Selasa, 18 Februari 2014

Album Foto 291. Infanterie-Division "Elch-Division"


 Generalleutnant Kurt Herzog (Kommandeur 291. Infanterie-Division) mendapatkan kalungan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes dari General der Infanterie Friedrich-Wilhelm von Chappuis (Kommandierender General XXXVIII. Armeekorps) dalam sebuah upacara sederhana tanggal 18 Oktober 1941. Herzog nantinya menerima Eichenlaub #694 tanggal 12 Januari 1945 sebagai General der Artillerie dan Kommandierender General XXXVIII. Armeekorps
 
 
Tanda penunjuk jalan yang menunjukkan arah ke "Elch-Division" (Divisi Rusa), yang merupakan julukan dari 291. Infanterie-Division berdasarkan simbol divisinya. Kepala rusa di atas dibuat menggunakan warna kuning di atas latar belakang putih. Foto diambil di medan pertempuran Volkhov tahun 1942 oleh Georg Gundlach, fotografer divisi, yang nantinya seusai perang menerbitkan dua buku foto 291. Infanterie-Division dan menjadi Kepala Asosiasi Veterannya
 

 Prajurit dari 291. Infanterie-Division memperhatikan pergerakan musuh dengan senapan mesin MG 34 (Maschinengewehr 34) siap sedia di sampingnya. Divisi tersebut dibentuk bulan Februari 1940 dan pada awalnya terdiri dari Infanterie-Regiment 504, Infanterie-Regiment 505, Infanterie-Regiment 506, Artillerie-Regiment 291, dan Divisionseinheiten 291. Foto oleh Georg Gundlach

------------------------------------------------------------------------------------

PERAIH RITTERKREUZ


Oberstleutnant Harry Andree (2 Oktober 1913 – 15 Agustus 1944) bergabung dengan Reichswehr tanggal 1 April 1931 di Infanterie-Regiment 80. Tak lama sebelum pecah Perang Dunia II dia dipindahkan ke Infanterie-Regiment 463. Andree dan unitnya ditugaskan untuk menjaga "keamanan" Westwall (Benteng Barat) sebelum menyerbu Prancis pada tahun 1940. Tak lama setelah Operasi Barbarossa atas Uni Soviet diluncurkan tahun 1941, dia dipromosikan sebagai Leutnant dan tercatat terluka lima kali di medan pertempuran (8 September 1941, 18 November 1941, 4 Januari 1943, 13 November 1943, 13 April 1944) sehingga diganjar dengan Verwundetenabzeichen in Gold. Pada tanggal 24 November 1943 divisinya (291. Infanterie-Division) terlibat dalam penyerangan ke wilayah Korosten, Rusia. Serangan itu berhasil dengan baik dan kota tujuan mampu diduduki, terutama atas kinerja Andree dalam pertempuran di stasiun kereta yang menentukan keesokan harinya. Dia memimpin batalyonnya dalam memusnahkan 226th Rifle Division Soviet. Atas prestasinya tersebut Andree dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 4 Mei 1944 sebagai Major dan Kommandeur I.Bataillon / Grenadier-Regiment 504 / 291.Infanterie-Division / LIX.Armeekorps / 1.Panzerarmee / Heeresgruppe Nordukraine. Sang perwira pemberani terluka untuk keenam kalinya tanggal 14 Agustus 1944 dalam pertempuran di Borcezin/Vistula (Polandia). Meskipun dia telah mendapat perawatan maksimal di Hauptverbandsplatz Sanitätskompanie 1/172 tapi nyawanya tetap tak terselamatkan dan Major Andree dinyatakan meninggal dunia pukul 22:00 keesokan harinya. Pangkatnya secara anumerta dinaikkan menjadi Oberstleutnant. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse (13 Juni 1940) dan I.Klasse (1 Oktober 1941); Dienstauszeichnung der Wehrmacht III.Klasse 12 jahre; Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (1 September 1941); Verwundetenabzeichen in Schwarz, in Silber dan in Gold (13 April 1944); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille); serta Nahkampfspange in Bronze (1 Maret 1944)

------------------------------------------------------------------------------------

Feldwebel Heinrich Gilgenbach (27 November 1913 - 10 Maret 1942) bergabung dengan Heer sebagai sukarelawan tahun 1936 setelah sebelumnya mengikuti jejak keluarga sebagai tukang kayu. Saat perang pecah tahun 1939 Gilgenbach berpangkat Unteroffizier di Reserve-Pionier-Bataillon 34 dengan tugas melatih para calon prajurit zeni (Pioniere). Selama beberapa waktu dia sempat bertugas aktif di front tahun 1940 di kompi pembangun jembatan yang merupakan bagian dari Pionier-Bataillon 179. Tugasnya sebagai instruktur membuatnya kurang disukai oleh anakbuahnya karena sikapnya yang keras tanpa kompromi, begitupun juga oleh warga sekitar karena dia dikenal sebagai pemburu waria eh wanita. Gilgenbach sendiri sudah gatal ingin balik lagi ke front pertempuran, dan berkali-kali dia mengajukan surat permintaan pindah hanya untuk ditolak secara konstan oleh atasannya. Kesempatan tersebut akhirnya datang pada bulan Januari 1942 saat dia menerima perintah untuk bergabung dengan Pionier-Bataillon 291 yang merupakan bagian dari 291. Infanterie-Division (Elch-Division) yang saat itu beroperasi di wilayah Volkhov, Rusia. Gilgenbach langsung dijadikan sebagai Zugführer (komandan peleton) dan pangkatnya dinaikkan menjadi Feldwebel. Pada tanggal 10 Maret 1942 peletonnya (yang saat itu bertugas untuk sementara menjadi unit infanteri biasa) diperintahkan untuk membersihkan hutan birch di sekitar Krasnaya-Gorka dari kantong-kantong perlawanan Rusia yang masih tersisa setelah unit utamanya dihancurkan. Dalam operasi inilah Gilgenbach tertembak peluru sehingga membuatnya kehilangan nyawa. Berdasarkan pada surat yang dikirimkan kepada keluarganya, dia masih hidup selama beberapa saat setelah tertembak untuk menyampaikan pesan perpisahan kepada istri dan putrinya yang masih kecil. Heinrich Gilgenbach dikuburkan di pemakaman divisi di Glubotschka. Setelah Perang Dunia II pemakaman tersebut hilang karena dihancurkan oleh Tentara Merah. Barulah pada tahun 2011 lokasinya berhasil diketemukan kembali oleh tim gabungan Jerman-Rusia dan jenazah yang masih ada disana digali ulang untuk dikuburkan kembali secara layak. Sayangnya ternyata pemakaman tersebut telah dirampok oleh para penjarah kuburan sehingga hanya tujuh Erkennungsmarke (Dog Tag) yang masih tersisa. Sisanya (termasuk punya Gilgenbach) telah hilang sehingga kerangkanya tak dapat diidentifikasi



Unteroffizier Gustav Römer (meninggal bulan Juni 2008) dari III.Bataillon / Infanterie-Regiment 506 / 291.Infanterie-Division (1941-1945) adalah peraih Eisernes Kreuz II.Klasse, Infanterie-Sturmabzeichen in Silber, dan Verwundetenabzeichen in Silber. Dia mengenang salah satu pertempuran terberat yang pernah dijalaninya: "pada awalnya kami menyerang dengan 500 orang lebih, tapi kemudian yang tersisa hanya 100 orang yang masih hidup! Aku berusaha mundur ke posisi pasukan utama. Ketika aku tiba, aku bertemu dengan dua orang prajurit dari kompi kami... yang kini tersisa hanya lima orang saja! Semua perwira dan bintara telah tewas atau terluka sehingga akulah yang ditunjuk untuk menjadi komandan kompi. Bersama dengan dua orang kameradku kami langsung berlari menjauh dari medan pertempuran seperti terwelu. Ledakan mortir dan artileri berdentuman di sekeliling, sementara peluru berdesingan di sekitar telinga kami. Aku tak akan pernah melupakan neraka seperti apa yang terhampar di hadapan kami. Aku terus berlari sambil melompati mayat rekan-rekan seperjuangan kami yang telah gugur, yang nampak seakan berserakan dimana-mana... sampai akhirnya sebuah peluru mortir meledak di dekatku. Aku tak ingat apa yang terjadi kemudian, tahu-tahu pecahan ledakannya mengenai wajah dan lenganku. Aku hampir tuli karena ledakan dan aku pastinya telah pingsan, yang jelas aku terbangun di ruang perawatan. Kedua rekanku lah yang membawaku kembali. Aku lega semuanya telah berakhir. Perang sungguh-sungguh hal yang mengerikan."


Sumber :
Buku "Wolchow Kesselschlacht der 291. Infanterie Division, Bingen am Rhein" karya Georg Gundlach

Tidak ada komentar:

Posting Komentar