Senin, 19 Januari 2015

General der Infanterie Hans Krebs (1898-1945), Kepala Staff terakhir Heer



Hans Krebs (4 Maret 1898 – 2 Mei 1945) adalah seorang Jenderal di Angkatan Darat Jerman. Dia lahir di Helmstedt, Jerman, dan kemudian menjadi seorang prajurit Kekaisaran Jerman pada 1914. Krebs dipromosikan menjadi Leutnant tahun 1915 dan menjadi Oberleutnant tahun 1925. Lalu pangkatnya naik pesat sampai menjadi General der Infanterie dan menjadi Chef des Generalstabes des Heeres (Kepala Staff Angkatan Darat Jerman) di akhir Perang Dunia II.

Sebagai Kepala Staff Oberkommando des Heeres/Angkatan Darat Jerman Nazi, Krebs berada di Führerbunker dibawah Kantor Kekanseliran Reich pada saat Pertempuran Berlin.

Pada 28 April 1945, Krebs menelepon Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel yang saat itu Keitel berada di Markas Komando Tertinggi Wehrmacht di Fürstenberg. Krebs mengatakan bahwa jika bantuan tidak datang ke Berlin, semua akan jatuh. Keitel lalu berjanji mengirim bantuan. Keitel lalu menghubungi General der Panzertruppe Walther Wenck yang memimpin 12. Armee dan General der Infanterie Theodor Busse yang memimpin 9. Armee. Keitel memerintahkan 12. Armee untuk menyerang ke Berlin dari barat dan 9. Armee menyerang dari selatan. Adolf Hitler telah memerintahkan kedua tentara untuk bergabung dan datang untuk membantu Berlin. Tetapi perintah itu dianggap mustahil oleh para Jenderal. Selain itu pasukan dibawah Jenderal Rudolf Holste telah bersiap untuk menyerang Berlin dari utara.

Masih pada tanggal 28 April, ketika diketahui bahwa Heinrich Himmler mencoba menegosiasikan menyerah kepada Sekutu barat melalui Count Folke Bernadotte tanpa diketahui Hitler, Krebs menjadi bagian dari sebuah pengadilan militer yang diperintahkan oleh Hitler untuk mengadili Himmler secara militer via Hermann Fegelein. Namun Fegelein terlalu mabuk untuk mengikuti pengadilan militer sehingga akhirnya Fegelein ditembak mati.

Tanggal 29 April, Krebs, Joseph Goebbels, Martin Bormann dan General der Infanterie Wilhelm Burgdorf melihat dan menandatangani surat wasiat terakhir dari Hitler. Malam harinya, Krebs menghubungi Alfred Jodl yang menjabat Komandan Tertinggi Angkatan Darat melalui radio untuk menanyakan hal sebagai berikut:

    Pertama, Dimana keberadaan Jenderal Wenck dan Angkatan Darat ke-12 ?
    Kedua, Kapan serangan akan dilakukan oleh Angkatan Darat ke-12 ?
    Ketiga, Dimana letak Tentara ke-9 ?
    Keempat, Dari mana Tentara ke-9 akan menerobos ?
    Kelima, Dimana Jendral Holste ?

Pagi hari tanggal 30 April, Jodl menjawab kepada Krebs:

    Pertama, Jenderal Wenck tidak dapat bergerak di selatan Danau Schwielow
    Kedua, karena itu, Angkatan Darat ke-12 tidak dapat dapat meneruskan serangan kepada Tentara Merah dan membantu Berlin
    Ketiga, sebagian besar Tentara ke-9 telah menyerah
    Keempat, Jenderal Holste melakukan defensif

Pada hari itu juga, pukul 15.30 Hitler bunuh diri. Sesuai dengan keinginan wasiat terakhir Hitler, Großadmiral (Grand Admiral/Laksamana Besar) Karl Dönitz diangkat menjadi penerus Hitler sebagai Staatsoberhaupt (Kepala Negara) dengan gelar Reichspräsident (Presiden Reich) dan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata. Dan juga Hitler memerintahkan kepada Menteri Penerangan Umum dan Propaganda Joseph Goebbels untuk menjadi "Kepala Pemerintahan" dengan gelar Reichskanzler (Kanselir Reich).
Proses menyerah dan akhir hayat

Pada tanggal 1 Mei, setelah Hitler bunuh diri pada 30 April, Goebbels mengirim Krebs dan Kolonel Theodor von Dufving,dibawah bendera putih, untuk memberikan surat yang ditulis untuk Jenderal Vasily Zhukov dari Tentara Merah. Dufving adalah Kepala Staff Divisi Artileri yang dipimpin oleh Jenderal Helmuth Weidling. Surat itu berisi tentang penerimaan penyerahan oleh Goebbels. Zhukov adalah Komandan Angkatan Darat ke-8 Tentara Merah Soviet yang menguasai wilayah Berlin tengah. Krebs sampai sebelum pukul 4 pagi dan membuat Zhukov terkejut. Lalu dengan berbicara bahasa Rusia, Krebs mengatakan bahwa Hitler dan Eva Braun, istrinya telah bunuh diri di Bunker bawah tanah Kantor Kekanseliran Reich. Zhukov tidak menyadari bahwa terdapat Bunker dibawah Kantor Kekanseliran Reich dan ia juga tak menyadari bahwa Hitler telah menikah. Dan dengan tenang Zhukov mengatakan bahwa ia tahu tentang itu. Soviet yang hanya menerima penyerahan tanpa syarat akhirnya tidak menyetujui Surat Goebbels dan negosiasi dari Krebs. Akhirnya pertemuan itu berakhir tanpa kesepakatan.

Sekitar pukul 8 malam tanggal 1 Mei, Goebbels bunuh diri dengan istrinya, Magda, setelah membunuh anaknya sendiri. Lalu mayatnya dibakar oleh ajudannya. Setelah itu, Krebs melakukan bunuh diri. Lalu tanggung jawab proses penyerahan Berlin diberikan kepada Jenderal Artileri Helmuth Weidling, Komandan Zona Pertahanan Berlin.
Jabatan

Selama satu dekade jabatannya adalah:
    1936-1939: atase militer di Moskow (Krebs fasih berbahasa Rusia)
    1939: Kepala Seksi Pelatihan Angkatan Darat
    1939-1942: Kepala Staf Korps VII
    1942-1943: Kepala Staf Angkatan Darat Kesembilan Jerman, Front Timur
    1943-1944: Kepala Staf Angkatan Darat Grup Pusat, Front Timur
    1944-1945: Kepala Staf Angkatan Darat Grup B, Front Barat
    1945: Wakil Kepala Staf Umum Angkatan Darat (OKH)
    1945, 1 April - 1 Mei: Kepala Staf Umum Angkatan Darat (OKH)


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar