Senin, 31 Agustus 2015

Pertempuran Berlin 1945


 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmoBMZ8kzLXU5bNHJPxuGBjE59QnpSG9KeuUzmxpt-JxDpOqsEGR-V-E2DKTmvARzSxz0yVaY9BCBvv0jYJoQ6YOQZPbW08bsMfYtOD-NQBlFe46gfQ5a_xBc5Y501HuNcCaQ831ag02M/s640/
              Perang dunia ke II di Eropa benar-benar menjadi mimpi buruk yang takkan bisa dilupakan. Saat itu, Eropa benar-benar terasa mati. Kehidupan sebuah negara telah musnah seiring dengan serangan yang dilancarkan Jerman sejak tahun 1939. Namun semuanya berakhir, ketika peperangan itu mencapai puncaknya pada pertempuran Berlin.
Tidak terhitung lagi berapa puluh juta nyawa melayang dalam perang dunia ke II, berapa bangunan yang runtuh, berapa kota yang rata, berapa dana yang habis, berapa…… tapi ada suatu hasil. Perang dunia ke II yang merupakan starting teknik perang modern, memberikan dampak besar terhadap dunia ini sendiri, terutama negara-negara di dalamnya, mulai dari terbentuknya PBB, seni perang modern, kemerdekaan banyak bangsa, timbulnya kesadaran yang mutlak akan bahaya peperangan, perang dingin, negara adidaya, dan sebagainya. Demikianlah pertempuran besar yang terpusat di Eropa, dan di akhiri di kota ini……. kota Berlin….
              Pertempuran Berlin adalah salah satu pertempuran dahsyat yang terjadi selama perang dunia ke II. Kedahsyatan pertempuran itu tidak kalah dengan pertempuran-pertempuran terkenal seperti Kursk, Stalingrad, dan sebagainya. Bahkan ada suatu spesialisasi yang terjadi pada pertempuran ini, yang mana spesialisasi ini tidak terdapat pada pertempuran yang lain pada perang dunia ke II. Hal inilah yang membuat pertempuran di Berlin menjadi pertempuran yang khusus, bahkan lebih khusus dibandingkan pertempuran-pertempuran yang lain termasuk Stalingrad.
Berbeda dengan pertempuran pada kota manapun, pertempuran di Berlin adalah titik darah penghabisan bangsa Jerman pada perangnya sendiri. Pertempuran ini berbeda dengan pertempuran Stalingrad, yang sekalipun merupakan kota Stalin, tetap saja bukan jantung Soviet dan bukan disitu letak nyawa Soviet. Kalah atau tidaknya Soviet di Stalingrad, tidak menentukan mati atau tidaknya negara itu. Itu sebabnya, berbeda dengan pertempuran Berlin, yang merupakan titik darah penghabisan bangsa Jerman, hingga menimbulkan drama yang luar biasa yang terjadi pada pertempuran yang berlangsung beberapa minggu itu.
Ketika Soviet berhasil mengoyak pasukan Jerman dengan serangan air bahnya, Berlin pun terkepung seketika. Bahkan ketika pertahanan pasukan Jerman di Seelow Height jebol, pada akhirnya Berlin benar-benar tidak bisa selamat.
 http://kkcdn-static.kaskus.co.id/images/2013/04/28/
                Bahkan sebelum pertempuran di mulai, Berlin sudah dihantui kekalahan yang pasti. Seluruh prajurit tidak lagi memiliki harapan, begitu pula seisi kota. Saat itu, Berlin hanya diperkuat oleh 100.000 prajurit, yang mana 45.000 dari keseluruhan pasukan itu adalah Volksturm, atau tentara rakyat, bahkan minoritas pada Volksturm adalah anak kecil yang berumur 7 tahun hingga 16 tahun. Sementara pada pihak Soviet, terbentuk kekuatan menyerang yang gila, dengan jumlah 10.000.000 prajurit lengkap dengan 9000 artileri, puluhan ribu tank, dan senjata-senjata perang lainnya. Seluruh Jerman tahu mereka tidak akan hidup bila melawan, tapi justru inilah yang menjadi kekhasan dari pertempuran Berlin, drama yang manis, akhir yang penuh keberanian dan kehormatan. Dan ketika pertempuran di mulai, hingga pertempuran berakhir, seluruh pasukan Jerman tewas dengan beberapa ribu yang menyerahkan diri. Sementara Soviet kehilangan beratus-ratus ribu prajurit mereka. Suatu keadaan yang benar-benar tidak seimbang dan menghasilkan hasil yang juga jauh dari perkiraan. Sulit dipercaya? Itu kenyataannya…
                        Pertempuran di Berlin dimulai dengan bombardir artileri. Soviet menembakkan 9000 artileri ke kota Berlin dari sekitar jam 3 pagi hingga jam 5. Lalu dilanjutkan dengan serbuan pasukan darat keseluruhan. Sulit dibayangkan dan dilukiskan, bagaimana keadaan Berlin mulai dari bombardir terjadi hingga serangan total dilancarkan.
Pertempuran terjadi dengan begitu dahsyat. Di jalan-jalan di Berlin, anak-anak kecil membawa panzerfaust untuk ditembakkan ke tank Soviet dengan penuh keberanian. Prajurit-prajurit, ayah, dan para pemuda mempertahankan setiap meter jalan-jalan Berlin. Hingga mereka makin terdesak dan terdesak sampai Reichstag dan bunker Berlin. Dan pada Reichstag, drama pertempuran berlangsung mengharukan sekali…
Pasukan-pasukan Jerman yang hanya terdiri dari orang-orang yang terluka, bertempur tanpa menyerah. Tembakan dari Reichstag terus mereka lakukan di tengah-tengah gempuran artileri Soviet dan serbuan tank-tank dan infantry Soviet ke arah mereka secara total dari segala penjuru. Dan yang mengejutkan adalah, pertempuran di mulai sekitar pukul 6 pagi, tapi baru berakhir ketika tengah malam. Bendera Soviet dikibarkan 2 kali karena pengibaran pertama tidak terlihat akibat gelapnya malam. Dan pada pertempuran di Reichstag, tidak ada pasukan Jerman yang menyerah sampai titik darah penghabisan.
Darah benar-benar tergenang pada setiap lantai di Reichstag!
                     Berkibarnya bendera Soviet di Reichstag menandakan akhir dari pertempuran Berlin. Sekalipun itu, bukanlah akhir dari pertempuran yang sebenarnya. Satu dua prajurit Jerman masih suka melakukan perlawanan dengan cara teror dan sniper, ada juga beberapa kelompok yang menyerang frontal. Hingga beberapa bulan kemudian, pertempuran di Berlin benar-benar dinyatakan berakhir. Dan Jerman, mencatat benar apa yang terjadi, kenyataan yang terjadi pada pertempuran itu. Akhir dari kedigdayaan Nazi, akhir dari kekaisaran Reich ke tiga…!!!

sumber  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar