Senin, 03 Maret 2014

Album Foto Penyeberangan Sungai dan Jembatan


"Segerombolan" Panzerkampfwagen I dari 1. Panzer-Division melintasi sungai dalam sebuah latihan perang yang diadakan pada tahun 1937. Tank jenis ini pada awalnya diperuntukkan sebagai tank latihan demi memperkenalkan unit lapis baja (Panzertruppen) Jerman yang baru dibentuk akan model peperangan dengan menggunakan kendaraan lapis baja. Pada kenyataannya, dia digunakan dalam pertempuran mulai dari Perang Saudara Spanyol (1936-1939), penyerbuan ke Polandia (1939), penyerbuan ke Prancis dan Negara-Negara Bawah (1940), serta penyerbuan ke Rusia (1941). Panzer I ikut diekspor juga ke negara-negara lain (Spanyol, Bulgaria, Hungaria, Republik Nasionalis Cina), dan tercatat masih digunakan oleh Angkatan Bersenjata Spanyol setidaknya sampai dengan tahun 1954!


 Jarang-jarang kan melihat Erwin Rommel memakai feldmütze (topi lapangan) dan bukannya schirmmütze (topi visor)? Tapi lebih jarang lagi melihat dia mendayung! Perhatikan bahwa mereka tidak sedang berolahraga melainkan sedang dalam kampanye penyerbuan Jerman ke Prancis tahun 1940. Rommel - sebagai seorang perwira tinggi dan komandan divisi - memilih untuk mendayung sendiri menyeberangi sungai di wilayah musuh daripada harus ongkang-ongkang kaki sambil menyuruh bawahannya yang mendayung!


 Prajurit infanteri Jerman berjuang menyeberangi rawa-rawa yang banyak terdapat di pinggiran sungai Don dalam gerak maju 6. Armee menuju Stalingrad, musim panas tahun 1942. Mereka menggunakan perahu karet (Schlauchboote) kecil yang berukuran tiga meter dan mampu menampung tiga orang, juga dibantu oleh perahu-perahu kayu yang "dipinjam" dari penduduk lokal. Dua orang awak senjata anti-tank terlihat menumpang di salah satu perahu dengan membawa serta Panzerbüchse PzB.39 7,92mm (Büchse biasanya diterjemahkan sebagai "kontainer", tapi dapat pula berarti "senjata api" dalam ejaan lama). Di perahu lainnya ikut mendarat penembak senapan mesin MG-34 7,92mm dan diikuti oleh Gruppenführer-nya (pimpinan tim) yang memegang senapan mesin ringan MP-40 9mm serta terakhir adalah asisten gunner


Prajurit infanteri dari tepi barat sungai Don memperhatikan bargas-bargas yang membawa meriam howitzer lapangan ringan IeFH.18 10,5cm ke tepi sungai satunya lagi. Hanya dalam waktu beberapa hari meriam-meriam artileri ini akan langsung digunakan untuk menghancurkan posisi-posisi artileri dan kendaraan Soviet di seberang sungai Volga. Jumlah ponton yang digunakan untuk membuat bargas semacam ini sama banyaknya dengan yang digunakan untuk membuat jembatan apung


 Halftrack Schützenpanzerwagen Sd.Kfz.251/1 dari Panzergruppe Kleist dalam gerak maju ke Stalingrad, musim panas 1942. Kendaraan-kendaraan ini kemungkinan besar berasal dari 1. Panzer-Division yang berada di bawah Panzergruppe pimpinan Generalfeldmarschall Ewald von Kleist tersebut. Huruf "K" berwarna putih di bagian belakang kanan menandakan bahwa dia berada di bawah Panzergruppe Kleist, sementara di bagian kirinya adalah marking taktis dari kompi Panzergrenadier. Sebelum gerak maju ke Stalingrad dimulai, Hitler meyakinkan Kleist bahwa Panzergruppen-nya akan diberi prioritas utama dalam mendapatkan suplai minyak bahan bakar dari Kaukasus. Pada kenyataannya gerak maju Kleist banyak terhambat oleh lambatnya pasokan suplai pada unit bermotornya



Setelah mengikuti pelatihan operasi Tiger bersama dengan Panzer-Ersatz-Abteilung 500 di Ploermel (Bretagne, Prancis Selatan) selama tiga bulan, pada bulan Mei 1943 Leutnant der Reserve Otto Carius ditugaskan sebagai Zugführer (Kepala Peleton) di 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502. Panzerkampfwagen VI Tiger pertama yang dikomandaninya masih belum mendapatkan "turmnummer" (nomor turet), meskipun tak lama kemudian diberi jatah nomor "213" yang menunjukkan bahwa tank tersebut merupakan kendaraan ketiga dari peleton pertama kompi kedua. Perhatikan bahwa Tiger-nya masih memakai cat polos bawaan pabrik dan belum dibaluri kamuflase sesuai dengan kebutuhan, apalagi zimmerit (pasta anti-magnetik). Palka komandannya juga masih mempunyai siluet tinggi


Sumber :
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad
Buku "Tigers in the Mud" karya Otto Carius
Foto koleksi NARA Archives
Foto koleksi pribadi Thomas E. Nutter
www.instahlgewittern.com 
www.wehrmacht-awards.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar