Minggu, 13 Juni 2010

Leutnant Ludwig Bauer (1923- ), Ajaib Dia Masih Hidup Setelah Semua Yang Dia Alami!

Ludwig Bauer di masa perang, dengan udud di tangannya


Ludwig Bauer sebagai perwira Bundeswehr usai perang. Disini dia memakai semua medali versi 1957 (Ritterkreuz, Eisernes Kreuz, Wound's Badge, dan Panzer Assault Badge) karena adanya larangan dari pemerintah Jerman barat untuk menggunakan medali zaman Nazi yang ada swastika-nya!


Oleh : Alif Rafik Khan

Di umurnya yang baru 17 tahun (kelahiran 1923), Ludwig Bauer sudah ngebet untuk berperang dan mengajukan diri sebagai sukarelawan untuk Wehrmacht di awal tahun 1940. Pada saat itu Jerman masih belum kekurangan orang untuk dikirim ke medan tempur dan persyaratan masuknya pun lebih ketat dibandingkan dengan di akhir-akhir perang, sehingga kemudian permintaan Bauer ditolak dan ia disuruh untuk pulang kembali ke rumah. Daripada nganggur diam di rumah nonton Ariel main dokter-dokteran sama Luna Maya, Bauer memutuskan untuk bergabung dengan RAD (Reichsarbeitsdienst) pada bulan Agustus 1940. Dari bulan September sampai dengan akhir November 1940, Bauer berhasil menyelesaikan tugasnya sebagai anggota RAD di Gillersdorf (dekat Fürstenberg), Austria, yang berbatasan dengan negara sekutu Hungaria. Pada akhir tahun 1940, akhirnya Bauer diperkenankan masuk Wehrmacht seperti yang diidam-idamkannya. Ia bergabung dengan pasukan panzer (panzertruppen), khususnya Panzerersatzabteilung 33 yang bermarkas di Pölten. Secara resmi Bauer bergabung bulan Januari 1941.

Setelah menyelesaikan pelatihan dasarnya, Bauer terpilih untuk mengikuti Sekolah Kandidat Perwira. Setelah pelatihan tank lanjutan, Bauer ditempatkan di Feldheer (AD Lapangan). Dari tahun 1941 sampai dengan Maret 1944, Bauer bertugas di Front Timur di Rusia. Ruang lingkup wilayah operasinya adalah sebagai berikut:

Wilayah Utara: Vitebsk-Smolensk-Briansk-Orel-Tula,
Wilayah Selatan: Kursk-Kharkov-Dniepropetrovsk-Odessa,
Pertempuran terakhir antara Februari-Maret 1944 di wilayah Krivoi Rog-Vosnessensk/Bug - sampai Odessa.

Setelah pertempuran habis-habisan dalam melindungi gerak mundur pasukan Jerman melawan pasukan Soviet yang jauh lebih besar kekuatannya, Bauer ditransfer tanpa panzernya ke Braila di Rumania, dan dari sana dilanjutkan ke ibukota Austria Wina melalui kereta api. Setelah beristirahat sebentar, dia dikirim kembali ke Nimes di Selatan Prancis untuk bergabung dengan Divisi Panzer ke-9 yang baru saja mendapat perlengkapan senjata, panzer, dan anggota baru.

Selama berlangsungnya invasi Sekutu ke Normandia, Bauer diperintahkan untuk bergerak ke utara dan melindungi gerak mundur pasukan Jerman ke kota Metz. Sekali lagi dia bergerak tanpa tanknya. Dengan menggunakan kereta api dia mampret lagi ke St. Pölten dimana Divisi Panzer ke-9 kembali menerima material baru untuk mengganti kehilangan yang diderita dalam pertempuran yang terjadi sebelumnya. Bauer berpartisipasi dalam ofensif Ardennes dengan gerak maju terjauh sampai Bastogne, dan dari sana terpaksa harus mundur kembali ke Köln dengan melalui Eifel. Dalam pertempuran-pertempuran di dalam negeri Jerman yang terjadi kemudian, dia ikut serta dalam pertempuran Remagen-Siegtal-Wittgensteiner Land-Erndtebrück-Iserlohn.

Selama 4 tahun pertempuran yang tak henti-hentinya, Bauer telah terluka sebanyak 7 kali dan panzer-nya sendiri terkena tembakan musuh sebanyak 9 kali! Penghargaan yang telah diterima Ludwig Bauer termasuk Wound's Badge in Gold, Panzer Assault Badge 2nd class (untuk 25 pertempuran tank), dan Knight's Cross of the Iron Cross (29 April 1945).

Pengalaman perang dari manusia satu ini bisa dibilang amit-amit, dan dengan melihat catatannya saya benar-benar tak habis pikir bahwa dia masih bernafas sampai saat tulisan ini dibuat! Untuk memperjelas maksud ucapan saya, mari kita lihat catatan tiap kali dia "abgeschossen" atau "dihancurkan":

16 November 1941: Ketika beroperasi di Front Timur di sekitar Tula dengan menggunakan Panzer II, dia menerima tembakan telak dari tank medium Soviet KV2. Supir dan petugas radio tewas.

28 Juni 1942: Selama penyeberangan sungai Tim dengan menggunakan Panzer III (senjata laras pendek 7,5cm KwK L/24), dia menerima tembakan anti-tank musuh yang mengenai kubah menaranya sehingga membunuh Leutnant Sirse.

7 Juli 1942: Dalam Pertempuran Voronezh, dia menerima tembakan telak dari tank medium Soviet KV1 yang mengenai Panzer III yang digunakannya.

24 Agustus 1942: Tetap dengan bersenjatakan sebuah Panzer III (kini dengan senjata laras panjang 7,5cm KwK39 L/60) di dekat Shisdra, kembali dia menerima tembakan telak dari artileri 17,2 cm Soviet. Leutnant Rocholl, Grosshammer dan supir menderita luka parah.

14 Desember 1942: Beroperasi bersama-sama dengan Divisi Panzer ke-12 di wilayah Bjeloi/Rshev. Panzer III (KwK39 L/60) yang digunakannya mendapat tembakan anti-tank yang mengenai bagian kiri tempat supir nongkrong dan ruang melihat gunner. Enke terbunuh, sementara Schmidt, Ewald, dan Betz terluka.

10 Januari 1944: di wilayah terluar Krivoi-Rog, Panzer IV (7,5cm KwK40 L/43) yang digunakannya terkena tembakan anti-tank di bagian kanan. Tak lama kemudian, loader dan gunner terluka parah selama penyerangan ke Vysoki-Sheltije.

12 Januari 1944: Dengan menggunakan Panzer IV (KwK40 L/43) dalam pertempuran di Petrova-Dolina di dekat Sofiefka, dia menerima tembakan dari senjata anti-tank kaliber 12,2 cm yang langsung menghancurkan bagian pantat tank.

Akhir bulan Maret 1945: Dalam pertempuran di dekat Eiserfeld (Siegen), Sturmgeschütz III yang digunakannya menerima tembakan anti-tank musuh. Othmar Hahn terbunuh, sementara gunnernya luka-luka.

10 April 1945: Di sebuah desa Jerman bernama Erndtebrück, Panzerkampfwagen V "Panther" yang digunakannya terkena tembakan kawan sendiri dari sebuah Hetzer (7,5cm PaK39 L/48) yang mengenai bagian sampingnya.

Leutnant Bauer dianugerahi Ritterkreuz tanggal 29 April 1945 dan merupakan penerima Ritterkreuz terakhir dari Divisi Panzer ke-9. Setelah perang usai dia bergabung dengan Bundeswehr dan pensiun sebagai Oberstleutnant (Letnan Kolonel).

Seperti saya bilang sebelumnya, ajaib dia masih selamat setelah semua yang menimpanya!


 

 




Sumber :
www.stengerhistorica.com
www.wehrmacht-awards.com
www.ww2incolor.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar