Para prajurit Jerman menghabiskan waktu senggang dengan berenang di tepi pantai. Perlengkapan tempur mereka berserakan di bebatuan, sementara senapan dikumpulkan dalam beberapa tumpukan. Foto ini diambil di dekat Boulogne, Prancis, tanggal 6 Juni 1940, dan orang-orang yang nampang disini berasal dari 1. Gebirgs-Division. Mereka sedang menunggu dimulainya Unternehmen Seelöwe (Operasi Singa Laut, penyerbuan Jerman terhadap Prancis) yang tidak pernah terealisasi. Melihat tanggalnya juga, berarti bahwa Pertempuran Prancis masih belum berakhir! BTW, foto ini diambil oleh seorang perwira Wehrmacht tak dikenal yang meninggalkannya saat dia melarikan diri dari Paris empat tahun kemudian. Seorang fotografer lokal bernama Marcel Gesgon menemukannya dalam bentuk boks negatif, dan dia akhirnya dicetak oleh anaknya yang bernama Alain
Prajurit Heer Jerman menikmati eskrim ditengah teriknya cuaca musim panas di dekat Kanal Charleroi–Brussels–Willebroeck (Belgia) tanggal 17 Mei 1940. Pada hari itu Brussels - ibukota Belgia - jatuh ke tangan pasukan Wehrmacht setelah Panglima BEF (British Expeditionary Force), Lord Gort, memutuskan untuk mundur ke Sungai Scheldt karena takut terkepung oleh pihak Jerman. Gerakan ini memungkinkan 6. Armee di bawah pimpinan Generaloberst Walther von Reichenau untuk menduduki Brussels tanpa hambatan berarti. Di lain pihak, perlawanan Belanda terhadap invasi Jerman berakhir dengan dievakuasinya pasukan gabungan Prancis-Belanda di Zeeland serta pulau Walcheren dan Beverland oleh kapal perusak Prancis
Hari-hari tenang di Johannisburg (Prusia Timur) dengan bunga-bunga tulip bermekaran sementara perang melawan Uni Soviet hanya berselang beberapa lama lagi, awal musim panas tahun 1941. Di sebelah kiri adalah Oberleutnant Hermann Budenbender (Abteilungsadjutant Aufklärungs-Abteilung 35 / 35.Infanterie-Division) sementara di kanannya adalah seorang Führer Panzerspähzug tak dikenal dari unit yang sama. Pada awal April 1941, 35. Infanterie-Division (dikenal dengan nama "Divisi Ikan" sesuai dengan lambangnya) mulai bergerak menuju timur sebagai persiapan untuk Unternehmen Barbarossa yang akan segera digelar. Pada awalnya mereka direncanakan akan transit untuk sementara di wilayah utara dan timur Warsawa tapi kemudian berpindah lagi ke Prusia Timur di sekitar wilayah Johannisburg. Mereka tinggal disana sampai tanggal 10 Juni 1941 ketika datang perintah lagi untuk bergerak menuju perbatasan dengan Rusia
Para pilot Luftwaffe dari I.Gruppe / Jagdgeschwader 27 (JG 27) sedang asyik bermain kartu remi di padang pasir Afrika Utara tahun 1942, sementara di belakang mereka terparkir sebuah Messerschmitt Bf 109 E-4 Trop "Schwarze 3". Mereka semua bertelanjang dada sambil mengenakan tropenhelm untuk melindungi diri dari panas yang menyengat
Foto ini pertama kali dipublikasikan dalam buku keluaran tahun 1943 yang berjudul "Balkenkreuz Über Wüstensand: Falbbirderwerk des Deutschen Afrikakorps" (Salib Balkan di Atas Pasir Gurun: Buku Gambar Berwarna dari Afrikakorps Jerman) karya Gerhard Stalling. Dia memperlihatkan seorang perwira Luftwaffe dengan pangkat Oberleutnant sedang bermain kartu di padang pasir Afrika Utara sambil merokok. Cukup ironis mengingat bahwa dia sebenarnya adalah seorang petugas medis yang berhubungan erat dengan kesehatan (perhatikan simbol ular kadut melilit tongkat di schulterklappen-nya)! Untuk seorang perwira medis (Sanitätsoffizier), pangkat yang setara dengan Oberleutnant (Letnant Satu) adalah Oberarzt. Tampaknya dia telah ikut dalam aksi pertempuran, yang terlihat dari pita Eisernes Kreuz II.Klasse di kancing seragamnya. Dia juga mengenakan "knautschmütze" (crusher cap) versi Luftwaffe, yang pada dasarnya adalah schirmmütze (visor cap) yang diremas sampai lemas (pikirannya jangan kemana-mana!)
Para pilot Luftwaffe dari I.Gruppe / Jagdgeschwader 27 (JG 27) sedang asyik bermain kartu remi di padang pasir Afrika Utara tahun 1942, sementara di belakang mereka terparkir sebuah Messerschmitt Bf 109 E-4 Trop "Schwarze 3". Mereka semua bertelanjang dada sambil mengenakan tropenhelm untuk melindungi diri dari panas yang menyengat
Foto ini pertama kali dipublikasikan dalam buku keluaran tahun 1943 yang berjudul "Balkenkreuz Über Wüstensand: Falbbirderwerk des Deutschen Afrikakorps" (Salib Balkan di Atas Pasir Gurun: Buku Gambar Berwarna dari Afrikakorps Jerman) karya Gerhard Stalling. Dia memperlihatkan seorang perwira Luftwaffe dengan pangkat Oberleutnant sedang bermain kartu di padang pasir Afrika Utara sambil merokok. Cukup ironis mengingat bahwa dia sebenarnya adalah seorang petugas medis yang berhubungan erat dengan kesehatan (perhatikan simbol ular kadut melilit tongkat di schulterklappen-nya)! Untuk seorang perwira medis (Sanitätsoffizier), pangkat yang setara dengan Oberleutnant (Letnant Satu) adalah Oberarzt. Tampaknya dia telah ikut dalam aksi pertempuran, yang terlihat dari pita Eisernes Kreuz II.Klasse di kancing seragamnya. Dia juga mengenakan "knautschmütze" (crusher cap) versi Luftwaffe, yang pada dasarnya adalah schirmmütze (visor cap) yang diremas sampai lemas (pikirannya jangan kemana-mana!)
Foto yang tidak biasa dari Perang Dunia II: Para pilot dari pesawat pembom Heinkel He 111 (II.Gruppe / Kampfgeschwader 27 "Boelcke") ini beramai-ramai melaksanakan upacara pemakaman secara simbolis, entah dengan tujuan apa! Di peti mati yang dibakar tersebut terdapat tulisan "Dein leben - dein gewinn" (hidupmu, hadiahmu) dan "Mich auch" (aku juga). Foto di atas diambil di lapangan udara Tatsinskaya, Stalingrad, musim gugur 1942 oleh Siegfried Lauterwasser
www.kavallerie-regiment18.de
www.ww2colorfarbe.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar