Jumat, 22 Mei 2009

Sukarelawan Non-Kulit Putih Dalam Tubuh Nazi Jerman


Selama ini orang beranggapan bahwa Hitler adalah seorang rasialis yang sangat mengagungkan ras Arya sekaligus menindas ras lainnya. Tapi tahukah anda bahwa selama berlangsungnya Perang Dunia II, Hitler dan angkatan perangnya merekrut para prajurit sukarelawan non-Eropa, yang tidak berkulit putih dan jelas-jelas bukan ras Arya! Mereka datang dari belahan dunia yang berbeda. Ada yang berkulit kuning, sawo matang, bahkan hitam!

Sebagian foto ini, saya yakin, akan membuat anda terkejut...


 Foto yang kemungkinan besar diambil di Eropa Daratan ini (perhatikan bentuk bangunan di latar belakang!) memperlihatkan seorang pelayan kulit hitam - yang bertugas di unit udara Jerman di Afrika Utara - mengenakan seragam hasil modifikasi dengan insignia Luftwaffe. Seragam ini bukanlah seragam resmi hasil keluaran Oberkommando der Luftwaffe (dan sebenarnya bisa dikatakan ilegal di dalam hukum perang) serta hanya digunakan untuk mempermudah identifikasi bahwa pemakainya bertugas sebagai pembantu di kamp militer Jerman. Sudah umum diketahui bahwa pasukan Afrikakorps banyak mengandalkan bantuan penduduk lokal untuk tugas-tugas tertentu seperti bersih-bersih, memasak dan kuli angkut. Pada kenyataannya, hal serupa tersebut dilakukan kemanapun Wehrmacht pergi dan apapun ras dari penduduk lokalnya! Yang paling terkenal dari hal ini adalah pelayan kulit hitam dari jagoan udara Luftwaffe Hans-Joachim Marseille, Mathew "Mathias" Letulu yang berasal dari Afrika Selatan. Dari buku "Ln - die Geschichte der Luftnachrichtentruppe. Bd. 2. Der Weltkrieg. Der Flugmelde- und Jägerleitdienst 1939 - 1945" karya Karl Otto Hoffmann: "Oberst Gustav Rödel dari JG 27 mengatakan pada penulis bahwa Staffel-nya mempunyai pos observasi untuk mewaspadai serangan udara musuh yang mungkin datang. Untuk membuat hidup di Afrika menjadi lebih 'mudah', pos-pos tersebut mempekerjakan beberapa 'bocah' (dia mendeskripsikan mereka sebagai 'negro Arab yang antusias'). Setelah para 'bocah' ini diberitahu oleh 'tuannya' tentang tugas mereka (yaitu sebagai Luftspäher dan Flugmelder, pengamat udara), mereka menjadi sangat bersemangat dan menjalani tugas mereka dengan sungguh-sungguh. Tak lama kemudian orang-orang Jerman mendapati kenyataan yang mengagumkan: para sukarelawan pengintai udara ini mempunyai penglihatan dan pendengaran yang jauh lebih tajam dari rekan-rekan bule mereka, serta dapat mengenali datangnya pesawat udara jauh lebih dulu dengan berteriak-teriak serta melambaikan tangan mereka ke arah datangnya musuh!"



Sukarelawan Arab dalam tubuh Deutsche Afrikakorps (DAK), pasukan Jerman di Afrika Utara



Adolf Hitler bersama dengan mufti Yerusalem, Amin al-Husseini. Hubungan mereka begitu dekat, sehingga ketika Perang Dunia II berkecamuk, Al-Husseini lebih banyak menghabiskan waktunya di Berlin daripada di tanah Arab!



Sukarelawan bangsa India (Legion Freies Indien) dalam tubuh Heer



Para anggota Legion Freies Indien berpose bersama



Seorang anggota Legion Freies Indien



Sukarelawan India yang tampaknya telah makan asam garam pertempuran, terbukti dari medali yang dengan bangga dipampangkan di seragamnya. Setidaknya si bapak bergigi ala penyanyi rap ini adalah jago dalam perang infanteri!



Seorang sukarelawan asal Azerbaijan sedang menari lagu tradisional dengan diperhatikan oleh rekan-rekannya



Seorang ulama Chechnya sedang membacakan ayat suci di tengah para sukarelawan Nazi asal Kaukasus. Setelah Perang Dunia II berakhir, banyak dari para pejuang Chechnya pro-Jerman yang dieksekusi atau dikirim ke gulag di Siberia oleh Soviet karena Stalin menganggap mereka adalah para pengkhianat negara



Kalau yang sipit-sipit ini adalah sukarelawan dari Korea



Selain sebagai Sekutu, Jepang juga mengirimkan para prajuritnya untuk menjadi sukarelawan Third Reich



Para prajurit Heer asal Turkmenistan sedang mengantri jatah ransum mereka



Ini mungkin foto paling terkenal dari sukarelawan asal Bosnia di tubuh SS. Mereka tergabung dalam Divisi Gunung SS ke-13 'Handschar'. Bayangkan, sukarelawan Muslim di tubuh pasukan elit Nazi!



Para prajurit Handschar sedang melaksanakan shalat berjamaah di pagi hari (mungkin shalat Ied. Untuk mengetahuinya, cukuplah diketahui kalau peristiwa ini terjadi pada bulan November tahun 1943). Masihkah anda para Muslim membenci Nazi dan bersimpati dengan Yahudi?



Jenderal Wehrmacht sedang menginspeksi pasukan sukarelawan berkulit kuning dan bermata sipit



Yang ini adalah sukarelawan dari Asia Timur yang tertawan bersama prajurit Jerman lainnya dan sedang didata oleh tentara Sekutu



Huahahahaha!!! Bagi yang masih belum ngeh, saya berkulit hitam, Brow!



Yang ini prajurit kulit hitam lainnya di kesatuan Afrika Korps



Dan ini yang paling mengejutkan : Eng ing eeeeng... Prajurit YAHUDI dalam tubuh Nazi Jerman! Mereka bertugas untuk Nazi dan juga mengenakan seragam Nazi, lengkap dengan swastika! Mereka adalah para "polisi khusus Yahudi" yang bertugas mengatur ketertiban di ghetto-ghetto (tempat penampungan) Yahudi, dan bahkan mendapat 'promosi' bertugas di kamp-kamp konsentrasi!



Contoh polisi Yahudi bekerja untuk Hitler



Kalau yang ini, acara mereka. Perhatikan emblem Bintang Daud yang nempel di lengan mereka!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar