Oleh : Steve Edpin
Berikut ini adalah sebuah artikel mengenai laporan intelijen yang diambil dari buku pegangan kepolisian Jerman. Buku tersebut dijadikan pegangan terutama oleh satuan kepolisian Sipo (Sicherheitspolizei = polisi keamanan), yang di dalamnya terdiri dari Gestapo (Geheime Staatspolizei = kepolisian rahasia negara) dan Kripo (Kriminalpolizei = kepolisian investigasi kriminal). Buku tersebut juga digunakan oleh anggota-anggota SD (Sicherheitsdienst = dinas keamanan).
Individu-individu yang terpilih masuk ke dalam aparat keamanan Jerman adalah mereka yang dianggap sangat cerdas (baik secara akademis maupun non-akademis) untuk mampu melewati tes-tes berstandar tinggi. Sebagai contoh, untuk dapat masuk ke dalam satuan SD saja seseorang harus bisa melewati beberapa tahap ujian. Mereka harus melewati sekolah kepemimpinan dinas keamanan dan juga pelatihan persiapan khusus. Hal ini tidak dilebih-lebihkan, karena pada kenyataannya orang-orang seperti inilah yang sangat dibutuhkan, karena kemampuan mereka untuk dapat berpikir kritis, analisa-analisa/penyelidikan-penyelidikan sangat dibutuhkan dalam tugas-tugas kepolisian dalam membaca setiap gerak-gerik yang mencurigakan dan membahayakan negara.
Di satu sisi, SD merupakan kumpulan kaum intelek dengan tugas mayoritasnya mempersiapkan laporan-laporan, memproses pengaduan-pengaduan, dan tugas belakang meja lainnya. Sedangkan Gestapo dan Kripo merupakan satuan operasional yang langsung terjun ke lapangan seperti penggeledahan dan penangkapan.
Jangan bingung kalau aparat keamanan Jerman pada masa itu bermacam-macam. Yang disebut di atas baru beberapa saja. Bahkan terkadang mereka yang bertugas pun kebingungan mengenai tugas-tugas mereka yang tumpang tindih antara unit yang satu dengan unit yang lain. Hal ini disebabkan karena gagalnya proses integrasi aparat keamanan Jerman sampai perang berakhir.
Silahkan dibaca satu bagian dari buku pegangan tersebut mengenai laporan intelijen.
LAPORAN INTELIJEN (DAN CARA MENULISNYA)
Persiapan laporan intelijen merupakan suatu bagian penting dalam setiap operasi intelijen kepolisian. Sebuah laporan intelijen hanya menjadi bermanfaat apabila:
1) Sepenuhnya benar dan dapat diandalkan.
2) Tidak rancu/ambigu dan dapat dimengerti.
3) Sampai ke tangan si komandan tepat waktu.
Kapankah laporan intelijen harus dibuat?
1) Kontak pertama dengan musuh.
2) Perubahan situasi atau status musuh.
3) Ketika jalan, kota, hutan, dll. tertentu telah dikonfirmasi bersih dari musuh.
Waktu dari laporan intelijen biasanya jelas, tergantung dari misinya. Terlalu banyak laporan bisa jadi merugikan.
Yang memberikan laporan harus mengerti isi dari laporan tersebut. Kecepatan penyampaian laporan ditandai dengan tanda silang. X=tidak darurat, XX=darurat, XXX=sangat darurat.
KOP LAPORAN INTELIJEN
Berikut adalah aturan-aturan resmi untuk semua laporan intelijen:
-DARI POS. Di sini dituliskan pos tugas atau posisi taktis dari si pengirim, bukan nama dan pangkat si pengirim. Contoh: “Seksi A” atau “Polisi Patroli Soebardjo”.
-NO. LAPORAN. Di sini diberi nomor laporan yang telah dikirim dari pos tadi. Laporan harus diberi nomor yang berurutan. Contoh: “Laporan Ketiga” jika laporan sebelumnya merupakan laporan nomor dua.
-LOKASI. Pemberian lokasi harus jelas dan tidak rancu. Lokasi bisa ditentukan oleh tiga atau empat indikator. Contoh: “Gedung enam lantai berwarna coklat (indikator pertama) 600 meter (indikator kedua) di arah tenggara (indikator ketiga) dari Stasiun Busway Harmoni (indikator keempat)”. Atau bisa juga diberikan nama lokasi jika diketahui seperti “Polisi Patroli 3/Jalan Melati 6”.
-TANGGAL. Semua ditulis dengan angka Arab. Contoh: “20.4.14”.
-WAKTU. Merupakan waktu saat laporan dikirimkan. Dengan demikian, waktu tidak dituliskan sampai ketika laporan dikirim. Waktu ditulis dalam format 24 jam. Menit dituliskan agak ke atas. Contoh: “2048” (angka “48” ditulis agak ke atas).
-KEPADA. Di sini dituliskan pos tugas yang dituju, bukan nama komandan yang bertugas. Jangan dituliskan kata seperti “Bapak” dlsb. Contoh penulisan yang benar: “kepada Komandan Seksi B”.
ISI/TEKS LAPORAN INTELIJEN
Selalu harus dikonfirmasi apakah yang kamu tulis adalah apa yang telah kamu lihat dengan mata kepala sendiri, apakah laporan berdasarkan asumsi kamu, atau apakah laporan kamu terima dari sumber lain.
JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN BERIKUT:
KAPAN. Berikan waktu yang tepat dari observasi kamu. Dan juga jamnya.
DI MANA. Berikan lokasi yang tepat di mana musuh telah terlihat. Jika musuh sedang berbaris, berikan lokasi terdepan dari posisi musuh.
APA. Dituliskan semua tentang apa yang telah kamu pelajari mengenai musuh, seperti kekuatan mereka, perlengkapan, komposisi pasukan, moral, perlakuan penduduk lokal terhadap mereka, dll.
BAGAIMANA. Apakah kamu telah melihat musuh? Bagaimana? Apakah “sedang disebar” atau “dalam posisi bertahan” atau “sedang beristirahat” dll.
APA YANG KAMU LAKUKAN. Contoh: “Patroli terus dilangsungkan ke arah tenggara, dan terus menyapu musuh di daerah situ.”
CONTOH ISI/TEKS LAPORAN INTELIJEN
Berdasarkan informasi yang diterima dari tukang bakso setempat di Cikini, pasukan ABC telah berkumpul sejak jam 1330 di Jalan Raden Saleh, 2 kilometer sebelah timur dari Cikini Raya. Kekuatan sekitar 80 orang, berseragam lengkap. Tidak ada informasi lebih lanjut yang diketahui. Kami akan menuju ke sana dari arah utara Jalan Raden Saleh untuk mencari tahu tujuan dari perkumpulan tersebut.
MENANDATANGANI LAPORAN INTELIJEN
Yang memberi laporan harus menuliskan pangkat dan nama, di sebelah kanan bawah laporan. Di sini dituliskan nama, bukan posisi tugas. Contoh: “Djoko Soebardjo, SS-Hauptsturmführer dan kapten polisi”.
INFORMASI UMUM
Laporan harus ditulis jelas dan tidak rancu. Huruf Jerman digunakan dalam laporan. Lokasi geografis dan nama-nama lain boleh ditulis dalam huruf Latin. Penggunaan tinta dan anilin tidak diperbolehkan. Dalam penulisan laporan tidak ada yang namanya “di sebelah kiri atau di sebelah kanan, atau di depan atau di belakang”, pengungkapan sipil macam ini tidak diperbolehkan. Dalam laporan intelijen, hanya poin-poin penting yang diperbolehkan seperti “di sebelah timur” atau “di sebelah barat”. Nama jalan harus dituliskan searah ke arah barisan musuh. Demikian juga halnya dalam pemberian nama kota. Pertigaan atau perempatan harus ditulis lengkap contohnya “Perempatan Matraman-Salemba/Proklamasi-Pramuka”. Pengungkapan seperti “kemarin, hari ini, besok” tidak diperbolehkan. Kamu harus memberi tanggal yang tepat.
Individu-individu yang terpilih masuk ke dalam aparat keamanan Jerman adalah mereka yang dianggap sangat cerdas (baik secara akademis maupun non-akademis) untuk mampu melewati tes-tes berstandar tinggi. Sebagai contoh, untuk dapat masuk ke dalam satuan SD saja seseorang harus bisa melewati beberapa tahap ujian. Mereka harus melewati sekolah kepemimpinan dinas keamanan dan juga pelatihan persiapan khusus. Hal ini tidak dilebih-lebihkan, karena pada kenyataannya orang-orang seperti inilah yang sangat dibutuhkan, karena kemampuan mereka untuk dapat berpikir kritis, analisa-analisa/penyelidikan-penyelidikan sangat dibutuhkan dalam tugas-tugas kepolisian dalam membaca setiap gerak-gerik yang mencurigakan dan membahayakan negara.
Di satu sisi, SD merupakan kumpulan kaum intelek dengan tugas mayoritasnya mempersiapkan laporan-laporan, memproses pengaduan-pengaduan, dan tugas belakang meja lainnya. Sedangkan Gestapo dan Kripo merupakan satuan operasional yang langsung terjun ke lapangan seperti penggeledahan dan penangkapan.
Jangan bingung kalau aparat keamanan Jerman pada masa itu bermacam-macam. Yang disebut di atas baru beberapa saja. Bahkan terkadang mereka yang bertugas pun kebingungan mengenai tugas-tugas mereka yang tumpang tindih antara unit yang satu dengan unit yang lain. Hal ini disebabkan karena gagalnya proses integrasi aparat keamanan Jerman sampai perang berakhir.
Silahkan dibaca satu bagian dari buku pegangan tersebut mengenai laporan intelijen.
LAPORAN INTELIJEN (DAN CARA MENULISNYA)
Persiapan laporan intelijen merupakan suatu bagian penting dalam setiap operasi intelijen kepolisian. Sebuah laporan intelijen hanya menjadi bermanfaat apabila:
1) Sepenuhnya benar dan dapat diandalkan.
2) Tidak rancu/ambigu dan dapat dimengerti.
3) Sampai ke tangan si komandan tepat waktu.
Kapankah laporan intelijen harus dibuat?
1) Kontak pertama dengan musuh.
2) Perubahan situasi atau status musuh.
3) Ketika jalan, kota, hutan, dll. tertentu telah dikonfirmasi bersih dari musuh.
Waktu dari laporan intelijen biasanya jelas, tergantung dari misinya. Terlalu banyak laporan bisa jadi merugikan.
Yang memberikan laporan harus mengerti isi dari laporan tersebut. Kecepatan penyampaian laporan ditandai dengan tanda silang. X=tidak darurat, XX=darurat, XXX=sangat darurat.
KOP LAPORAN INTELIJEN
Berikut adalah aturan-aturan resmi untuk semua laporan intelijen:
-DARI POS. Di sini dituliskan pos tugas atau posisi taktis dari si pengirim, bukan nama dan pangkat si pengirim. Contoh: “Seksi A” atau “Polisi Patroli Soebardjo”.
-NO. LAPORAN. Di sini diberi nomor laporan yang telah dikirim dari pos tadi. Laporan harus diberi nomor yang berurutan. Contoh: “Laporan Ketiga” jika laporan sebelumnya merupakan laporan nomor dua.
-LOKASI. Pemberian lokasi harus jelas dan tidak rancu. Lokasi bisa ditentukan oleh tiga atau empat indikator. Contoh: “Gedung enam lantai berwarna coklat (indikator pertama) 600 meter (indikator kedua) di arah tenggara (indikator ketiga) dari Stasiun Busway Harmoni (indikator keempat)”. Atau bisa juga diberikan nama lokasi jika diketahui seperti “Polisi Patroli 3/Jalan Melati 6”.
-TANGGAL. Semua ditulis dengan angka Arab. Contoh: “20.4.14”.
-WAKTU. Merupakan waktu saat laporan dikirimkan. Dengan demikian, waktu tidak dituliskan sampai ketika laporan dikirim. Waktu ditulis dalam format 24 jam. Menit dituliskan agak ke atas. Contoh: “2048” (angka “48” ditulis agak ke atas).
-KEPADA. Di sini dituliskan pos tugas yang dituju, bukan nama komandan yang bertugas. Jangan dituliskan kata seperti “Bapak” dlsb. Contoh penulisan yang benar: “kepada Komandan Seksi B”.
ISI/TEKS LAPORAN INTELIJEN
Selalu harus dikonfirmasi apakah yang kamu tulis adalah apa yang telah kamu lihat dengan mata kepala sendiri, apakah laporan berdasarkan asumsi kamu, atau apakah laporan kamu terima dari sumber lain.
JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN BERIKUT:
KAPAN. Berikan waktu yang tepat dari observasi kamu. Dan juga jamnya.
DI MANA. Berikan lokasi yang tepat di mana musuh telah terlihat. Jika musuh sedang berbaris, berikan lokasi terdepan dari posisi musuh.
APA. Dituliskan semua tentang apa yang telah kamu pelajari mengenai musuh, seperti kekuatan mereka, perlengkapan, komposisi pasukan, moral, perlakuan penduduk lokal terhadap mereka, dll.
BAGAIMANA. Apakah kamu telah melihat musuh? Bagaimana? Apakah “sedang disebar” atau “dalam posisi bertahan” atau “sedang beristirahat” dll.
APA YANG KAMU LAKUKAN. Contoh: “Patroli terus dilangsungkan ke arah tenggara, dan terus menyapu musuh di daerah situ.”
CONTOH ISI/TEKS LAPORAN INTELIJEN
Berdasarkan informasi yang diterima dari tukang bakso setempat di Cikini, pasukan ABC telah berkumpul sejak jam 1330 di Jalan Raden Saleh, 2 kilometer sebelah timur dari Cikini Raya. Kekuatan sekitar 80 orang, berseragam lengkap. Tidak ada informasi lebih lanjut yang diketahui. Kami akan menuju ke sana dari arah utara Jalan Raden Saleh untuk mencari tahu tujuan dari perkumpulan tersebut.
MENANDATANGANI LAPORAN INTELIJEN
Yang memberi laporan harus menuliskan pangkat dan nama, di sebelah kanan bawah laporan. Di sini dituliskan nama, bukan posisi tugas. Contoh: “Djoko Soebardjo, SS-Hauptsturmführer dan kapten polisi”.
INFORMASI UMUM
Laporan harus ditulis jelas dan tidak rancu. Huruf Jerman digunakan dalam laporan. Lokasi geografis dan nama-nama lain boleh ditulis dalam huruf Latin. Penggunaan tinta dan anilin tidak diperbolehkan. Dalam penulisan laporan tidak ada yang namanya “di sebelah kiri atau di sebelah kanan, atau di depan atau di belakang”, pengungkapan sipil macam ini tidak diperbolehkan. Dalam laporan intelijen, hanya poin-poin penting yang diperbolehkan seperti “di sebelah timur” atau “di sebelah barat”. Nama jalan harus dituliskan searah ke arah barisan musuh. Demikian juga halnya dalam pemberian nama kota. Pertigaan atau perempatan harus ditulis lengkap contohnya “Perempatan Matraman-Salemba/Proklamasi-Pramuka”. Pengungkapan seperti “kemarin, hari ini, besok” tidak diperbolehkan. Kamu harus memberi tanggal yang tepat.
Sumber :
www.facebook.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar