Sabtu, 19 September 2009

Reichsmarschall Hermann Göring (1893-1946), Orang Kedua Nazi Dan Panglima Luftwaffe!

Hermann Göring bersama dengan Generaloberst Hans Jeschonnek


Hermann Göring dan Adolf Hitler. Dari muka mereka yang rada-rada butek, kita sudah dapat menduga bahwa foto ini diambil di akhir-akhir Perang Dunia II, ketika Jerman mulai menerima banyak kekalahan di berbagai front. Di sebelah kiri (belakang Hitler) adalah General der Flieger Karl-Heinrich Bodenschatz


Reichsmarschall Hermann Göring dengan Grand Cross of Iron Cross dan Pour le Mérite tertempel di lehernya


Para petinggi Nazi berjalan-jalan di luar bunker yang menjadi markas Hitler di Wolfschanze (Sarang Serigala) tak lama setelah usaha pembunuhan Hitler oleh Oberst Stauffenberg dan kawan-kawan yang berakhir dengan kegagalan. Dari kiri ke kanan : Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel, Reichsmarschall Hermann Göring, Adolf Hitler dan sekretaris partai Nazi Martin Bormann. Di belakang Keitel adalah ajudan SS Hitler, Otto Günsche


Hermann Göring diwawancarai oleh 50 orang lebih koresponden perang Sekutu tak lama setelah ia menyerah. Göring tampak menyeka mulutnya dari keringat, kentara sekali bahwa ia cukup tegang meskipun mencoba menutupinya dengan mengeluarkan humor-humor garing


Hermann Göring mendengarkan dengan berdebar-debar pembelaan dari para pengacaranya dalam sidang pengadilan di Nürnberg, Maret 1946


Jenazah Hermann Göring setelah tewas bunuh diri karena meminum racun, tak lama sebelum eksekusi terhadap dirinya dilaksanakan


Hermann Wilhelm Göring (lahir di Rosenheim, Kerajaan Bavaria, Kekaisaran Jerman, 12 Januari 1893 – meninggal di Nürnberg, Jerman, 15 Oktober 1946 pada umur 53 tahun), adalah seorang Reichsmarchall sekaligus pemimpin Gestapo, polisi rahasia Nazi. Ia dianggap sebagai salah satu pencetus penyerangan terhadap Inggris dalam peristiwa yang dikenal dengan Pertempuran Britania. Ia juga dikenal sebagai pemimpin Nazi tertinggi yang ikut melegitimasi solusi terakhir atas masalah Yahudi, sebuah rencana pemusnahan massal bagi kaum Yahudi yang saat itu dicap sebagai pengacau dan pembangkrut ekonomi dunia (meskipun kemudian diketahui bahwa 'rencana' ini adalah hasil dari propaganda Yahudi).

Göring tercatat sebagai satu-satunya petinggi Nazi pemilik medali Grand Cross of the Iron Cross, yang disematkan sendiri oleh Hitler atas kecemerlangannya memimpin pendudukan ke Perancis dan negara-negara sekitarnya. Ia juga dipercaya membentuk pasukan khusus yang dinamai Divisi Panzer Hermann Göring, dan menjadi komandan Forschungsamt (FA), pasukan intelijen yang bertugas mengawasi dan menyadap lalu lalang informasi melalui telepon dan gelombang radio. Posisinya yang paling krusial adalah ketika ia diangkat sebagai komandan Gestapo, polisi rahasia Nazi yang terkenal kejam. Göring dikenal sebagai komandan Gestapo yang paling sukses yang berhasil membawa Gestapo menjadi polisi politik bagi Nazi.

Namun demikian, sebuah peristiwa tiba-tiba membuat Hitler mencabut semua kepercayaan itu dan berubah menjadi amat membencinya. Ia dianggap sebagai pengkhianat dan diusir dari segala urusan partai Nazi. Peristiwa itu adalah ketika ia bersama-sama Heinrich Himmler, pada saat-saat terakhir perang, bernegosiasi dengan musuh tanpa sepengetahuan Hitler.

Göring ditangkap pasukan Sekutu di Austria pada 8 Mei 1945 dan merupakan seorang pemimpin tertinggi Nazi yang tertangkap dan sempat diadili di pengadilan perang di Nürnberg. Namun beberapa jam sebelum vonis mati dijatuhkan, ia keburu menenggak sebuah pil sianida di dalam selnya. Jenazahnya dikremasi dan abunya dilarung di sungai Isar.


Buku-buku tentang Hermann Göring :
* Frischauer, Willi (1951). The Rise and Fall of Hermann Goering. Ballantine Books.
* Excerpt from Germany Reborn, oleh Hermann Göring, 1934
* Leffland, Ella (1990). The Knight, Death and the Devil. New York: Morrow. ISBN 0-688-05836-1.
* Maser, Werner (2000). Hitlers janusköpfiger Paladin: die politische Biographie. ISBN 3-86124-509-4.
* Mosley, Leonard (1974). The Reich Marshal: A Biography of Hermann Goering. New York: Dell.
* Overy, Richard J. (1984). Goering: The Iron Man. London: Routledge.
* Roger Manvell, Heinrich Fraenkel (2005). Goering. London UK: Greenhill Books.


Sumber :
www.id.wikipedia.org
www.en.wikipedia.org
www.images.google.com
www.ww2incolor.com
www.germaniainternational.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar