) pada 1940. Puma memiliki spesifikasi panjang 6 m lebar 2,33 m tinggi 2,38 m dan bobot 11,74 ton. Puma mampu melewati hampir segala medan mulai dari salju, lumpur, pegunungan terjal dan mampu berlari hingga 87 km/jam tanpa masalah. Ini berkat mesin diesel Tatra model 103 V12 (12 silinder) dengan tenaga turbo 210 horsepower. Untuk kelincahan gerak, Puma dapat menggerakan 4 roda depan (4x4) atau bahkan seluruh roda nya bisa digerakan. Ini lantaran Puma menganut sistem gerak 8x8 all wheel drive. Selain itu, ada satu keunikan Puma, kendaraan ini memiliki dua sopir. Sopir utama ada di depan kendaraan, sedangkan sopir cadangan duduk di belakang dan menghadap ke belakang. Dengan ada nya si sopir cadangan, Puma bisa di ajak bermanuver dan berlari mundur. Hebatnya lagi, kecepatan mundur nya berimbang dengan kecepatan saat melaju. Sekedar tambahan, dalam kondisi normal, si sopir cadangan bertugas sebagai operator radio. Untuk urusan persenjataan, Puma menggusung kanon KwK 39/1 L/60 kaliber 50 mm yang sanggup mengganjal tank sekutu sekelas Sherman. Puma juga dibekali senjata pembasmi infantri, pilihan nya jatuh pada MG-34 dan MG-42 dengan kaliber yang sama, 7,92mm. Dengan kapasitas bahan bekar yang tergolong besar, Puma sanggup berpatroli hingga jarak 1.000 km sebelum kehabisan solar. Puma, kendaraan intai lapis baja beroda ban yang sangat hebat, tangguh dan serba bisa. Puma mengungguli semua panser intai milik sekutu untuk urusan daya jangkau, kecepatan, armor dan daya hantam persenjataan. Satu - Satu nya kelemahan Puma adalah, mesin Diesel Tatra V12 kelewat berisik untuk di ajak menyelinap ke daerah lawan, dan sayang seribu sayang, kendaraan hebat ini hanya dibuat sedikit mengingat harga produksi dan onderdil nya mahal sekali. Hanya sekitar 478 Puma pernah diproduksi.
Kalau menurut ane, bila di komparasi, Puma jauh lebih unggul ketimbang Greyhound, terutama soal daya hantam senjata, sistem proteksi, jarak jangkau dan mobilitas. Bagaimana menurut para Kameraden ? Who's the Best ? You Decide!
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar