Dalam bulan-bulan terakhir sebelum pecahnya Perang Dunia II, intrik dan adu strategi diantara para tokoh-tokoh utama Nazi seakan memuncak, bahkan meluas sampai kode pakaian sipil apa yang harus dipakai dalam pertemuan-pertemuan rahasia tertentu! Disini kita melihat para petinggi SS dalam pakaian sipil (langka!) sedang sibuk membaca sebuah dokumen di teras Berghof, Obersalzberg, Berchtesgaden (tempat peristirahatan Hitler), bulan Mei 1939. Foto ini diambil dari rangkaian video yang dibuat langsung oleh Eva Braun, sang kekasih Hitler. Dari kiri ke kanan: Reichsführer-SS Heinrich Himmler, SS-Gruppenführer Reinhard Heydrich (Chef der Sicherheitsdienst), SS-Gruppenführer Karl Wolff (Chefadjudant der Reichsführer-SS und Chef des Hauptamtes Persönlicher Stab Reichsführer-SS), serta SS-Hauptsturmführer Hans Hendrik Neumann (Adjutant Chef der Sicherheitsdienst)
Generalmajor Fritz Bayerlein (tengah) bersama dengan para perwira Afrikakorps. Saya cuma mengenali satu di antaranya, yaitu cowok berjanggut di sebelah kanan. Dia adalah Fritz Moosmüller yang merupakan Sonderführer di Propagandakompanie, meskipun kebanyakan waktunya digunakan sebagai penterjemah. Perhatikan betapa beraneka ragamnya seragam yang mereka kenakan (dari mulai hijau zaitun, kuning cerah, coklat tua dan abu-abu), sesuatu yang tidak akan anda ketahui bila foto ini dibuat dalam format hitam-putih! Bayerlein memakai seragam jenderal tapi dengan kancing putih standar (bukannya kuning seperti biasanya dikenakan orang berpangkat jenderal). Sekarang beralih ke Moosmüller, perhatikan bahwa tanda pangkat Sonderführer di kerahnya telah dicabut! Dua orang memakai celana dengan saku di betis: hasil rampasan dari Inggris mungkin, atau bikinan sendiri? satu lagi, veteran Perang Dunia I kedua dari kanan dengan bordiran pink panzer di topinya (yang mengindikasikan bahwa dia berasal dari unit panzer) tampaknya tidak ambil pusing untuk memakai logo tengkorak di kerahnya, seperti umumnya panzertruppen di Afrika
Foto ini diambil dari buku "Rommel's Tropical Army in Original Color" oleh Bernd Peitz. Sang pengarang memberi label pada seragam yang dipakai oleh prajurit Afrikakorps ini sebagai 'buatan sendiri', yang mungkin dibikin dengan menggunakan material jaket berbahan wol yang tersedia saat itu. Bisa dikatakan bahwa dia salah! Penjelasannya sendiri sebenarnya sederhana saja: Prajurit ini memakai seragam hasil rampasan dari Inggris (perhatikan kancingnya yang tersembunyi) yang mendapat tambahan lambang Elang di dada supaya terlihat lebih 'Jerman'. Selain itu, seragam ini mendapat tambahan juga lining kuning tropis di kerah (tanda panah), dan simbol militer Jerman standar (pangkat bahu dan chevron di lengan). Topi kainnya yang berwarna terang juga terlihat kontras dengan seragam coklat khas Inggris yang dikenakannya!




SS-Standartenführer der Reserve Dipl.Ing. Otto Skorzeny (12 Juni 1908 - 5 Juli 1975) adalah perwira Waffen-SS dari Austria yang merupakan veteran pertempuran di Front Timur. Dia dipilih oleh Adolf Hitler untuk memimpin upaya pembebasan Benito Mussolini di Gran Sasso yang kemudian mengemuka ke seluruh dunia. Atas prestasinya tersebut dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 13 September 1943 sebagai SS-Hauptsturmführerr der Reserve dan Kommandeur Sonderverband z.b.V. Friedenthal. Skorzeny juga terkenal sebagai pimpinan Unternehmen Greif yang merupakan operasi penyusupan prajurit-prajurit Jerman yang fasih berbahasa Inggris ke garis belakang pasukan Amerika dalam Pertempuran Bulge. Menjelang berakhirnya perang dia diganjar dengan Eichenlaub #826 tanggal 9 April 1945 sebagai SS-Obersturmbannführer der Reserve dan Kommandeur SS-Jagdverbände und der Division Schwedt an der Oder. Setelah Perang Dunia II usai dia sempat kabur ke berbagai negara sebelum akhirnya menetap di Spanyol sampai dengan akhir hayatnya. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Deutsches Reichssportabzeichen; Medaille zur Erinnerung an den 13. März 1938; Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 mit spange Prager Burg; Nationalsozialistischer Deutscher Studentenbund Ehrenzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse; Eisernes Kreuz I.Klasse; Gemeinsames Flugzeugführer- und Beobachterabzeichen in Gold mit Brillanten; Dienstauszeichnung der NSDAP in Silber; Magyar Köztársasági Érdemrend (Hungaria); Verwundetenabzeichen in Silber; Allgemeines-Sturmabzeichen; Deutsches Kreuz in Gold (16 Januari 1945); serta Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS (5 Februari 1945). Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Kurt Alber pada tahun 1943 tak lama setelah kesuksesan operasi pembebasan Mussolini oleh Skorzeny dkk. Tampak sang perwira bercodet mengenakan perpaduan tropenuniform (seragam tropis) Luftwaffe dan stahlhelm SS!
Tidak ada yang salah dengan foto ini bukan? Hanya memperlihatkan SS-Brigadeführer Paul Worm dalam seragam Generalmajor der Polizei. Tapi berbeda ketika diketahui bahwa dia dipromosikan ke pangkat tersebut tanggal 1 Mei 1944, ketika peraturan (dari sejak 1942) melarang penggunaan seragam jenderal Ordnungspolizei model lama yang dilengkapi dengan kerah "larisch stickerei" berwarna hijau, dan diganti dengan seragam SS lengkap dengan kepangkatan dalam versi berwarna hijau (contoh seragamnya bisa dilihat DISINI)

SS-Oberführer Herbert Otto Gille (Kommandeur SS-Artillerie Regiment 5 / SS-Division "Wiking") mengenakan kerah dengan kragenspiegel rune SS ganda. Kerah ganda semacam ini hanya seraca resmi diperkenankan selama beberapa waktu pada tahun 1940, meskipun beberapa foto yang hadir kemudian menunjukkan bahwa dia tetap digunakan secara terbatas. Contoh pemakaiannya, selain foto Gille di atas, bisa kita dapatkan dalam buku "German Cross in Gold Holders of the SS and Police" karya Mark C. Yerger (Fritz Klingenberg dari "Das Reich") dan "Uniforms of the S.S." karya Andrew Mollo (Dr. Hans Lardschneider dari "Nord"). Satu yang jelas, kragenspiegel ganda semacam ini terlihat digunakan juga oleh Divisi SS "Totenkopf" (tengkorak) dan "Prinz Eugen" (odalrune)

Oberstleutnant Adelbert Schulz (Kommandeur Panzer-Regiment 25 / 7.Panzer-Division) bersama dengan salah seorang perwira staffnya beberapa hari sebelum Unternehmen Zitadelle (yang kemudian dikenal sebagai Pertempuran Kursk), 21 Juni 1943. Di belakang mereka terparkir sebuah Panzerkampfwagen III. Perhatikan bahwa Schulz mengenakan jaket Zeltbahn kamuflase hasil modifikasi dengan pola SS-Platanenmuster yang biasanya dikenakan oleh personil Waffen-SS! Foto oleh Kriegsberichter Kipper dari PK (Propaganda-Kompanie) 637


Contoh-contoh pemakaian seragam hasil modifikasi lapangan yang menggunakan bahan kain kamuflase Heeres Splittertarnmuster (splinter-pattern) yang biasa dipakai sebagai Zeltbahn. Zeltbahn sendiri merupakan bahan kamuflase resmi angkatan darat Jerman sampai tahun 1942, ketika mereka menambahkan Tarnhemd (smock) dan Tarnhelmüberzug (helmet cover), yang keduanya dibuat dari bahan kain kepar ringan herringbone. Di lapangan sendiri bermunculan garmen dan penutup helm tidak resmi yang diproduksi dari hasil modifikasi cepat di lapangan atau pemesanan ke penjahit, dan kebanyakannya terbuat dari bahan zeltbahn. Yang termasuk ke dalam hal ini adalah seragam tugas, jaket penerjun payung, jaket lapangan, tas ransel dan jaket panzer

Foto yang kemungkinan besar diambil di Eropa Daratan ini (perhatikan bentuk bangunan di latar belakang!) memperlihatkan seorang pelayan kulit hitam - yang bertugas di unit udara Jerman di Afrika Utara - mengenakan seragam hasil modifikasi dengan insignia Luftwaffe. Seragam ini bukanlah seragam resmi hasil keluaran Oberkommando der Luftwaffe (dan sebenarnya bisa dikatakan ilegal di dalam hukum perang) serta hanya digunakan untuk mempermudah identifikasi bahwa pemakainya bertugas sebagai pembantu di kamp militer Jerman. Sudah umum diketahui bahwa pasukan Afrikakorps banyak mengandalkan bantuan penduduk lokal untuk tugas-tugas tertentu seperti bersih-bersih, memasak dan kuli angkut. Pada kenyataannya, hal serupa tersebut dilakukan kemanapun Wehrmacht pergi dan apapun ras dari penduduk lokalnya! Yang paling terkenal dari hal ini adalah pelayan kulit hitam dari jagoan udara Luftwaffe Hans-Joachim Marseille, Mathew "Mathias" Letulu yang berasal dari Afrika Selatan. Dari buku "Ln - die Geschichte der Luftnachrichtentruppe. Bd. 2. Der Weltkrieg. Der Flugmelde- und Jägerleitdienst 1939 - 1945" karya Karl Otto Hoffmann: "Oberst Gustav Rödel dari JG 27 mengatakan pada penulis bahwa Staffel-nya mempunyai pos observasi untuk mewaspadai serangan udara musuh yang mungkin datang. Untuk membuat hidup di Afrika menjadi lebih 'mudah', pos-pos tersebut mempekerjakan beberapa 'bocah' (dia mendeskripsikan mereka sebagai 'negro Arab yang antusias'). Setelah para 'bocah' ini diberitahu oleh 'tuannya' tentang tugas mereka (yaitu sebagai Luftspäher dan Flugmelder, pengamat udara), mereka menjadi sangat bersemangat dan menjalani tugas mereka dengan sungguh-sungguh. Tak lama kemudian orang-orang Jerman mendapati kenyataan yang mengagumkan: para sukarelawan pengintai udara ini mempunyai penglihatan dan pendengaran yang jauh lebih tajam dari rekan-rekan bule mereka, serta dapat mengenali datangnya pesawat udara jauh lebih dulu dengan berteriak-teriak serta melambaikan tangan mereka ke arah datangnya musuh!"
Perwira dari Totenkopf ini menjalani pelatihan militer bersama dengan Heer di masa sebelum perang. Dia mengenakan seragam yang unik dimana terdapat dua Adler di dalamnya: Adler Wehrmacht (dada) dan SS (lengan)!
Foto ini diambil di Belanda bulan November 1944 dan memperlihatkan seorang perwira Heer mengenakan jaket kamuflase SS dari jenis M44 Erbsentarn (dot44). Uniknya, dia memindahkan Adler SS dari lengan ke bagian dada!
Prajurit Heer ini mengenakan SS-tarnwendejacke (splittertarn) yang biasa dikenakan oleh unit-unit Waffen-SS sebagai jaket utama saat musim dingin (winterbekleidung), terutama di Front Timur. Jaket semacam ini bisa dibolak-balik (reversible) dimana di bagian dalamnya berwarna putih salju
Bila jaket seperti yang dipakai oleh Leutnant di atas muncul di pasaran saat ini, pastilah dia dikatakan sebagai barang palsu atau abal-abal! Bukti foto di atas menunjukkan bahwa seringkali prajurit/perwira Wehrmacht memodifikasi pakaiannya di lapangan untuk menyesuaikan dengan keterbatasan bahan dan pasokan dari tanah air, terutama di akhir-akhir Perang Dunia II




















Sumber :
Buku "German Army Uniforms and Insignia 1933-1945" karya Brian L. Davis
Buku "Rommel's Tropical Army in Original Color" karya Bernd Peitz
Foto koleksi pribadi Gordon Williamson
Foto koleksi pribadi Hundestaffel
Foto koleksi pribadi Joe Slavick
Foto koleksi pribadi Onkel Kurt
Foto koleksi pribadi William "Bill" Petz
www.angelfire.com
www.aufhimmelzuhause.com
www.fjr2.be
www.forum.axishistory.com
www.gmic.co.uk
www.gothicline.wordpress.com
www.militaryphotos.net
www.panzer-archiv.de
www.reibert.info
www.warrelics.eu
www.wehrmacht-awards.com
www.ww2photomuseum.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar