Inspeksi para awak Panzerkampfwagen VI Tiger II "Königstiger" sekaligus upacara penganugerahan medali dari schwere SS-Panzer-Abteilung 503 awal tahun 1945. Dari kiri ke kanan: SS-Untersturmführer Adolf Grimminger (Ordonnanz-Offizier s. SS-Pz.Abt.503), SS-Unterscharführer Emil Reichel (Richtschütze), SS-Oberscharfürer Brede (Halbzugführer), SS-Unterscharführer Böde (I-Staffel), SS-Unterscharführer Bier (Funker), SS-Sturmbannführer Friedrich "Fritz" Herzig (Abteilungskommandeur s.SS-Pz.Abt.503), dan SS-Untersturmführer Karl Brommann (Führer 1.Kompanie/s.SS-Pz.Abt.503). Di atas tank nongkrong SS-Unterscharführer Menke (Fahrer). Sebagai seorang komandan Königstiger, Brommann tercatat menghancurkan 66 tank, 44 senjata anti-tank dan 15 kendaraan lainnya! Dia meraih sebagian besar dari prestasinya di wilayah Stettin, dan aktif sebagai komandan Tiger mulai bulan Januari 1945 (sebelumnya dia bertugas di berbagai unit SS)
Sebuah Königstiger Ausf.B milik schwere SS-Panzer-Abteilung 503 di jalanan Berlin setelah menyerahnya Jerman. Di belakangnya adalah Ostwind/Wirbelwind disusul oleh Beobachtungs-Panzer (yang terakhir ini langkanya minta ampun!). Pada awal pertempuran Berlin, para komandan Königstiger yang ikut terlibat adalah sebagai berikut: SS-Unterscharführer Karl-Heinz Turk, SS-Unterscharführer Georg Diers, SS-Oberscharführer Karl körner, SS-Obersturmführer Max Lippert, SS-Untersturmführer Karl Brommann, SS-Untersturmführer Oskar Schäfer, SS-Oberscharführer Günther Gaul, SS-Hauptscharführer Harrer, SS-Unterscharführer Bender, SS-Unterscharführer Semik, SS-Unterscharführer Bootsmann, SS-Obersturmführer Müller, SS-Oberscharführer Stolze, dan SS-Hauptscharführer Scholte. Perlu diingat bahwa hanya sedikit yang di antara mereka yang kemudian tetap beraksi menggunakan Königstiger, sementara sisanya tewas, terluka, atau terpaksa berjibaku tanpa senjata andalannya karena hancur atau rusak dalam pertempuran!
Pada tanggal 19 April 1945, 3 buah Königstiger (Karl Körner, Oskar Schäfer, dan Harrer) menghadang iringan 100 buah T-34/85 serta satu kompi JS II. JS II pertama dan terakhir dihancurkan sehingga menghalangi putaran turet tank-tank Soviet yang berada di tengah-tengah. Dalam beberapa jam pertempuran, ketiga Königstiger tersebut menghancurleburkan tank-tank Soviet yang terjebak, dengan Körner menyikat lebih dari 39 tank seorang diri sementara Harrer 25 tank! Königstiger-Königstiger ini kemudian mengambil lebih banyak cadangan amunisi di belakang garis pertahanan dan mengundurkan diri ke wilayah Werneuchen. Menjelang sore, ketiga Königstiger tersebut mendapat serangan dari 30 lebih T-34. Dengan bantuan Königstiger lain yang dikomandani SS-Untersturmführer Oskar Schäfer, semua tank Soviet dibuat bertekuk lutut. Malam harinya SS-Hauptscharführer Karl Körner mencetak kemenangan ke-76 setelah menghancurkan tank berat JS II Soviet dengan menggunakan bantuan cahaya peluru suar dalam pertempuran di Bollersdorf, sebelah timur Berlin. Dia lalu mundur ke arah Straussberg. Di hari itu Körner telah menghancurkan 40 tank musuh dalam pertempuran sehari penuh!
Pada hari itu (19 April 1945) bertepatan dengan ulang tahun ke-25 dari SS-Hauptscharführer Karl Körner. Manusia satu ini benar-benar luar biasa dahsyatnya: Dia menghancurkan tidak kurang dari 102 tank dan 26 senjata anti-tank (semuanya terkonfirmasi) hanya dalam kurun waktu 3 bulan! Memang dia bukanlah jagoan panzer dengan pencapaian tertinggi dalam hal jumlah korban, tapi semua jagoan panzer lain rata-rata mencapai 100 kemenangan dalam waktu 1,5 s/d 4 tahun dan bukannya 3 bulan seperti Körner! Selain itu, dia juga memegang rekor terbanyak menghancurkan tank dalam satu aksi pertempuran yaitu 39 tank! Dia juga tercatat sebagai jagoan panzer dengan jumlah kemenangan terbanyak dari schwere SS-Panzer-Abteilung 503 serta merupakan bintara panzer dengan pencapaian tertinggi dalam Perang Dunia II! Atas prestasinya, dia dianugerahi Ritterkreuz tanggal 29 April 1945 bersama dengan SS-Sturmbannführer Friedrich Herzig dan SS-Untersturmführer Oskar Schäfer (semuanya dari schwere SS-Panzer-Abteilung 503). Ritterkreuz ini dikalungkan secara pribadi oleh SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Wilhelm Mohnke
Sebuah Königstiger Ausf.B milik schwere SS-Panzer-Abteilung 503 di jalanan Berlin setelah menyerahnya Jerman. Di belakangnya adalah Ostwind/Wirbelwind disusul oleh Beobachtungs-Panzer (yang terakhir ini langkanya minta ampun!). Pada awal pertempuran Berlin, para komandan Königstiger yang ikut terlibat adalah sebagai berikut: SS-Unterscharführer Karl-Heinz Turk, SS-Unterscharführer Georg Diers, SS-Oberscharführer Karl körner, SS-Obersturmführer Max Lippert, SS-Untersturmführer Karl Brommann, SS-Untersturmführer Oskar Schäfer, SS-Oberscharführer Günther Gaul, SS-Hauptscharführer Harrer, SS-Unterscharführer Bender, SS-Unterscharführer Semik, SS-Unterscharführer Bootsmann, SS-Obersturmführer Müller, SS-Oberscharführer Stolze, dan SS-Hauptscharführer Scholte. Perlu diingat bahwa hanya sedikit yang di antara mereka yang kemudian tetap beraksi menggunakan Königstiger, sementara sisanya tewas, terluka, atau terpaksa berjibaku tanpa senjata andalannya karena hancur atau rusak dalam pertempuran!
Pada tanggal 19 April 1945, 3 buah Königstiger (Karl Körner, Oskar Schäfer, dan Harrer) menghadang iringan 100 buah T-34/85 serta satu kompi JS II. JS II pertama dan terakhir dihancurkan sehingga menghalangi putaran turet tank-tank Soviet yang berada di tengah-tengah. Dalam beberapa jam pertempuran, ketiga Königstiger tersebut menghancurleburkan tank-tank Soviet yang terjebak, dengan Körner menyikat lebih dari 39 tank seorang diri sementara Harrer 25 tank! Königstiger-Königstiger ini kemudian mengambil lebih banyak cadangan amunisi di belakang garis pertahanan dan mengundurkan diri ke wilayah Werneuchen. Menjelang sore, ketiga Königstiger tersebut mendapat serangan dari 30 lebih T-34. Dengan bantuan Königstiger lain yang dikomandani SS-Untersturmführer Oskar Schäfer, semua tank Soviet dibuat bertekuk lutut. Malam harinya SS-Hauptscharführer Karl Körner mencetak kemenangan ke-76 setelah menghancurkan tank berat JS II Soviet dengan menggunakan bantuan cahaya peluru suar dalam pertempuran di Bollersdorf, sebelah timur Berlin. Dia lalu mundur ke arah Straussberg. Di hari itu Körner telah menghancurkan 40 tank musuh dalam pertempuran sehari penuh!
Pada hari itu (19 April 1945) bertepatan dengan ulang tahun ke-25 dari SS-Hauptscharführer Karl Körner. Manusia satu ini benar-benar luar biasa dahsyatnya: Dia menghancurkan tidak kurang dari 102 tank dan 26 senjata anti-tank (semuanya terkonfirmasi) hanya dalam kurun waktu 3 bulan! Memang dia bukanlah jagoan panzer dengan pencapaian tertinggi dalam hal jumlah korban, tapi semua jagoan panzer lain rata-rata mencapai 100 kemenangan dalam waktu 1,5 s/d 4 tahun dan bukannya 3 bulan seperti Körner! Selain itu, dia juga memegang rekor terbanyak menghancurkan tank dalam satu aksi pertempuran yaitu 39 tank! Dia juga tercatat sebagai jagoan panzer dengan jumlah kemenangan terbanyak dari schwere SS-Panzer-Abteilung 503 serta merupakan bintara panzer dengan pencapaian tertinggi dalam Perang Dunia II! Atas prestasinya, dia dianugerahi Ritterkreuz tanggal 29 April 1945 bersama dengan SS-Sturmbannführer Friedrich Herzig dan SS-Untersturmführer Oskar Schäfer (semuanya dari schwere SS-Panzer-Abteilung 503). Ritterkreuz ini dikalungkan secara pribadi oleh SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Wilhelm Mohnke
SS-Unterscharführer Karl-Heinz Turk dari schwere SS-Panzer-Abteilung 503 (yang merupakan salah satu komandan dari sedikit tank Königstiger yang masih tersisa dari unitnya) ditugaskan untuk mempertahankan Potsdamer Platz bersama dengan elemen-elemen dari Panzer-Division "Müncheberg" dalam menghadapi gerak maju pasukan Soviet yang seakan tak tertahankan. Di akhir pertempuran, dia dipaksa untuk meninggalkan tanknya yang rusak di bagian roda setelah terkena tembakan dan terperosok ke dalam lubang bekas ledakan
Karl-Heinz Turk yang berhasil selamat keluar hidup-hidup dari kegilaan pertempuran Berlin dan mengakhiri perang dengan pangkat SS-Oberscharführer. Uniknya, walaupun dia notabene adalah seorang komandan tank, tapi terlihat medali Infanterie-Sturmabzeichen di seragam hitamnya! Ini menunjukkan bahwa Turk berasal dari unit infanteri atau panzergrenadier sebelum dipindahkan ke panzertruppen
Selain Karl-Heinz Turk, terdapat juga satu buah Königstiger lain (nomor 314) yang dikomandani oleh SS-Oberscharführer Georg Diers yang ditugaskan untuk mengambil posisi bertahan di bangunan Reichstag pada tanggal 30 April 1945. Ini adalah salah satu dari hanya tiga Königstiger milik schwere SS-Panzer-Abteilung 503 yang masih tersisa di Berlin. Pertempuran di hari itu berlangsung begitu sengitnya, dan pada sore hari Diers dan awaknya telah menghancurkan 30 tank T-34 Soviet yang mencoba menyerang. Tidak hanya itu, keesokan harinya (1 Mei 1945), mereka memimpin sebuah serangan balasan yang sukses terhadap bangunan Krolloper yang tepat menghadap Reichstag. Tapi usaha mereka hanya menunda sesuatu yang tidak mungkin dihindari, dan di akhir hari itu datang perintah untuk meninggalkan posisi mereka sambil bersiap-siap untuk menerobos kepungan keluar dari Berlin. Sebelum pergi, dia terpaksa menghancurkan tanknya sendiri dengan ranjau di lorong Schonhause demi menghindari kemungkinan jatuh ke tangan musuh
Sketsa karya David Pentland ini menggambarkan usaha meloloskan diri SS-Oberscharführer Georg Diers dengan Königstiger-nya dari puing-puing kota Berlin. Tank berat ini menggilas perintang jalan yang dipasangkan pihak Soviet di Weidammerbrücke (jembatan Weidammer). Diers memimpin salah satu barisan terakhir prajurit Jerman yang berusaha meninggalkan kota yang telah berubah menjadi neraka tersebut, tanggal 2 Mei 1945 jam 3 subuh
SS-Oberscharführer Georg Diers. Dia menjadi komandan dari Königstiger #314 dan Königstiger #101 dengan awaknya adalah sebagai berikut: gunner Wolf-Dieter Kothe, loader Alex Sommer, driver Willi Kenkel, dan operator radio Bodo Harms. Dia dan semua awaknya selamat sampai akhir perang, dan Diers sendiri secara resmi tercatat telah menghancurkan 39 tank musuh selama karir militernya dalam Perang Dunia II. Atas prestasinya tersebut dia seharusnya mendapat medali, tapi kacaunya suasana perang waktu itu dan sekaratnya Third Reich membuat aksinya tidak mendapat penghargaan sebagaimana mestinya
Selain Diers, rekannya dari schwere SS-Panzer-Abteilung 503 yaitu SS-Hauptscharführer Karl Körner juga berusaha meloloskan diri dari Berlin tanggal 2 Mei 1945. Dia menggunakan sebuah Panzerkampfwagen V Panther yang ditinggalkan oleh komandannya dan mencoba kabur melalui pinggiran Staaken. Dalam perjalanan, Körner masih sempat meluluhlantakkan sebuah tank JS II dan beberapa artileri bergerak musuh sebelum tanknya rusak untuk kali penghabisan di malam harinya
Panzerkampfwagen VI Tiger II Ausf.B Königstiger (Sd.Kfz.182) yang telah ditinggalkan oleh awaknya teronggok di pinggir Pariser Straße 27, Wilmersdorf (Berlin), bulan April 1945. Tank satu ini kemungkinan milik SS-Untersturmführer Oskar Schäfer dari schwere SS-Panzer-Abteilung 503, sebuah batalyon tank berat Waffen-SS yang dilengkapi oleh 10 tank dari jenis tersebut dalam Pertempuran Berlin
Karl-Heinz Turk yang berhasil selamat keluar hidup-hidup dari kegilaan pertempuran Berlin dan mengakhiri perang dengan pangkat SS-Oberscharführer. Uniknya, walaupun dia notabene adalah seorang komandan tank, tapi terlihat medali Infanterie-Sturmabzeichen di seragam hitamnya! Ini menunjukkan bahwa Turk berasal dari unit infanteri atau panzergrenadier sebelum dipindahkan ke panzertruppen
Selain Karl-Heinz Turk, terdapat juga satu buah Königstiger lain (nomor 314) yang dikomandani oleh SS-Oberscharführer Georg Diers yang ditugaskan untuk mengambil posisi bertahan di bangunan Reichstag pada tanggal 30 April 1945. Ini adalah salah satu dari hanya tiga Königstiger milik schwere SS-Panzer-Abteilung 503 yang masih tersisa di Berlin. Pertempuran di hari itu berlangsung begitu sengitnya, dan pada sore hari Diers dan awaknya telah menghancurkan 30 tank T-34 Soviet yang mencoba menyerang. Tidak hanya itu, keesokan harinya (1 Mei 1945), mereka memimpin sebuah serangan balasan yang sukses terhadap bangunan Krolloper yang tepat menghadap Reichstag. Tapi usaha mereka hanya menunda sesuatu yang tidak mungkin dihindari, dan di akhir hari itu datang perintah untuk meninggalkan posisi mereka sambil bersiap-siap untuk menerobos kepungan keluar dari Berlin. Sebelum pergi, dia terpaksa menghancurkan tanknya sendiri dengan ranjau di lorong Schonhause demi menghindari kemungkinan jatuh ke tangan musuh
Sketsa karya David Pentland ini menggambarkan usaha meloloskan diri SS-Oberscharführer Georg Diers dengan Königstiger-nya dari puing-puing kota Berlin. Tank berat ini menggilas perintang jalan yang dipasangkan pihak Soviet di Weidammerbrücke (jembatan Weidammer). Diers memimpin salah satu barisan terakhir prajurit Jerman yang berusaha meninggalkan kota yang telah berubah menjadi neraka tersebut, tanggal 2 Mei 1945 jam 3 subuh
SS-Oberscharführer Georg Diers. Dia menjadi komandan dari Königstiger #314 dan Königstiger #101 dengan awaknya adalah sebagai berikut: gunner Wolf-Dieter Kothe, loader Alex Sommer, driver Willi Kenkel, dan operator radio Bodo Harms. Dia dan semua awaknya selamat sampai akhir perang, dan Diers sendiri secara resmi tercatat telah menghancurkan 39 tank musuh selama karir militernya dalam Perang Dunia II. Atas prestasinya tersebut dia seharusnya mendapat medali, tapi kacaunya suasana perang waktu itu dan sekaratnya Third Reich membuat aksinya tidak mendapat penghargaan sebagaimana mestinya
Selain Diers, rekannya dari schwere SS-Panzer-Abteilung 503 yaitu SS-Hauptscharführer Karl Körner juga berusaha meloloskan diri dari Berlin tanggal 2 Mei 1945. Dia menggunakan sebuah Panzerkampfwagen V Panther yang ditinggalkan oleh komandannya dan mencoba kabur melalui pinggiran Staaken. Dalam perjalanan, Körner masih sempat meluluhlantakkan sebuah tank JS II dan beberapa artileri bergerak musuh sebelum tanknya rusak untuk kali penghabisan di malam harinya
Panzerkampfwagen VI Tiger II Ausf.B Königstiger (Sd.Kfz.182) yang telah ditinggalkan oleh awaknya teronggok di pinggir Pariser Straße 27, Wilmersdorf (Berlin), bulan April 1945. Tank satu ini kemungkinan milik SS-Untersturmführer Oskar Schäfer dari schwere SS-Panzer-Abteilung 503, sebuah batalyon tank berat Waffen-SS yang dilengkapi oleh 10 tank dari jenis tersebut dalam Pertempuran Berlin
Sumber :
www.achtungpanzer.com
www.beute.narod.ru
www.forum.axishistory.com
www.forum.panzer-archiv.de
www.frontalbum.ru
www.military-art.com
www.mundosgm.com
www.network54.com
www.panzer-prints.com
www.tiif.de
www.worldwartwozone.com
www.ww2f.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar