Para pelaku kudeta Nazi Münich Putsch (dikenal juga sebagai Beer Hall Putsch atau Hitler Putsch) berfoto bareng di sela-sela persidangan di Münich yang mendudukkan mereka sebagai terdakwa, tanggal 1 April 1924. Dari kiri ke kanan: Oberleutnant Heinz Pernet (5 September 1896 - 30 Juni 1973), Dr. Friedrich Weber (30 Januari 1892 - 19 Juli 1955), Dr. Wilhelm Frick (12 Maret 1877 – 16 Oktober 1946), Oberstleutnant Hermann Kriebel (20 Januari 1876 - 16 Februari 1941), General der Infanterie a.D. Erich Ludendorff (9 April 1865 - 20 Desember 1937), Adolf Hitler (20 April 1889 - 30 April 1945), Oberleutnant der Reserve Wilhelm Brückner (11 Desember 1884 - 18 Agustus 1954), Ernst Röhm (28 November 1887 – 2 Juli 1934), dan Robert Wagner (13 Oktober 1895 - 14 Agustus 1946). Perhatikan bahwa hanya dua orang dalam foto ini yang mengenakan pakaian sipil (Frick dan Hitler). Selain itu, Kriebel dan Ludendorff memakai pickelhaube (helm runcing khas Kekaisaran Jerman) di kepalanya, dan Pernet adalah anak tirinya Ludendorff. Beer Hall Putsch sendiri adalah usaha revolusi yang digalang oleh NSDAP dan gagal karena kurang persiapan serta tidak didukung oleh militer yang berkuasa. Peristiwanya berlangsung dari sore tanggal 8 November 1923 sampai dengan awal siang keesokan harinya (9 November 1923). Saat itu pemimpin partai Nazi Adolf Hitler, Generalquartiermeister Erich Ludendorff dan para pimpinan Kampfbund lain berusaha untuk merebut kekuasaan di Münich. BTW, Sebagai fotografer dalam foto ini adalah Heinrich Hoffmann yang nantinya menjadi fotografer pribadi Hitler
Adolf Hitler, usia 35 tahun, berpose di sebelah mobil Marcedes-Benz 11/40 abu-abu (nomor model RIO 4346) sambil memakai jas hujan pada saat pelepasannya dari Penjara Landsberg tanggal 20 Desember 1924, setelah dipenjarakan hanya selama sembilan bulan. Dia telah didakwa atas tuduhan pengkhianatan tingkat tinggi setelah memimpin usaha kudeta di Münich setahun sebelumnya, yang dikenal dengan nama Münich Putsch. Dalam periode inilah Hitler membuat bukunya yang terkenal, "Mein Kampf" (Perjuanganku), yang nantinya menjadi "kitab suci" orang-orang Nazi. Hitler sendiri tidak menulis secara langsung buku tersebut melainkan mendiktekannya pada wakilnya Rudolf Hess - yang sama-sama dipenjara disana atas kasus yang sama. Hitler persisnya dipenjara selama 264 hari. Seorang pegawai Penjara Landsberg mengatakan bahwa pada saat itu Hitler menginginkan agar dapat menarik untung dari penjualan bukunya, yang cukup untuk "membayar kewajiban finansialnya (baca: utang) dan untuk menutupi pengeluaran selama dia dipenjara". Delapan tahun kemudian (1933) Sang titisan Jojon naik ke tampuk kekuasaan dan dia menjadi kaya raya dari hasil penjualan bukunya - yang menjadi buku terlaris di zaman Nazi! Foto oleh Heinrich Hoffmann
Adolf Hitler, usia 35 tahun, berpose di sebelah mobil Marcedes-Benz 11/40 abu-abu (nomor model RIO 4346) sambil memakai jas hujan pada saat pelepasannya dari Penjara Landsberg tanggal 20 Desember 1924, setelah dipenjarakan hanya selama sembilan bulan. Dia telah didakwa atas tuduhan pengkhianatan tingkat tinggi setelah memimpin usaha kudeta di Münich setahun sebelumnya, yang dikenal dengan nama Münich Putsch. Dalam periode inilah Hitler membuat bukunya yang terkenal, "Mein Kampf" (Perjuanganku), yang nantinya menjadi "kitab suci" orang-orang Nazi. Hitler sendiri tidak menulis secara langsung buku tersebut melainkan mendiktekannya pada wakilnya Rudolf Hess - yang sama-sama dipenjara disana atas kasus yang sama. Hitler persisnya dipenjara selama 264 hari. Seorang pegawai Penjara Landsberg mengatakan bahwa pada saat itu Hitler menginginkan agar dapat menarik untung dari penjualan bukunya, yang cukup untuk "membayar kewajiban finansialnya (baca: utang) dan untuk menutupi pengeluaran selama dia dipenjara". Delapan tahun kemudian (1933) Sang titisan Jojon naik ke tampuk kekuasaan dan dia menjadi kaya raya dari hasil penjualan bukunya - yang menjadi buku terlaris di zaman Nazi! Foto oleh Heinrich Hoffmann
Foto ini diambil oleh Heinrich Hoffmann tahun 1925 dan menunjukkan Hitler bersama dengan empat orang anggota SS pertama (waktu itu masih bernama Stoßtrupp Hitler). Dari kiri ke kanan: Julius Schaub, Julius Schreck, Adolf Hitler, Gerhard Maurer, dan Gerhard Schneider (perhatikan bahwa dua orang di kiri bernama awal Julius sementara di kanan bernama Gerhard!). Bila diperhatikan lebih teliti lagi, terdapat satu orang tambahan yang berdiri di tengah yang dihapus dari foto! Foto yang telah diedit ini telah beredar dari awal Nazi naik ke tampuk kekuasaan, lengkap dengan tandatangan lima orang yang nongtot di dalamnya (tandatangan Hitler adalah versi awal yang sedikit lebih ribet daripada versi kemudian). Yang jadi pertanyaan: siapakah dia dan kenapa dihapus? Sejarawan SS Andrew Mollo mengklaim bahwa yang dihapus tersebut adalah Emil Maurice, perwira SS supir Hitler yang pada tahun 1930-an sempat di blacklist dari SS karena ketahuan punya keturunan Yahudi dan sempat dekat dengan Geli Raubal (cewek yang diincar Hitler!). Tapi kemudian namanya dibersihkan kembali dan mengakhiri perang dengan pangkat SS-Brigadeführer
Adolf Hitler berpose di samping sebuah piano bersama dengan anjing gembala Alsatia Jerman peliharaannya yang bernama "Prinz" dalam sebuah foto studio yang dibuat oleh Heinrich Hoffmann di Münich tahun 1925. Anjing ini didapat sang calon Führer pada tahun 1921 ketika dia masih menjadi pria miskin. Kemiskinan itu pula yang memaksa Hitler menitipkan si anjing di tempat lain karena dia tidak mampu merawatnya. Dahsyatnya, Prinz melarikan diri dari tempat penitipannya dan kembali pada Hitler! Peristiwa ini begitu membekas di hati sang lelaki dari Austria, karena dia adalah orang yang sangat menghargai kesetiaan dan kepatuhan. BTW, Foto aslinya menjadi koleksi dari Rudolf Herz yang juga berasal dari Münich
Foto hasil karya Heinrich Hoffmann ini diambil di Gasthaus Märker (Hattingen) pada tanggal 26 November 1926 dan memperlihatkan para petinggi Nazi dalam acara "treffen der NSDAP-Ortsgruppenführer der Ruhrgebiets" (pertemuan para pimpinan grup lokal NSDAP di Ruhr). Di belakang Adolf Hitler berdiri Joseph Goebbels, sementara di belakang Goebbels berdiri Viktor Lutze. Di sebelah kanan Lutze kemungkinan besar adalah Wilhelm Schepmann
Foto hasil karya Heinrich Hoffmann ini diambil di Gasthaus Märker (Hattingen) pada tanggal 26 November 1926 dan memperlihatkan para petinggi Nazi dalam acara "treffen der NSDAP-Ortsgruppenführer der Ruhrgebiets" (pertemuan para pimpinan grup lokal NSDAP di Ruhr). Di belakang Adolf Hitler berdiri Joseph Goebbels, sementara di belakang Goebbels berdiri Viktor Lutze. Di sebelah kanan Lutze kemungkinan besar adalah Wilhelm Schepmann
Adolf Hitler memperagakan keahliannya berpidato di hadapan sebuah cermin dan diabadikan melalui kamera yang dijepretkan oleh Heinrich Hoffmann dalam sesi foto yang dibuat di "Photoatelier Heinrich Hoffmann", Schellingstraße (Münich), bulan Agustus 1927. Uniknya, setelah melihat foto-foto ini Hitler merasa tidak puas akan hasilnya dan memerintahkan Hoffmann untuk menghapus semua negatifnya, tapi sang fotografer malah ngeyel dan tetap menyimpannya secara diam-diam! Foto ini pertama kali dipublikasikan dalam memoar Hoffmann yang diterbitkan pada tahun 1955, "Das Hitler-Bild: Die Erinnerungen des Fotografen Heinrich Hoffmann"
Pertemuan para tokoh Nazi dalam acara "Parteigründungsversammlung der NSDAP" yang diselenggarakan di Staatliches Hofbräuhaus di Münich pada tanggal 24 Februari 1929 untuk memperingati pidato Hitler yang terkenal. Menghadap kamera, dari kiri ke kanan: Gregor Strasser, Adolf Hitler, Franz-Xaver Schwarz, Max Amann, dan Ulrich Graf. Membelakangi kamera: Karl Fiehler, Christian Weber dan Julius Schaub. Di belakang Hitler berdiri Jakob Grimminger yang memegang Blutfahne (Bendera Darah/Blood Flag). Hofbräuhaus adalah salah satu dari beberapa "Aula Bir" yang biasa digunakan untuk mengadakan pertemuan oleh Partai Nazi. Deutsche Arbeiterpartei (DAP, sebelum berubah menjadi NSDAP tahun 1920) mengadakan pertemuan besar pertamanya disini pada tanggal 6 Oktober 1919, kurang dari setahun setelah Perang Dunia Pertama berakhir, dengan pendengar kurang dari 70 orang. Pada tanggal 24 Februari 1920, Hitler - yang baru diangkat menjadi ketua partai menggantikan Anton Drexler - mempersembahkan 25 point yang nantinya menjadi dasar ideologi Nazi dalam pidato di Aula Festival Hofbräuhaus di hadapan 2.000 orang hadirin
Pertemuan para tokoh Nazi dalam acara "Parteigründungsversammlung der NSDAP" yang diselenggarakan di Staatliches Hofbräuhaus di Münich pada tanggal 24 Februari 1929 untuk memperingati pidato Hitler yang terkenal. Menghadap kamera, dari kiri ke kanan: Gregor Strasser, Adolf Hitler, Franz-Xaver Schwarz, Max Amann, dan Ulrich Graf. Membelakangi kamera: Karl Fiehler, Christian Weber dan Julius Schaub. Di belakang Hitler berdiri Jakob Grimminger yang memegang Blutfahne (Bendera Darah/Blood Flag). Hofbräuhaus adalah salah satu dari beberapa "Aula Bir" yang biasa digunakan untuk mengadakan pertemuan oleh Partai Nazi. Deutsche Arbeiterpartei (DAP, sebelum berubah menjadi NSDAP tahun 1920) mengadakan pertemuan besar pertamanya disini pada tanggal 6 Oktober 1919, kurang dari setahun setelah Perang Dunia Pertama berakhir, dengan pendengar kurang dari 70 orang. Pada tanggal 24 Februari 1920, Hitler - yang baru diangkat menjadi ketua partai menggantikan Anton Drexler - mempersembahkan 25 point yang nantinya menjadi dasar ideologi Nazi dalam pidato di Aula Festival Hofbräuhaus di hadapan 2.000 orang hadirin
Pertemuan para anggota SS dengan Führer mereka di masa awal pembentukannya. Foto yang diambil oleh Heinrich Hoffmann ini kemungkinan besar diambil akhir tahun 1920-an atau awal tahun 1930-an, yang jelas sebelum Nazi berkuasa. Pertama kali dipublikasikan tahun 1934 sebagai salah satu dari 225 set foto "Zigaretten Karte" yang dikeluarkan oleh pabrik rokok “Reemtsma Zigareeten”, caption aslinya berbunyi "Auf einer der Tagung in Kampfzeit. Ein Fuhrer Redner spricht der macht kurze Notizen" (Dalam sebuah pertemuan di masa perjuangan. Saat pembicara sedang berpidato, sang Pemimpin menulis catatan). Baris depan dari kiri ke kanan: Rudolf Hess (mengenakan kerah dengan insignia ajudan "Wolfangel" awal), Bernhard Rust, Adolf Hitler, Walther Darré, Wolf Heinrich Graf von Helldorf, dan Hanns Kerrl. Baris belakang: Julius Schreck, Julius Schaub (mengenakan jas sipil), Hans Krebs (mengenakan kacamata), dan Emil Maurice. Lalu kemana perginya tokoh SS paling dominan Heinrich Himmler? Kemungkinan sedang pidato atau bisa juga kebelet berak di WC terminal! BTW, di meja tersimpan sebuah topi kepi SS model awal dengan lencana metal di pinggirnya
Para peserta kursus ke-3 Reichsführerschule der SA berfoto bareng sebelum upacara penutupan bersama dengan pemimpin mereka Adolf Hitler. Kursus tersebut diselenggarakan dari tanggal 9 Agustus s/d 30 Agustus 1931. Disini kita bisa melihat tokoh-tokoh yang nantinya menjadi petinggi Third Reich: (1) Theodor "Theo" Berkelmann, (2) Wilhelm Brückner, (3) Gottlob Berger, (6) Kurt Kühme, dan (8) Otto Wächter
Adolf Hitler (Vorsitzender der NSDAP, Oberster SA- und SS-Führer) berpidato melalui mikrofon di hadapan simpatisannya di dekat Berliner Schloss, Lustgarten (Berlin), dalam acara kampanye pemilihan presiden (Reichspräsidentenwahl) tanggal 4 April 1932. Dari kiri ke kanan: SA-Oberführer Wilhelm Brückner (persönlicher Adjutant Hitlers), Wolf-Heinrich Graf von Helldorf (SA-Führer Berlin-Brandenburg), Joseph Goebbels (Gauleiter Berlin), dan Adolf Hitler
Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi Library of Congress
www.avaxnews.net
www.forum.axishistory.com
www.thirdreichruins.com
www.tracesofevil.com
www.ushmm.org
www.ww2images.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar