Pionier (pasukan zeni) Wehrmacht sedang bersiap mendirikan sebuah jembatan ponton menggunakan Schlauchboot. Perahu karet berukuran 2,8 x 1,2 meter semacam ini bisa menampung antara tiga sampai empat prajurit bersenjata penuh atau peralatan seberat 300kg. Biasanya dia digunakan oleh Pioniertruppen untuk tugas-tugas pengintaian atau menyeberangi sungai. Schlauchboot juga dapat membantu menyeberangkan pasukan infanteri melalui medan berair dan kadang-kadang digunakan pula untuk membuat sebuah jembatan ponton kecil (Schlauchboot-Brücke) yang dapat dilalui oleh pasukan pejalan kaki
Prajurit infanteri Jerman berjuang menyeberangi rawa-rawa yang banyak terdapat di pinggiran sungai Don dalam gerak maju 6. Armee menuju Stalingrad, musim panas tahun 1942. Mereka menggunakan perahu karet (Schlauchboote) kecil yang berukuran tiga meter dan mampu menampung tiga orang, juga dibantu oleh perahu-perahu kayu yang "dipinjam" dari penduduk lokal. Dua orang awak senjata anti-tank terlihat menumpang di salah satu perahu dengan membawa serta Panzerbüchse PzB.39 7,92mm (Büchse biasanya diterjemahkan sebagai "kontainer", tapi dapat pula berarti "senjata api" dalam ejaan lama). Di perahu lainnya ikut mendarat penembak senapan mesin MG-34 7,92mm dan diikuti oleh Gruppenführer-nya (pimpinan tim) yang memegang senapan mesin ringan MP-40 9mm serta terakhir adalah asisten gunner
Di tengah hari tanggal 22 Agustus 1942 pasukan Pionier (Zeni) dari 6. Armee berhasil menyelesaikan jembatan ponton yang melintasi sungai Don. Foto ini memperlihatkan para anggota Panzer-Pionier-Bataillon 16 dari 16. Panzer-Division (Generalleutnant Hans-Valentin Hube) sedang bersantai di atas perahu-perahu karet cadangan. Istirahat singkat semacam ini biasa dinamakan sebagai "Feuerpause" (Berhenti Menembak) dan biasanya menyediakan waktu yang cukup untuk sekedar makan, merokok, atau tidur-tidur ayam. Perahu-perahu ini mempunyai ukuran 5m x 1,8m serta sanggup membawa sampai tujuh orang, meskipun biasanya digunakan sebagai rakit dengan menyatukan satu sampai tiga pasang perahu karet yang serupa. Pioniertruppen sendiri adalah para spesialis yang sangat terlatih dan biasanya digunakan sebagai ujung tombak saat menyeberangi sungai, membersihkan ladang ranjau, menetralisasi kawat berduri dan menyerbu benteng pertahanan. Mereka bertempur bahu-membahu dengan prajurit infanteri biasa. Pasukan Pionier rata-rata dipersenjatai dengan penyembur api, alat peledak, ranjau, detektor ranjau, pencipta asap, dan peralatan khusus yang bermacam-macam. Brückenpioniere adalah unit pembangun jembatan yang dilengkapi dengan perahu-perahu karet, jembatan ponton dan alat penyeberangan lainnya. Setiap divisi biasanya dilengkapi dengan dua peleton semacam ini. Di latar belakang kita bisa melihat sebuah Sd.Kfz.251/3 Funkwagen (kendaraan radio) yang membawa panji komando Panzergruppe di bagian depannya
Prajurit infanteri Jerman berjuang menyeberangi rawa-rawa yang banyak terdapat di pinggiran sungai Don dalam gerak maju 6. Armee menuju Stalingrad, musim panas tahun 1942. Mereka menggunakan perahu karet (Schlauchboote) kecil yang berukuran tiga meter dan mampu menampung tiga orang, juga dibantu oleh perahu-perahu kayu yang "dipinjam" dari penduduk lokal. Dua orang awak senjata anti-tank terlihat menumpang di salah satu perahu dengan membawa serta Panzerbüchse PzB.39 7,92mm (Büchse biasanya diterjemahkan sebagai "kontainer", tapi dapat pula berarti "senjata api" dalam ejaan lama). Di perahu lainnya ikut mendarat penembak senapan mesin MG-34 7,92mm dan diikuti oleh Gruppenführer-nya (pimpinan tim) yang memegang senapan mesin ringan MP-40 9mm serta terakhir adalah asisten gunner
Di tengah hari tanggal 22 Agustus 1942 pasukan Pionier (Zeni) dari 6. Armee berhasil menyelesaikan jembatan ponton yang melintasi sungai Don. Foto ini memperlihatkan para anggota Panzer-Pionier-Bataillon 16 dari 16. Panzer-Division (Generalleutnant Hans-Valentin Hube) sedang bersantai di atas perahu-perahu karet cadangan. Istirahat singkat semacam ini biasa dinamakan sebagai "Feuerpause" (Berhenti Menembak) dan biasanya menyediakan waktu yang cukup untuk sekedar makan, merokok, atau tidur-tidur ayam. Perahu-perahu ini mempunyai ukuran 5m x 1,8m serta sanggup membawa sampai tujuh orang, meskipun biasanya digunakan sebagai rakit dengan menyatukan satu sampai tiga pasang perahu karet yang serupa. Pioniertruppen sendiri adalah para spesialis yang sangat terlatih dan biasanya digunakan sebagai ujung tombak saat menyeberangi sungai, membersihkan ladang ranjau, menetralisasi kawat berduri dan menyerbu benteng pertahanan. Mereka bertempur bahu-membahu dengan prajurit infanteri biasa. Pasukan Pionier rata-rata dipersenjatai dengan penyembur api, alat peledak, ranjau, detektor ranjau, pencipta asap, dan peralatan khusus yang bermacam-macam. Brückenpioniere adalah unit pembangun jembatan yang dilengkapi dengan perahu-perahu karet, jembatan ponton dan alat penyeberangan lainnya. Setiap divisi biasanya dilengkapi dengan dua peleton semacam ini. Di latar belakang kita bisa melihat sebuah Sd.Kfz.251/3 Funkwagen (kendaraan radio) yang membawa panji komando Panzergruppe di bagian depannya
Sumber :
Buku "Soldat (1) The German Soldier on the Eastern Front 1941-43" karya Gordon Rottman dan Stephen Andrews
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar