Selasa, 02 Juni 2009

Rudolf Hess (1894-1987), Deputi Hitler Yang Tertangkap Di Skotlandia!


Rudolf Hess menemani Hitler ketika tuannya tersebut dipenjara atas tuduhan kudeta terhadap pemerintahan yang sah, 1924. Penjara tersebut lebih tampak bagaikan tahanan rumah daripada penjara sebenarnya, lebih karena minimnya penjagaan disana!



Rudolf Hess sebagai SS-Gruppenführer di tahun 1936



Rudolf Hess dalam suatu jamuan makan malam di Fuhrerbau, 25 Februari 1939. Sepertinya orang di sebelah kanan adalah Robert Ley, tapi tak tahulah!



Rudolf Hess berjalan menuruni tangga di belakang Hitler dalam kunjungan resmi ke lapangan tempat balon udara Zeppelin berada, 1937. Terlihat pula Reichsleiter Martin Bormann, panglima RAD Konstantin Hierl dan SS-Obergruppenführer Julius Schaub



Rudolf Hess bersama Hitler dalam kunjungan ke Florence, Italia, bulan Mei 1938. Dari kiri ke kanan : Joachim von Ribbentrop, Adolf Hitler, Rudolf Hess, Hans Lammers, dan Karl-Heinrich Bodenschatz. Sedangkan Mussolini sendiri sebagai tuan rumah, sialnya, tersembunyi di antara para dedengkot Nazi ini, dapatkah anda menebak dimana dia berada?



Rudolf Hess meresmikan pembukaan Kanal Adolf Hitler (1940)



Reichsminister Rudolf Hess menginspeksi dan bersalaman dengan pasukan Jerman di front dalam invasi negara tersebut ke Polandia (1939)



Kisah tertangkapnya Rudolf Hess. Yang nggak ngerti bahasa Inggris bawa kamus dulu!



Rudolf Hess bersama para pejabat tinggi Nazi lainnya dalam persidangan Nürnberg. Baris pertama dari kiri ke kanan : Hermann Göring, Rudolf Hess, Joachim von Ribbentrop dan Wilhelm Keitel. Baris kedua dari kiri ke kanan : Karl Dönitz, Erich Raeder, Baldur von Schirach dan Fritz Sauckel



Wajah kuyu Rudolf Hess setelah ditawan Sekutu


Walter Richard Rudolf Hess (Heß dalam bahasa Jerman) (26 April 1894 – 17 Agustus 1987) ialah tokoh terkemua Nazi, seorang wakil Adolf Hitler dalam Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei. Menjelang perang melawan Uni Soviet, ia terbang ke Skotlandia untuk mengadakan perundingan damai, namun ditangkap. Ia diadili di Nuremberg dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Ia menjadi tokoh yang dipuja-puja di kalangan kaum neo Nazi.

Rudolf Hess dilahirkan di Iskandariah, Mesir, dalam sebuah keluarga importir-eksportir Lutheran Bavaria yang menganggap pendidikan di kalangan masyarakat Jerman mereka yang kecil di sana tidak cukup keras. Karena itu Rudolf dididik oleh guru-guru privat. Keluarga itu pindah kembali ke Jerman pada 1908 dan Rudolf dimasukkan ke sebuah sekolah asrama di sana. Meskipun Hess mengungkapkan minatnya untuk menjadi seorang astrolog, ayahnya meyakinkannya untuk belajar bisnis di Swiss. Pada awal Perang Dunia I, ia mendaftarkan diri dalam Resimen ke-7 Artileri Medan Bavaria, menjadi seorang tentara infantri dan dianugerahi Salib Besi, kelas dua. Ia dipindahkan ke Korps Udara Kerajaan (setelah sebelumnya pernah ditolak), mengikuti latihan aeronautik dan melayani di sebuah skuadron operasi dengan pangkat letnan.

Setelah perang ia pergi ke München dan bergabung dengan Perhimpunan Thule, membantu Freikorps dalam perjuangannya melawan komunisme. Ia mendaftar di Universitas München, dan di sana ia belajar ilmu politik, sejarah, ekonomi dan geopolitik di bawah Profesor Karl Haushofer. Setelah mendengar Hitler berbicara pada Mei 1920, ia mengabdikan dirinya sepenuhnya kepada pimpinannya. Ia mendekam selama hampir delapan bulan di penjara Landsberg, setelah memimpin sebuah batalyon SA dalam kudeta Beer Hall. Sebagai sekretaris pribadi Hitler, ia menyunting buku Hitler Mein Kampf dan akhirnya mencapai pangkat wakil pemimpin partai dan jenjang ketiga dalam kepimpinan di Jerman, setelah Hitler dan Hermann Goring.
Studi kolaboratif tahun 1943 berjudul "Analysis of the Personality of Adolph Hitler" oleh Profesor Henry A. Murray, direktur Harvard Psychological Clinic, psikoanalis Dr. Walter C. Langer, Dr. Ernst Kris, New School for Social Research, dan Dr. Bertram D. Lawin, New York Psychoanalytic Institute, menyatakan "fakta bahwa selama awal-awal berdirinya partai itu banyak lingkaran di dalamnya adalah homoseksual yang banyak dikenal" dan bahwa "Hess umumnya dikenal sebagai "Fraulein Anna". Buku tahun 1972 The Mind of Adolf Hitler, karya psikolog Walter C. Langer menyebut Rudolf Hess sebagai homoseksual terkenal yang mungkin menjadi pasangan Hitler.
Dalam buku tahun 2001 The Hidden Hitler, karya sejarawan dan profesor Universitas Bremen Lothar Machtan tertulis bahwa Hitler tertarik oleh sikap kewanita-wanitaan Rudolf Hess yang kini disebut sebagai "Fräulein Hess" (Otto Strasser), "Fräulein Anna" atau "Fräulein Gusti" (Ernst Hanfstaengl), "Paula Hitam" (dikaitkan dengan Ernst Rohm), "Grete Hitam" (Bella Fromm) dan "Emma Hitam" (Erich Ebermayer). (hal. 143) Menyusul pembebasannya dari penjara Landsberg pada tahun 1924, mereka berdua menikmati hubungan intim yang disebut Hess "pengalaman terindah manusia." Rudolf Hess tak pernah pergi dari sisinya." (hal. 143) dan menjadi sekretaris pribadinya dari 1925. Meski atas suruhan Hitler akhirnya Hess menikah, Profesor Machlan menulis bahwa istrinya Ilse Prohl Hess kemudian menyatakan bahwa kehidupannya bersama suaminya Rudolf hampir seperti "siswi biara." (hal. 149) Setelah 10 tahun menikah, pasangan itu tetap tak punya anak, Hess menegaskan bahwa istrinya memiliki waktu yang sulit untuk hamil. Akhirnya mereka memiliki 1 anak, Wolf Rüdiger Hess, lahir pada 1937.
Hess memiliki kedudukan istimewa sebagai wakil Hitler di tahun-tahun awal gerakan Nazi namun kemudian berkurang sepanjang 1930-an karena Hitler dan pemimpin Nazi lainnya mengkonsolidasikan kekuasaan politik. Penulis biografi Hitler John Toland menggambarkan pandangan dan kemampuan Hess agak terbatas dan keterasingannya bertambah selama tahun-tahun awal karena perhatian dan keagungan terpusat pada para jenderal seperti Hermann Goering, Joseph Goebbels dan Heinrich Himmler. Beberapa sejarawan menyebut kepribadian Hess terganggu emosinya.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar