Sabtu, 01 Maret 2014

Star of David, Greatest Hoax!



Oleh : Ostuf Permadi

Peneliti, penulis dan jurnalis Michael Baigent, Richard Leigh Ph.D, dan Henry Lincoln, melakukan riset di dataran Judaea (wilayah Israel dan sekitarnya), meneliti penggunaan simbol Hexagram yang diklaim sebagai "Star of David" (simbol Raja Daud), dan dijadikan logo pada bendera negara Israel, berikut ini adalah kesimpulan penelitiannya:

"Tidak ditemukan satupun simbol Hexagram pada seluruh situs sejarah maupun manuskrip purbakala, yang dapat membuktikan bahwa simbol tersebut berasal dari Raja Daud, maupun pada seluruh Kuil pubakala yang dibangun oleh Raja Sulaiman."

Dr. OJ. Graham, seorang Teologis di York University of Canada, melakukan riset khusus terhadap penggunaan simbol Hexagram. Simak wawancaranya dengan seorang Yahudi Ortodok yang dilakukan di York University, Canada:

Dr. Graham: "Apa pendapat anda mengenai Bintang Daud ?"
Orthodox Jew: "Bintang Daud Tidak berasal dari Yahudi."
Dr. Graham: "Kalo begitu, simbol apakah itu ?"
Orthodox Jew: "Bukan berasal dari Judaisme (agama Yahudi). Kami menggunakan Menorah sebagai simbol."



Hexagram Bukan simbol Yahudi. Simbol bangsa Yahudi adalah Menorah.

Injil Perjanjian Lama, kitab suci tertua nabi-nabi Yahudi di muka bumi, jelas-jelas menyebutkan penggunaan Menorah, dan Tidak ada satupun surat/ayat yang menyebutkan mengenai penggunaan Hexagram.

Berdasarkan penelitian Dr. OJ.Graham, dari York University of Canada, asal usul simbol Hexagram dapat dilacak ke praktek sihir yang dilakukan pada era Mesir Kuno.

“The first mention of this symbol was in 922 BC, when Solomon got involved in witchcraft and magic, when Solomon married the daughter of Pharaoh.”

Terjemahan: Simbol ini (Hexagram) digunakan pada tahun 922 SM, oleh praktek sihir yang dilakukan pada masa Nabi Sulaiman, setelah Nabi Sulaiman menikahi anak Firaun. 

Bahkan asal muasal penggunaan Hexagram dapat dilacak jauh ke salah satu peradaban tertua di muka bumi, yakni: peradaban Sumeria / Akkadia pada "masa Perunggu" (Bronze Age) di selatan Mesopotamia (wilayah Irak) sekitar 4500 SM, yakni 3500 tahun sebelum era Raja David (1000 SM).



Penulis John Michell juga melacak kemungkinan penggunaan Hexagram pada formasi batu purbakala "Stonehenge" yang berlokasi di Wiltshire, Inggris, dimana para sejarawan meyakini peninggalan Arkeologi tersebut berasal dari Era Neolithic (Bronze Age) dan digunakan untuk ritual-ritual pemujaan sekitar 2000 SM, yang berarti 1000 tahun sebelum era Raja David (nabi Daud AS.)



Sean Sellers, seorang terpidana mati yang membuat pengakuan mengejutkan saat persidangan pengadilan bahwa ia melakukan praktek pemujaan Setan. Dalam otobiografi-nya, Sean menulis tentang Hexagram:

"Simbol terkuat dalam Okultisme, mengandung 6 sisi, 6 sudut, dan 6 segitiga, memiliki arti 666, merupakan simbol paling mistis dalam aliran Satanisme dan dunia Okultisme. Hexagram digunakan dalam praktek sihir pemanggilan Iblis."

Rev.William Schnoebellen, seorang cendikiawan gereja dan penulis, dalam risetnya menyatakan bahwa Hexagram adalah Simbol yang digunakan dalam praktek pemujaan Iblis (Satanisme).

Alaister Crowley, seorang penganut Okultisme terkenal dari Inggris, yang juga dikenal sebagai "Bapak dari Mistisisme", mengaku menggunakan Hexagram dalam ritual aliran "Thelemite" yang ia adopsi dari agama era Mesir Kuno.

David J. Meyer, seorang pastor dari gereja "Truth Tabernacle" yang baru saja meninggal pada tahun 2010, mengaku dibesarkan di keluarga yang mempraktekan sihir "Wiccan", dimana Hexagram digunakan dalam ritual-ritual Satanisme.

Dr. Carthy Burns, seorang cendikiawan dan penulis, dalam risetnya terhadap simbol Hexagram menuliskan:

"Ketika segitiga "laki-laki" mempenetrasi segitiga "perempuan" menciptakan simbol 6 sudut Solomon, atau yang dikenal dengan Hexagram, adalah simbol yang digunakan dalam praktek sihir."



Helena Blavitsky, seorang peneliti Okultisme berdarah Rusia-Jerman, yang mendirikan Institut Riset "Theosophical Society", mendedikasikan risetnya ke aliran agama-agama Pagan purbakala, membeberkan identitas dari Tuhan Pagan yang disembah oleh peradaban Mesir Kuno sbb:

"Tuhan di era Mesir Kuno dikenal dengan Chiun (atau Kiyun dalam bahasa Hebrew), juga dikenal dengan SATURN."

Dr. OJ. Graham, seorang Teologis dari York University of Canada, menulis dalam bukunya "Six Pointed Star: its Origin and Usage", menjelaskan Tuhan Pagan yang disembah oleh peradaban purbakala di Timur Tengah: "kata "Kiyun dalam peradaban purbakala Akkadian memiliki arti: Star of SATURN."

Rev. Alexander Hislop seorang pastor dari Free Church Scotland dan editor dari "Scottish Guardian newspaper", menjelaskan soal the God of Saturn dalam sebuah bukunya:

"SATURN adalah Tuhan Tersembunyi (Hidden God). Nama Saturn dalam peradaban Chaldee (Neo-Babilonia 626-539 SM) ditulis hanya dengan 4 huruf: S.T.U.R.



Yang paling menarik adalah "Tuhan Saturn" (Tuhan yang disembah oleh peradaban purbakala Pagan Timur Tengah), ditulis dalam bahasa Aramaic (Hebrew purbakala) dengan hanya 4 huruf: S.T.U.R. ternyata memiliki nilai, dikarenakan setiap karakter (abjad) Hebrew memiliki nilai numerikal:


S = 60,
T = 400,
U = 6,
R = 200,
Total 666.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar