Prajurit infanteri dari tepi barat sungai Don memperhatikan bargas-bargas yang membawa meriam howitzer lapangan ringan IeFH.18 10,5cm ke tepi sungai satunya lagi, akhir Agustus 1942. Hanya dalam waktu beberapa hari meriam-meriam artileri ini akan langsung digunakan untuk menghancurkan posisi-posisi artileri dan kendaraan Soviet di seberang sungai Volga. Jumlah ponton yang digunakan untuk membuat bargas semacam ini sama banyaknya dengan yang digunakan untuk membuat jembatan apung
Pasukan Wehrmacht ini baru saja mengambil alih sebuah lubang pertahanan Rusia yang berada di jalan menuju Stalingrad, akhir musim panas 1942. Tank T-34 yang sudah tidak berfungsi terlihat teronggok di latar belakang, sementara sebuah meriam howitzer ringan dari jenis IeFH.18 10.5cm terlihat melintas di hadapannya dalam perjalanan menuju ke front depan. Senjata satu ini adalah meriam standar divisi infanteri Jerman dan bukannya meriam Flak 88mm seperti yang banyak digambarkan dalam film, buku novel dan memoar
Pasukan Wehrmacht ini baru saja mengambil alih sebuah lubang pertahanan Rusia yang berada di jalan menuju Stalingrad, akhir musim panas 1942. Tank T-34 yang sudah tidak berfungsi terlihat teronggok di latar belakang, sementara sebuah meriam howitzer ringan dari jenis IeFH.18 10.5cm terlihat melintas di hadapannya dalam perjalanan menuju ke front depan. Senjata satu ini adalah meriam standar divisi infanteri Jerman dan bukannya meriam Flak 88mm seperti yang banyak digambarkan dalam film, buku novel dan memoar
Sumber :
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar