Kamis, 20 November 2014

Foto Berwarna Tawanan Perang

 Tentara Afrikakorps Jerman menerima pembagian jatah air minum di kamp tawanan perang yang dikontrol oleh Sekutu di Lembah El Guettar, Tunisia, tahun 1943. Pada bulan Februari 1943 pihak Poros meluncurkan serangan balasan besar terhadap US II Corps di barat-daya Tunisia. Manuver balasan 1st Armored Division tanggal 16 dan 17 Februari malah berujung pada kehancuran total dan divisi tersebut kehilangan dua dari batalyon tanknya serta 2.500 prajuritnya yang ditawan! Setelah 22 hari terlibat dalam pertempuran sengit, tentara Amerika direorganisasi ulang dan naiklah Jenderal George S. Patton ke tampuk pimpinan. Di bawah pimpinan jenderal baru yang enerjik ini 1st Armored Division dan 1st Infantry Division mendapatkan kembali semangat ofensifnya, sementara 9th Infantry Division bermetamorfosis dari unit yang masih hijau dan tak berpengalaman menjadi unit tahan-banting serta bisa diandalkan dalam pertempuran. Pertempuran El Guettar sendiri berlangsung antara elemen-elemen Heeresgruppe Afrika dibawah pimpinan Generaloberst Hans-Jürgen von Arnim - bersama dengan pasukan Italia dibawah komando Giovanni Messe - melawan US II Corps dibawah Lieutenant General George S. Patton. Pertempuran ini tercatat sebagai pertempuran pertama dimana pasukan Amerika berhasil mengalahkan unit-unit panzer Jerman yang lebih berpengalaman, meskipun pertempuran yang mengikutinya kemudian tidaklah menentukan. Foto ini diambil oleh fotografer LIFE Eliot Elisofon



 Foto jepretan Hugo Jaeger ini memperlihatkan para tawanan perang Jerman (kebanyakan bekas anggota Afrikakorps) hasil repatriasi yang baru tiba di negara mereka setelah menjalani proses pertukaran tawanan perang dengan Inggris, 1943. Konvensi Jenewa memberikan ketentuan tentang repatriasi (pemulangan kembali) semua tawanan perang bahkan saat permusuhan masih berlangsung. Pada tahun 1939-1945 ketentuan ini hanya berlaku bagi tawanan yang menderita sakit atau cacat. Mayoritas dari 40.000 orang prajurit Inggris - yang ditawan oleh Jerman antara tahun 1939 dan 1940 - baru mendapatkan kesempatan untuk ikut serta dalam program pertukaran tawanan perang hanya setelah ratusan ribu prajurit Poros digaruk oleh Sekutu di Tunisia bulan Mei 1943. Negosiasi untuk hal ini sendiri sebenarnya telah diusahakan oleh Palang Merah Internasional dari akhir tahun 1940, hanya saja belum menemukan momentumnya yang tepat seperti tahun 1943. Pertukaran tawanan pertama antara kedua negara berlangsung bulan Oktober 1943


Generalfeldmarschall Albert Kesselring (Oberbefehlshaber Süd) berdiri di tengah diantara dua orang perwira tinggi Amerika dari 101st Airborne Division / 7th US army di Berchtesgaden, 10 Mei 1945. Di sebelah kiri adalah Brigadier General Gerald J. Higgins (Assistant Commander 101st Airborne Division) sementara di kanannya adalah Major General Maxwell D. Taylor (Commander 101st Airborne Division). Kesselring dan staff-nya menyerahkan diri pada pasukan Amerika pada tanggal 9 Mei 1945 di Saalfelden, dekat Salzburg (Austria). Dia diterima dengan ramah serta penuh kesopanan oleh jenderal Taylor, yang mengizinkannya untuk tetap menyimpan pistol serta tongkat Marsekalnya, dan bahkan memperbolehkan sang Marsekal untuk bepergian ke tempat yang dekat tanpa pengawalan!


Sumber :
www.gettyimages.com
www.life.time.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar