Kamis, 11 Februari 2010

SS-Sturmbannführer Fritz Vogt (1918-1945), Kebiasaannya Menghancurkan Pasukan Musuh Yang Jauh Lebih Besar Kekuatannya!

Fritz Vogt dalam balutan seragam kamuflase


Fritz Vogt (bawah) dan Paul Hausser dalam sebuah acara parade


Fritz Vogt berpose "ceria" ketika difoto. Ya iya lah, gimana nggak ceria kalau dia sudah mendapatkan semua medali bergengsi yang bisa diraih oleh seorang prajurit infantri Jerman: Ritterkreuz, Deutsches Kreuz in Gold, Eisernes Kreuz, General Assault Badge, Nahkampfspange dan Tank Destruction Badge (dua yang terakhir tidak nongol di gambar)


Fritz Vogt sebagai SS-Hauptsturmführer dengan medali Ritterkreuz tergantung di zakarnya eh lehernya!


Oleh : Alif Rafik Khan

Fritz Vogt dilahirkan di Münich pada tanggal 17 Maret 1918 (cuman beda satu hari dengan saya yang lahir tanggal 16 Maret 1978!). Dia mendaftarkan secara sukarela ke SS-Verfügungstruppe tahun 1935 dan diterima di resimen "Deutschland" dan kemudian "Germania". Seperti semua perwira SS lainnya, mereka harus menjalani masa tugas sebagai prajurit biasa dulu sebelum dipertimbangkan untuk naik pangkat menjadi perwira. Berbeda dengan Fritz Vogt. Demi melihat potensi yang melekat pada dirinya, dia langsung dijadikan kandidat perwira begitu menyelesaikan pelatihannya! Dia lalu dikirimkan ke SS-Junkerschule di Braunschweig dan lulus dengan pangkat Untersturmführer tanggal 20 April 1939.

Vogt lalu ditempatkan sebagai komandan peleton di Batalion Pengintai SS ke-2. Di bulan September 1939 dia ikut ambil bagian dalam penyerbuan Jerman ke Polandia dan mendapat nama harum ketika menjadi orang pertama di unitnya yang dianugerahi Eiserne Kreuz kelas kedua! Resimennya (di bawah SS-Verfügungs-Division) kemudian ikut pula dalam penyerbuan ke Negara-Negara Bawah dan Prancis bulan Mei 1940 dan mengalami hari-hari berat dalam pertempuran, terutama ketika bertugas sebagai tim pelopor dalam penyerangan terhadap Kleve di Belanda.

Unit Vogt mendapat tugas untuk merebut jembatan yang akan digunakan sebagai tempat penyeberangan pasukan SS Jerman. Di bawah pimpinan dia langsung, mereka menyerbu bunker-bunker pelindung yang berada di sekeliling jembatan tersebut, dengan menghiraukan desingan peluru yang berseliweran. Posisi musuh pertama berhasil diduduki dengan hanya cedera ringan, dan Vogt melanjutkan ke bunker-bunker lainnya. Satu demi satu pertahanan Belanda berhasil dinetralisir dengan menggunakan granat. Ketika pertempuran hari itu berakhir, tidak kurang dari 8 bunker lawan yang jatuh ke tangan Vogt, yang sebagiannya menyerahkan diri secara sukarela karena penjaganya begitu ngeri melihat serangan Vogt yang berani mati dan habis-habisan! Jembatan pun akhirnya berhasil direbut utuh dan, ketika jumlah tawanan dihitung, 200 orang tercatat masuk kantong. Vogt sendiri hanya kehilangan 2 orang prajuritnya yang terbunuh dan sebagian luka ringan (termasuk Vogt sendiri). Tim Vogt adalah satu-satunya tim penyerbu di hari itu yang berhasil melaksanakan misinya dengan sukses total!

Tak lama setelahnya, dalam gerak maju ke Flanders, sekali lagi Fritz Vogt memperlihatkan kualitas ketentaraannya yang mengagumkan. Unit pengintainya memergoki konvoy prajurit Prancis seukuran batalion yang berangkat ke front depan, jelas dengan tujuan melakukan serangan balik terhadap pasukan Jerman. Tanpa pikir panjang, Vogt menerjunkan diri dalam pertempuran. Pasukannya yang hanya bermodalkan sepeda motor yang dilindungi oleh dua buah mobil lapis baja bagaikan orang gila menerjang langsung iring-iringan musuh paling depan, benar-benar membuat jantungan pasukan Prancis! Sebuah senjata anti-tank sengaja disimpan di posisi semula dengan tujuan untuk menghantam bagian belakang musuh yang coba-coba mampret. Gabungan dari serangan dari depan dan berondongan anti-tank dari belakang membuat komandan musuh tak punya pilihan lain selain buru-buru menyerah. Jadinya, unit kecil Vogt yang hanya beranggotakan 30 orang Waffen-SS berhasil menawan tidak kurang dari 650 orang. Wedhus!

Eksyen masih belum berhenti disini. Tanggal 7 Juni (tahunnya masih itu juga), peleton Vogt sekali lagi memergoki grup pasukan Prancis yang sedang bergerak mundur di dekat Vrely. Tanpa kenal takut, tokoh kita langsung menyerang tanpa menunggu bala bantuan yang lebih besar. Setelah pertempuran seru yang berjalan singkat, kembali pasukan Vogt berhasil menguasai keadaan dan menambahkan 250 orang lagi sebagai tawanan plus 2 artileri ke dalam kantong celananya! Sebenarnya, dari sejak pertempuran di Kleve pun Vogt telah dinominasikan untuk mendapatkan Eiserne Kreuz kelas pertama. Tapi tiap kali mau direalisasikan, datang lagi laporan baru dan laporan baru tentang 'kegilaan' manusia satu ini, sehingga dalam perundingan di markas besar divisinya, sudah jelas bahwa yang berhak didapatkan oleh Vogt adalah lebih dari 'sekedar' Eiserne Kreuz... Apalagi kalau bukan Ritterkreuz! Kasih jangan? Kasih daaaah!!! Dan Fritz Vogt pun dianugerahi medali bergengsi ini pada tanggal 4 September 1940.

Selama kampanye berat di Front Timur, keagresifan dan kenekadan Fritz Vogt masih belum berhenti. Tanggal 1 Juli 1941, setelah berjalan sejauh 27 km, dia dan pasukannya berhasil merebut jembatan yang dijaga musuh di Pochowiece, sekaligus mempertahankannya dari serangan balik yang gencar dari musuh yang berusaha menguasai kembali jembatan tersebut!

Petualangan Vogt terpaksa berhenti mendadak. Bukan, bukan karena dia males lagi bertempur atau ingin pulang kampung ngegarap sawah, melainkan karena terkena sakit tipus sehingga harus ditarik dari medan perang dan mendapatkan istirahat yang cukup. sambil memulihkan diri, dia menjadi instruktur di beberapa sekolah pelatihan militer sebelum dianggap telah pulih sepenuhnya. Atas permintaan sendiri, Vogt dikembalikan ke "habitatnya" di front depan di akhir 1943. Dia langsung menjalani pertempuran berat di Leningrad di Jembatan Wolchow bersama dengan Resimen "Norge". Pada akhir tahun 1944, unitnya dimasukkan menjadi bagian dalam Divisi Wiking dan pada bulan Januari 1945 mendapat tugas untuk membuat jalan selamat untuk IX SS-Gebirgs-Korps yang terkepung musuh di Budapest. Gerak maju pasukannya terhenti di sebuah kastil tua di Gutes Hegyiks dimana mereka mendapat serangan gencar dari musuh yang bersembunyi. Selama tiga hari berikutnya kedua pasukan ini bertempur non-stop, seringkali berhadapan langsung hand-to-hand bagaikan pertempuran zaman abad pertengahan!

Ketika pada akhirnya pasukan Jerman menggabungkan diri untuk mencoba memulai kembali gerak maju mereka, pasukan tank musuh berkekuatan besar menghantam. Dalam pertempuran yang berkobar kemudian, Vogt sendiri seorang diri berhasil menghancurkan tiga buah tank musuh! Kepemimpinan sekaligus keberaniannya yang luar biasa telah memberi contoh dahsyat bagi pasukannya, dan mereka bertempur dengan gila-gilaan walaupun lawan berjumlah berkali lipat dengan persenjataan yang jauh lebih lengkap. Unitnya tercatat menghancurkan 54 buah tank musuh dari total 200 tank Rusia yang hancur dalam pertempuran ini. Tentu saja perbuatannya yang menggetarkan ini layak untuk mendapat 'ganjaran', dan Fritz Vogt pun menjadi prajurit Jerman ke-785 yang mendapatkan tambahan Eichenlaub di Ritterkreuznya. Tanggalnya? 16 Maret 1945, 33 tahun sebelum orang ganteng bernama Alif Rafik Khan dilahirkan... DUARRR!!!

Dikarenakan kekacauan yang melanda Jerman setelah kalah terus-terusan di akhir-akhir peperangan, Vogt tidak pernah menerima clasp Eichenlaubnya. Dia keburu terluka parah untuk kemudian meninggal beberapa hari setelah menerima Eichenlaub ketika mobil yang sedang ditumpanginya mendapat serangan udara pesawat Sekutu. Begitu dahsyatnya manusia ini dan begitu sayangnya komandannya padanya sehingga Karl Ullrich (sang komandan) melepaskan Eichenlaub kepunyaannya dan memasangkannya di leher jenazah Vogt yang sudah terbujur kaku untuk memastikan bahwa dia telah menerima kehormatan yang sudah menjadi haknya...

Tanggal kematian Fritz Vogt adalah 3 April 1945.


Tambahan Info 'membosankan' dari Fritz Vogt:

Vogt, Fritz
SS-Sturmbannführer der Waffen-SS

* 17.03.1918 di München / Bayern.
+ 03.04.1945 dekat Fürstenfeld / Steiermark (Killed in Action).

Nomor-NSDAP: _________
SS-Nr.: 270 386 (bergabung 01.04.1935)

Promosi:
01.04.1938 SS-Junker
00.00.1938 SS-Standartenjunker
00.00.1939 SS-Standartenoberjunker
20.04.1939 SS-Untersturmführer
23.05.1940 SS-Obersturmführer der Waffen-SS
07.10.1941 SS-Hauptsturmführer der Waffen-SS
30.01.1945 SS-Sturmbannführer der Waffen-SS

Medali:
16.03.1945 Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (785.) sebagai SS-Sturmbannführer dan Kdr. I.Bataillon / SS-Freiwilligen-Panzer-Grenadier-Regiment 23 “Norge” / 5.SS-Panzer-Division “Wiking” / IV.SS-Panzer-Korps, Front Tenggara (berdasarkan rekomendasi bertanggal 10.02.1945 dan ditandatangani oleh Komandan Korps Gen. Herbert-Otto Gille)
04.09.1940 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes sebagai SS-Obersturmführer di 2.Kompanie / SS-Aufklärungs-Abteilung / SS-Verfügungs-Division / Generalkommando XXXXI.Armee-Korps, kampanye di Prancis (berdasarkan rekomendasi yang ditandatangani oleh Abt. Kdr. SS-Obersturmbannführer Brandt; disetujui oleh Div.Kdr. Paul Hausser, 18.07.1940)
27.05.1940 1939 Eisernes Kreuz I. Klasse
23.09.1939 1939 Eisernes Kreuz II. Klasse
00.11.1943 Nahkampfspange I. Stufe (Bronze)
00.12.1940 Infanterie-Sturmabzeichen in Bronze
00.00.194_ Allgemeines-Sturmabzeichen
00.02.1945 Panzervernichtungsabzeichen (3)
09.02.1943 Verwundetenabzeichen, 1939 in Gold
19.06.1941 Verwundetenabzeichen, 1939 in Silber
10.05.1940 Verwundetenabzeichen, 1939 in Schwarz
00.00.193_ Deutsches Reichssportabzeichen in Bronze
00.00.193__ SA-Sportabzeichen in Bronze
00.00.193_ Abzeichen der Deutschen Lebensrettungsgesellschaft- DLRG (Badge of the German Life Saving Association) in Gold
00.00.193_ SS-Zivilabzeichen (Nr. 158 844)
00.00.193_ Julleuchter der SS


Sumber :
Buku "Knight's Cross and Oak-Leaves Recipients 1939-40" oleh Gordon Williamson
www.en.wikipedia.org
www.epier.com
www.forum.axishistory.com
www.wehrmacht-awards.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar