Senin, 01 Februari 2010

Album Foto Para Tokoh Nazi Jerman Dengan Kumis ala Hitler

HEER

 
Oberstleutnant der Reserve Wilhelm Bach (5 November 1892 – 22 Desember 1942) adalah salah satu karakter yang paling tidak biasa dalam tubuh Afrikakorps. Dia merupakan seorang mantan pastor Lutheran yang juga salah satu komandan batalyon terbaik yang dipunyai Erwin Rommel. Meskipun pangkatnya membuat ia selayaknya dihormati, tapi dia adalah salah satu komandan Jerman yang paling bersahabat, paling cu'ek dan paling santai yang berada di bawah komando si Serigala Rumah Makan Padang eh Padang Pasir Rommel! Ketika Erwin Rommel mencapai Afrika di bulan Februari 1941, dia diperkenalkan kepada para perwira yang menyambutnya. Dia tidak tersenyum atau mencoba bersikap bersahabat. Dia tahu tak ada waktu untuk beramah tamah dan ngadu huntu karena dia harus menguji mereka dalam pertempuran terlebih dahulu. Tapi ada satu orang perwira yang begitu dibenci Rommel pada awalnya: dia adalah Hauptmann Bach, seorang veteran pertempuran Prancis sama seperti Rommel dan peraih medali Eisernes Kreuz I klasse. Bach pernah terluka di lututnya sehingga kemana-mana dia selalu membawa tongkat. Rommel tidak menyukai kenyataan bahwa ada seorang komandan pasukan "tidak sehat" di bawah komandonya, apalagi setelah dia mengetahui bahwa Bach juga adalah seorang pendeta Lutheran. Seorang pendeta bertempur??? Tak pernah terbayangkan! Beberapa bulan kemudian, Rommel berbalik mencintai dan mengagumi Bach. "Si Pincang" ternyata adalah master dari meriam artileri 88mm, sehingga seakan-akan benda tersebut menyatu dalam dirinya. Berkali-kali dia memanfaatkan senjata yang sejatinya ditujukan untuk melawan pesawat udara itu untuk menghantam tank-tank Inggris yang mencoba mengancam posisi Jerman. Bahkan meskipun kapten Bach tidak pernah terlihat memakai seragamnya dengan benar (dan kadangkala tampak culun!), dia begitu dicintai para bawahannya. Wajar saja, karena Bach tidak pernah menjaga jarak sejengkalpun, dan dia menganggap para prajuritnya sebagai anak kandung yang diperlakukan dengan penuh kehangatan. Bach adalah salah satu figur yang paling mudah dikenali di seantero Afrikakorps... Rokok yang selalu menempel di mulutnya, kumis ala Hitler dan kacamata miopik, semuanya telah sama diketahui oleh para penembak artileri DAK. Major Bach pula lah yang berhasil menahan serbuan 20.000 pasukan Inggris dari 12th Corps di Halfaya Pass dengan hanya bermodalkan 4.000 orang saja! Dengan gagah berani dia mempertahankan Halfaya Pass (biasa dinamakan dengan "Hellfire Pass" oleh pihak Sekutu) sampai akhirnya pasokan suplainya terputus dan dia sama sekali terkepung tanggal 17 Januari 1942 sehingga kemudian terpaksa menyerah. Sebagai tawanan perang dia dikirimkan ke Kanada dimana dia meninggal karena kanker (saya tidak mendapat data kanker apa, tapi kemungkinan kanker paru-paru karena hobi merokoknya yang gila-gilaan!) akhir tahun itu juga, tepatnya tanggal 22 Desember 1942. Rasa cinta pasukannya ditunjukkan dengan adanya sebuah tanda peringatan dari kayu yang ditempatkan di sudut pemakaman dan terpisah dari kuburannya. Wilhelm Bach sendiri dikuburkan di Woodland Cemetery yang terletak di Kitchener, Ontario (Kanada). Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 9 Juli 1941 sebagai Hauptmann der Reserve dan Kommandeur I.Bataillon / Schützen-Regiment 104 / 5.leichte-Division / Deutsches Afrika-Korps (DAK). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (7 Mei 1915) dan I.Klasse (31 Januari 1920); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (24 Oktober 1934); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (12 Juni 1940) dan I.Klasse (17 Juli 1940); Verwundetenabzeichen in Schwarz; serta Infanterie-Sturmabzeichen in Silber



Generalleutnant Willy Gimmler (13 Oktober 1890 - 19 Agustus 1963) adalah perwira Nachrichtentruppen (sinyal) yang dianugerahi dua medali bergengsi: Deutsches Kreuz in Silber (30 Oktober 1943) dan Ritterkreuz des Kriegsverdienstkreuzes mit Schwertern (8 Mei 1945). Yang terakhir kepastiannya masih diragukan oleh beberapa peneliti karena diberikan di hari Jerman menyerah kepada Sekutu!


  Hauptmann Johann Schmidt, 54. Divisions-Nachschubführer / 1.Gebirgs-Division. Bagi yang masih belum ngeh, Nachschubführer artinya adalah pimpinan suplai alias orang yang bertanggungjawab terhadap pasokan suplai (senjata, perlengkapan, makanan) ke unit dimana dia berasal. Dalam foto studio di atas, Schmidt mengenakan bergmütze (topi gunung) di kepalanya dan Heeresbergführer (lencana perwira gunung) di lengan kanannya

-----------------------------------------------------------------

LUFTWAFFE


Major der Reserve Josef Barmetler (11 Maret 1904 - 20 Februari 1945) bergabung dengan 19. (Bayerische) Infanterie-Regiment tanggal 2 April 1924. Dia sempat "melanglang buana" ke Gebirgsjäger-Regiment 99 (1935) dan Infanterie-Regiment 316 (1939) sebelum berlabuh di Sturm-Regiment Fallschirmjäger tahun 1940 sehingga secara resmi berpindah dari Heer ke Luftwaffe. Dalam Pertempuran Kreta, Barmetler menjadi komandan kompi yang bertugas menduduki sebuah bukit di sekitar lapangan udara Maleme. Ketika bukit tersebut berhasil dikuasai (dengan menawan 4 perwira serta 100 prajurit), Barmetler menyadari pasukan Gebirgsjäger yang sedang bertempur di Galatas mendapat kesulitan. Bahkan sebelum komandan batalyonnya (Major Eduard Stentzler) memberi perintah, dia segera membawa sebagian dari kompinya untuk membantu rekan-rekan seperjuangannya yang sedang terkepung tersebut. Dengan memutar dari belakang dia menghantam elemen dari 5th New Zealand Brigade, yang begitu terkejut sehingga mereka terpaksa mundur meninggalkan dataran tinggi yang sangat strategis. Barmetler terluka dalam pertempuran ini, tapi jerih payahnya terbayar ketika dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 9 Juli 1941 sebagai Oberleutnant der Reserve dan Führer 7.Kompanie / II.Bataillon / Luftlande-Sturm-Regiment 1 / 7.Flieger-Division / XI.Fliegerkorps / Luftflotte 4, sekaligus kenaikan pangkat menjadi Hauptmann d.R. tanggal 25 Juli 1941. Setelah sembuh dari luka-lukanya, Barmetler menjadi staff Fallschirmjäger-Regiment 1 dan kemudian menjadi komandan batalyon. Ternyata pendaratan yang tidak sempurna sewaktu terjun di atas Kreta membawa pengaruh yang besar. Kondisinya semakin memburuk dari waktu ke waktu dan akhirnya dia meninggal dunia di kampung halamannya, Kempten im Allgäu, tanggal 20 Februari 1945 karena luka bawaannya tersebut (sumber lain menyebutkan meninggal di sebuah rumah sakit di Bonn). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (22 Juni 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (18 Juni 1941)


Generalmajor (Luftwaffe) Julius Kuderna. Jenderal ini berasal dari Austria dan menjadi anggota Luftwaffe setelah Anschluss tahun 1938. Penugasan terakhirnya adalah sebagai komandan 5.Flak-Division (13 November 1942 - 31 Agustus 1944) sebelum ditangkap oleh Soviet dan baru dibebaskan tahun 1949

 
Generalleutnant Rainer Stahel, peraih medali tertinggi (Schwerter) dari unit flak-artillerie

-----------------------------------------------------------------

SS UND POLIZEI


 
SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Karl-Maria Demelhuber (26 Mei 1896 - 18 Maret 1988) tercatat sebagai perwira terakhir yang berpangkat SS-Obergruppenführer saat dia meninggal tahun 1988. Selama karir militernya, dia pernah menjadi komandan SS-Standarte Germania, 6. SS-Gebirgs-Division Nord, XII. SS-Armeekorps dan XVI. SS-Armeekorps. Dia juga merupakan peraih Deutsches Kreuz in Silber (9 November 1943) dan Vapaudenristin Ritarikunta (Order of the Cross of Liberty) Finlandia (1 Desember 1941). Mengenai dirinya, General der Kavallerie Siegfried Westphal pernah berkomentar sinis: "Kalau di Angkatan Darat, dia hanya akan menjadi pengurus kuda!" yang menunjukkan sikap memandang rendah yang masih dimiliki oleh sebagian perwira Heer terhadap rekan seperjuangan mereka dari Waffen-SS!

-----------------------------------------------------------------

NSDAP

Julius Streicher, Gauleiter Franconia dan penerbit Der Stürmer (media mingguan Nazi yang terkenal sangat menentang Yahudi dan Zionisme)


Sumber :
Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi
Foto koleksi pribadi Ruslan

Foto koleksi pribadi William Kramer
www.forum.axishistory.com

www.rommelinlibya.com
www.wehrmacht-awards.com
www.wienerlibrary.co.uk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar