Untuk album foto Harald Nugiseks bisa dilihat DISINI!
Oleh : Alif Rafik Khan
Nama lengkap: Harald Nugiseks
Lahir: 22 Oktober 1921 di Karjaküla/Särevere Parish/Järva maakond (Estonia)
Meninggal: 2 Januari 2014 di Tori/Pärnu maakond (Estonia)
Nomor keanggotaan NSDAP: Tidak ada
Nomor keanggotaan SS: Tidak ada
Gelar akademis: Tidak ada
Anggota keluarga: August Nugiseks dan Kata (orangtua), Linda dan Avelinus (kakak)
Beförderungen (Promosi):
00.10.1943 Waffen-Unterscharführer der SS
00.04.1945 Waffen-Oberscharführer der SS
Karriere (Karir):
00.08.1941 - 02.10.1941 Anggota batalyon sukarelawan Jerman pimpinan Kapten Artur Asu
02.10.1941 - 00.12.1942 Anggota 1.Kompanie / Ostbataillon Nr. 185
00.12.1942 - 25.05.1943 Menjadi warga sipil untuk sementara
25.05.1943 - 00.10.1943 Anggota Estnische SS-Freiwilligen-Brigade
00.10.1943 - 00.01.1944 Zugführer di 3. Estnische SS-Freiwilligen-Brigade
00.01.1944 - 00.05.1944 Zugführer di 20. Estnische SS-Freiwilligen-Division
00.05.1944 - 07.05.1945 Zugführer di 20. Waffen-Grenadier-Division der SS (estnische Nr. 1)
07.05.1945 - 00.12.1945 Menjadi tawanan Cekoslowakia
00.12.1945 - 10.11.1946 Menjadi tawanan Uni Soviet
10.11.1946 - 13.02.1947 Dibebaskan, pulang ke kampung halaman
13.02.1947 - 17.09.1953 Ditangkap kembali oleh pihak berwenang Soviet
17.09.1953 - 00.00.1958 Menjalani masa deportasi di Siberia
Auszeichnungen (Medali/Penghargaan):
00.00.1942 Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille)
21.12.1943 Infanterie-Sturmabzeichen in Silber
21.12.1943 Verwundetenabzeichen in Schwarz
27.02.1944 Eisernes Kreuz II.Klasse
07.03.1944 Eisernes Kreuz I.Klasse
09.04.1944 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (sebagai Waffen-Unterscharführer der SS dan Zugführer di 1.Kompanie / I.Bataillon / SS-Freiwiligen-Grenadier-Regiment 46 (estnische Nr.2) / 20.Estnische SS-Freiwilligen-Division / III.(Germanische) SS-Panzerkorps) / Armee-Abteilung Narwa / Heeresgruppe Nord) setelah berhasil merebut jembatan Vaasa-Siivertsi-Vepsküla dari tangan pasukan Soviet. Berkali-kali usaha sebelumnya telah gagal dan batalyon Nugiseks kehilangan hampir semua perwiranya. Sang Bintara lalu maju ke depan untuk menerima tongkat komando serangan. Segera dia merubah taktik: Semua suplai granat tangan dibawa ke front menggunakan kereta ski sehingga para penyerang tidak usah bolak-balik ke belakang melintasi ladang ranjau manakala suplai habis. Dengan granat kini dengan mudah disalurkan dari tangan ke tangan melalui parit pertahanan, pasukan Soviet yang mempertahankan jembatan menjadi terdsak dari utara melalui serangan bergelombang, dan akhirnya jembatan yang vital itu pun berhasil diduduki. Cerita selengkapnya bisa dibaca DISINI.
31.07.1992 Eesti Vabadusvõitlejate in Gold
22.10.2001 Eesti Reservohvitseride Kogu Kuldrist
22.10.2001 Kaitseministeeriumi teeneterist III järk
00.00.2002 Mälestusmedal "10 aastat taastatud kaitseväge“
17.06.2004 Kaitseväe Eriteenete rist
23.10.2004 Kaitseministeeriumi medal "Kodu Kaitseks"
24.02.2005 Maaväe teenetemärk "Ohvitseri hõberist"
23.04.2008 Eesti Evangeelse Luterliku Kiriku Teeneteristi III järk
20.08.2008 Eesti Piirivalve Ohvitseride Kogu teeneterist
20.08.2008 Eesti Eruohvitseride Kogu teeneterist
19.10.2008 Eesti Rahva Tänumedal
24.02.2011 Varsinais-Soome Reservväelaste Ringkonna
Aufzeichnungen (Catatan):
Nama lengkap: Harald Nugiseks
Lahir: 22 Oktober 1921 di Karjaküla/Särevere Parish/Järva maakond (Estonia)
Meninggal: 2 Januari 2014 di Tori/Pärnu maakond (Estonia)
Nomor keanggotaan NSDAP: Tidak ada
Nomor keanggotaan SS: Tidak ada
Gelar akademis: Tidak ada
Anggota keluarga: August Nugiseks dan Kata (orangtua), Linda dan Avelinus (kakak)
Beförderungen (Promosi):
00.10.1943 Waffen-Unterscharführer der SS
00.04.1945 Waffen-Oberscharführer der SS
Karriere (Karir):
00.08.1941 - 02.10.1941 Anggota batalyon sukarelawan Jerman pimpinan Kapten Artur Asu
02.10.1941 - 00.12.1942 Anggota 1.Kompanie / Ostbataillon Nr. 185
00.12.1942 - 25.05.1943 Menjadi warga sipil untuk sementara
25.05.1943 - 00.10.1943 Anggota Estnische SS-Freiwilligen-Brigade
00.10.1943 - 00.01.1944 Zugführer di 3. Estnische SS-Freiwilligen-Brigade
00.01.1944 - 00.05.1944 Zugführer di 20. Estnische SS-Freiwilligen-Division
00.05.1944 - 07.05.1945 Zugführer di 20. Waffen-Grenadier-Division der SS (estnische Nr. 1)
07.05.1945 - 00.12.1945 Menjadi tawanan Cekoslowakia
00.12.1945 - 10.11.1946 Menjadi tawanan Uni Soviet
10.11.1946 - 13.02.1947 Dibebaskan, pulang ke kampung halaman
13.02.1947 - 17.09.1953 Ditangkap kembali oleh pihak berwenang Soviet
17.09.1953 - 00.00.1958 Menjalani masa deportasi di Siberia
Auszeichnungen (Medali/Penghargaan):
00.00.1942 Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille)
21.12.1943 Infanterie-Sturmabzeichen in Silber
21.12.1943 Verwundetenabzeichen in Schwarz
27.02.1944 Eisernes Kreuz II.Klasse
07.03.1944 Eisernes Kreuz I.Klasse
09.04.1944 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (sebagai Waffen-Unterscharführer der SS dan Zugführer di 1.Kompanie / I.Bataillon / SS-Freiwiligen-Grenadier-Regiment 46 (estnische Nr.2) / 20.Estnische SS-Freiwilligen-Division / III.(Germanische) SS-Panzerkorps) / Armee-Abteilung Narwa / Heeresgruppe Nord) setelah berhasil merebut jembatan Vaasa-Siivertsi-Vepsküla dari tangan pasukan Soviet. Berkali-kali usaha sebelumnya telah gagal dan batalyon Nugiseks kehilangan hampir semua perwiranya. Sang Bintara lalu maju ke depan untuk menerima tongkat komando serangan. Segera dia merubah taktik: Semua suplai granat tangan dibawa ke front menggunakan kereta ski sehingga para penyerang tidak usah bolak-balik ke belakang melintasi ladang ranjau manakala suplai habis. Dengan granat kini dengan mudah disalurkan dari tangan ke tangan melalui parit pertahanan, pasukan Soviet yang mempertahankan jembatan menjadi terdsak dari utara melalui serangan bergelombang, dan akhirnya jembatan yang vital itu pun berhasil diduduki. Cerita selengkapnya bisa dibaca DISINI.
31.07.1992 Eesti Vabadusvõitlejate in Gold
22.10.2001 Eesti Reservohvitseride Kogu Kuldrist
22.10.2001 Kaitseministeeriumi teeneterist III järk
00.00.2002 Mälestusmedal "10 aastat taastatud kaitseväge“
17.06.2004 Kaitseväe Eriteenete rist
23.10.2004 Kaitseministeeriumi medal "Kodu Kaitseks"
24.02.2005 Maaväe teenetemärk "Ohvitseri hõberist"
23.04.2008 Eesti Evangeelse Luterliku Kiriku Teeneteristi III järk
20.08.2008 Eesti Piirivalve Ohvitseride Kogu teeneterist
20.08.2008 Eesti Eruohvitseride Kogu teeneterist
19.10.2008 Eesti Rahva Tänumedal
24.02.2011 Varsinais-Soome Reservväelaste Ringkonna
Aufzeichnungen (Catatan):
* Dilahirkan di sebuah peternakan dari keluarga petani Estonia.
* Menjadi sukarelawan Estee Legion tahun 1943
* Nugiseks menerima Ritterkreuz saat masih menjalani perawatan atas sakitnya di rumah sakit Türi tanggal 20 April 1944. Upacara penganugerahan yang dihadiri oleh SS-Oberführer Franz Augsberger (Kommandeur 20. Estnische SS-Freiwilligen-Division) dan SA-Obergruppenführer Karl-Siegmund Litzmann (Generalkommissar für Estland im Reichskommissariat Ostland) ini mendapat liputan luas dan diberitakan dalam Wehrmachtbericht (siaran radio propaganda harian Wehrmacht) serta majalah SIGNAL. Nugiseks sendiri secara resmi mendapatkan Ritterkreuz-nya dari tanggal 9 April 1944. Uniknya, Nugiseks masuk rumah sakit bukan akibat dari luka-lukanya di medan pertempuran melainkan karena sakit misterius (komplikasi tipus, pneumonia dan sakit telinga) saat dia sedang cuti di kampung halamannya di Türi! Sakit ini sempat membuatnya kehilangan kesadaran selama delapan hari dan berat badannya sampai merosot drastis, turun menjadi hanya 49kg saja. Dokter pun sudah menyerah atas kondisinya. Ternyata nun jauh di Berlin sana tersiar berita tentang sekaratnya sang pahlawan pemberani Estonia. Dokter terbaik Jerman bergelar profesor medis langsung didatangkan menggunakan pesawat untuk merawat Nugiseks (yang tidak dapat mengingat namanya). Sejak saat itu kesehatannya makin membaik, yang terlihat dari foto verleihung (upacara penganugerahan) disini. BTW, ketika SS-Kriegsberichter yang mewawancarainya menanyakan apa yang telah terjadi di jembatan Vaasa-Siivertsi-Vepsküla (yang membuatnya dianugerahi Ritterkreuz), Nugiseks seperti biasanya menjawab singkat: "Kami bertempur seperti di setiap pertempuran lainnya." Dia adalah persis seperti yang disebut oleh sebuah headline suratkabar yang terbit keesokan harinya: "Silent Hero" (Pahlawan Sunyi)!
* Dia adalah salah satu dari empat sukarelawan Estonia yang dianugerahi Ritterkreuz... dan yang paling terkenal! Tiga lainnya adalah: Paul Maitla, Alfons Rebane dan Harald Riipalu (Nugiseks adalah satu-satunya yang bukan perwira). Dia juga merupakan salah satu dari 20.000 orang Estonia yang menjadi sukarelawan Wehrmacht dalam Perang Dunia II.
* Setelahnya Nugiseks sempat mendapat hukuman dari atasannya karena berkelahi dengan prajurit lain yang menggoda perawat DRK (Deutsches Rotes Kreuz).
* Saat ofensif besar-besaran Tentara Merah di Estonia bulan September 1944, rumah keluarga Nugiseks dihancurkan.
* Menjadi sukarelawan Estee Legion tahun 1943
* Nugiseks menerima Ritterkreuz saat masih menjalani perawatan atas sakitnya di rumah sakit Türi tanggal 20 April 1944. Upacara penganugerahan yang dihadiri oleh SS-Oberführer Franz Augsberger (Kommandeur 20. Estnische SS-Freiwilligen-Division) dan SA-Obergruppenführer Karl-Siegmund Litzmann (Generalkommissar für Estland im Reichskommissariat Ostland) ini mendapat liputan luas dan diberitakan dalam Wehrmachtbericht (siaran radio propaganda harian Wehrmacht) serta majalah SIGNAL. Nugiseks sendiri secara resmi mendapatkan Ritterkreuz-nya dari tanggal 9 April 1944. Uniknya, Nugiseks masuk rumah sakit bukan akibat dari luka-lukanya di medan pertempuran melainkan karena sakit misterius (komplikasi tipus, pneumonia dan sakit telinga) saat dia sedang cuti di kampung halamannya di Türi! Sakit ini sempat membuatnya kehilangan kesadaran selama delapan hari dan berat badannya sampai merosot drastis, turun menjadi hanya 49kg saja. Dokter pun sudah menyerah atas kondisinya. Ternyata nun jauh di Berlin sana tersiar berita tentang sekaratnya sang pahlawan pemberani Estonia. Dokter terbaik Jerman bergelar profesor medis langsung didatangkan menggunakan pesawat untuk merawat Nugiseks (yang tidak dapat mengingat namanya). Sejak saat itu kesehatannya makin membaik, yang terlihat dari foto verleihung (upacara penganugerahan) disini. BTW, ketika SS-Kriegsberichter yang mewawancarainya menanyakan apa yang telah terjadi di jembatan Vaasa-Siivertsi-Vepsküla (yang membuatnya dianugerahi Ritterkreuz), Nugiseks seperti biasanya menjawab singkat: "Kami bertempur seperti di setiap pertempuran lainnya." Dia adalah persis seperti yang disebut oleh sebuah headline suratkabar yang terbit keesokan harinya: "Silent Hero" (Pahlawan Sunyi)!
* Dia adalah salah satu dari empat sukarelawan Estonia yang dianugerahi Ritterkreuz... dan yang paling terkenal! Tiga lainnya adalah: Paul Maitla, Alfons Rebane dan Harald Riipalu (Nugiseks adalah satu-satunya yang bukan perwira). Dia juga merupakan salah satu dari 20.000 orang Estonia yang menjadi sukarelawan Wehrmacht dalam Perang Dunia II.
* Setelahnya Nugiseks sempat mendapat hukuman dari atasannya karena berkelahi dengan prajurit lain yang menggoda perawat DRK (Deutsches Rotes Kreuz).
* Saat ofensif besar-besaran Tentara Merah di Estonia bulan September 1944, rumah keluarga Nugiseks dihancurkan.
* Nugiseks ditangkap oleh pasukan Cekoslowakia dan dibawa ke kamp tawanan. Setelah tiga kali usaha melarikan diri yang gagal dia dipindahtangankan ke pihak Soviet yang kemudian membawanya ke Polandia lalu ke kamp Vorkuta. Pada tahun 1946 dia dibawa ke Estonia dan dilepaskan di bulan November hanya untuk ditangkap lagi bulan Februari 1947! Nugiseks diganjar hukuman 10 tahun masa penawanan di kamp ditambah dengan lima tahun deportasi dari negaranya. Dia dilepaskan dari penjara tahun 1953 dan diperintahkan untuk tinggal di Siberia selama beberapa waktu selama masa deportasinya belum usai. Disini Nugiseks menikah dengan sesama wanita asal Estonia yang kemudian meninggal beberapa tahun kemudian. Dia menikah lagi dengan wanita Estonia lainnya dan bersama mereka kembali ke negaranya tahun 1958. Nugiseks melanjutkan karirnya sebagai mandor serta pekerjaan lainnya di wilayah Pärnu sampai dengan masa pensiunnya.
* Pada awal kepulangannya ke Estonia, tidak ada satupun perusahaan yang mau menerima mantan "Nazi" bekerja pada mereka, selain itu pengawasan terus-menerus dari NKVD membuatnya sulit untuk bergerak kemana-mana. Selama bertahun-tahun dia bekerja serabutan sekedar untuk menyambung hidup. Akhirnya Nugiseks mendapat pekerjaan sebagai kuli bangunan di proyek konstruksi. Kerja kerasnya pada akhirnya berbuah dan dia diangkat menjadi mandor.
* Pada tahun 1970, sang veteran perang ini membangun rumah untuk keluarganya menggunakan tangan sendiri!
* Pada awal kepulangannya ke Estonia, tidak ada satupun perusahaan yang mau menerima mantan "Nazi" bekerja pada mereka, selain itu pengawasan terus-menerus dari NKVD membuatnya sulit untuk bergerak kemana-mana. Selama bertahun-tahun dia bekerja serabutan sekedar untuk menyambung hidup. Akhirnya Nugiseks mendapat pekerjaan sebagai kuli bangunan di proyek konstruksi. Kerja kerasnya pada akhirnya berbuah dan dia diangkat menjadi mandor.
* Pada tahun 1970, sang veteran perang ini membangun rumah untuk keluarganya menggunakan tangan sendiri!
* Ketika Estonia meraih kemerdekaannya tanggal 20 Agustus 1991, Nugiseks dipromosikan secara kehormatan menjadi Kapten Cadangan (21 Februari 1994).
* Nugiseks menghadiri upacara pemakaman kembali Ritterkreuzträger asal Estonia lainnya Alfons Rebane, yang dilaksanakan di Estonia pada tahun 1999 oleh pemerintah Estonia.
* Pada bulan Oktober 2008 dia dianugerahi Medal of Gratitude oleh masyarakat Estonia setelah berhasil mengumpulkan 4.229 tandatangan.
* Nugiseks menghadiri upacara pemakaman kembali Ritterkreuzträger asal Estonia lainnya Alfons Rebane, yang dilaksanakan di Estonia pada tahun 1999 oleh pemerintah Estonia.
* Pada bulan Oktober 2008 dia dianugerahi Medal of Gratitude oleh masyarakat Estonia setelah berhasil mengumpulkan 4.229 tandatangan.
* Orang-orang mengenal Nugiseks sebagai pria pekerja keras dan sangat ramah. Karakter semacam inilah yang menolongnya melewati masa-masa berat di Gulag dan pendudukan Soviet di Estonia.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar