Perdana Menteri Prancis Edouard Daladier bersama dengan Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe) dalam sebuah sedan kap terbuka di Münich, Jerman, tanggal 29 September 1938, selama berlangsungnya konferensi untuk membahas aneksasi Jerman terhadap sebagian wilayah Cekoslowakia di perbatasan yang dihuni oleh orang-orang Jerman (yang dinamakan sebagai Sudetenland). Perwira SS yang berdiri di belakang Göring adalah SS-Hauptsturmführer Peter Hogl (Stellvertreter des Kommandoführer Johann Rattenhuber in der RSD, Reichssicherheitsdienst). Foto oleh Hugo Jaeger
Upacara peringatan percobaan kudeta Hitler (Münich Putsch) yang diselenggarakan di Münich tanggal 9 November 1938. Di bawah, dari kiri ke kanan: Generaladmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Reichsleiter Alfred Rosenberg (Beauftragter des Führers für die Überwachung der gesamten geistigen und weltanschaulichen Schulung und Erziehung der NSDAP), NSKK-Korpsführer Adolf Hühnlein, Gauleiter Julius Streicher (Gauleiter Franken), General der Infanterie Eugen Ritter von Schobert (Kommandierender General VII.Armeekorps), Rudolf Hess (Stellvertreter des Führers), dan General der Flieger Hugo Sperrle (Oberbefehlshaber Luftflotte 3). Orang yang memegang bendera (Blutfahne atau Bendera Darah) adalah SS-Obersturmbannführer Jakob Grimminger (Stab der 1. SS-Standarte in München und Stab des SS-Oberabschnitt Süd). Foto oleh Hugo Jaeger
Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe) berfoto santai sambil mengenakan Weißer Dienstrock (seragam putih musim panas) di teras istana pribadi sang panglima Luftwaffe di Carinhall yang terletak di timur-laut Berlin dan menghadap sebuah danau indah yang bernama Großdöllner See, 6 Juli 1941. Di seragamnya dia mengenakan 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz I klasse serta Großkreuz di lehernya. Dalam Persidangan Nürnberg yang digelar setelah Perang Dunia II usai, Göring sempat berucap: "Kami tak dapat mengatakan banyak akan nasib yang akan menimpa kami. Kekuatan sejarah, politik dan ekonomi terlalu besar untuk dikendalikan." (3 September 1946). Sang mantan orang nomor dua dalam tubuh Nazi ini nantinya bunuh diri dengan meminum pil sianida hanya satu hari sebelum jadwal penggantungannya. Dia menulis dalam surat yang ditinggalkannya: "Aku tak keberatan bila aku ditembak nantinya." Tapi pikiran bahwa dia akan dihukum mati dengan cara dihukum gantung rupanya dianggapnya sangat tidak pantas bagi orang di posisi dia! Foto oleh Kriegsberichter Eitel Lange
Dari kiri ke kanan: Generaloberst Alfred Keller (Chef Luftflotte 1 und Luftwaffenbefehlshaber Mitte), Generaloberst Hans Jeschonnek (Chef des Generalstabes der Luftwaffe), Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Generaloberst Alexander Löhr (Chef Luftflotte 4), dan Generalfeldmarschall Albert Kesselring (tertutup oleh Löhr, Chef Luftflotte 2). Foto ini diambil pada tanggal 6 Juli 1941 oleh Kriegsberichter Eitel Lange. Lokasinya adalah di teras istana pribadi sang panglima Luftwaffe di Carinhall yang terletak di timur-laut Berlin dan menghadap sebuah danau indah yang bernama Großdöllner See. Di dekat mereka (tak terlihat di foto) terparkir Sonderzug (kereta api pribadi) "Asien" yang dijadikan sebagai Hauptquartier (Markas) berjalan oleh Göring dan menjadi alat transportasi utamanya dalam berbagai kunjungan ke luar Jerman
Hitler bersama dengan para petinggi Nazi di Führerhauptquartier Wolfsschanze (Rastenburg) di hari ulangtahunnya yang ke-53 tanggal 20 April 1942. Dari kiri ke kanan: Großadmiral Erich Raeder (membelakangi kamera, Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Reichsleiter Dr. Robert Ley (Reichsorganisationsleiter der NSDAP), Generalleutnant Walter Buhle (Chef vom Heeresstab im OKW, Oberkommando der Wehrmacht), SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Karl Wolff (Verbindungsoffizier zischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier), SS-Oberführer Prof. Dr.ing. Ferdinand Porsche (Wehrwirtschaftsführer), Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), dan SS-Obergruppenführer Dr.jur. Hans Heinrich Lammers (Reichsminister ohne Portfeuille und Chef der Reichskanzlei). Foto oleh Walter Frentz
Dari kiri ke kanan: jenderal Luftwaffe tak dikenal, Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), General der Flieger Gustav Kastner-Kirdorf (Chef des Luftwaffen-Personalamt), dan General der Fallschirmtruppe Kurt Student (Kommandierender General der Fallschirmjäger). Foto ini diambil pada bulan Mei 1942 saat Göring mengadakan kunjungan ke Truppenübungsplatz (tempat pelatihan) Gross-Born di Pommern dan menginspeksi 2.000 orang perwira dan calon perwira Luftwaffe dalam acara "Kriegsalltag im Deutschen Reich"
Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe) dan Generaloberst Hans Jeschonnek (Chef des Generalstabes der Luftwaffe) di Führerhauptquartier (FHQ) Schloss Kleßheim, 7-10 April 1943, pada saat berlangsungnya kunjungan kenegaraan diktator Italia Benito Mussolini ke Jerman. Göring tampak mengenakan Grande Ufficiale dell'Ordine della Corona d'Italia (Grand Officer Star of the Italian Crown Order) di seragamnya. Hal ini bisa dibilang tidak biasa karena medali tersebut bukanlah grade tertinggi dari Order of the Crown of Italy, sementara sang Reichsmarschall sendiri mempunyai dua medali Italia lain yang lebih tinggi tingkatan serta gengsinya: Cavaliere di Gran Croce dell'Ordine dei Santi Maurizio e Lazzaro (Order of Saints Maurice and Lazarus) serta Annunziata (Order of the Santissima Annuziata). Foto ini diambil oleh fotografer pribadi Hitler, Heinrich Hoffmann
Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe) berfoto santai sambil mengenakan Weißer Dienstrock (seragam putih musim panas) di teras istana pribadi sang panglima Luftwaffe di Carinhall yang terletak di timur-laut Berlin dan menghadap sebuah danau indah yang bernama Großdöllner See, 6 Juli 1941. Di seragamnya dia mengenakan 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz I klasse serta Großkreuz di lehernya. Dalam Persidangan Nürnberg yang digelar setelah Perang Dunia II usai, Göring sempat berucap: "Kami tak dapat mengatakan banyak akan nasib yang akan menimpa kami. Kekuatan sejarah, politik dan ekonomi terlalu besar untuk dikendalikan." (3 September 1946). Sang mantan orang nomor dua dalam tubuh Nazi ini nantinya bunuh diri dengan meminum pil sianida hanya satu hari sebelum jadwal penggantungannya. Dia menulis dalam surat yang ditinggalkannya: "Aku tak keberatan bila aku ditembak nantinya." Tapi pikiran bahwa dia akan dihukum mati dengan cara dihukum gantung rupanya dianggapnya sangat tidak pantas bagi orang di posisi dia! Foto oleh Kriegsberichter Eitel Lange
Dari kiri ke kanan: Generaloberst Alfred Keller (Chef Luftflotte 1 und Luftwaffenbefehlshaber Mitte), Generaloberst Hans Jeschonnek (Chef des Generalstabes der Luftwaffe), Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Generaloberst Alexander Löhr (Chef Luftflotte 4), dan Generalfeldmarschall Albert Kesselring (tertutup oleh Löhr, Chef Luftflotte 2). Foto ini diambil pada tanggal 6 Juli 1941 oleh Kriegsberichter Eitel Lange. Lokasinya adalah di teras istana pribadi sang panglima Luftwaffe di Carinhall yang terletak di timur-laut Berlin dan menghadap sebuah danau indah yang bernama Großdöllner See. Di dekat mereka (tak terlihat di foto) terparkir Sonderzug (kereta api pribadi) "Asien" yang dijadikan sebagai Hauptquartier (Markas) berjalan oleh Göring dan menjadi alat transportasi utamanya dalam berbagai kunjungan ke luar Jerman
Hitler bersama dengan para petinggi Nazi di Führerhauptquartier Wolfsschanze (Rastenburg) di hari ulangtahunnya yang ke-53 tanggal 20 April 1942. Dari kiri ke kanan: Großadmiral Erich Raeder (membelakangi kamera, Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Reichsleiter Dr. Robert Ley (Reichsorganisationsleiter der NSDAP), Generalleutnant Walter Buhle (Chef vom Heeresstab im OKW, Oberkommando der Wehrmacht), SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Karl Wolff (Verbindungsoffizier zischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier), SS-Oberführer Prof. Dr.ing. Ferdinand Porsche (Wehrwirtschaftsführer), Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), dan SS-Obergruppenführer Dr.jur. Hans Heinrich Lammers (Reichsminister ohne Portfeuille und Chef der Reichskanzlei). Foto oleh Walter Frentz
Dari kiri ke kanan: jenderal Luftwaffe tak dikenal, Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), General der Flieger Gustav Kastner-Kirdorf (Chef des Luftwaffen-Personalamt), dan General der Fallschirmtruppe Kurt Student (Kommandierender General der Fallschirmjäger). Foto ini diambil pada bulan Mei 1942 saat Göring mengadakan kunjungan ke Truppenübungsplatz (tempat pelatihan) Gross-Born di Pommern dan menginspeksi 2.000 orang perwira dan calon perwira Luftwaffe dalam acara "Kriegsalltag im Deutschen Reich"
Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe) dan Generaloberst Hans Jeschonnek (Chef des Generalstabes der Luftwaffe) di Führerhauptquartier (FHQ) Schloss Kleßheim, 7-10 April 1943, pada saat berlangsungnya kunjungan kenegaraan diktator Italia Benito Mussolini ke Jerman. Göring tampak mengenakan Grande Ufficiale dell'Ordine della Corona d'Italia (Grand Officer Star of the Italian Crown Order) di seragamnya. Hal ini bisa dibilang tidak biasa karena medali tersebut bukanlah grade tertinggi dari Order of the Crown of Italy, sementara sang Reichsmarschall sendiri mempunyai dua medali Italia lain yang lebih tinggi tingkatan serta gengsinya: Cavaliere di Gran Croce dell'Ordine dei Santi Maurizio e Lazzaro (Order of Saints Maurice and Lazarus) serta Annunziata (Order of the Santissima Annuziata). Foto ini diambil oleh fotografer pribadi Hitler, Heinrich Hoffmann
Hermann Göring - mantan Reichsmarschall dan orang nomor dua dalam hierarki Nazi - diwawancarai oleh wartawan perang Sekutu tak lama setelah menyerahkan diri ke tangan US 36th Infantry Division / 7th Army pada tanggal 6 Mei 1945 di Radstadt (Salzburg/Austria). Di sebelahnya duduk Major Paul Kubla asal Elizabethtown/Kentucky yang bertugas sebagai penterjemah. Sebelumnya, pada tanggal 26 April 1945, Göring ditangkap oleh pasukan SS di Obersalzberg atas tuduhan pengkhianatan tingkat tinggi. Pada tanggal 5 Mei 1945 dia dibebaskan oleh pasukan Luftwaffe yang kebetulan melewati tempat penahanannya dalam gerak mundur mereka. Göring memutuskan untuk menyerahkan diri kepada pasukan Amerika daripada ke pihak Soviet, dan unit Amerika terdekat adalah 36th Infantry Division
Sumber :
Foto koleksi Hugo Jaeger
Foto koleksi Walter Frentz
www.forum.axishistory.com
www.historicalwarmilitariaforum.com
www.life.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar